All Chapters of CINTA BEDA USIA: Chapter 91 - Chapter 100
115 Chapters
Episode 90: Menjemput Zikra  
Ferdi melihat istrinya yang sedang berbaring di atas tempat tidur. Beberapa bantal sudah disusun rapi di atas tempat tidur yang berukuran besar tersebut. Dua bantal kecil dan guling kecil berwarna biru dan merah muda di letakkan di bagian tengah."Nanti kita tidurnya berempat. Abang tidur di sini, Rara di sini, baby boy disini, Baby girl di sini." Azahra tersenyum. Ia sudah sibuk mengatur posisi tempat tidur untuk kedua anaknya."Apa anak-anak tidur di sini?" Tanya Ferdi."Iya bang, kasihan kalau tidur gak sama kita," jelas Azahra.“Kalau gitu Abang posisinya jangan yang paling ujung dong." Ferdi protes ketika istrinya meletakan posisinya paling ujung di dekat dinding.Jadi abang mau dimana?" Tanya Azahra."Adek disini, Abang di sini dan anak di sini.” Ferdi merubah formasi tempat tidur. Ia memilih posisi di samping istrinya, di bagian paling tepi."Boleh juga." Azahra tersenyum."Menunggu ternyata terasa lama ya de
Read more
Episode 91: Sama Cantiknya    
Azahra berbaring di samping Bayi Zikra. Ia tersenyum ketika melihat bayi Zikra yang memandang ke langit-langit kamarnya dengan mulut yang membulat. "Baru lihat ya dek, yang seperti ini. Selama ini yang dilihat warna putih saja." Azahra tersenyum dan mencium pipi Zikra."Beneran pintar ini, padahal umurnya baru hitungan minggu tapi udah pinter banget diajak ngomong. Lihat ini mulutnya bulat-bulat." Azahra memegang bibir kecil yang bulat milik Zikra. Dirinya gemas sendiri ketika melihat tingkah lucunya bayi berwajah cantik tersebut."Ini rumah kita, kalau disini banyak yang bisa lihat, bukan hanya tempat tidur box." Azahra bercerita dengan tersenyum dan mencolek hidung kecil Zikra. "Adek wajahnya seperti mama Dina. Matanya, hidungnya, bibirnya." Azahra memandang wajah bayi cantik tersebut. Melihat wajah Zikra, sedikit mengobati rasa rindunya terhadap Dina. Azahra mengambil ponselnya yang ada di atas nakas. "Adek ini foto mama. Seperti adek, sama-sama cantik.
Read more
Episode 92: Ferdi dan Zikra 
Ferdi berbaring di belakang Azahra. Ia memeluk perut besar istrinya dari belakang. Bibirnya menempel di belakang leher istrinya."Abang jangan cium, Rara  geli." Azahra memprotes sikap suaminya. Saat ini dirinya sedang meniduri Zikra.Ferdi tidak menjawab ucapan istrinya, ia juga tidak menghentikan pekerjaannya. Pria itu tetap saja  melakukan apa yang diinginkannya. Tangan nakalnya kini sudah mulai bekerja. Diangkatnya daster Azahra ke atas dan tangannya masuk ke dalam daster istrinya."Abang, tunggu sebentar, ini Rara mau tidurkan Zikra." Azahra kembali protes atas sikap suaminya."Dari tadi Abang diam aja," jawabnya yang tidak mau memberhentikan kesibukannya.Azahra memajukan bibirnya ke depan. Suaminya memang tidak berbicara namun tangan suaminya begitu mengganggunya. "Abang memang enggak ngomong tapi tangan Abang tuh.""Emang tangan Abang kenapa, cuman gini doang." Ferdi masih terus mengusap-usap bagian dalam daster istrinya.
Read more
Episode 93: Jalan Pagi
"Iya," jawab Azahra dengan tersenyum memandang suaminya. Ia berangsur duduk dan beranjak dari atas tempat tidur. Ia berjalan menuju ke lemari dengan memegang perut bagian bawahnya. Azahra mengambil pakaian untuk dipakai suaminya ke masjid.Diletakkannya baju koko, peci, kain sarung serta pakaian dalam untuk dipakai suaminya di atas tempat tidur. Ia kemudian duduk di tepi tempat tidur dengan tersenyum memandang Zikra. "Alhamdulillah, Daddy bisa terima Zikra dengan baik. Daddy juga sayang Zikra. Mommy gak sangka, Daddy bangun tengah malam, buka pampers, walaupun gak bisa pasang lagi ya nak." Azahra tertawa dan menutup mulutnya. "Rara yakin, Dina di sana sudah tenang, melihat anaknya di sini tidak kurang kasih sayang. Nanti bila Zikra sudah besar dikit lagi, Rara akan bawa Zikra ke makam Dina." Ia berkata di dalam hati. Apa yang terjadi dengan sahabatnya di akhir hidupnya, sungguh membuat Azahra prihatin. Hanya kepada Azahra, Dina berani menitipkan anaknya, karena Dina yang tida
Read more
Episode 94: Bingung     
Azahra terbangun ketika perutnya terasa sakit. Dilihatnya Ferdi yang sedang terbangun di tengah malam. Meskipun perutnya sakit, namun Azahra tidak ingin mengadu. Ia memilih untuk pura-pura tidur, dan melihat  bagaimana cara suaminya mengurus Zikra bila tengah malam. Selama bayi Zikra bersama dengan Azahra, Ferdi tidak pernah membangunkan Azahra di tengah malam."Mau minum ya nak, kita hangatkan susu dulu." Ferdi tersenyum. Sebelah tangannya menggendong Zikra, sedangkan satu tangannya lagi mengambil susu di dalam kulkas dan menghangatkannya.Setelah susu selesai dihangatkan, Ferdi berjalan ke arah tempat tidur. Ia naik ke atas tempat tidur dengan pelan-pelan. Diletakkannya Zikra di samping Azahra. Ferdi kemudian memasukkan kepala kompeng ke dalam mulut Zikra.Rasa sakit perutnya semakin terasa. Azahra sudah tidak bisa menahan rasa sakit di perutnya, ia akhirnya membuka matanya dan memandang suaminya."Mommy bangun?" Tanya Ferdi.Azahra mengangg
Read more
Episode 95: Melahirkan  
"Apa sudah sakit sekali sayang?" Tanya Indah."Iya ma, sakit ma, sakit kali." Azahra menangis.Indah memegang bagian perut menantunya. Ia sedikit menekan-nekan bagian atas perut tersebut.Ferdi duduk di tepi tempat tidur dan mengusap-usap kepala istrinya."Sebentar ya dek, Abang buka pintu dulu," ucap Ferdi yang beranjak dari duduknya dan membuka pintu kamarnya. "Ini pak Ferdi alat medis ibu," ucap ART di rumahnya.Ferdi menganggukkan kepalanya. "Terima kasih bik," ucapnya yang mengambil tas yang diberikan bik Mun. Ferdi dengan cepat masuk ke dalam kamarnya. "Ini ma." Ferdi memberikan tas yang berwarna hitam itu kepada mamanya.Indah mengambil sarung tangan berwarna putih dan mengoleskan sarung tangan itu dengan gel. "Kakinya dibuka sayang," ucapnya.Azahra menggelengkan kepalanya."Kenapa nggak mau?" tanya Indah."Rara malu ma," jawab Azahra yang menutup wajahnya. Meskipun perutnya saat ini terasa begitu am
Read more
Episode 96: Bahagia   
Rasa bahagia tidak bisa diucapkan dengan kata-kata. Rasa sakit yang tadi dirasakannya kini terganti sudah dengan rasa bahagia, ketika mendengar suara tangis putranya. Azahra menangis saat menyadari bahwa sang buah hati sudah terlahir di dunia."Terima kasih ya dek, terima kasih." Ferdi mencium kening istrinya berulang-ulang kali. Pria itu mencium pipi kiri dan kanan, serta bibir. Azahra tersenyum saat mendengar ucapan terima kasih dari suaminya. "Abang masih punya janji sama Rara?" ucapnya."Janji apa?"Ferdi berpura-pura lupa."Tadi katanya Rara boleh minta apa aja." Azahra memajukan bibirnya. Dirinya sudah memiliki sesuatu permintaan yang ingin dimintanya."Apa?" tanya Ferdi."Nanti Rara kasih tahu kalau sudah lewat 40 hari." Azahra tersenyum."Kenapa harus nunggu sampai 40 hari? Minta sekarang juga, Abang akan kasih."  Ferdi menarik hidung istrinya."Setelah 40 hari permintaannya baru bisa dilakukan."Ferdi
Read more
Episode 97: Serupa   
Attar begitu sangat bahagia ketika menyambut kelahiran cucunya. Berulang-ulang kali Attar mencium pipi cucunya."Mau lagi yang seperti ini by, Isa masih bisa nambah." Alisa berbisik di telinga suaminya.Attar yang sejak tadi fokus dengan cucunya, tertawa saat mendengar bisikan istrinya. Ia memandang istrinya dan menarik hidung mancung milik istrinya. "Masih sanggup?"Alisa menganggukkan kepalanya."Pikir nanti ya," Attar mengusap kepala istrinya. Ia begitu sangat tidak tega bila melihat istrinya kesakitan, dan karena alasan ini Attar masih mempertimbangkan untuk menambah anggota baru di keluarganya."Iya by." Alisa tersenyum dan mencium pipi cucunya.“Mau coba gantian bang?" Tanya Attar. Ia memandang Abangnya yang saat ini menggendong bayi Zikra."Mau lah," Jawab Andi."Sini pa, Zikra aku yang pegang," Ferdi mengambil bayi perempuan dari tangan papanya."Sama Daddy dulu ya cu." Andi memberikan Zikra Ke tangan Ferdi
Read more
Episode 98: Tetap Manja  
Azahra bangun dan memandang Daddy, mommy, Mama serta papa mertuanya sedang berada di dalam kamarnya."Sayang, Daddy sudah bangun?" Attar tersenyum. Pria itu beranjak dari duduknya. Ia berjalan mendekati Azahra dan duduk di tepi tempat tidur. Sejak tadi Attar sudah sangat tidak sabar menunggu Putri kesayangannya bangun.Azahra tersenyum dan menganggukkan kepalanya."Apa mau makan?" tanya Attar dengan tersenyum. Attar sangat memahami bahwa wanita yang baru selesai melahirkan, selera makan akan naik. Pada umumnya mereka akan kuat makan."Iya, Rara mau makan." Azahra tersenyum memandang Daddynya."Daddy suapin, ini Daddy sudah siapkan bubur ayam." Attar mengambil bubur ayam yang berada di atas nakas. Pria yang baru saja menyandang status kakek itu, terlihat sedang membujuk putri kesayangannya.Dengan cepat Azahra menganggukkan kepalanya. Dirinya selalu manja dengan Daddy nya, apalagi bila sedang sakit, maka Daddynya akan menyuapinya makan. 
Read more
Episode 99: Zavier dan Zikra     
"Fer ini sudah sore, coba lihat Azahra di kamar, apa sudah bangun? Kalau belum, bangunin lagi, nanti malah kesorean mandinya." Indah mengingatkan Ferdi."Iya ma, ini mau ke kamar," jawab Ferdi."Kalau kamu nggak bisa mandiin, Zavier dan juga Zikra biar aja mama atau perawat yang mandiin." Indah tersenyum memandang Ferdi. Indah tidak yakin, bahwa Ferdi bisa mandikan kedua cucunya."Enggak usah ma, aku aja. Aku sudah bisa kok mandiinnya, tadi pagi sudah belajar," jawab Ferdi yakni."Ya sudah kalau gitu, nanti kalau butuh kasih tau aja Mama." Meskipun Indah tidak yakin, namun ia tetap tidak melarang putranya untuk mandikan anak-anaknya sendiri."Aku mau ke kamar dulu lihat Azahra ya ma." Ferdi tersenyum dan kemudian pergi ke kamarnya.Ferdi masuk ke dalam kamar, ia tersenyum ketika melihat Azahra yang sedang tidur dengan kedua anaknya. Saat ini sudah sore dan istrinya masih tampak tertidur lelap."Hai mommy, ayo bangun ini sudah sore, ma
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status