All Chapters of HELLO HUSBAND {INDONESIA}: Chapter 111 - Chapter 120
244 Chapters
111
"Kau mencintainya?" tanya Romeo lagi, walau ia tahu  jawaban dari Ruster. tapi Romeo ingin mendengarnya secara langsung dari Ruster."Sudah cukup Romeo, jangan bertanya lagi. aku sungguh lelah," balas Ruster yang berbaring membelakangi Romeo.Pandangan Romeo masih berkaca-kaca, ia mengepalkan kedua tangannya. ia tidak bisa menerima Ruster memperlakukannya seperti ini. tapi Romeo tidak bisa berbuat apapun, Romeo tidak ingin menyakiti Ruster lagi dengan tindakan kasarnya. apa lagi kehilangan Ruster, ia benar-benar tidak sanggup.Romeo berdiri meninggalkan kamar, ia menuruni anak tangga menuju garasi mobil. ia memasuki salah satu mobil sportnya yang berwarna hitam dengan merk mayback. Mobilnya melajukan dengan kecepatan penuh menuju apertemen Raven.Romeo harus bicara pada Raven dan ia akan mengalah demi kebahagian Ruster. Romeo tidak akan mempertanyaan perasaan Raven  sesungguhnya, kalau benar kembarannya itu menyukai Ruster. maka  ia rela mu
Read more
112
"Silahkan masuk,” ucap Jimmy yang membukakan pintu mobil untuk Ruster."Terima kasih Jim," balas Jimmy yang masuk ke dalam mobil. tidak lama Jimmy menyusul duduk di depan dan mengemudikan mobilnya.Selama di dalam perjalanan dalam hati Ruster kegirangan tapi ada sebekas kesedihan apakah Raven mau menerima kedatangannya. Ruster mengusap lembut perutnya yang menginjak  delapan bulan. Sebulan lagi, ia akan melahirkan anakknya. Selama ini, Ruster tidak pernah memeriksakan kehamilannya dan ia tidak tahu kondisi anak di dalam perutnya. Ia selalu yakin, anaknya pasti baik-baik saja. Mau laki atau perempuan, Ruster tidak perduli. Karena ia tahu, anaknya adalah milik salah satu pria yang sering menidurinya."Kita bertemu daddy, Sayang!” bisik Rutser yang membelai perutnya yang lebih besar dari wanita hamil lainnya.Jimmy  hanya tersenyum walau apa yang di ucapkan oleh Ruster tidak begitu jelas. Jimmy hanya tahu nyonyanya itu sangat bahagia in
Read more
113
"Aku tidak peduli, aku tetap mau bersama mu."Seetttttt…Kedua mata Ruster terbelalak, tubuhnya gemetar dan terkulai lemas dalam pelukkan Raven.Raven terheran menatap Ruster dengan mimic wajah pucatnya."Kau kenapa, hey..?" tanya Raven yang menyentuh bahu Ruster.Rasa lembab dan hangat membasahi telapak tangan Raven. Raven menatap telapak tangannya dan ia membelalakkan kedua matanya. Raven tidak percaya melihat warna merah darah memenuhi telapak tangannya.Raven yang murka menatap kesekelilingnya seseorang barlari memasuki lift, tidak begitu jelas siapa sosok itu. tapi Raven yakin dia lah yang menembak Ruster.“Zeus,” pekik Raven dengan suara keras yang mengaketkan Zeus yang sedang memakai bajunya dengan tergesah-gesah. Karena ia bosan melihat drama yang belum berakhir antara tuannya dan Ruster. Sehingga ia memilih mandi duluan.Raven bergegas menggendong Ruster yang di susul oleh Zeus yang mengemudikan mobi
Read more
114
"Jangan terlalu banyak bergerak, kau masih dalam pemulihan pasca operasi pengambilan peluru yang bersarang di bahumu!” jelas Romeo yang menahan Ruster tetap berbaring.Ruster baru ingat ia tertembak saat bersama Raven, ada yang berniat mencelakai nya tapi siapa? Selama ini ia tidak ada musuh walau dulunya tetangga dekat tempat tinggalnya sering bicarakan negative tentangnya. Apa mungkin si penembak mengincar Raven tapi salah sasaran."Raven dimana? Mungkin saja nyawanya dalam bahaya,” ucap Ruster yang panik."Tenang lah, dia baik baik saja kakak ku akan kembali secepatnya.”"Tapi seseorang mengincarnya.""Raven pasti bisa mengatasinya."HeningRuster terdiam, berusaha setenang mungkin walau fikirannya penuh dengan Raven. ia sangat cemas dan takut."Apa kau menyukai kakaku?" tanya Romeo secara spontan.DegJantung Ruster terlonjak, ia tidak ingin menjawabnya. Karena sudah berapa kali ia katakan ke
Read more
115
Ruster ingin menolak. Tapi melihat wajah Zeus yang memohon, hatinya luluh. Ia memakai jubah terbuat dari wol dan rasa hangat menyelimuti tubuhnya.“Kita akan ke salah satu kastil Van Diora. Tuan tidak akan tahu anda di sana, karena tempat itu aman dan biasanya tuan tidak akan mencari anda di rumahnya sendiri!” jelas Zeus yag melirik ke Ruster yang tersipu malu. Karena perut Ruster berbunyi.Zeus tersenyum ramah, ia membelokkan mobilnya ke salah satu restoran terdekat.“Kita makan dulu,” ajak Zeus yang memberhentikan mobilnya di pakiran.“Tapi aku tidak bawah uang satu sen pun,” balas Ruster tertunduk dengan wajah malu.“Anggap saja, aku traktir anda. Karena hari ini aku gajian dan tidak ada teman yang mau menemaniku makan,” alasan Zeus karena ia sudah memperhitungkan segalanya.“Baiklah dan terima kasih!” balas Ruster yang masih dengan wajah tersipu malu.Zeus keluar duluan,
Read more
116
Raven mengusap wajahnya dengan kasar, ia sungguh tidak tahu mencari istrinya kemana lagi. Raven berpikir, seandainya ia dan Romeo tidak bertengkar di depan Ruster. Mungkin hal ini tidak akan terjadi.Pencarian sampai pagi dan tidak menghasilkan apapun. Raven sudah menghubungi Zeus untuk membantu pencarian. Zeus sedang beralasan sedang di China untuk membantu Devan Holland menangani kasus.Raven kembali menjambak rambutnya secara kasar. Ia lupa, Zeus sedang tidak ada di Los Angels seminggu lalu.Dengan putus asa, Raven dan Romeo pulang kerumah mereka berdua. saat matahari mulai di atas kepala mereka berdua yang berjalan sempoyongan.Pintu terbuka lebar, Reina berdiri di depan kedua putranya yang sudah bertampang seperti pengamen jalanan. Reina sangat marah, ia susah payah pulang ke sini. Tapi kedua anak durhakanya, tidak memperdulikan atau menyambut kepulangannya dari semalam. Berapa kali Reina menghubungi ponsel kedua anaknya, tidak pernah dapat balasan s
Read more
117
Raven dan Romeo kehilangan segalanya. Mereka sudah miskin dalam semenit. Di tambah lagi mereka harus mencari istri mereka berdua dengan tenaga sendiri tanpa bisa mengandalkan jaringan keluarga Van Diora lagi."Apa aku bilang, jangan buat ibu kalian murka!" cibir Rayyan yang melihat kedua anaknya naik ke atas tangga dengan lesu. Di saat keduanya akan turun untuk menyiapkan makan siang."Usaha dengan tenaga sendiri dan introspeksi diri. Biar sadar dengan kesalahan yang kalian perbuatan selama ini. Syukur jika Ruster mau balik lagi. Jika tidak selamat menatapi kebahagian mantan istri dengan pria lain yang mungkin lebih baik dari kalian berdua,"  sambung Reihan dengan perkataan menohoknya."Untungnya kita tidak seperti mereka berdua yang mental lemah. Karena hidup enak tanpa kesulitan," ucap Rayyan terkekeh garing. Ketika mengingat masa lalu apa yang mereka lakukan mati-matian."Masa Lalu kita sangat indah. Berapa kali terlahir kembali. Jiwa kita selalu
Read more
118
Romeo menatapi kedua ayahnya yang sungguh kompak dalam memilih menu yang sama dan bersuara bersama. Serta gerak-gerik keduanya seperti bayangan di dalam cermin yang memantulkan sosok asli.Selesai mendapatkan makanan untuk dirinya dan Raven. Romeo duduk di dalam kursi dengan pikiran berkelana ke masa lalu. Saat kakek mereka masih hidup dan kedua ayahnya kadang sibuk di luar dengan meninggalkan ibunya di dalam rumah yang penuh penjagaan ketat. Di tambah dengan salah satu kakeknya yang posesif gila, yang akan mengikuti ibunya kemanapun. Walau hanya keluar beli ice cream atau cemilan.Romeo masih ingat jelas, kedua ayahnya pas pulang kerumah. Gerakkan keduanya selalu seperti sama satu sama lain. Walau ayahnya yang bernama Rayyan lebih cemburuan dan menujukkan sikap cemburu secara terang-terangan. Tetapi ayahnya yang bernama Reihan sangat tenang dan semakin memanas-manasin suasana. Walau keduanya di jitak kepalanya oleh kakek Raphael secara bersamaan.Tok tok tok
Read more
119
Dahi Raven dan Romeo berkerut dalam, soalnya mereka tidak ingat pasti di mana aset keluarga Van Diora yang begitu banyak. Terakhir mereka di Prancis itu masih berusia 10 tahun. Setelah itu menetap di Inggris,  Seoul, Swiss, New York dan terakhir di Los Angels.“Ibu benar-benar deh, kok mencabut aset kita sih di saat genting gini!” ngeluh Romeo.“Mau gimana lagi, percuma mengeluh dan sekarang kita pulang saja.”Dengan hati tidak ikhlas, Romeo menyetir mobilnya untuk pulang ke apertement.Sementara di di perdalaman salah satu desa di Prancis. Ruster mengeluh kesakitan pada perutnya. Pelayan berlari tergesah-gesah mencari tuan mereka.“Tuan… gawat! Nyonya akan melahirkan,” pekik salah satu pelayan.“Cepat siapkan semua peralatan dan panggil semua dokter ahli ke sini,” balas Zeus yang melemparkan satu buku berisi dokter ahli bedah dan kandungan kepada pelayannya.Zeus berlari cep
Read more
120
"Aku sudah tahu di mana Zeus, apa hubungannya Zeus dengan semua ini?" cercah Raven kepada kedua ayahnya yang saling menatapi satu sama lain."Zeus bukalah Ruzel, apa yang ayah sembunyikan dan kenapa ia membawa Ruster pergi?" timpal Romeo yang emosi tinggi.Keith melihat ke empat orang yang berwajah sama. Ia langsung membeku di tempat. Selama ini, Keith menganggap perkataan paman Lius Versalius hanya sebuah kebohongan. Kini ia sungguh percaya setelah melihat dengan kepala sendiri."Jangan katakan padaku, Zeus mengharapkan kematian?" ucap Rayyan yang berdiri dari tempat duduknya."Bisa jadi, ia berharap di bunuh oleh kita. Karena ia sudah kesepian dalam menjalani kehidupan ini?" timpal Reihan yang ikutan berdiri dari tempat duduknya. Ia harus mencegah kegilaan Zeus yang benar-benar mengharapkan kematian.Reina melihat kedua suaminya dengan tatapan bingung. "Kalian tidak mungkin meninggalkan aku kan?" tanya Reina lirih."Tidak Saya
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
25
DMCA.com Protection Status