Share

BAB 38

"Takut sama Aksa?"

"Bukan, saya hanya tidak mau diganggu."

Bagas kembali mengikis jarak, memaksa Lara mundur satu langkah untuk menghindari tabrakan. Wanita itu melihat sekitar, lalu lalang pasien di sekitarnya cukup membuat Lara tak nyaman. Bahkan sepasang mata satpam yang berdiri di depan pintu masuk lobby cukup membuat nyalinya mengendur. Dia tidak siap menjadi bahan pembicaraan, terlebih, mungkin ada satu atau beberapa karyawan yang mengenal Bagas sebagai sahabat salah satu petinggi di rumah sakit ini.

"Aku sedang kesepian, aku hanya ingin mengantarkanmu pulang, mampir makan malam jika memungkinkan."

"Dok—."

"Aku tidak memberi pilihan Lara," geram Bagas pelan. Tangannya yang sedang menggenggam semakin mencengkeram kuat. "Masuk ke mobil, kita memiliki keinginan yang sama; jangan membuat gaduh ruang publik," bisik Bagas tepat di depan wajah Lara.

Kenapa, Lara selalu dihadapkan dengan manusia-manusia pemaksa?

Makan malam yang terlalu mahal bagi seorang Lara. Di sebuah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status