All Chapters of WARUNG TENGAH MALAM: Chapter 131 - Chapter 140
271 Chapters
131-LEUWI JURIG
Tidak Semua makhluk-makhluk yang berada di Kampung Sepuh, merupakan makhluk yang datang dari Gunung Sepuh. Namun ada juga para makhluk-makhluk yang lain yang tinggal di area-area tertentu di sekitaran kampung. Banyak mitos-mitos yang beredar pula tentang makhluk-makhluk ini, namun mereka hanya muncul dan mengganggu para manusia. Tidak serta merta mengajak mereka menjadi bagian dari mereka, dengan iming-iming kekuasaan, keilmuan dan jabatan yang dibantu oleh mereka secara instan. Seperti ada sebuah cerita yang bilang bahwa, suka ada penampakan seorang nenek-nenek yang sedang membawa kayu bakar, yang sering muncul pada sore hari hingga malam hari di kebun teh depan kampung yang sering melintas menyebrang di jalan ke arah Kampung Sepuh. Biasanya nenek-nenek itu akan menyapa semua orang yang ingin datang ke Kampung S
Read more
132-WARGA
Leuwi, atau dalam bahasa sunda disebut lubuk. Adalah sebuah kata yang berarti bagian terdalam dari wilayah perairan seperti sungai, danau, dan laut. Kata ini dapat pula berarti cekungan paling dalam di dasar sungai. Aliran air di lubuk biasanya tenang atau bahkan relatif tidak mengalir. Namun, dapat terjadi arus kuat di bagian dasar lubuk jika terdapat arus bawah yang kuat. Di daerah sunda, terutama pada jaman dahulu. Masyarakat menyebut suatu tempat disungai yang dalam dengan kata leuwi, namun biasanya ada kata penambah sebagai pelengkap. Seperti Leuwi Domba, berarti di daerah tersebut apabila kita memasukan domba kedalam leuwi tersebut, domba tersebut bisa tenggelam saking dalamnya. Apalagi kalau bernama Leuwi Munding atau kerbau, ber
Read more
133-SUNGAI
Kalong Wewe, sebuah sebutan untuk makhluk wanita yang bisa merubah dirinya menjadi kelelawar yang sangat besar. Kalong wewe yang berarti pula awewe (wanita), kelelawar ini merupakan sebuah makhluk yang mempunyai wujud asli berupa kelelawar, dan tak jarang dia merubah dirinya menjadi wanita ketika bertemu manusia. Berbeda dengan Wewe Gombel yang mungkin lebih terkenal dibandingkan dengan Kalong Wewe. Wewe Gombel pada dasarnya adalah makhluk halus berbentuk wanita yang sering muncul di daerah gombel yang berada di Semarang Jawa Tengah, meskipun keduanya mempunyai sifat yang sama, yaitu sering kali menculik anak manusia. Namun dari segi fisik kedua makhluk itu sangatlah berbeda. Sudah terjadi dua kali kejadian yang melibatkan kalong wewe ini seperti yang diceritakan Mang Darman tadi pagi.  Yang sempat membuat g
Read more
134-TENGKORAK
“Ki, gimana kita sudah bisa menyebrang? ” Kataku yang berteriak ke Aki Karma yang kini sudah berenang dan sampai di mulut gua. Aki Karma hanya mengangkat tanganya, yang mengisyaratkan bahwa kita semua sudah bisa mulai berenang dengan memegang tali tambang yang sudah Aki Karma ikat ke pohon yang menempel di dinding tebing dekat gua itu. Meskipun Aki Karma adalah orang yang paling tua yang berada di dalam rombongan tersebut, namun keberaniannya patut diacungi jempol. Dia menguasai beberapa keahlian yang menurutku sangat berguna, seperti sekarang ini.  Dia dengan santainya berenang menyusuri sungai yang dalam itu tanpa kesulitan sama sekali. meskipun arus sungai tersebut begitu tenang, namun tak semua orang yang bisa dalam waktu yang lama, seperti Aki Karma ini. “A
Read more
135-MENCARI KEMBALI
Pada sore hari yang cerah dengan sinar matahari yang terlihat lebih menguning kemerah-merahan yang masih berusaha menerangi Kampung Sepuh sebelum malam menggantikan cahayanya yang perlahan-lahan redup. Terlihat sebuah rombongan datang dari arah pemakaman menuju kampung, orang-orang tersebut terlihat sangat lelah dan kecapean. Juga beberapa dari mereka bahkan basah kuyup dan kotor akibat lumpur, wajah mereka terlihat tertunduk dan putus asa. Karena mereka tidak berhasil menemukan sesuatu yang mereka cari dengan susah payah. “Sabar ya Pak Asep, kita sekarang hanya bisa doain aja biar Oha selamat, ” Kata Mang Darman yang mencoba menenangkan Pak Asep yang berada di sampingnya.
Read more
136-AIR LIUR
“Serius Pak Asep?” Kataku yang belum percaya atas apa yang dibicarakan Pak Asep di depan warung pada malam itu. “Serius Jang, beneran, bantu aku Jang. Meskipun tadi siang tidak ada apapun di sana, tapi tadi aku bermimpi bahwa si Oha meminta tolong, dan gua nya sama persis dengan yang ada di Leuwi Jurig itu. ” Pak Asep memohon kepadaku untuk mengantarnya kembali ke Leuwi Jurig padahal malam sudah larut, aku sebenarnya khawatir kepada Pak Asep. Aku tidak mau mereka seperti Mang Darman dan Mang Rusdi, yang kini mengetahui bagaimana keadaan Kampung Sepuh dan sekitarnya ketika malam hari. Dan aku takut Pak Asep tidak akan kuat menghadapi itu semua ketika Pak Asep bertemu dengan para makhluk yang muncul di sekitaran kampung ketika malam tiba. “Oke Pak, aku bisa bantu Pak A
Read more
137-WARNA HITAM
Sesosok makhluk yang menggantung di atas pohon yang berada di dekat Pak Asep, makhluk dengan kain kafan kotor di seluruh tubuhnya. Dengan tangan yang diikat dan sebuah tali yang mengikat kepalanya, wajahnya yang hitam terlihat sangat menyeramkan, apalagi di kala gelap seperti ini. Yang terlihat hanyalah matanya yang merah menatap jelas ke arah Pak Asep yang berada tepat di bawahnya. Haaaaaaaaaaaaaaaah Mulutnya terbuka, terasa bau yang sangat busuk disertai air liur yang menetes secara perlahan ke atas pundak Pak Asep. Baru kali ini Pak Asep melihat sesosok makhluk dengan jarak yang sangat dekat, keberanian yang dia kumpulkan untuk mencari anaknya kini mendadak sirna, berganti dengan rasa takut yang keluar yang ada dalam dirinya. Dirinya
Read more
138-KEPALA
“Jang, tinggal dikit lagi Jang kita sampai kesana,” Kata Pak Asep sambil menunjuk ke arah sebuah gua besar yang menganga di ujung sana. Tali panjang yang tadi dipasang ketika siang belum dilepas oleh Aki Karma, tali tambang itu masih membentang di aliran sungai yang dingin di kala malam di pegunungan. Aku sebenarnya belum siap untuk hal ini, air pegunungan terasa dingin di siang hari, apalagi di malam hari, sama saja kita mandi dengan air es. Karena di sekitaran Gunung Sepuh dan Kampung Sepuh ini, untuk cuaca pagi hari saja bisa 15° Celcius, apalagi tengah malam seperti ini. “Hayu Jang, tinggal kita nyebur kesana! ” Kata Pak Asep yang kini terlihat bersemangat
Read more
139-DITARIK
Sebuah kepala yang secara tiba-tiba muncul dan mengagetkan Pak Asep yang sedang duduk termenung di pinggir sungai. Rambutnya yang panjang dan basah terlihat mengambang di aliran air sungai yang tenang itu. Aku yang pada saat itu sedang berpikir untuk mencari cara agar bisa menyeberangi sungai tersebut sontak melihat ke arah sungai, tepat setelah Pak Asep berteriak kepadaku dan menunjuk ke arah makhluk yang secara perlahan muncul di sungai itu. “Diam Pak Asep, jangan melarikan diri lagi seperti tadi di pemakaman,” Kataku yang melarang Pak Asep agar tidak bergerak. Situasinya sekarang berbeda dengan pemakaman yang tadi dilewati oleh kita berdua, apabila Pak Asep kembali ketakutan dan berlari menyusuri sungai dengan terburu-buru, ditakutka
Read more
140-INGKAH MANEH
Seketika cacian dan makian keluar dari dalam dalam diriku pada saat itu, sebuah kemarahan yang memuncak karena melihat seseorang yang aku kenal dipermainkan oleh para makhluk yang bisa saja, hal itu bisa mengancam nyawanya. Dia ternyata, Makhluk itu sengaja menunggu kita berdua lengah pada saat itu, setelah awalnya makhluk itu gagal menggulung Pak Asep ketika pertama kali kaki Pak Asep menginjak permukaan air untuk berenang di sana. Kali ini dia sengaja muncul tanpa ada gerakan sedikit pun, menunggu kita berdua untuk lengah dan dengan cepat menarik salah satu dari kita ke dalam sungai yang sangat dalam itu. Aku tidak bisa menggerakan tubuhku pada saat ini, lagi-lagi dengan kemarahan yang memuncak dan muncul secara tiba-tiba, seperti ada yang mengambil alih tubuhku ketika saat-saat seperti ini. Aku tahu ini bukan
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
28
DMCA.com Protection Status