All Chapters of Dia, Tak Datang: Chapter 41 - Chapter 50
98 Chapters
Titik Balik Jingga
"Aku pulang." ucap Arshan saat membuka pintu kamarnya. Jingga melirik jam di dinding kamar, sudah pukul dua pagi. Wanita itu bergegas melayani suaminya berganti pakaian hingga setengah jam kemudian Arshan sduah bersih dan mengenakan piyamanya. "Tuan, anda mau makan dulu?" tanya Jingga kepada suaminya. "Tuan? Ayolah, aku suamimu. Mana ada seorang isteri memanggil suaminya dengan sebutan seperti itu." ucap Arshan sambil langsung menarik isterinya ke dalam pelukannya. "Baiklah, aku  harus memanggilmu apa?" tanya Jingga dengan sangat mendesah karena Arshan sudah mencumbunya. Seperti inilah kehidupan Jingga terus berjalan selama dua bulan ini. Jingga menjadi boneka pemuas yang harus selalu siap saat suaminya datang kerumah. Tak jarang, Arshan datang di siang bolong hanya untuk melabuhkan hasratnya di peraduan dan setelah itu Arshan kembali berangkat ke kantornya. Bagi Arshan, Jingga adalah mesin pembuat bayi yang harus segera mencetak
Read more
Penerus Utama Prahara Group
Kematian petinggi di Prahara Group yang merupakan raksasa bisnis di kota Thyrus ini membuat geger semua orang. Terlebih, kematian tragis ini akhirnya mencuatkan sebuah fakta yang mengejutkan publik dimana akhirnya muncul nama Jingga sebagai isteri sah dan sekaligus penerus utama Prahara Group sebagaimana diumumkan oleh pihak lawyer keluarga utama di Thyrus ini yaitu Thompson and Co. "Tidak mungkin! Bagaimana bisa wanita yang baru saja dinikahinya beberapa hari mendadak menjadi bangsawan dan milyarder?" ucap Rhani yang merupakan adik sepupu Arshan dari ibunya. Suara sumbang seperti itu terus terdengar ditelinga Jingga di sepanjang pemakman hingga acara fatwa waris digelar malam harinya. "Dia hamil anak Arshan? Sangat aneh? bukankah kita sudah membuat pria itu impoten." ucap Putri kepada anaknya yang bernama Lili dengan suara sangat pelan.  Sayangnya, kedua wanita itu ceroboh karena dibelakangnya ada seseorang yang mendnegarnya yaitu Jingga.
Read more
Klien Thompson and Co
Konferensi pers resmi lawyer senior di Thmpson and Co yang berkantor di Paris itu menyedot perhatian publik dengan sangat cepat. Terlebih, saat kabar tersebut menjadi sebuah kabar sensasional di Negara Bagian Helosinia ini. Apalagi, kabar tersebut menyangkut penerus sebuah raksasa bisnis di Helosinia yang berpusat di kota Thyrus ini. Kabar semakin membuat mata publik melongo, dimana Arshan Prahara yang dikenal smeua orang sebagai Tuan Muda arogant dan tukang gonta ganti pasangan ini ternyata sudah menikah secara resmi dimana isterinya sudah mengandung 2 bulan. Sosok Jingga Lestari Maharani adalah nama paling dicari saat ini. Sederet tag pencarian di situs situs news nyaris dipenuhi kata kunci tersebut. Fakta-fakta mengenai Jingga yang juga pernah diperisteri oleh Badai Hankaara itu. Sosok wnaita sederhana ini seketika menjadi buah bibir tak hanya di kalangan masyarakat namun juga dalam kalangan keluarga kelas atas di negara ini. Kaum sosialita yang se
Read more
Aku Yang Hamil, Kamu Yang Ribet!
"Sekretaris Frans! Apakah Tuan Tiedo sudah mengaturkan jam kerja anda disini?" ucap Jingga sambil terus sibuk membuka lembaran majalah ditangannya. "Benar Nyonya, Tuan Tiedo mempekerjakan saya dengan aturan jam kerja 24jam dengan gaji 150juta yang dibayarkan setiap tanggal 20 di setiap bulannya." ucap Frasn dengan sangat teratus menyampaikannya. "Baiklah, aku akan menggajimu 200juta hanya dengan delapan jam kerja saja. Artinya, hanya pukul delapan pagi hingga pukul empat sore saja anda berada di kediamanku." ucap Jingga dengan lugas dan tegas. "Maaf Nyonya, saya tidak akan menerimanya. Kontrak kerja saya sudah disegel resmi dalam hukum internasional." ucap Frans dengan tetap tenang. "Aku tak peduli dengan hukum tersebut! Aku tak mau kau menguntit dan mengurusiku selama 24 jam." ucap Jingga sambil menutupkan majalahnya dan menatap Frans dengan mata terbelalak setelahnya. Namun pria didepannya tak bergeming sedikitpun. Pria itu tetap saja diam d
Read more
Waktunya Anda Mendengarkan Musik
Jingga baru saja menyelonjorkan kakinya di gazebo yang berada ditengah kolam ikan sangat asri dan sejuk di halaman belakang rumah. Deretan bunga portulaca berwarna-warni menghiasi tepian gazebo, membuat mata yang menatap semakin merasa nyaman dan bahagia. "Susu anda Nyona." ucap Frans membuat mata Jingga membulat sangat besar hingga nyaris keluar dari kelopaknya itu. Dengan tak bergeming Jingga mengacuhkan ucapan pria tersebut yang terus berdiri di sebelah Jingga dengan segelas susu ditangannya. 'aku mau tahu sekuat apa kau berdiri disana' umpat Jingga dalam hatinya. Setengah jam berlalu, Jingga tersenyum satir ketika melihat Frans akhirnya meninggalkannya. 'haahh, tau rasa lu' umpat Jingga kembali merutuki pria tersebut. Dengan nyaman dan tenang, Jingga kemudian menyandarkan kepalanya di bantalan empuk yang ada dibelakangnya itu. Matanya mulaimengotak-atik ponselnya untuk membaca deretan rak buku novel online yang sudah sangat lama ta
Read more
Nyonya Kelaparan?
"Kondisi Nyonya Arshan sangat kedinginan, sepertinya beliau terlalu lama berada diguyuran airnya. Sementara ini, penghangat ruangan sangat diperlukan Sekretaris Frans." ucap Dokter Lindan kepada Frans. Jingga yang terbaring dibalik selimut hanya sekilas mendengarkannya, dia sebenarnya tak membutuhkan dokter. Sakit seperti ini tak akan membuat nyawanya melayang. Begitulah fikir Jingga. Namun satu hal yang masih sering Jinga lupakan saat ini adalah benih yang tertanam di rahimnya itu adalah satu-satunya pewaris resmi dari Prahara Group yang merupakan sebuah raksasa bisnis di negara ini. "Sekretaris Frans! Bagaimana anda bisa seceroboh ini!" ucap Tiedo terdengar mendamprat pria itu dari seberang yang terhubung melalui Video Call itu. "Maafkan saya Tuan, saya akan semakin mengawasi Nyonya." ucap Frans sambil membungkuk kepada Tiedo. "Dokter Lindan, terimakasih atas waktunya. Kami mohon agar anda rutin memeriksa Nyonya Arshan di rumah secara pribad
Read more
Kamu Bukan Suamiku!
Pagi ini di rumah sakit, "Sayang, maafkan Ibu yaa. Bagaimanapun Ibu dan Violet tak bisa terus bersamamu." ucap Santi berpamitan kepada Jingga. "Iyaa Bu, Violet. Gpp kok. Doakan saja selalu ya Bu. Ingat jika ada apapun segera kasih kabar aku." ucap Jingga kepada ibu dan adiknya yang tetap bersikeras kembali ke kediaman mereka. Tak ingin membuat suasana haru berkepanjangan, Santi langsung menarik lengan Violet untuk segera meninggalkan ruang perawatan Jingga. Meski berat hati, namun Santi terpaksa meninggalkan puterinya saat ini. Santi yang bekerja sebagai pengajar di sebuah sekolah dasar tak bisa menjangkau pekerjaannya dari rumah Jingga saat ini. Sementraa Violet, adiknya Jingga ini juga baru saja masuk ke bangku kuliahnya. "Sekretaris Frans, jika aku memiliki uang tolong aturkan semua kebutuhan keluargaku. Jangan sampai mereka terkena masalah apapun." ucap Jingga kepada pria itu yang langsung mengangguk mengiyakannya. Frans sudah meng
Read more
Hari Pertama di Perusahaan
Hari ini, menjadi hari yang sangat penting bagi Prahara Group. Suka atau tidak, kehadiran Jingga sebagai pimpinan baru grup ini tidak bisa dibantah oleh siapapun. Dan pagi ini juga, Jingga sudah bersiap dengan pakaian kerjanya. "Nyonya, sarapan anda." ucap Frans kepada Jingga. Jingga langsung duduk manis di meja makan dan melahap tanpa penolakan semua menu sarapan bergizi yang disodorkan untuknya. Mata Duma snag pelayan nampak bersinar bahagia, melihat Jingga pagi ini yang menghabiskan sarapannya untuk pertama kali setelah kedatangannya di Arshan Pallace. Setengah jam berlalu,  Jingga sudah duduk di kursi belakang sebuah Roll Royce hitam. Mobil yang selalu digunakan mendiang Arshan pulang pergi ke kantor ini mulai sekarang akan menjadi tumpangan rutinnya setiap hari. Yang akan mengantarkan Jingga sebagaimana dulu mendiang suaminya pulang dna pergi. Balutan dress gwon ditambah blazer yang senada, juga sebuah wedges yang lembut namp
Read more
Pria Disekeliling Jingga
  “Selamat datang, Nyonya.” Ucap seorang pria yang dikenali Jingga sebagai tertua dalam keluarga Prahara tersebut menyapa Jingga yang baru saja masuk ke ruangan rapat sangat luas tersebut. “Terimakasih Paman Erick, senang sekali aku bisa bertemu denganmu saat ini.” Ucap Jingga dengan tetap anggun dan sangat berkelas. Tak akan ada yang menduga jika seorang Nyonya Arshan yang sebelumnya direndahkan juga dicemooh itu ternyata seorang wanita yang berpendidikan juga beratitude sangat berkelas. “Nyonya, jangan lupa untuk menyapa Bibi Elisa.” Ucap Frans berbisik kepada Jingga saat mengambilkan tas wanita tersebut untuk diletakkan di atas meja. “Bibi Elisa, Arhsan sangat menyayangimu. Mendiang sering membicarakan tentang anda kepada kami.” Ucap Jingga dengan lembut dan sorot sehangat mentari sementara tangannya membelai lembut perutnya yang mulai membuncit itu. Seketika, raut wajah Elisa yang semula sangat dingin nan sang
Read more
Apa Kau Pernah Mencintai Seseorang?
 Sore mulai bergelayut, semilir angin menyibak gordyn kamarnya saat mata Jingga perlahan terbuka. Jingga kemudian beringsut turun dari kasurnya, perlahan berjalan menuju balkon rumah dimana udara sejuk terus terasa dari sebelah sana. Langkah kaki Jingga terhenti, ketika mendengar percakapan dua pria tepat dibawah balkonnya itu. “Tuan Arshan sudah berpesan untuk memastikkan Nyonya dan bayinya lahir dengan selamat, kita benar-benar harus menjaganya. Penyerangan di pabrik kedua baru saja terjadi Tuan.” Ucap seorang pria kepada Frans. ‘glegg’ Jingga menelan salivanya sangat kasar. Wanita ini merasakan ada hal serius yang tengah terjadi dan itu semua berkaitan erat dengan dirinya. Jingga memutuskan untuk menguping lebih lama lagi pembicaraan Frans dengan seorang pria berlencana khusus itu. “Darma, pengamanan rumah dan jalur pulang pergi ke perusahaan harus digandakan. Tidak terkecuali dengan ruangan kerja, lift dan juga dokter
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status