All Chapters of Pembalasan Ibu Tiri: Chapter 51 - Chapter 60
91 Chapters
Rencana
"Sayang!" tegur James, yang melihat istrinya diam mematung. James menepuk pundak istrinya, saat panggilannya diabaikan. Rima yang menyadari, jika dirinya tidak lagiberbicara pada Sandi, langsung tersadar. "I-iya, Mas!" serunya dengan nada suara yang sumbang. James menanyakan kenapa dia diam mematung dan seperti ketakutan, Rima hanya membalas dengan mengajaknya pulang, tanpa memberi tahu ada apa dan kenapa. "Aku harus menemui Sandi dan keluarganya!" gumam Rima. *** Tiga hari berlalu, bagaikan tiga tahun bagi Rima. Melihat tingkah Sherly yang semakin hari, semakin tidak terkontrol dan juga dirinya selalu mengingat perkataan dari Sandi. "Apakah aku penyebab utama Sherly seperti ini, lalu aku harus bagaimana untuk membayarnya!" oceh Rima. James yang baru pulang dari kantor merasa heran dengan istrinya,yang masih sering melamun setelah pulang dari super market tempo hari. "Assalamualaikum," sapa James, tapi diabaikan oleh Rima. Lelaki bertubuh tegap itu memeluk istrinya yang namp
Read more
Chat para pelaku
"Sayang! Aku tidak bisa menjalankan apa yang ingin kulakukan. Aku seperti ayah yang tidak bisa menjaga anaknya dan tidak bisa memberi perlindungan padanya!" lirih James dan Rima hanya bisa mengusap rambut suaminya. Tanpa mereka sadari, Sherly menatap dan mendengar perbincangan mereka dari balik pintu, ada denyut di hatinya yang merasa bersalah kepada kedua orang di depannya. Sherly mengurungkan niatnya untuk mengambil minum, karena keberadaan papa dan ibu sambungnya yang masih belum bisa dia terima. "Mas, besok aku ijin pergi agak lamaan, ya. Ada sesuatu yang harus aku urus!" ijin Rima. "Mau aku anter?" tawar James dan langsung ditolak oleh wanita cantik yang memangkunya. "Enggak, Mas. Aku bisa sendiri, kamu fokus pada kerjaan dan bisnis kamu saja. Apalagi usaha yang mau kamu bangun untuk Sherly di kota Surabaya baru aja di mulai. Masa depan mereka harus kita utamakan setelah ini," ujar Rima. James hanya mengangguk, karena dia cukup lega. Rima mau menerima alasannya tidak menggug
Read more
Mengawasi
Rima hanya menjawab melalui senyuman dan sentuhan pada tangan James. membuat lelaki itu merasa sangat banga pada istrinya yang masih setia menemainya. Sherly seperti biasa, mengintip melihat ayah dan bunda tirinya. Kemudian kembali ke ranjang, dan memakan makanannya dengan sangat lahap. Dia tau, jika masakan itu adalah karya dari bunda tirinya. Rima segera membersihkan meja tempat dia dan James sarapan, kemudian mengambil buku-buku lamanya yang dia minta ambilkan pada suaminya beberapa waktu lalu. Sembari membaca, dia juga mengawasi Sherly agar tidak melakukan hal yang berada di luar dugaannya. "JIka kalian tidak terjamah oleh hukum, maka aku yang akan membalasnya!" oceh Rima, ketika membaca buku tentang cara meracik racun. "Bu, non Sherly tidak ada!" teriak sang pembantu,ketika akan mengambil pakaian kotor. Rima langsung beranjak dari duduknya dan berlari menuju kamar Sherly, dan benar saja, dia tidak ada di sana, Hati Rima langsung berdenyut, entah ada apa dengan anak sambungny
Read more
Terulang lagi
"Berarti!" Rima seakan baru tersadar dari keterpurukannya.Dengan langkah tergesa, dia mengganti pakaian dan menuju ke lokasi di mana salah satu pelaku meminta Sherly untuk datang. Kaki Rima sudah gemetar, sejak dia membaca cat dari pelaku dan sahabat Sherly, Rima merasakan kesakitan Sherly yang dibully dalam keadaan saat ini. Bukannya memberi semangat, saabat-sahabatnya malah membuat mental Sherly makin down.Rima membaca ulang chat yang masuk di ponsel anaknya itu, kemudian mencari chat yang menunjukkan tempat yang dituju Sherly."Bik, aku pergi dulu," pamit Rima, tanpa menjawab pertanyaan dari pembantunya.Rima mengendari motor miliknya dan melaju dengan kecepatan yang tinggi agar cepat sampai dan bisa menyelamatkan anak tirinya dari para predator. "Di mana mereka!" oceh Rima bingung.Mata Rima fokus pada gedung-gedung sekitar, dan mencari keberadaan anaknya. Lirih terdengar isakan Sherly, yang merancau. Dengan cepat Rima menuju ke asal suara. Seorang lelaki sedang berada di atas
Read more
Memulai balas dendam
Rima menarik anak sambungnya berdiri di depan lelaki yang sudah tidak berdaya itu, kemudian meminta lelaki b*adab itu menatap Sherly lekat-lekat. Kemudian dia mengambil sesuatu yang membuat mata lelaki itu melotot,"Ma-mau apa?" ucapnya gagap.Dua luka, cukup membuat lelaki bertubuh besar tersebut tidak berdaya. Darah yang mengucur mungkin salah satu penyebabnya.Rima memakai sarung tangan karet dan mendekati laki-laki yang tidak memakai bawahan itu, Memperlihatkan belati yang sangat berkilau, Rima mulai menakuti dengan mengambil sebuah batu kecil dan dibelahnya dengan mudah."Maaf ... Maaf, kan saya. Saya akan menebus kesalahan saya padanya, tapi tolong lepaskan saya!" mohonnya lirih.Rima tersenyum menejek dan makin dekat dengan lelaki itu. Menyumpal mulutnya dan mengatakan sesuatu,"Gigit sekuat yan kamu bisa! Rasakan sensasi saat kamu menjamah tubuh anakku!" Suara Rima terdengar sangat berat dan tertahan,Sherly yang tadinya ketakutan seolah memiliki keberaniannya, dia mendekati l
Read more
Mut*lasi benda pusaka
Rima melepaskan tangannya dari benda pusaka itu dan beralih ke tangan lelaki yang seusia dengannya. Menyeret lelaki yang mulai tidak berdaya itu dengan susah payah.“Kita mulai di sini saja, biar kita bisa sama-sama menikmatinya! Pasti ini akan menjadi kenikmatan yang tiada tara,” ujar Rima dengan senyum yang mulai sadis.Namun, Rima ingat jika Sherly sendirian. Rima mencari tali dan mengikat tangan dan lelaki yang berani-beraninya menoda*i putri sambungnya itu. Rima lalu meninggalkannya dengan keadaan miris, lalu mendekat ke Sherly. Mengusap lembut wajah cantik gadis remaja yang sudah dia anggap seperti putrinya.“Sherly, bangun,” panggil Rima seraya menepuk pipinya berulang kali.Rima memutuskan meminta bantuan pada seseorang, dan satu nama yang terlintas dibenaknya. Tanpa menunggu lama, dia langsung menghubunginya, meminta bantuannya untuk menolong Sherly. Rima sudah memperkirakan waktu kedatangan orang yang dia mintai tolong, dengan cepat dia kembali ke lelaki yang sudah dengan te
Read more
Pembalasan Ibu Tiri
“Kamu akan menikmati, ketidak mampuan kamu melakukan hal biadab lagi, baik pada orang lain ataupun pada istrimu dan kamu akan berakhir mati perlahan,” bisik Rima.Kemudian, Rima membuka kain yang ada di mulut lelaki itu dan langsung disambut dengan pekikan yang melengking, tidak ketinggalan suara makian yang membuat telinga rima Panas.“Mau kubuat makin tidak berdaya,” bisik Rima dengan menendang dada lelaki yang tidak henti menghina Rima, bahkan mengancan Rima dengan melaporkan kejadian ini ke polisi.Rima berlari menjauh dari tempat itu dengan cepat, agar dia tidak terlihat dari orang yang akan menolong Sherly, terlebih agar jejaknya tidak terlihat. Membuka bajunya dan mengganti dengan yang sudah dia persiapkan sebelumnya,“Untung saja, prediksiku sedikit meleset!” gumam Rima.Dengan cepat Rima mengendarai motor miliknya, beruntungnya lagi, Rima memarkirkan kendaraannya di tempat tersembunyi yang jarang orang fokus melihat tempat itu.“Di sini saja,” ujar Rima saat kendaraanya berhe
Read more
Ancaman Rima
Meneguk minuman botol yang ada di tangannya dan memakan roti dengan santai, dirinya seperti lupa telah melakukan mut*lasi pada organ penting seorang laki-laki. Rima langsung melajukan kendaraannya dengan cepat, tanpa memperdulikan orang yang ada di jalanan. Memakinya, karena dia melaju tanpa memperhatikan kendaraan lain dan juga rambu-rambu lalu lintas. “Gimana keadaan Sherly?” tanya Rima, ketika dia sampai di rumah sakit yang ditentukan oleh Satria. “Dia mengalami kekerasan sexsual lagi!” ujar Satria geram. “Kenapa si suami kamu enggak melaporkan saja orang-orang itu!” kesal Satria dengan nada mengejek. Rima diam, karena tidak ingin suaminya menjadi sasaran empuk bagi Satria untuk menghina. Bahkan tidak ingin, jika mantannya itu ikut campur terlalu dalam. “Kenapa kamu meninggalkan aku?” tanya Satria lirih. Rima berdehem, dan mengalihkan pertanyaan Satria dengan pertanyaannya. “Boleh aku bertemu dengan tersangka yang tega-teganya menghancurkan masa depan seorang remaja?” Satri
Read more
Menolak hukum
Rima kemudian berdiri dan menghampiri Satria, lalu meminta untuk mengantarkanya ke ruangan Sherly. Sepanjang jalan menuju ruangan Sherly, Satria berkali-kali bertanya pada Rima tentang perasaannya. Akan tetapi, Rima selalu menghindar dan bertanya tentang hal lainnya. Membuat Satria sedikit kesal, tapi mencoba tetap tenang. Satria tidak pernah sekalipun melupakan wajah ayu Rima, Saat dulu bersama, masa pendidikan, bahkan saat mengetahui Rima telah menikah. Harapan Satria tetap sama, memiliki wanita yang sangat dia cintai.Sesampainya di kamar Sherly, Rima memandangi anaknya dengan pandangan rindu. Gadisnya itu nampak lemah tidak berdaya dan pastinya sangat malu, karena kelakuan bejat para penjahat kelam*n itu.“Kita harus mengabarkan suamimu!” saran Satria dan ditolak oleh Rima.Satria merasa heran dengan Rima yang tidak bersemangat seperti ini, dia merasa kehilangan kekasihnya yang ceria dan berprinsip teguh.“Aku mohon, jangan terlalu menekan James untuk melaporkan masalah ini dan bi
Read more
Pelukan haru
Rima memijit kepalanya yang terasa sangat sakit, dan menunduk dalam. Dia measa keputusan besarnya tidak salah dan akan mendapat dukungan dari para wanita, di seluruh dunia. “Bu-Bunda,” lirih Rima mendengar suara Sherly, tapi dia menepisnya. Rima tahu, anak sambungnya yang satu ini tidak pernah mau memanggilnya bunda. Jadi, dia berfikir kalau itu halusinasinya saja saat dia sedang depresi. “Bunda!” Suara Sherly memenuhi gendang telinga Rima, tapi dia tetap kukuh pada dirinya, jika Sherly tidak mungkin memanggilnya. “Kamu kenapa?” tanya Satria yang bingung dengan Rima, yang hanya diam ketika dipanggil oleh anak tirinya. “Itu kamu dipanggil!” ujar Satria kemudian. Rima langsung menoleh ke arah anaknya yang terbaring tidak berdaya, memeluknya dengan erat dan dibalas dengan pelukan oleh Sherly. Sungguh pemandangan yang haru untuk dilewatkan. Gadis itu mengulurkan tangannya, dan meminta Rima menyambutnya tanpa kata apapun. Rima dengan senang hati mendekat dan menggenggam tangan sang pu
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status