All Chapters of My Cute Spy: Chapter 31 - Chapter 40
59 Chapters
Chapter 31
"Valdo... Kenapa kamu bisa disini?." Tatapan terkejut amara tidak bisa disembunyikan lagi setelah tiba tiba saja valdo telah berada tepat di belakangnya."Gue cuma menghawatirkan seseorang yang sedang sakit. Tapi ternyata saat ini orang itu malah disini bersama lelaki lain".Walau sambil tersenyum, namun amara bisa merasakan kemarahan dari lelaki itu."Maaf, memangnya kamu siapanya am....""Andri, maaf ya. Tiba tiba saja ada yang harus saya bicarakan dengan dia. Nanti kita teruskan yang tadi. Oke. Dadah."Tak membiarkan andri melanjutkan kalimatnya. Yang ada nanti identitas amara bakal ketahuan. Amara langsung menarik tangan valdo lalu bergegas meninggalkan cafe itu.Andri yang tidak tahu apa apa hanya diam tercengang dengan situasi aneh ini. Seperti seorang gadis yang terciduk sedang berselingkuh di belakang kekasihnya.'apa amara sudah punya kekasih ya?'.Melihat tatapan lelaki yang tiba tiba muncul terlihat sangat tidak suka melihat interak
Read more
Chapter 32
"apa ada masalah mas?". Rangga, orang kepercayaan mendiang richard yang saat ini dipercaya untuk menjalankan usahanya. Menunggu valdo siap untuk menempati posisi yang seharusnya menjadi pemuda di depannya.Saat mengunjungi anak mendiang bosnya di rumah sewaan, ia melihat gelagat tak biasa yang valdo tunjukkan. Tak biasanya pemuda itu terlihat galau. Biasanya ia selalu tak peduli dengan lingkungan sekitar."Nggak ada"."Mas nggak bisa membohongi orangtua ini. Saya tahu pasti mas sedang ada pikiran kan?".Rangga memang telah menganggap valdo seperti keponakannya sendiri. Ia ingat bagaimana jasa richard sehingga rangga bisa menjadi seperti sekarang.Sepeninggal orangtua valdo, rangga bertekad untuk menjaga valdo seperti anak kandungnya sendiri. Ia akan menjaga amanah yang telah richard sampaikan kepadanya."Aku memang nggak bisa bohong dari om ya"."Heh, orangtua mau kamu bodohi? Tidak semudah itu anak muda. Kamu kira saya kenal mas valdo sudah berapa
Read more
Chapter 33
"tak terasa beberapa hari lagi kita akan mengikuti kegiatan study tour di sukabumi. Kalau begitu bapak akan menyebutkan apa saja barang barang yang harus kalian siapkan selama disana". Pak burhan berbicara di depan kelas. Mengingatkan para siswa bahwa sebentar lagi akan ada kegiatan tersebut.Selama pak burhan menerangkan, amara justru tidak fokus mendengarkan arahan guru di depannya. Ia malah melamun memikirkan banyak hal yang terjadi akhir akhir ini. Mulai dari misinya yang semakin berbahaya sampai yang tidak terduga apalagi kalau bukan pendekatan serempak dari para lelaki di sekitarnya.Untung saja wahyu tidak ikut ikutan menyatakan cintanya. Kalau sampai hal itu terjadi, amara tidak bisa membayangkan sama sekali. Jujur, gadis itu sama sekali tidak memiliki pengalaman menghadapi pria.  Dari dulu, amara kan hanya terus mengejar prestasi dan ambisinya menjadi polisi. Kalau tahu akan begini jadinya, amara sudah dari dulu mencari tahu tentang pria.Lamunannya seke
Read more
Chapter 34
Amara sedang memasukkan barang barang yang diperlukan untuk kegiatan study tour ke dalam ranselnya. Ya, besok pagi seluruh siswa kelas XII SMA Cahaya Hati akan berangkat ke sukabumi. Kegiatan yang mereka tunggu tunggu, selain untuk menambah wawasan tapi juga ajang refreshing ditengah kepenatan rutinitas sehari hari.Stok pakaian selama 3 hari, obat obatan, alat tulis dan lain lain. Amara mengingat lagi apa yang harus ia bawa serta. Melihat pistolnya, amara menimbang apakah perlu juga untuk membawanya.Berpikir akan resiko ketahuan, amara mengurungkan niatnya untuk membawa senjatanya. Masa iya akan ada kejadian tak terduga saat study tour. Palingan parah hanya kecelakaan ringan saja.Akhirnya amara memutuskan untuk mengganti senjatanya dengan membawa belati kecil miliknya. Walau kemungkinan kecil akan terjadi sesuatu, tapi tidak ada salahnya untuk berjaga jaga.Sebenarnya wahyu sudah melarang amara untuk ikut kegiatan itu, mengingat semakin berbahayanya kondisi sa
Read more
Chapter 35
Maya sangat gemas melihat interaksi dua orang manusia di sekitarnya. Siapa lagi kalau bukan amara dan valdo. Mereka sudah seperti tom and jerry. Disaat yang satu mendekati, tapi yang lain malah menjauh. Begitu saja seterusnya.Misalnya saja pagi ini, disaat sarapan valdo yang ingin duduk dekat amara. Tapi amara malah pindah tempat duduk dengan alasan sudah kenyang. Padahal makanan di piringnya masih banyak. Alasan macam apa itu. Kelihatan sekali bohongnya.Ingin rasanya ia menarik kedua orang itu untuk duduk membicarakan masalah yang terjadi. Bukan malah main kucing kucingan seperti ini. Tapi sayang, hal itu hanya ada dalam bayangannya karena saat ini mereka masih disibukkan dengan jadwal kegiatan yang padat.'astaga... Geregetan banget. Rasa rasanya gue mau tarik tu orang berdua'. Gerutu maya di dalam hati.Pagi ini saja setelah mempersiapkan diri dan sarapan, mereka langsung memulai kunjungan ke salah satu pabrik yang akan mengolah kelapa sawit. Kebunnya sudah
Read more
Chapter 36
Amara mulai gelisah, hujan yang turun tidak menunjukkan tanda tanda akan berhenti. Padahal mereka berdua sudah menunggu selama berjam jam. Cuaca juga sudah mulai petang.'semua orang pasti sedang mencari kami'. Amara membatin. Sudah membayangkan jika semua orang pasti sudah merasa janggal dengan kehilangan dua orang anggota siswanya."Bagaimana kita akan kembali?". Amara melirik valdo dengan raut wajah gelisah."Bagaimana lagi. Kita harus menunggu hujan ini reda kan". Enteng sekali jawaban valdo. Apa ia tidak merasa gelisah sama sekali. Apa kata orang orang jika tahu amara dan valdo telah hilang selama berjam jam."Apa?". Amara tersentak. Berbicara dengan lelaki ini benar benar tidak ada solusi.'apa orang ini nggak punya pikiran? Harusnya pikirkan bagaimana bisa pulang sekarang juga'."Harusnya kamu pikirkan cara kita agar bisa kembali ke penginapan. Atau kabari siapapun biar mereka tahu posisi kita saat ini. Pasti saat ini semua orang sedang panik kar
Read more
Chapter 37
Malam ini hanya terdengar suara rintikan air hujan yang mengguyur membasahi seluruh area perkebunan. Menyerah dengan cuaca dan suhu ekstrim malam ini.Dua insan manusia tengah terlelap akibat tubuh mereka yang lelah setelah mengikuti kegiatan dari pagi. Ditambah kejadian tak terduga malam ini.Siapa yang tidak syok ketika melihat orang yang kita sayangi tiba tiba mengalami keadaan yang membahayakan dirinya. Lelah secara fisik sudah pasti, bagaimana dengan pikiran? Itu jangan ditanya lagi.Melihat kondisi valdo yang sudah stabil, itu menandakan cara terakhir yang digunakan amara memang sangat bekerja. Kini ia sudah tidak menggigil dan nafasnya pun sudah normal kembali. Wajah yang tadinya sangat pucat sekarang sudah mulai cerah kembali.Valdo menggeliat dalam tidurnya. Merasakan  tangannya ditindih sesuatu yang berat. Tapi anehnya ia merasa sangat nyaman. Hangat, itulah kata pertama yang ia rasakan saat ini.Saat pemuda itu mulai membuka mata, alangkah te
Read more
Chapter 38
Kejadian pagi ini membuat heboh seluruh peserta terutama guru pendamping. Bagaimana tidak, baru pertama kali ada kejadian seperti ini dalam kegiatan study tour yang diadakan tiap tahunnya. Apalagi ini sudah termasuk kedalam teror yang menakutkan.Tidak mungkin hanya kejahilan semata. Tapi siapa orang yang berani melakukannya. Pelaku hanya menargetkan para siswa wanita saja. Apa motif sebenarnya pelaku melakukan itu.Kejadian pagi ini sulit untuk diungkap, apalagi dengan tidak adanya saksi mata maupun cctv untuk membantu penyelidikan.Karena kejadian tersebut, para guru memutuskan untuk tidak melanjutkan kegiatan dan langsung memulangkan siswa pagi ini juga.Dengan kejadian kali ini, amara bisa menduga jika killian ada di salah satu diantara mereka. Siswa kelas XII yang sedang mengikuti kegiatan study tour.Segera setelah kejadian itu, semua surat dikumpulkan kepada guru pembimbing. Para siswa juga sempat dikumpulkan di aula penginapan. Mereka segera di tenan
Read more
Chapter 39
Perjalanan yang memakan waktu beberapa jam pun telah usai. Mereka tiba di sekolah dengan selamat. Ada rasa lega dari sebagian besar peserta study tour tak terkecuali guru pendamping yang sejak pagi sudah dibuat ketar ketir dengan ulah orang tak bertanggung jawab."Ayo". Ajak valdo bermaksud ingin mengantar amara ke rumahnya."Kemana?". Jawab amara polos."Ya mengantar kamu pulang. Memang mau kemana lagi?"."Nggak usah. Terima kasih. Kamu sendiri juga pasti capek kan. Apalagi semalam kamu sempat hipotermia, jadi hari ini kamu istirahat saja"."Tapi..."."Nggak ada tapi tapian. Kali ini kamu harus menuruti perintah saya. Oke"."Tapi..."."Sudah sana kamu pulang. Saya juga mau cepat cepat pulang. Capek, ngantuk pula"."Tapi..."."Tapi apalagi?"."Astaga silv. Kamu itu kenapa jadi cerewet begini sih". Valdo gemas sendiri melihat kelakuan amara.Amara hanya tertawa renyah. Tak bisa dipungkiri jika tiba tiba saja ia sangat cerewe
Read more
Chapter 40
"kamu udah lama nunggu?". Amara tiba di depan gerbang rumahnya. Menghampiri valdo yang sesuai janji pagi ini telah menjemputnya untuk berangkat bersama ke sekolah."Nggak kok. Kalau buat nunggu kamu, seumur hidup pasti aku tunggu".Amara mengedipkan matanya berkali kali. Meresapi apa yang valdo katakan barusan. Benarkah yang berada di depannya adalah rivaldo vinza aditya, pemuda yang selama ini dikenal dingin oleh siapapun.Sejak kapan pemuda ini terlihat sangat lihai menggombal. Baru juga resmi berpacaran beberapa hari, valdo sudah menunjukkan perubahan yang sangat signifikan.Dari yang tak lupa mengingatkan makan, istirahat, sedang apa sekarang sampai obrolan tidak jelas pun mereka bicarakan. Sepertinya kesan dingin pada diri valdo seketika musnah terbang entah kemana.Justru kesan yang amara rasakan sekarang adalah pemuda hangat, penuh perhatian, kadang manja dan posesif tentunya."Kamu sakit?". Amara menempelkan telapak tangannya ke dahi valdo. Meya
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status