Semua Bab Takdir Cinta Humairah: Bab 251 - Bab 260
363 Bab
Bab 251
Tadi sebelum tidur aku menyetel alarm di handphone, agar tidak terlambat bangunnya,kulirik jam yang melingkar di salah satu tanganku waktu sudah menunjukkan pukul 10.30. Walaupun pagi tadi aku sudah mandi,tapi tidak ada salahnya kalau aku mandi lagi agar tubuhku lebih fresh dan segar.Aku menggunakan pakaian formal karena ini masih menyangkut urusan pekerjaan,aku tidak mau tampil asal asalan.Aku memulaskan makeup secara tipis tipis agar tidak kelihatan pucat,sekali lagi aku memastikan penampilanku lewat pantulan cermin yang berada di hadapanku.Hmm...sempurn, terakhir shit...shit..aku semprot parfum favoritku yang beraroma lembut. Aku melangkah kakiku kelua dari kamar dengan menggunakan sepatu hak pendek sangat serasi dengan semua yang aku pakai. Aku mendapati kedua buah hatiku itu sudah rapi dan wangi semua,ada juga mommy Meta dan Papi Yuda. "Bunda....kami ikut ya...kan tempat Bunda rapat sebentar ini di hotelnya grandpa.... nanti kami di kamar saja di temani sama grandpa dan grand
Baca selengkapnya
Bab 252
Ini sudah jam 10.50,aku segera menyeret langkah kakiku menuju ballroom hotel tempat pelaksanaan rapat. Ternyata di sana semua investor sudah datang semua, mereka sudah menempati kursi kursi yang mengelilingi meja panjang yang telah disiapkan sebelum rapat di mulai.Yang tersisa hanya ada satu kursi itu berada di bagian depan dan samping kursi itu sudah ditempati oleh seseorang, kalau aku tidak salah mungkin ini adalah orang yang menjadi partner bisnisnya Mas Brian. "Selamat siang semuanya, maaf aku terlambat..."aku menyapanya semuanya, walaupun aku tidak terlambat sama sekali,tapi aku tidak meluapkan etika pada saat bertemu dengan para investor. "Selamat siang juga Bu.. kebetulan Ibu belum terlambat, masih ada waktu kurang lebih 5 menit lagi, silahkan Bu...."jawab salah seorang yang duduk persis berhadapan dengan kursi yang aku duduki. Aku menganggukkan kepala sebagai tanda hormat,karena pada saat bersamaan semua mata orang yang sedang berada di ruangan itu mengarahkan tatapan mata
Baca selengkapnya
Bab 253
Kebetulan ballroom yang ada di hotel Shangrila ini ada beberapa tempat dan di penuhi dengan semua fasilitas yang menunjang bagi para pengunjung hotel yang akan melaksanakan pertemuan atau rapat rapat penting. Kedua netra Pak Heri secara tidak sengaja bersitatap dengan Pak Hermawan yang merupakan orang tua dari Pak Rendi.Pak Hermawan juga sepertinya sudah berada di sekitar tempat kami mengadakan pertemuan, besar kemungkinan dia sudah memperhatikan semua gerak gerik Pak Danuarta yang secara terang-terangan menyatakan rasa sukanya kepada ibu Humairah.Siapa yang tidak suka pada wanita seperti ibu Humairah, cantik, cerdas, Sholehah, lemah lembut,kaya lagi, waow paket komplit. Pak Heri seolah menyampaikan isi hatinya agar segera menghubungi Pak Rendi sebelum semuanya berantakan,dan itu cukup di pahami oleh Pak Hermawan,dia melayangkan sebuah senyuman kepada Pak Heri sebelum perdi menjauh untuk menghubungi sang putra Rendi Hermawan. Pak Heri bersorak gembira di dalam hati syukur syukur se
Baca selengkapnya
Bab 254
Pak Heri sengaja berdiri di luar,dia menunggu kedatangan Bang Rendi.Pak Heri melakukan semua itu untuk kebaikan semuanya,dia tidak mau bang Rendi langsung masuk kedalam menemui ibu Humairah.Setidaknya dengan dia masuk kedalam bersama,bang Rendi tidak melakukan sesuatu hal yang bisa berakibat fatal. "Selamat siang Pak Rendi....apa kabar."Pak Heri menyapa bang Rendi. "Selamat siang juga Pak Heri... Alhamdulillah saya baik, gimana dengan Pak Heri sendiri." "Alhamdulillah saya juga baik...." "Maaf Pak...ada acara apa hingga Humairah harus ikut hadir karena setahu saya dia sudah mulai istirahat diruma,dia hanya keluar kalau ada klien yang ingin bertemu secara langsung." "Iya Pak... kebetulan para investor yang bekerjasama dengan perusahaan baru yang di dirikan oleh almarhum bersama partner bisnisnya Pak Danuarta yang bergerak di bidang IT ini, mereka meminta agar bisa bertemu secara langsung dengan pemilik perusahaan." "Oh... begitu...kirain ada urusan lain selain pekerjaan, dari jam
Baca selengkapnya
Bab 255
Sebaiknya aku pura pura saja tidak usah mendengarkan percakapan mereka berdua, secara bersamaan handphoneku terdengar bunyi suara notifikasi pesan masuk,aku segera melihatnya,eh... Bang Rendi juga melirik kearah layar handphonenku.Ternayata pesan dari Almeera. ("Bunda sudah selesai belum pertemuannya,kakak sama mas mau kesitu.") ("Alhamdulillah... sudah kakak, kalian berdua mau kesini!") ("Iya Bunda...kami mau kesitu,kami juga sudah lapar,he...he...") ("Masa lapar lagi tadi jam 10an habis makan di restorannya Bunda.. sepertinya ada modus lain ini, sebenarnya kalian tidak lapar kan,kalian hanya ingin makan es krim dan dessertnya saja iya... kan, Bunda sudah hafal dengan kebiasaan kalian berdua kalau lagi berada di sini.") ("He...he...iya Bunda... akhirnya ketahuan deh...") ("Yah.. sudahlah kalian kesini saja nanti bunda mintakan sama pelayannya.") ("Iya Bunda.... makasih ya.") Aku mengakhiri obrolan singkat dan hangat dengan salah satu buah hatiku itu, Bang Rendi membaca semua
Baca selengkapnya
Bab 256
Tempat pertama kali yang mommy Meta tuju adalah tempat es krim,karena Al Jazair maunya makan es krim dulu baru mau menikmati dessertnya. "Bunda...mas mau makan es krim dulu, nanti setelah habis ini mas mau cobain dessertnya juga, tidak apa-apa kan Bunda.. mas minta lebih es krimnya yang banyak ya...."kedua mata Al Jazair menatapku dengan penuh pengharapan. "Iya... boleh tapi dessertnya sedikit saja tidak boleh banyak banyak, tidak baik mengkonsumsi gula terlalu banyak."aku harus membatasi jumlah asupan gula yang masuk kedalam tubuh kedua buah hatiku itu,aku tau Al Jazair pasti akan minta lebih kalau saya tidak kasi peringatan. "Iya deh ..."Al Jazair menjawab dengan wajah lesu setelah mendengarkan perkataanku barusan. Almeera juga hanya minta dessert saja, memang sedari dulu Almeera itu tidak terlalu suka dengan es krim, Almeera sudah mengerti arti pentingnya kesehatan, makanya dia mulai membatasi mengkonsumsi gula secara berlebihan. Aku sengaja mengambilkan dessert dengan porsi s
Baca selengkapnya
Bab 257
Kami semua sedang menikmati dessert yang ada di tangan kami masing-masing, tiba-tiba saja Bang Rendi sudah ikut bergabung dengan kami. "Wah...enak nih... Om boleh minta nggak..."Bang Rendi mendekati Al Jazair yang piringnya masih ada dessertnya masih lumayan banyak sepertinya Al Jazair baru makan sedikit. "Boleh Om....nih mas suapin ya...tapi emangnya Om nggak jijik,ini kan bekasnya mas.." "Tidak...ayo dong suapin Om..." Dengan pelan Al Jazair langsung menyuapi Bang Rendi, mereka berdua juga bergantian saling menyuapi sampai semua dessert yang ada di piringnya habis tidak tersisa.Rupanya Almeera diam diam memperhatikan gerak-gerik mereka berdua. 'Aduh...gimana ini Almeera sepertinya mau di suapin juga sama Bang Rendi, mau saya kasi tau nggak ya...'aku membatin di dalam hati. Bang Rendi tiba-tiba saja mengalihkan pandangannya ke arah Almeera,dia mendapati wajah Almeera sedang tidak mood, dengan pelan bang Rendi mendekati Almeera, Bang Rendi tau apa yang di rasakan Almeera sekaran
Baca selengkapnya
Bab 258
Selagi Bang Rendi mengantar papi Yuda dan yang lainnya,aku mau coba cicipin dessertnya bang Rendi, sepertinya enak sekali apalagi Banga Rendi sengaja dia menggabungkan keduanya, es krim dan dessertnya jadi satu,hmm...menggoda selera sekali aku jadi tidak sabaran,ces... akhirnya air liurku menetes juga. 'Waow...rasa memang tidak berbohong,kenapa ya tadi aku tidak kepikiran untuk menyiapkan dessertnya seperti ini,di tumpuk sekaligus dengan es krimnya, padahal ini lebih enak....'aku membatin sambil menikmati dessertnya Bang Rendi. "Nak Rendi...papi bisa minta tolong nggak.."papi Yuda sengaja menahan langkah Bang Rendi agar berhenti sejenak. "Insya Allah bisa Pi... tolong katakan saja tidak usah sungkan." "Maaf Nak...ini sepertinya kurang etis kalau di dengar oleh orang lain,tapi ini sangat terpaksa Papi harus minta tolong sama kamu,karena Papi... juga bingung mau minta tolong sama siapa." "Silahkan Pi... katakan saja." "Begini Nak... papi itu kasian sekali sama Humairah belakang i
Baca selengkapnya
Bab 259
Setelah melihat aku sudah mulai tenang dan tidak mengeluh kesakitan lagi, Bang Rendi kembali ke posisinya semula,dia kembali duduk menghadap kearahku. "Bang...kamu bisikin apa tadi, hingga akhirnya sidede tenang tidak bergerak dengan aktif lagi, sepertinya dia sangat senang setelah mendengarkan bisikan Abang..."aku penasaran apa saja yang mereka berdua bicarakan,aku jadi kepo ingin tau. "Rahasia dong .. baby nggak boleh tau,itu menjadi rahasia kami berdua..." "Oh...gitu ya...masih kecil saja,kamu sudah main rahasia rahasiaan de... Bunda jadi penasaran." Sebenarnya aku masih pengen makan dessert punya Bang Rendi tapi aku malu untuk minta.'Bang...kenapa sih kamu nggak peka juga,aku masih pengen makan dessert kamu itu.'batinku bergejolak ingin mencicipi lagi dessertnya Bang Rendi. Apa aku serobot aja ya....aku pengen sekali,atau aku ambil lagi nanti aku tumpuk seperti punya Bang Rendi itu kali ya. Dari pada bayiku ileran lebih baik aku ambil lagi.Aku melangkah mendekati pantry,aku
Baca selengkapnya
Bab 260
Bang Rendi lagi mengantar Pak Danuarta keluar,aku menghampiri Pak Heri. "Pak.... untuk laporan hasil pertemuan kita hari ini nanti tolong dikirim lewat email saja, nanti saya periksa kembali." "Baik Bu.... kalau sudah tidak ada lagi yang perlu di bahas, saya pamit undur diri dulu Bu..." "Sepertinya sudah tidak ada... semuanya sudah beres, terimakasih banyak pak atas bantuannya." "Sama sama Bu... selamat siang." "Selamat siang juga pak... hati hati di jalan." Hmm.... akhirnya selesai juga, Alhamdulillah ya Allah semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan sama sekali.Aku tersenyum bahagia,penuh kepuasan atas hasil kerja kerasnya Mas Brian selama ini mendapat hasil yang maksimal. Aku tidak menyadari kehadiran Bang Rendi yang sudah berdiri di sampingku. "Ngapain senyum senyum sendiri, sepertinya kamu lagi bahagia...."suara Bang Rendi membuatnya aku kaget saja. "Apaan sih Bang....bikin kaget saja..."aku jengkel sekali dengan sikapnya Bang Rendi yang tiba tiba muncul di sam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2425262728
...
37
DMCA.com Protection Status