All Chapters of Obsesi Terlarang: Chapter 111 - Chapter 120
162 Chapters
Memutuskan Untuk Bertahan
“Untuk apa kamu menemui wanita itu lagi? Sudah kubilang bahwa kamu adalah pewaris keluarga Wijaya. Kau tak ada waktu untuk mengurusi hal begini,” ketus Laura yang masih melihat Andromeda diam, tapi gestur wajahnya sudah mulai kelihatan menahan emosi. Mata Andromeda masih melihat satu per satu bagian dirinya yang berada di Belanda. Dan sosok dia yang diantar di Bandara oleh Marje dan Rina. Bagaimana bisa? Ah, dia lupa! Bahwa wanita tua yang sombong ini memiliki banyak kuasa untuk mengendalikannya.   Kelvin masih diam. Dia tak bisa menimpali ucapan Ibunya sendiri saat ini yang memang sedang berusaha mengendalikan kehidupan putranya. “Kau juga? Apa kau tak pernah becus mengurusi putramu sendiri?!” sentak Laura yang kini menyalahkan Kelvin. “Kau adalah pewaris utama, jadi jangan pernah berpikir untuk mengunjungi orang-orang itu lagi. Aku serius dengan ucapanku. Dia hanya akan membawa dampak buruk bagi kehidupanmu, Andro.” Bahkan masih
Read more
Setuju Untuk Ikut
Anggukan kepala Andromeda menjadi tanda keseriusannya. Pria itu masih memandangi Kejora yang nampak bimbang. Itu artinya, tak akan bertemu sesering ini dan … LDR? Kejora merasa belum siap untuk itu. “Proyek yang kamu kerjakan kemarin sudah selesai?” tanya Andromeda. Kejora mengangguk. “Kalau kamu bekerja denganku, mau?” Pertanyaan macam apa itu? “Kenapa?” Pertanyaan itu akhirnya lolos juga dari bibir Kejora. “Aku butuh pekerja berpotensi untuk bisa mengembangkan perusahaanku.” “Jadi, aku berpotensi untuk melakukannya? Bukan karena aku pacarmu dan kamu tak mau kita berjauhan?” tebak Kejora. “Alasan pertama dan kedua, ada padamu,” kekeh Andromeda sambil berdiri lantas mengecup pipi Kejora dan menaruh piring kotornya.   Kejora masih bingung, dia saja baru tahu soal Andromeda yang memutuskan hubungan kekeluargaannya. Bagaimana dengan dia yang hanya sebagai kekasih baru tahu? Mengejutkan! “Aku pe
Read more
Kenyataan Pahit Terungkap
Kejora tersenyum, dia memandangi beberapa berkas kenangannya saat ini. Dia benar-benar akan berhenti. Dua minggu yang lalu dia menyerahkan surat resign dan beruntung mendapatkan penggantinya dengan cepat. Dia menaruh barang pribadinya di dalam kotak besar yang siap dia angkut.   Karyawan penggantinya pun menghampirinya. “Bu, ini sudah semua?” tanyanya. Kejora menoleh dan tersenyum. “Selamat menempati meja saya,” ucapnya sambil mengulurkan tangan. Karyawan baru yang masih polos itu pun tersenyum dan menjabat tangannya sumringah. Namun, baru saja Kejora tersenyum ceria. Seorang CEO, Ayah dari Andromeda datang mencarinya. Mendatangi tempat karyawan dengan langkah kakinya membuat semua orang menengok pada Kejora. “Saya dengar kamu akan resign? Maukah kamu menemani saya dulu?” ujar Kelvin. Sementara Kejora bingung bukan main, dia merasa aneh dengan kedatangan Kelvin. “Ah, iya Pak terima kasih,” jawabnya denga ragu-ragu.
Read more
Jarak yang Mulai Membentang
Tangisan Kejora masih berlanjut begitu dituntun ke mobil Rega dan duduk di dalamnya. Rega hanya bisa diam saja, membiarkan adik sepupunya itu menangis sampai puas. Sepertinya ada satu kejadian sampai membuat gadis introvert itu menangis hebat tanpa ada niat berhenti. Rega hanya menunggu, membiarkan tangisan gadis itu menjadi musik di dalam mobilnya sementara dirinya hanya bermain ponsel aja.   Udara malam yang dingin dan menusuk tulang, dengan sepoi angin yang membawa pesan seolah menyelimuti malam ini, seorang gadis yang duduk dengan pakaian yang berantakan. Bulir keringat juga mulai membasahi kening dan lehernya. Napasnya terengah dan air mata mengalir di pipinya, dari mata indahnya yang berwarna coklat karamel.   Bahkan sudah tidak ada air mata yang bisa dikeluarkan, tapi Kejora masih saja menangis tersedu sedan. Hatinya masih merasa terkejut, terpukul dan terguncang hebat sampai rasanya dia sudah tak sanggup untuk bisa diam
Read more
Siapa yang Tahu?
Ting tong ….Ting tong ….Gadis itu berdiri cemas, berdirinya bahkan terasa goyah dan tenaganya sudah terkuras banyak. Dapat dibilang dia sudah meninggalkan separuh nyawanya semalam. Dan sekarang dia hanyalah seonggok daging dengan rasa sakit yang dideritanya. Cinta?Bahkan dia sudah tak bisa mendefinisikan apa cinta itu, terlalu buram dan kabur sampai-sampai rasa yang jelas dia tahu adalah sakit. Sakit merasakan kejutan luar biasa untuknya. Matanya memandang memohon, agar pintu itu terbuka cepat. Dia kalut dan takut. Semuanya masih buram baginya, tapi dia merasa kalau sekarang seseorang yang dia temui memiliki jawabannya. Cklek!Pintu yang terbuka menampilkan wajah Rega yang masih mengantuk. Dia mematung begitu melihat siapa yang datang.“Kejora?” ucapnya dengan suara serak khas setelah terbangun dari tidur.Kejora meringis. Dia mengganggu pria itu.
Read more
Hangover
Sudah berhari-hari Kejora tak mengaktifkan ponselnya. Harusnya dia sudah mulai bekerja di perusahaan Andromeda, sayangnya sekarang sudah tak sama. Gadis itu bahkan bersembunyi di tempat yang tak bisa ditemukan oleh Andromeda. Rumah Rega, dan Rega harus berusaha menutup mulutnya dan bersabar dengan keadaan aneh yang tengah dialami oleh kedua sepupunya itu. Yang menjadi kalang kabut tentu saja Andromeda. Dia panik, sekaligus khawatir akan keadaan Kejora.   “Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.” tuttt …. Andromeda segera mengakhiri panggilannya begitu mengetahui bahwa yang menjawab adalah suara wanita lain. Nomornya masih tidak aktif! Sudah tiga hari berlalu dan rumah Kejora hanya gelap yang menaungi. Artinya …. “Kenapa dia tak pulang?” desahnya frustrasi. Pria itu hanya duduk di dalam mobil tanpa melakukan apa-apa. Tiga hari melakukan hal yang sama tanpa ada jawaban.   “Sial!” desisnya, tangann
Read more
Kabar yang Dirahasiakan
Pandangan mata Kejora mulai terproses, matanya sekarang dapat melihat bagaimana sekelilingnya. Berawal dengan warna-warna yang membaur dan perlahan mulai jelas terlihat.“Jora, are you ok?” Satu pertanyaan terdengar menggema di telinganya. Namun, lambat laun akhirnya terdengar dengan jelas.“Aku di mana, Ga?” tanya Kejora lemah.“Euhm, klinik. Lo tadi pingsan, buru-buru gue bawa jadinya. Apa ada yang sakit?” tanya Rega merasa khawatir.Kejora menggeleng pelan. Dia mencoba untuk duduk, tapi Rega menahannya. “Jangan bangun dulu, lo belum kuat.”Gadis itu menurut.“Tidur lagi aja, gue mau ngomong sama dokternya dulu. Lo tunggu di sini ya?”Mau tak mau Kejora akhirnya mengangguk. Dia melihat Rega yang buru-buru keluar dari ruangan. Pria itu menuju ruangan dokter saat dokter menatapnya tersenyum begitu selesai memeriksa tadi. Namun, itu adalah masalah besar un
Read more
Keadaan Semakin Rumit
Gadis itu bahkan sampai sudah membuang berlembar-lembar tisu saat dirinya bisa-bisanya malah menangis begitu menjumpai Kania. Dia benar-benar menjadi lebih emosional saat ini. Kalau dibilang dia baik-baik saja maka itu semua kebohongan belaka.Kania menatap kasihan sahabatnya itu. Tidak ada yang bisa dijadikan sandaraan selain dirinya dan bahkan dia tak tahu apa yang akan dilakukannya.Kania maju dan memeluk Kejora kembali. Tangannya perlahan menepuk-tepuk punggung Kejora, dia harus puas dinyanyikan tangisan kesedihan dari sahabatnya. Hari ini, dia harus merelakan waktunya bagi Kejora. “Ayo dimakan dulu, masa kamu tak mau makan begini?” bujuk Kania.Adam membawakan mereka makanan banyak, dia merasa iba juga dengan Kejora. Baginya Kejora seperti adik. Itulah kenapa dia ragu saat gadis itu ingin menjalani hubungan dengan Andromeda, dia merasa ada yang tak beres meskipun dia belum tahu alasannya sebelumnya.“Iya, kamu s
Read more
Kekasih dari Mantan Kekasih
Mike terdiam, melihat Andromeda yang melihat ke arahnya. Namun, dia memilih menuju resepsionis dan menanyakan di mana tamunya berada. Kepalanya segera menoleh dan memandangi Andromeda dengan pandangan tak percayanya. Yang benar saja!Dia mau tak mau akhirnya menghampiri Andromeda.“Ada apa kau mencariku?” tanyanya dingin.“Bisakah kita bicara di unitmu?” Mike semakin tak paham, namun akhirnya dia mengiyakan. Sungguh tak pernah dirinya bertemu dengan kekasih dari mantan kekasihnya. Pengalaman unik dan juga aneh menjadi satu dari banyak hal yang tak pernah dia inginkan sebelumnya. Mereka berdua berada di dalam satu lift yang sama dan keduanya sama sekali tak membuka pembicaraan. Tak dekat dan tak harus berbicara juga bukan?Mike  sendiri melihat wajah Andromeda yang terbilang tak baik-baik saja. Apa ada masalah? Ah, dia mendengarnya, kalau Andromeda memutuskan hubungan kekeluargaan begit
Read more
Katakan yang Sebenarnya!
“Ah, segarnya!” seru Kania yang sudah menenggak air kelapa muda begitu mereka sampai di warung kecil.Kejora terkikik geli menyaksikannya. Dia sendiri lebih memilih memesan bakso. Melihat bagaimana mengepulnya asap dari kuah bakso yang pedas, dirasa begitu nikmat. Dia berusaha untuk mengabaikan Kania dan Adam yang sibuk bermesraan.“Kamu serius sambalnya segitu?” Kania menatap horor Kejora, seingatnya wanita itu bahkan tak pernah memakan makanan level pedas, dia masih bisa menghitung level pedas yang sanggup ditoleransi oleh Kejora. “Biarkan saja,” sela Adam yang menggandeng Kania.Dia hanya ingin Kejora baikan kondisinya. Mengingat gadis itu mudah menangis dan emosional.Kejora sendiri duduk di ats hammock, berayun-ayun dengan angin yang membelai rambutnya sambil terus menikmati air kelapa yang belum dia habiskan. Sementara semangkuk bakso sudah kandas. Menikmati senja di arah barat yang sebentar l
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
17
DMCA.com Protection Status