All Chapters of DUDA KHILAF: Chapter 81 - Chapter 90
152 Chapters
17. INTEROGASI
"Jadi, kamu bukan Vanessa?" Tanya Wildan saat kini dirinya sudah duduk berhadapan dengan Vanilla di ruang keluarga.Ditemani Raga, Wildan hendak menginterogasi Vanilla.Vanilla mengangguk masih dengan kepalanya yang menunduk."Siapa namamu dan apa hubunganmu dengan Vanessa?" Tanya Wildan "Namaku Vanilla...""Jawab lebih keras!" Potong Wildan setengah membentak membuat Vanilla tersentak kaget."Vanilla Larasati, aku saudara kembar Vanessa," jawab Vanilla lantang."Vanilla Larasati? Bukankah sebelumnya kamu itu dikabarkan sudah meninggal?" Tanya Wildan kemudian."Aku berhasil diselamatkan oleh seorang polisi yang selama ini bertugas di lapas. Dia mencintai Ibuku dan dia juga yang telah menyelamatkan Ibuku dari insiden kebakaran itu," jawab Vanilla cepat, tepat dan padat."Oke," Wildan mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. Meski saat itu tatapannya tak lepas dari wajah Innocent Vanilla."Apa alasan yang membuatmu dan Vanessa memutuskan untuk bertukar tempat? Apa karena uang?" T
Read more
18. PERASAAN ANEH YANG TIBA-TIBA MUNCUL
Hari ini untuk pertama kalinya, Wildan kembali ke kantor setelah dia melewati masa liburan panjang bulan madunya dengan Vanessa.Seperti biasa, Edwin sudah siap menjemput Wildan untuk kemudian mengantar sang Atasan menuju kantor dengan mobil pribadi Wildan, sementara Raga masih terus memperhatikan dan mengawasi keselamatan Wildan dari kejauhan.Bahkan di kantor, Raga sudah menyebar beberapa anak buahnya yang menyamar sebagai Cleaning service dan karyawan untuk menjaga Wildan.Saat itu, Edwin mengantar Wildan ke ruangan yang biasa di huni oleh Wildan.Di dalam ruangan itu jelas-jelas Wildan melihat keberadaan Haris dan Argan di sana. Argan yang sedang duduk berleha di atas kursi kebesaran Wildan, sementara Haris sedang duduk di sofa mengutak atik laptop."Apa Om Haris sudah datang?" Tanya Wildan saat itu pada Edwin.Edwin yang memang bersekongkol dengan Haris langsung menoleh ke arah Haris sementara Argan langsung menyingkir dari kursi Direktur utama saat Wildan hendak duduk."Hari ini
Read more
19. MEMBUKA PAKAIAN
Seharian ini Argan terus mendekati Vanilla, membuat Vanilla kesal.Bahkan saat Vanilla hendak pulang, berani-beraninya Argan mengikuti Vanilla masuk ke dalam toilet umum di kantor.Vanilla yang terkejut bukan main hendak berteriak, tapi Argan sudah lebih dulu membungkam mulutnya dengan tangan."Diam Nessa, jangan sampai Wildan mendengar," bisik Argan yang kembali mendorong Vanilla masuk ke dalam salah satu bilik toilet. Lelaki itu mengunci tubuh Vanilla dengan cukup kuat. Membuat Vanilla tidak bisa berkutik."Kamu mau apa?" Bisik Vanilla dengan perasaan cemas luar biasa. Dari sikapnya yang semakin lama semakin berani, Vanilla bisa menebak tipikal seperti apa lelaki bernama Argan ini sebenarnya dan sejauh apa hubungan yang telah dilakukan Argan dengan Vanessa sebelumnya.Mereka pasti sudah sering tidur bersama dan sudah pasti lelaki ini berselingkuh hingga membuat Vanessa benci padanya.Terka Vanilla dengan segala asumsinya tentang laki-laki sejauh ini."Aku merindukanmu, Nessa. Kamu s
Read more
20. WILDAN TIDAK BUTA!
"Buka pakaianmu di kamar mandi jangan di hadapanku!" Teriak Wildan dengan perasaan jengah luar biasa.Kelakuan Vanilla benar-benar membuatnya jadi salah tingkah.Wildan ingin marah tapi saat Vanilla terus membuka satu persatu pakaian di hadapannya, fokus lelaki itu jelas terpecah.Tubuh indah Vanilla yang terpampang begitu jelas dan begitu dekat membuat Wildan gagal fokus hingga tanpa sadar dia malah berkata sesuatu yang seharusnya tidak dia ucapkan di hadapan Vanilla.Yakni menyuruh perempuan itu melanjutkan aktifitasnya membuka pakaian di dalam kamar mandi.Wildan tahu Vanilla sempat tertegun, sepertinya kaget hingga setelahnya, perempuan itu meraih handuk di lemari untuk menutupi tubuhnya.Sialnya, bukannya masuk ke kamar mandi, Vanilla malah berjalan menghampiri Wildan yang masih duduk di tepi ranjang saat itu."Kamu bisa lihat aku buka pakaian?" Tanya Vanilla sambil bertolak pinggang. Tubuh gadis itu membungkuk dengan tatapannya yang memicing dan wajah yang begitu dekat dengan wa
Read more
21. MAIN KEJAR-KEJARAN
"Wildan, sepertinya kamu melupakan tongkatmu sewaktu berlari tadi? Kenapa kamu muntah? Kupikir aroma masakanku sangat enak," ujar Vanilla tanpa rasa dosa.Sebuah gerakan secepat kilat dari Wildan membuat Vanilla tak bisa menghindar.Lelaki itu berbalik dan merapatkan tubuh Vanilla di dinding, menguncinya. Kedua tangan Vanilla ditahannya kuat menempel di sisi kepala gadis itu."Heh, kamu mau ngapain?" Jerit Vanilla saat wajah Wildan yang terlihat mengerikan itu berada begitu dekat dengan wajahnya. Bahkan hembusan napas lelaki itu terasa menerpa kulit wajahnya."Apa maksud kamu menaruh belatung-belatung itu di atas makananku? Kamu mau meracuniku hah? Iya? Apa ini salah satu rencanamu dengan Argan? JAWAB!" Tegas Wildan dengan gertakan rahangnya yang mengeras. Wildan semakin menekan tubuh Vanilla ke dinding membuat Vanilla kesakitan dan sesak napas."Lepas!" Ucap Vanilla berontak dan berusaha melepaskan diri, tapi sialnya tenaga Wildan saat itu benar-benar kuat. "Aku cuma mau membuktikan
Read more
22. PERJANJIAN DI ATAS HITAM DAN PUTIH
"Ini!"Vanilla memberikan sederetan persyaratan yang baru saja dia tulis di atas sebuah kertas HVS.Sederetan persyaratan yang harus Wildan penuhi jika lelaki itu tidak mau Vanilla memutuskan untuk kembali bertukar tempat dengan Vanessa."Aku pastikan sekali lagi, bahwa aku sama sekali nggak ada sangkut pautnya dengan rencana busuk Om Haris dan Argan untuk menghancurkanmu. Hubunganku hanya sebatas dengan Vanessa saja. Dan mengenai masalah apakah Vanessa terlibat dengan rencana yang Om Haris dan Argan susun, aku sendiri nggak tahu menahu dan sama sekali nggak berniat untuk mengetahuinya karena hal itu nggak penting! Jadi, jika kamu mau melaporkan aku ke polisi karena tuduhan penipuan, itu artinya mau nggak mau kamu harus menerima Vanessa kembali, apa itu yang kamu mau Tuan Wildan yang terhormat?" Tanya Vanilla dengan rasa percaya dirinya yang teramat sangat. Vanilla tahu bahwa dirinya kini mulai bisa menguasai keadaan. Terlebih saat Wildan yang terus memohon padanya untuk tidak menghub
Read more
23. PERTEMUAN RAHASIA
Sejak hari di mana Wildan memberikan perintah pada Vanilla untuk kembali menjalin hubungan dekat dengan Argan, semakin hari Vanilla memang terlihat semakin akrab dengan lelaki itu.Tidak hanya di kantor, tapi saat gadis itu di rumah pun, Vanilla seringkali telepon-teleponan dengan Argan.Dan hebatnya Vanilla, dia dengan terang-terangan melakukan semua itu di depan Wildan.Seperti saat dirinya yang memancing Argan untuk menciumnya saat dirinya sedang bersama Wildan di dalam ruang kerja Wildan.Mengingat yang Argan ketahui bahwa Wildan itu buta, dengan leluasanya Argan masuk ke dalam ruangan direktur utama untuk bertemu Vanilla.Lelaki itu dengan cepat memanfaatkan keadaan, memeluk dan mendaratkan sebuah ciuman manis di pipi Vanilla dan semua itu terjadi di hadapan Wildan.Sementara Vanilla sendiri berpikir jika cuma sekadar pelukan dan cipika-cipiki pipi saja, dia masih mau melakukannya demi melaksanakan tugas yang diperintahkan Wildan padanya, tapi jika untuk ke tahap yang lebih intim
Read more
24. INFORMASI
Sejak awal, Vanilla sudah punya firasat buruk atas gerak-gerik Aji yang mencurigakan.Dari masalah kedatangan lelaki paruh baya itu yang begitu tiba-tiba dan beberapa perkataan Aji yang menegaskan bahwa kini dirinya sedang terlibat dalam hutang besar dengan rentenir.Ya, Aji mengatakan pada Vanilla bahwa dia sedang membutuhkan banyak uang untuk melunasi hutang-hutang tersebut, tapi Aji tak ingin merepotkan sang menantu dengan meminta secara cuma-cuma pada Wildan melainkan dengan cara yang lebih halus, yakni bergabung dengan Haris dan Argan untuk bersama-sama menghancurkan Wildan. Lagipula, dengan begini, persenan yang akan didapatkan Aji pastinya lebih besar daripada Aji harus mempertaruhkan harga diri dengan meminta uang pada Wildan secara langsung.Dan, akhirnya di sinilah Vanilla berada. Duduk di dalam sebuah kafe elit di selatan Jakarta bersama tiga orang lelaki yang memiliki segudang pikiran jahat dan buruk terhadap Wildan.Hebatnya, kini mereka sedang berusaha memanipulasi Vanil
Read more
25. VANILLA DALAM BAHAYA
Vanilla baru saja melaporkan informasi yang berhasil dia dapatkan dari pertemuannya dengan Haris, Argan dan Aji pada Wildan.Gadis itu tersenyum bangga dan merasa bahwa apa yang telah dia lakukan adalah sesuatu yang hebat dan pantas diapresiasi.Meski saat itu, kekakuan ekspresi Wildan membuat Vanilla jadi ngeri sendiri.Sepertinya, Wildan terlihat sangat marah setelah mendengar isi percakapan itu."Aku nggak bisa menunggu lagi, Raga! Rekaman ini sudah cukup menjadi bukti bahwa Haris dan Argan sudah menjadi tersangka atas kasus kecelakaan yang menimpaku di tol! Aku akan segera melaporkan mereka ke polisi!" Ucap Wildan saat itu. Lelaki itu bangkit dari duduknya dan meremas kepalanya frustasi. Berjalan mundar-mandir seperti setrikaan di hadapan Vanilla dan Raga."Tenang, Bos. Sepertinya kita perlu rekaman Video yang dimiliki Aji untuk lebih memperkuat kejahatan Haris dan Argan," timpal Raga dengan sikapnya yang tenang."REKAMAN VIDEO APALAGI?" Jerit Wildan, membuat Vanilla terlonjak kag
Read more
26. TERHASUT
Di dalam sebuah gudang tempat di mana Haris menaruh barang-barang pribadinya yang tak terpakai, seorang wanita tengah terduduk di lantai dalam posisi tubuh yang bersandar ke dinding dan kedua kaki yang selonjoran. Kedua tangan dan kaki wanita itu terikat. Bahkan mulutnya pun tertutup lakban.Perlahan-lahan mata sayup sang wanita mulai terbuka. Kesadarannya mulai kembali sedikit demi sedikit.Kepalanya pening. Pandangannya berkabut. Dia berusaha membuka mata, namun keadaan di sekelilingnya saat itu begitu gelap. Hanya ada seberkas cahaya yang mengintip masuk melalui ventilasi di atas pintu yang terhubung dengan ruangan di sebelahnya yang terang benderang. Mata si wanita masih berkedip-kedip. Kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri menatap keadaan sekitar, namun dirinya tetap tak bisa menangkap apapun saking gelapnya ruangan tersebut.Ketika kesadarannya sudah sepenuhnya kembali secara sempurna, Vanilla meronta dan menarik-narik tali yang mengikat kedua tangan dan kakinya. Panik. Vanill
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status