Share

39. Ancaman Balik

Serina mengayunkan kaki dengan hati-hati. Jalannya lambat sedang ia sudah tidak tahan ingin buang air kecil. Kakinya terangkat hendak masuk, tapi tiba-tiba ia berhenti.

Ia letakkan kembali kakinya di luar pintu. Serina teringat sesuatu. Hari ini adalah hari Rabu, waktu di mana Narumi akan keluar untuk berbelanja. Ia memegang jadwal wanita itu.

Hari ini juga termasuk hari di mana Narumi akan mencuci mobilnya. Serina menyugar rambutnya frustrasi, merasa sayang karena ia tak bisa mengikuti wanita itu dalam keadaan seperti ini.

Lagi pula Serina belum diberi kebebasan memiliki mobil sendiri. Narumi tidak mengizinkannya memakai mobil ataupun mendapatkan sopir pribadi. Serina mesti naik taksi jika ingin keluar.

“Ah, sial. Apa aku beli mobil saja pakai black card itu?”

Tanjung memang memberikannya sejak awal dan tak membatasi Serina. Ia bebas menggunakan untuk apa saja, tapi rasanya itu terlalu banyak sebab Tanjung sudah membelinya dengan harga yang sangat tinggi.

Serina berjalan mundur,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status