Share

41. Dekapan yang Nyaman

Serina membuka mata, sadar dari tidur yang cukup panjang. Kepalanya terasa sangat berat seolah ia baru saja ditimpuk batu besar. Matanya bergulir, menemukan Tanjung yang terlelap dalam keadaan duduk tegak sambil bersedekap di kursi samping ranjang.

Rambut pewaris Maulana itu agak berantakan. Kulitnya sedikit pucat. Serina bisa melihat lingkar hitam yang membayangi kelopak matanya.

Untuk pertama kalinya, Serina penasaran seperti apa Narumi menyiksa laki-laki ini sedari kecil. Seberapa tega wanita itu menyengsarakan anak kecil yang tidak berdosa?

Jari Serina bergerak, perlahan menyapu tepi ranjang. Tangannya terangkat, menyentuh bahu Tanjung kemudian jatuh begitu saja. Rasanya sekujur tubuhnya sangat lemas. Ia tak sanggup menggapai wajah lelaki itu.

Sentuhan kecil itu mampu membangunkan Tanjung. Matanya terbuka dengan waspada. “Serina? Kau sudah sadar?”

Serina bertanya-tanya. Seberapa dekat mereka sampai Tanjung dengan santai menautkan jari-jari mereka sambil mengecup punggung tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yani Zainum
jodohin aja thor mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status