Semua Bab My Cute Spy: Bab 41 - Bab 50
59 Bab
Chapter 41
Siang ini, andri sedang duduk sendirian di cafe. Menyeruput cappucino hangat miliknya. Menunggu seseorang yang sebelumnya telah ia hubungi.Sesuai kesepakatan, mereka akan bertemu siang ini di cafe yang letaknya agak jauh. Entah apa alasan gadis yang ingin ditemuinya itu memilih tempat ini. Apakah ada hubungannya dengan pemuda yang pernah ia lihat sebelumnya, entahlah.Andri mengeluarkan ponsel dari kantung celananya, membuka pesan yang tertera disana.[Amara]"Andri, apa kabar? Apa kamu sedang sibuk?".[Andri]"Tidak. Santai saja. Apa kabar kamu?"."Lama kita tidak bertukar kabar".[Amara]"Maaf, akhir akhir ini kerjaan saya sedang menumpuk"."Beberapa chat kamu banyak yang tidak terbalas".[Andri]"Iya, aku mengerti dengan kesibukan kamu. Ngomong ngomong ada apa amara?".[Amara]"Mm... saya mau memberikan jawaban atas pertanyaan kamu tempo hari. Saya merasa memiliki hutang dengan mu"."Bisakah kita bertemu
Baca selengkapnya
Chapter 42
Langkah ringan menyertai keberangkatan amara ke sekolah di pagi yang cerah hari ini. Bagaimana tidak, hilang sudah satu bebannya. Sekarang berkurang sudah rasa bersalahnya terhadap valdo kekasihnya. Tinggal masalah identitas aslinya yang masih mengganjal sampai sekarang.Segera, setelah kasus ini berakhir amara akan memberi tahu valdo semuanya. Mulai dari identitas diri sampai kondisinya saat ini yang merupakan anak yatim piatu.Mungkin dalam hal ini mereka berdua ada persamaan, sama sama telah ditinggalkan oleh kedua orangtua. Bedanya, amara adalah seorang polisi yang menyamar. Dan pekerjaan itu sangat beresiko tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga bagi orang orang disekitarnya.Apakah valdo akan tetap menerima dirinya di saat pemuda itu tahu semuanya. Entahlah, amara belum mau memikirkan hal itu. Fokus utamanya saat ini adalah bagaimana agar secepatnya bisa mengetahui identitas asli killian ini.Memang akhir akhir ini belum ada lagi kejadian penyerangan d
Baca selengkapnya
Chapter 43
[valdo]"Kamu yakin besok benar benar mau bolos?"Satu pesan masuk di ponsel amara. Tak terasa malam sudah menyapa. Seharian ini gadis itu sangat di sibukkan dengan berbagai hal yang harus ia laporkan kepada atasan. Rapat dadakan dan koordinasi tentang persiapan penyergapan satu minggu lagi.Sebenarnya valdo diam diam sudah mulai mencurigai amara. Akhir akhir ini gadis itu terlihat sangat sibuk dengan alasan keluarga. Sejak teror pertama yang muncul, dari situlah amara terlihat agak aneh.Hanya ia yang tidak terlihat panik di tengah ketakutan yang sedang dirasakan para siswi saat mendapat surat itu. Lalu sekarang disaat teror kedua berlangsung, amara pun terlihat sangat siap menghadapinya walau kemungkinan dalam kepalanya sedang memikirkan hal itu.Apakah amara ada hubungannya dengan semua kejadian ini.[Amara]"Iya. Malah sekarang saya sedang siap siap untuk berangkat besok"."Memangnya kenapa?".Amara sedang memilih pakaian apa yang aka
Baca selengkapnya
Chapter 44
"selamat malam tante". Ruben baru saja sampai di rumah.Tante mayang yang sedang menonton tv segera melihat keponakannya. Sepertinya akhir akhir ini lebih sering keluar.Apa usahanya mendekati gadis yang bernama silvie berjalan lancar. Tapi raut wajahnya tidak terlihat seperti seseorang yang sedang jatuh cinta.Mayang bisa melihat perubahan dari diri keponakannya walau pemuda itu tidak cerita apa apa. Sebagai seorang tante yang selama ini merawat ruben dari kecil, ia merasakan ada yang aneh dengan pemuda itu."Tumben kamu baru pulang jam segini". Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Tak biasanya ruben keluar sampai larut malam, paling biasanya jam 10 malam ia sudah ada rumah."Aku ada urusan sama teman tan". Baru saja ruben mau berjalan ke kamarnya, mendengar pertanyaan dari tante mayang ruben menghentikan langkah kakinya."Tapi kok akhir akhir ini kamu sering keluar malam. Nggak baik loh bawa anak orang sampai larut malam hampir tiap hari".
Baca selengkapnya
Chapter 45
"Hmm... indah sekali". Amara memejamkan mata sambil menikmati hembusan angin yang menerpa.Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu beberapa jam, amara dan valdo sampai juga di salah satu pantai di daerah banten.Mereka sedang duduk santai di gazebo yang tersedia. Sambil menikmati angin yang menerpa wajah dan tubuh, memberikan ketenangan bagi siapapun yang datang kesana.Bosan dengan hiruk pikuk ibukota yang padat, serta beban pekerjaan yang menguras pikiran. Inilah momen yang dibutuhkan bagi siapapun yang mendambakan ketenangan.Apalagi di temani oleh orang terkasih.Kalau di ingat ingat sekarang adalah kencan resmi perdana mereka berdua. Sambil menatap dengan penuh cinta, kini kedua insan yang sedang di mabuk asmara itu sangat menikmati momen kebersamaan mereka."Kamu senang?". Melihat kegembiraan di wajah amara saja sudah bisa membuat valdo bahagia."Hmm... Sangat"."Terima kasih karena kamu telah membawa ku ke tempat ini". L
Baca selengkapnya
Chapter 46
“jangan bilang kalau kamu mau mengambil kesempatan seperti waktu itu?”. mata amara membola. Padahal tujuan mereka berdua adalah pantai yang otomatis harus membawa baju ganti.“tujuan apa maksudmu?”.“wa… waktu kita bermalam di kebun sawit”. Suara gadis itu seiring melemah mengingat kejadian waktu itu.“ah yang itu. Nggak. Aku nggak berpikir sampai sana”.Valdo menambahkan, “justru kamu lah yang mengingatkan ku dengan kejadian malam itu”.“dan satu lagi, bukankah waktu itu kamu yang berinisiatif untuk melakukan ‘kesempatan’ itu?”. Benar juga sih apa yang valdo bicarakan barusan. Tapi hal itu spontan amara lakukan untuk menyelamatkan pria yang ia cintai.“itu…”.“sudahlah. Lagi pula kali ini aku akan baik baik saja”.“kamu yakin?”.“hmm… karena kondisi saat ini berbeda dengan wa
Baca selengkapnya
Chapter 47
“Tante masak apa hari ini?”. Ruben menghampiri tante mayang di dapur.Saat pulang ke rumahnya, tiba tiba tercium aroma yang menggugah selera. Niat hati ingin langsung ke kamarnya, tapi perut dan kakinya menghianati. Alhasil kini ruben telah berada di dapur.Melihat tantenya sedang berkutat dengan berbagai masakan, muncul niat jahil di pikiran pemuda itu. Tampaknya saking serius memasak, membuat tante mayang tidak menyadari kehadiran ruben dibelakangnya.Pletak…“astaga”. Refleks tangan mayang yang masih memegang spatula menghantam kepala ruben dengan keras.“aduh, sakit tante”. Ruben mengelus kepalanya yang di pukul mayang. Sial, niat hati ingin menjahili, malah kena pukulan.“lagian kamu tuh ngagetin tahu nggak. Tiba tiba ada dibelakang. Tante pikir kamu siapa”. Mayang membalikkan tubuhnya, meneruskan kegiatan memasak yang sedikit lagi selesai.“habis tante serius banget ma
Baca selengkapnya
Chapter - 48
Hari ini adalah hari penyergapan yang telah dijadwalkan. Semua persiapan tim penyergap juga sudah matang, mulai dari petugas sampai strategi penyergapan. Mengingat surat tantangan dari killian yang ditujukan khusus untuk sang rubah. Siapa lagi kalau bukan amara orangnya.Di dalam kamar, amara sedang menyiapkan segala perlengkapan penyergapan yang akan  dilaksanakan malam ini. Jantung amara berdebar, bukan karena sedang jatuh cinta. Tapi karena operasi kali ini terasa sangat berbeda.* Flashback on“saya yakinkan sekali lagi, apa kamu benar benar akan mengikuti operasi penyergapan besok?”. Wahyu dengan wajah khawatirnya terus berusaha meyakinkan amara.“ya. Saya yakin. Dan berapa kali pun kamu bertanya, jawabannya akan tetap sama”.“bukan apa, tapi perasaan saya tidak enak sedari tadi”.“itu hanya perasaan mu saja wahyu. Sudahlah jangan berpikir yang tidak tidak”.“saya harap j
Baca selengkapnya
Chapter 49
di sebuah kamar, dimana seorang gadis berseragam sekolah tengah memperhatikan seluruh peralatannya yang telah ia kemas untuk operasi yang akan ia laksanakan nanti malam. tak terasa sudah beberapa bulan semenjak ia menyamar menjadi siswi SMA untuk mengungkap pelaku dibalik semua penyerangan yang terjadi di beberapa club malam.amara merasa malam ini adalah puncak dari kerja kerasnya. memutuskan untuk bersekolah terlebih dahulu adalah hal yang tepat. mungkin hari ini adalah hari terakhir ia bertemu dengan semua teman temannya dalam konteks siswa. besok ia harap semua penyamarannya akan berakhir. kecuali untuk valdo, ia masih berpikir untuk bagaimana menceritakan yang sebenarnya. dan apakah pemuda itu akan menerimanya ketika tahu siapa amara sebenarnya.segera ia berganti pakaian dengan warna serba hitam. menenteng tas kecil yang berisi senjata dan alat pertahanan lainnya. amara melihat pantulan dirinya di cermin dan telah siap untuk mengikuti operasi malam ini. berdoa di dalam h
Baca selengkapnya
Chapter 50
di dalam kamar, valdo berbaring sambil terus menatap langit langit. entah apa yang dilihat sehingga pemuda itu tidak terpengaruh sama sekali dengan cahaya lampu yang menyorot indera penglihatannya. ia sama sekali tak menduga jika keinginannya untuk keluar malam ini justru memperlihatkan yang sangat mengejutkan.bagaimana tidak, disaat ia sedang berjalan menelusuri trotoar yang sudah mulai lengang karena waktu sudah menunjukkan tengah malam. ia dikejutkan dengan aksi kejar kejaran yang melibatkan para pelaku pengrusakan dengan pihak kepolisian. bukan itu saja yang membuatnya terkejut, ternyata salah satu orang yang mengejar para penjahat itu adalah kekasihnya sendiri.awalnya ia juga tidak langsung mempercayai karena berpikir mungkin gadis itu hanya mirip dengan sosok silvie kekasihnya. tapi setelah ia perjelas ternyata memang benar ia adalah silvie karena di dekatnya ada wahyu yang juga ternyata adalah seorang polisi. pantas saja mereka terlihat dekat. jangan jangan ia jug
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status