Share

42. Aku di Sini, Serina

Bunyi bip pintu yang terbuka mengawali langkah Tanjung memasuki kamar yang tak begitu luas itu. Langkahnya semakin memelan, sambil menunduk mengamati Serina yang meringkuk nyenyak dalam gendongannya. Syukurlah jika Serina merasa nyaman.

Ia membaringkan wanita itu ke atas ranjang. Tempat tidur itu terlihat luas jika ditiduri sendirian, tapi terasa sempit saat diisi oleh dua orang.

Serina berbaring dengan nyaman ketika tubuhnya bertemu dengan kasur. Apa Serina pernah terlihat senyenyak ini saat tidur?

Ingatan Tanjung berputar ke kediaman Maulana, saat dia berbaring di sofa dan Serina tidur di ranjang, Tanjung tidak ingat pernah mendengar helaan napas Serina yang teratur. Wanita itu selalu tengkurap tanpa bergerak sedikit pun. Punggungnya pun tidak bergerak naik turun seolah dia adalah benda mati.

Sekarang Serina terlihat damai. Ia tampak seperti gadis biasa, sama sekali tak berbahaya. Manis dan sangat cantik. Tanpa sadar Tanjung berlama-lama menatap wajah yang tertidur itu.

Tanjung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status