All Chapters of Dia, Tak Datang: Chapter 61 - Chapter 70
98 Chapters
Malam Hasrat Frans
Jingga sedang membaca majalah ibu dan bayi yang baru dibelinya, ketika seseorang menelpon Frans. Awalnya, Jingga tak terusik sedikitpun oleh bunyi dering tersebut. Namun karena Frans tak kunjung menjawab dan hanya membiarkannya membuat Jingga snagat risih. "Frans! Angkat telponnya atau kau matikan saja ponselmu itu!" ucap Jingga kepada pria tersebut yang langsung mematikkan ponselnya saat itu juga. Alih-alih marah, Frans justru sangat tenang meski Jingga mendelik membesarkan dua bola mata menatapnya. Malam mulai mengayunkan kantuk, membawa Jingga untuk terlelap. Setelah meneguk susu dan menghabiskan camilan malamnya. Jingga pun tak berdaya oleh luapan kantuk yang menyerangnya. Kehadiran Frans sudah mulai membuat Jingga terbiasa, kedekatan keduanya sebelum saat ini terkadang menjadi benteng pemisah yang membuat deburan emosi meluap-luap. Namun kedekatan itu juga membuat Frans lebih tenang melayaninya sebagi seorang majikan. Selesai menyelimuti
Read more
Menjadi Ibu
Hari berganti bulan, kehamilan Jingga semakin besar. Semua berjalan sangat baik selama kehamilannya ini, janin di kandungannya tumbuh dengan sehat demikian juga ibunya. Meski berat badannya membengkak, namun kecantikan Jingga tak luntur karenanya. Semakin besar perutnya, Jingga kian seksi dimata semua orang. Wanita ini bahkan masih sangat sanggup bekerja meski sudah memasuki trimester ketiganya.  Kehebatan Jingga dalam memimpin Prahara Group dalam satu kwartal pertamanya layak diacungi jempol. Perusahan yang kini kian mandiri tanpa pengaruh dari banyaknya anak perusahaan yang mendompleng mmebuat Prahara Group kian meroket di belantika bisnis negara ini. Acara rapat keluarga besar Prahara yang sebelumnya sudah matang direncanakan akhirnya diundur mengingat pertimbangan keamanan dan kesehatan Jingga yang tengah berbadan dua.  Kehadiran Badai di Prahara Group, sukses membuat trio pria hebat di belakang layar Prahara Group dikenal publik. Nama F
Read more
Tuan Muda Prahara
Kabar kelahiran bayi mungil pewaris utama keluarga Prahara dengan segera tersiar. Rumah sakit tempat Jingga melahirkan bayinya mendadak dipenuhi pengunjung dari kalangan elite bisnis hingga elite pemerintahan negara ini. Bukan hanya itu saja, ratusan awak media kini menjadikan rumah sakit ini sebagai basecamp dadakan karena munculnya banyak sekali public figure di tempat ini. Frans, melipat gandakan pengamanan di ruangan bersalin VVIP tempat Jingga berada. Pria ini juga meminta perawat yang bekerja di ruangan ini melewati sejumlah protokol khusus. Bayi mungil yang lahir setinggi 52cm dengan berat badannya 4,2kg itu nyatanya snagat sanggup membuat kegaduhan di kota ini di awal kelahirannya. "Dia lahir! dan kita belum berhasil menyingkirkannya!" uap Elisa dengan mata menyipit menatap Jasmin. "Ini salahmu Tan, sudah kubilang supaya kau menghabisi Frans juga, karena pria itu adalah tongkat utama di Prahara Group setelah Arshan!" ucap Jasmin sambil melipat
Read more
Alkala Arshan Prahara
"Frans, bisakah kita pulang?" tanya Santi kepada sekretaris puterinya itu. Mata dingin Frans mengangguk mengiyakannya. "Tunggu sebentar Nyonya Tua, karena Nyonya Arshan dan Tuan Muda masih menunggu pakaian yang akan mereka kenakan saat keluar dari rumah sakit ini." ucap Frans kepada Santi. Jingga sudah menebaknya, sebuah ritual khusus yang menjadi tradisi mendarah daging dalam keluarga Prahara adalah pakaian couple turun temurunnya di publikasi pertama Tuan Muda mereka. Jingga membaca setiap buku yang dituliskna mendiang suaminya di dalam laptop sang suami sejak beberapa waktu lalu. Disana Arshan benar-benar menuntun Jingga untuk menjadikan putera mereka seorang Tuan Muda terbaik di keluarga ini. Setngah jam kemudian, seorang pelayan datang dengan jaket yang serba hitam. Pelayan wanita itu datang berdua dengan sebuha keresek besar di tangannya. "Apa ada yang menguntit kalian?" tanya Frans penuh selidik. "Tidak Tuan Sekretaris,
Read more
Insiden Di Stallest Yang Berkaitan dengan Frans
Jingga baru hendak terlelap, ketika langkah Frans dengan terburu-buru meninggalkan kamarnya. Melihat ketergesa-gesaan pria tersebut Jingga memastikkan jika ada yang tak beres tengah terjadi. Sayangnya, Jingga tak bisa turun dari ranjangnya mengingat masa nifas yang membutuhkan banyak sekali pemulihan dengan ketat terus dijalananiya. Mata Jingga melirik ke sebelah kanan, di sana sebuah kasur angin produk terbaik sudah ditempati ibundanya yang terlelap tepat di sebelah kasur Alkala. Mata Jingga tak terasa mendadak membasah, ketika wajahnya melihat raut tampan mendiang suaminya yang berada di meja tempat tidurnya itu. "Mas, puteramu telah lahir." ucap Jingga dengan jantung berdegup semakin kencang. Entah kapan perasaan ini menghinggapinya, jika dulu pertemuannya dengan Arshan adalah disebabkan syahwat dan juga nafsu yang begitu menggebu. Setelah masa kehamilan panjang dan juga persalinannya yang sangat berat membuat Jingga tak bisa lagi mengabaik
Read more
Perubahan Sikap Frans
Sekitar pukul empat pagi, Frans akhirnya kembali dan Jingga melihat Darma kembali bertukar posisi dengan pria itu. Lega dan sangat tenang, Jingga yang sejak tengah malam tak bisa terlelap karena bayinya terjaga itu akhirnya bisa ke kamar kecil untuk melepaskan cairan di kandung kemihnya yang sudah ditahannya sejak beberapa jam yang lalu. Selesai dengan aktifitas pribadinya itu, Jingga kemudian memberikan ASI kepada baby Alkala yang sudah mulai mengantuk. Sekitar pukul lima, mata Jingga akhirnya bisa kembali terpejam. Wanita ini meringkuk sambil memeluk erat Alkala. Dan hingga besok siangnya, Jingga tak menyadari bergulirnya waktu. Pukul sebelas, Jingga dibangunkan oleh Duma. Pelayannya itu sudah menyiapkan air hangat untuk Jingga mandi sementara dua baby sitter juga sudah menyiapkan segala keperluan baby Al. Sementara itu, Jingga sudah tak bsia menemukan Santi dan Violet yang memang sudah berpamitan sejak semalam karena pagi ini harus
Read more
Rapat Keluarga Prahara
Hari ini, gedung aula Prahara Group yang sangat megah sudah dipenuhi puluhan obil mewah yang berderet hendak masuk ke dalam aula tersebut. Sebagai salah satu keluarga paling terpandang di negara ini, Prahara adalah nama belakang elite dan juga sakral bagi setiap anggota keluarganya. Hadir dalam acara ini adalah semua garis darah Prahara dari berbagai generasi. Dan sisa dua tertua adalah Bibi Elisa juga Paman Erik. Kedua orang itu akan memberikan suaranya terkait posisi Jingga sebagai Kepala Keluarga saat ini dimana Alkala Arshan Prahara dipastikkan akan menjadi penerus posisi tersebut secara sah kemudian. Desas desus terus terdengar, bukan hanya beredar di kalangan publik saja karena Jingga pun sudah mengetahuinya. Paman Erik dan Bibi Elisa yang akan  menggerakkan semua anggota keluarga untuk membuat petisi anggota keluarga dalam hal ini. Untuk semua itu, Jingga sudah sangat siap. "Hallo sayangku. Jagoan mama, kamu adalah anak yang hebat.
Read more
Membagi Rata
Lelah setelah acara pnajang Rapat Keluarga Prahara, membuat Jingga terlelap sangat nyenyak. Demikian juga dengan Alkala. Bayinya itu kini berada didlaam pelukanya, terlelap bersamanya.Keesokan pagi, Frans yang mendadak pergi di pagi buta membuat jingga kian menaruh curiga.Yaa, belakangan ini pria itu memang sangat sering keluar rumah tanpa ijin. Bukan hanya Jingga yang mulai curiga, namun juga Darma yang sejak lama menjaid rekannya.Pria itu merasa ada sesuatu yang tak beres dengan Frans belakangan ini."Darma, keman Sekretaris Frans?" tanya Jingga saat pria itu masuk ke dalam kamarnya."Maafkan saya Nyonya, saya kurang tahu tujuannya." ucap Darma berbicara apa adanya.Jingga kemudian terdiam, wanita ini sudah duduk di meja kerjanya yang berada di dalam kamarnya itu. Sampai masa niafasnya selesai Jingga akan berkantor dari rumah.Sementara itu, Frans yang terpaksa pergi karena mendapatkan telpon terus menerus dari Sharena itu sekara
Read more
Move On, Aku Bisa!
Dua bulan berlalu, ketenangan dan kedamaian dalam keluarga kecilnya berjalan sangat teratur dan dalam kapasitas snagat baik menurut Jingga. Berbekal warisan laptop mendiang suaminya yang berisi segala sleuk beluk bisnis milik Prahara Group inilah, Jingga akhirnya mampu membuat Prahara Group yang baru dengan tanpa penekanan dan juga campur tangan keluarga Prahara yang selama ini merongrong suaminya. Menggunakan tampuk kekuasaannya sebagai kepala keluarga utama Prahara, Jingga sangat pandai mensiasati keadaan demi meringankan bebannya yang juga akan menjadi beban puteranya suatu hari. Menjadi pebisnis wanita yang semakin disorot dunia, Jingga tampil semakin percaya diri dan mampu menjauhkan pandangan miring semua orang tentangnya dalam setahun terakhir sejak kematian suaminya itu. Hari ini, setelah dua bulan bergelut dalam penataan manajemen baru Prahara Group dan perampingan smeua elemen didalamnya, Jingga akan mengehlat sebuah jamuan pekenalan atas na
Read more
Ceraikan Dia! Nikahi Sharena Atau Dipecat?
Nama Jingga kian melejit di seantero negeri, seiring dnegan bergulirnya waktu dan semakin meningkatnya kinerja perusahaan di berbagai bidang yang digelutinya. Salah satu bidang baru yang kini ikut diramaikan Prahara Group adalah bidang kuliner potensial. Minat Jingga terhadap seni masakan dari berbagai daerah membuatnya akhirnya bergelut di bisnis ini dengan membuka sebuah pasar kuliner terbuka yang menyajikan berbagai kuliner dari berbagai daerah.    Bekerjasama dengan founder founder industri kuliner daerah, Jingga berhasil merebut nama di bisnis barunya ini dan sukses diterima oleh banyak masayarakat dari berbagai jenjang usia. Cabang-cabang dari pasar kuliner nya kini tersebar diseluruh kota besar di negara ini. Dan semakin membuat pundi-pundi rupiahnya mengalir deras. Sementara itu, bisnis awal Prahara Group yang kini dikelola oleh Bibi Elisa dan Pamannya Erik justru tengah dilanda kebangkrutan karena desakan pasar bebas Pasifik yang me
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status