All Chapters of Little Seducer: Chapter 131 - Chapter 140
182 Chapters
A taste that emerges
"Selamat ulang tahun, Kak Edward!"Rosie Wilkins. Gadis itu berdiri di hadapan Edward. Mencarkan senyum cerah khas miliknya. Senyum yang setiap malam Edward mimpikan. Rosie memandangnya dengan manik hazel cemerlang. Mata yang selalu dia kenang sebagai mata paling indah dan mempesona.Rosie...Rosie-nya memakai gaun putih selutut, riasan tipis, rambut hitam tergerai indah di punggungnya. Aroma parfum favorit Rosie menguar sampai ke indera penciuman Edward hingga pemuda itu ingin menampar dirinya sendiri lantaran halusinasinya terlampau nyata.Tidak mungkin Rosie ada di depannya saat ini. Tidak mungkin semua doa dan permohonan di setiap ulang tahunya terwujud. Rasanya mustahil Rosie-nya kembali.Suasana ballroom begitu sunyi. Semua orang berfokus pada dua manusia di tengah ruangan.Rosie mulai gugup. Dia mulai takut sekaligus kecewa karena reaksi Edward berbeda dengan yang dia bayangkan. Mungkin saja E
Read more
The presence of Samuel
David baru menyadari kalimatnya tidak tepat. Dia mengumpati ketidakpekaan dirinya di situasi canggung ini. David meraih gelas kertas di meja, menenggak kopi hitam kesukaannya yang mulai dingin untuk mengusir rasa canggung mencekik di benaknya. Dia diam, tidak tahu harus berbuat atau berkata apa lagi.Mungkinkah itu satu menit. Atau sepuluh menit. Barang kali satu jam lamanya keheningan menyelimuti dua manusia di pinggir kolam renang. David dan Alice kehilangan jejak waktu."Tanganmu," ucap Alice ketika akhirnya menyadari buku tangan David penuh luka gores. Tidak perlu penjelasan apa penyebabnya."Tak apa. Ini cuma luka kecil. Nanti juga sembuh sendiri." David angkat bahu santai."Kita harus membersihkannya. Nanti bisa infeksi. Tunggu sebentar." Alice menghilang dari area kolam, masuk ke penginapan dengan langkah tergesa."Kita?" ulang David pada dirinya sendiri. Pipinya mulai panas lagi dan dadanya
Read more
Adopted children
Si bocah kecil yang punya masa lalu tidak terlalu baik dengan keluarga kandungnya mengira Rosie meninggalkannya seperti ayah dan ibunya yang dulu, itu sebabnya Samuel ketakutan dan menangis kencang mencari-cari Rosie."Ibu~~~" isak si kecil sembari memeluk Rosie erat, takut sang ibu menghilang lagi."Iya sayang. Ibu di sini. Ibu tidak akan kemana-mana. Samuel jangan takut ya sayangku." Dengan kasih sayang Rosie mengelus punggung mungil anaknya. Mengecup pipi tembam bocah laki-laki itu."Maafkan aku, Ibu, Ayah. Aku lupa waktu sampai Samuel ketakutan seperti ini." Rosie berkata setelah Samuel mulai tertidur di pelukannya."Kami mengerti, Rosie. Samuel juga sepertinya belum terbiasa jauh darimu.""Rosie, kau belum cerita pada Edward?" tanya Tuan Quin mendapati Edward berdiri kebingungan menatap bocah kecil yang mulai terlelap. Pasangan suami istri akhirnya undur diri. Naik ke kam
Read more
Samuel wants a younger brother
Selain itu...Jauh, jauh di lubuk hati terdalam, Rosie pun takut. Dia gamang jikalau Edward yang dia cintai pada akhirnya akan berubah menjadi Maxy Louis kedua. Edward Quin, pemuda itu berulang kali menyatakan rasa cinta padanya, betapa dalam perasaannya untuk Rosie. Semakin Edward berkata demikian, makin ragu Rosie jadinya.Karena bagi Rosie pemuda yang sama pernah dengan yakin menyatakan sangat mencintai Alice, tidak akan mengkhianati gadis itu. Nyatanya, Edward Quin mengkhianati Alice, gadis baik hati yang telah sepuluh tahun setiabmenemani.Maka apa yang akan terjadi pada Rosie? Apakah dia juga akan bernasib sama seperti Alice? Rosie selalu gelisah ketika pertanyaan itu melintas. Sebab dia mungkin tidak akan pernah bisa bangkit jika Edwrad juga berhenti mencintainya dan membuangnya seperti yang terjadi pada Alice.Tapi sekarang dia yakin. Edward telah berhasil menghapus ketakutan Rosie sepuluh tahun lalu. Edward
Read more
The past
"Rasanya..." Claire menggantung kalimatnya segaja untuk membuat dua wanita lain makin penasaran dan bersemangat.Tapi belum sempat dia lanjut, pintu kamar Rosie, tempat mereka melakukan 'rapat' penting terbuka dan Edward berdiri di ambang pintu. Edward menyilang kan tangannya di dada sembari berkata, "Rasanya kalian harus berhenti bergosip.""Siapa yang gosip? Kami sedang ber-dis-ku-si. Tahu?" Alice mengelak dan langsung dapat anggukan suportif dari dua kawannya."Hey! Alice Cooper John, bukannya kau minta aku beri cuti David agar kalian bisa punya quality time lebih banyak? Kenapa kau malah main ke rumah orang setiap hari?""Ini juga quality time, Edward! Menghabiskan waktu berharga bersama keluarga dan kerabat. Lagian Samuel 'kan tidak bisa jauh dari Eros. Mereka itu sabahat bagai kepompong!"Edward memutar bola matanya dengan rasa terganggu yang kentara. Tidak bisa menerima penjelasan Alice yang
Read more
Take it away
"Alice, ayo," seru Edward menarik Alice keluar ruangan.Pemuda Quin mengabaikan pertanyaan Alice dan penolakan sang calon istri. Terus saja Edward menggiring Alice ke basemen gedung hotel tempat pernikahan mereka seharusnya digelar. Edward memaksa Alice masuk ke Audi Saloon hitam miliknya lalu dia pun masuk dan mulai berkendara meninggalkan tempat acara pernikahan."Edward! Kita mau ke mana?" pekik Alice mulai histeris karena waktu pemberkatan telah berlalu setengah jam lalu.Pemuda di sebelahnya terus saja fokus pada jalanan, tidak menggubris segala pertanyaan Alice.Alice memperhatikan keluar jendela. Mereka sudah ada di luar Jakarta karena kanan dan kiri mereka hanya ada pohon tinggi menjulang. Jalanan yang mereka lalui pun sangat sepi, tidak ada mobil lain selain milik mereka."Berhenti Edward!"Masih tidak ada respon. Edward nampaknya menganggap Alice ini transparan.
Read more
It's too early to give up
Sepasang mantan kekasih menangis di dalam mobil hitam di tengah jalanan sunyi. Mereka berpelukan. Bukan pelukan antar sepasang kekasih, namun pelukan antara dua sahabat karib yang tengah patah hati. Pelukan yang tujuannya saling menguatkan. Edward membawa Alice ke salah satu penginaman milik keluarga Axel yang sudah dia persiapkan. Edward memang sudah merencanakan semua ini ketika Rosie meninggalkannya. Dia akan membawa kabur Alice dari acara pernikahan karena bagi Edward hanya itu satu-satunya waktu yang memungkinkan untuknya bicara dengan Alice. Lalu Edward akan meyakinkan Alice untuk membatalkan pernikahan mereka seperti yang barusan dia lakukan. Mereka menginap di penginapan bermaksud menghindari keluarga juga wartawan. Edward tidak mau Alice terguncang menghadapi gempuran semua orang yang pasti ingin tahu apa yang terjadi pada pasangan calon pengantin yang menghilang tepat sebelum upacara pernikahan. Hati yang patah sudah cukup membuat
Read more
New life
Edward membuat banyak tanda cinta kemerahan di spot yang dia yakini adalah kelemahan Rosie. Tangannya bergrilya di balik gaun tidur merah menerawang hadian dari Claire, satu-satunya hal yang membuat Edward ingin berterimakasih pada super star menyebalkan itu.Dia melepaskan leher putih Rosie yang sekarang penuh tanda kemerahan. Bangkit, sembari mengagumi kecantikan istrinya, Edward menarik gaun tipis itu melalui kepala Rosie dan hanya meninggalkan pakaian dalam super seksi melekat pada tubuh ramping wanita yang dia cintai. Jantungnya memacu makin cepat, adrenalin kian meningkat, gairah Edward belum pernah sehebat ini selama sepuluh tahun terakhir. Dia masih ingat pertama dan terakhir kali hasratnya menyelubungi seluruh inderanya adalah saat dirinya dan Rosie bercinta di kamar Rosie sepuluh tahun lalu. Dalam kurun waktu sepuluh tahun Edward tak pernah sekali juga melirik lawan jenis apa lagi sampai berhubungan badan. Gairah dan nafsunya cuma be
Read more
Reason
Edward dan Rosie terpaksa menunggu di bandara sebab tidak ada tiket ke Jakarta yang tersisa mengingat waktu telah larut saat sepasang suami istri sampai. Tapi beruntung ada dua tiket untuk penerbangan pertama hari berikutnya.Rosie memaksakan menunggu pesawat yang baru berangkat empat jam lagi di ruang tunggu dari pada kembali lagi ke hotel. Kecemasannya makin meningkat saat ponsel Samuel yang selalu dikalungkan di lehernya tidak aktif.Edward mengusap punggung istrinya untuk menenangkan perempuan itu. Mata Rosie sudah nanar mengkuatirkan Samuel."Tenanglah, Rosie. Samuel pasti baik-baik saja." Edward mengecup surai hitam Rosie untuk menenangkannya meski dirinya juga sedikit panik."Aku takut Samuel kenapa-kenapa. Kami tidak pernah berpisah sejauh ini sebelumnya.""Aku janji anak kita akan baik-baik saja. Percayalah."Senyum menenangkan dari Edward mau tak mau memancing senyum kecil
Read more
Sadness that cannot be hidden
Dulu, waktu Alice dan David menikah,tujuh tahun lalu, memang sepasang kekasih itu menghadapi banyak kesulitan. Orang tua Alice dan David sejak awal tidak menyetujui hubungan mereka. Tuan dan Nyonya John sangat murka ketika tau putrinya pacaran dengan orang yang lima tahun lebih muda. Setelah gagal menjadikan Edward menantu, mereka justru dapat bocah ingusan sebagai gantinya.Di sisi lain Tuan dan Nyonya dari David melihat Alice adalah gadis centil yang menjerat anak kesayangan dan kebanggaan mereka. Alice tak lebih dari perempuan penggoda yang akan merusak masa depan cemerlang David. Masa lalu Alice yang pernah gagal menikah sudah bisa membangun prasangka negatif tentang gadis itu, apa lagi Alice jauh lebih tua dari David.Dua keluarga menghentikan akses keuangan Alice dan David supaya mereka kesulitan dan menyerah satu sama lain. Tapi, keduanya tidak pernah menyerah, justru mereka menikah dua tahun setelah pacaran, Alice dua puluh lima tahun
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
19
DMCA.com Protection Status