All Chapters of Istriku Bar-Bar: Chapter 71 - Chapter 80
116 Chapters
Setampan Aku
Setelah meluruskan kesalahpahaman yang selama ini terjadi, akhirnya Airin bisa bernapas lega karena Elisa sudah benar-benar memaafkannya seperti perkataan Alex waktu itu. Entah apa yang membuat Elisa sampai berubah sedratis itu, yang pasti Elisa sekarang terlihat lebih dewasa dan mandiri. Berbeda sekali dengan sifatnya dahulu yang terkesan manja, menyebalkan, dan bertindak sesuka hati. Airin sampai melongo di buatnya, padahal ia sudah khawatir jika wanita itu akan marah dan membalasnya tak kalah sengit, nyatanya Elisa hanya tersenyum dan langsung memaafkannya dengan mudah. "Aku sudah memaafkanmu, bahkan sebelum kau meminta maaf." Ucapan Elisa terdengar tulus dan tanpa paksaan sama sekali. Airin yang semula ragu akhirya langsung memeluk tubuh sahabatnya itu dengan perasaan lega. "Sekali lagi maafkan aku, El. Aku bodoh karena lebih mempercayai orang lain ketimbang sahabatku sendiri." Mereka berbaikan tepat di ruangan itu juga. Tempat di mana terjadi keributan beberapa hari yang lalu
Read more
Melorot
Nyonya Sintia terjaga saat tiba-tiba ia seperti mendengar suara orang yang tengah memanggil. Ia coba mendengar lebih jelas lagi di mana asal suara itu, lantas ia begitu terkejut karena yang memanggilnya sedari tadi adalah putrinya sendiri. "Mi, sakit ...!" Elisa merintih, meraskan kontraksi itu yang tiba-tiba datang lagi. Nyonya Sintia segera bangkit dan menghampiri Elisa yang sudah terlihat sangat kesakitan. "Maafkan Mami, El." Nyonya Sintia ingin segera menekan tombol yang ada di samping ranjang untuk memberikan informasi pada dokter agar segera datang. Namun, belum sempat tangannya sampai ke tombol tersebut, Elisa sudah lebih dulu mencegahnya. "Tidak perlu memanggil Dokter, Mi. El baik-baik saja," cegah Elisa. Meski berulangkali ia meringis menahannya. "Tidak apa-apa bagaimana? Kau kesakitan, El! Mami tidak tega melihatmu seperti ini." Perempuan paruh baya itu tidak habis pikir dengan jalan pikiran putrinya, kenapa Elisa malah menolak saat ia akan memanggil dokter? "Aku hanya t
Read more
Pemeriksaan Elisa
Setelah melalui drama panjang lebih dahulu, akhirnya Airin dan Alex tiba di rumah sakit tepat pukul tiga malam. Mereka bergegas melalui lorong-lorong yang sepi untuk menuju ke ruang rawat Roy. Tiba di sana Airin terlihat terkejut mendapati Elisa masih duduk di samping ranjang suaminya. Ia pikir wanita itu sudah di berada di ruang persalinan dan menunggu detik-detik anak keduanya akan lahir ke dunia. Tapi ternyata wanita itu masih bersikeras untuk tetap tinggal dan tidak beranjak sedikitpun dari sisi sang suami. "El ...?" Airin mendekati Elisa yang terkadang meringis menahan sakit. Wanita itu sudah terlihat pucat dan keringat dingin pun mulai membanjiri tubuhnya. "Apa tidak sebaiknya kamu istirahat di ruang bersalin?" Jika sejak tadi Mami Sintia yang mencoba membujuknya, kali ini pertanyaan itu berasal dari sahabatnya yang baru saja datang. Elisa menggeleng lemah, dengan sesekali menggigit bibir bawahnya sendiri untuk mengurangi rasa sakit itu. "Aku nggak apa-apa, Rin. Aku nggak mun
Read more
Anak Kedua Elisa
Alex dan Airin langsung terkejut mendengar penjelasan yang Dokter sampaikan. Tapi tidak dengan kedua orang tua dari wanita itu. Mereka sudah menduga jika Elisa harus menjalani operasi lagi untuk persalinan keduanya. Selain pengalaman pertama Elisa yang memang melahirkan secara cesar, air ketuban milik wanita itu juga sudah hampir mengering. Jadi, Dokter meminta pada pihak keluarga untuk secepatnya mengambil keputusan agar bisa di lakukan tindakan. "Lakukan yang terbaik untuk putriku, Dokter." Tuan Andreas langsung menyetujui saran dari Dokter untuk melakukan operasi. Baginya yang terpenting sekarang adalah keselamatan Elisa dan calon cucunya. "Baik, Tuan. Kami akan berusaha memberikan yang terbaik." Semua sudah di persiapkan di ruangan itu juga. Termasuk beberapa perawat yang akan membantu proses persalinan juga sudah berdiri di sana. Elisa yang sejak tadi berbaring hanya bisa menunggu sembari meringis merasakan sakit yang terkadang datang. Sesekali matanya menatap ke arah Roy yang
Read more
Alexa Kinara Andreas
"Apa!! Yang benar saja kau, El! Kenapa kau memakai namaku untuk anak keduamu?" Alex langsung melotot seraya menatap tak percaya pada dua wanita yang tengah berbincang di depannya. Bagaimana mungkin Elisa mengambil namanya dan memberikannya pada putri kecilnya yang baru lahir tiga hari yang lalu."Memangnya kenapa? Bukankah itu keren jika kalian memiliki nama yang sama?" Elisa semakin menggoda Alex dengan mimik wajah yang di buat-buat. Sebenarnya ia sengaja menggunakan nama itu, karena ia tahu Roy sangat tidak menyukai Alex. Ia berharap Roy akan segera bangun dan memarahinya karena telah memberikan nama putri mereka persis dengan nama lelaki yang sangat ia benci."Lagian kenapa sih! Dia 'kan juga keponakanmu?" Gantian Airin melakukan pembelaan. Wanita itu malah merasa senang dengan nama yang Elisa pilihkan."Kau – ....!" Alex hanya mampu mengeram kesal. Ia tidak mungkin melawan dua wanita yang ada di depannya itu. "Dasar, istri ... !" Alex kebingungan ingin memaki Airin dengan sebutan a
Read more
Bisakah Kau Berjanji?
Kali bukan hanya suara, tapi Elisa merasakan ada yang menarik-narik di ujung rambutnya. Tangan yang masih ia gengam pun terasa bergerak perlahan. Elisa memutuskan untuk mendongak. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Dan pandangan pertama kali yang ia lihat adalah ... "Ka–k!!" Ia seperti mimpi saat menatap wajah itu dengan mata yang terbuka. Sampai-sampai Elisa mencubit pipinya sendiri untuk memastikan apa yang di lihatnya memanglah nyata. "Kak ka–mu ...?" Bahkan untuk melanjutkan ucapannya saja Elisa tidak sanggup. Suaranya seakan tercekat sampai di tenggorokan saja. Hanya cairan bening yang perlahan menetes dari kedua sudut mata. "Jangan menangis." Suara itu semakin meyakinkan Elisa bahwa ini bukanlah mimpi. Tangan Roy terulur mengusapnya perlahan. Elisa segera menghambur kepelukan lelaki itu. Menumpahkan segala kerinduan yang sudah sejak lama ia pendam. "Aku tidak mimpi, kan?" Elisa berbisik sekali lagi. Seakan masih belum percaya dengan apa yang di alaminya saat ini. Elisa
Read more
Mimpi Buruk Elisa
Elisa seperti orang kesetanan. Di ruangan milik suaminya, wanita itu menangis dan menjerit sejadinya hingga mengundang banyak perhatian orang yang tinggal di sebelahnya. 'Hei ... wanita itu kenapa?' 'Apa mungkin suaminya ... Oh Ya Tuhan ...' 'Iya dia kenapa sih! Pagi-pagi sudah membuat keributan?' Beberapa orang yang mendengar langsung mendekat dan melihat kegaduhan di kamar rawat Roy. Dan ternyata istri dari lelaki itu yang menjadi sumbernya. "Elisa ...!!!" teriakan keras Alex sukse membuat tangis wanita itu berhenti seketika. Elisa membuka kedua kelopak matanya dan mengerjap berulang kali. "Alex ..!!" Wanita itu memekik lagi. Elisa menabrakkan tubuhnya ke arah lelaki itu, hingga sang pemilik gelagapan karena di saksikan banyak sekali pasang mata yang melihatnya. "Hei, apa yang kau lakukan?" Ia menarik diri cepat. Dan di lihatnya wajah wanita itu sembab serta rambut yang berantakan. "Lex, Kak Roy ..." Elisa kembali menangis di pelukan lelaki itu. Alex masih kebingungan sendir
Read more
Pembalasan Airin
Riska sangat terkejut mengetahui pria yang ada di depannya itu ternyata memiliki sebuah rekaman video tentang dirinya. Dan lebih herannya lagi dalam video itu hanya ia lah yang terlihat jelas. Sedangkan pemeran pria hanya terlihat dari arah samping atau bagian belakang saja. Tak habis pikir, bagaimana Erick bisa melakukan semuanya tanpa ia tahu.Riska mengeram kesal. Untung saja ia cerdik, jadi kali ini erick lah yang berhasil ia bodohi. Riska mengikuti saja permainan pria itu untuk mengikutinya ke hotel. Dan setelah sampai di sana tanpa sepengetahuan Erick, Riska menaburkan obat tidur ke dalam minuman yang langsung ia suguhkan pada pria itu. Dengan dalih agar permainan yang akan mereka lakukan semakin bergairah, Erick dengan gampangnya menenggak minuman yang di berikan Riska tanpa curiga sedikitpun. Alhasil, sekarang Erick terlelap di atas ranjang yang seharusnya menjadi tempat pergulatan mereka. Riska melirik ke samping, mendapati Erick masih pulas di bawah pengaruh obat yang ia be
Read more
Roy Sadar
Airin tersenyum sangat puas setelah berhasil mengadakan pembalasan untuk Riska. Apalagi dirinya berhasil menghindari tangan Riska yang hendak menamparnya tadi. Riska sudah sangat emosi hingga tiba-tiba ia melangkah mendekat dan melayangkan tangannya ke arah wajah Airin. Namun, tak cukup sulit untuk Airin menghindar, selain ia sudah menyiapkan diri, Airin juga sedikit bisa ilmu bela diri, jadi sebelum tangan Riska berhasil menyentuhnya ia sudah lebih dulu mencekal dan menghempas tangan perempuan itu dengan keras. "Kau ...!!" Riska hanya bisa mengeram kesal sembari menghujami tatapan tajam ke arahnya. Sepertinya perempuan itu harus berpikir lagi jika ingin membuat keributan dengan wanita di depannya ini. "Apa! Kau ingin mengajakku berkelahi di sini?" Airin malah terdengar menantanganya. Meski perutnya sudah terlihat membuncit, tapi ia yakin masih bisa melawan Riska jika perempuan itu macam-macam. "Untuk apa aku meladeni wanita sepertimu! Dasar, tidak waras!" Tidak kehilangan akal, R
Read more
Penolakan Roy
Berita mengenai sadarnya Roy menjadi kabar yang paling menggembirakan bagi semua orang. Seluruh keluarga besar Elisa dan Alex, serta orang-orang yang mengenal Roy juga menyambut kabar itu dengan penuh suka cita.Tak terkecuali dengan Bu Lasmi, baginya sadarnya sang putra merupakan sebuah keajaiban yang selalu ia nantikan. Bagaimana setiap waktu ia selalu berdoa pada Sang Pencipta Kehidupan untuk memberikan kesembuhan pada putranya itu, dan akhirnya semua doa-doanya terjawab dengan kembalinya Roy ke tengah keluarganya. Hari ini perempuan paruh baya itu terus memaksa untuk mengunjungi putra tercintanya di rumah sakit. Meski berulangkali sang suami menahannya dengan alasan tidak ingin melihatnya terluka, Bu Lasmi tetap memaksakan diri untuk datang. Bahkan sebelum berangkat ke rumah sakit ia sudah menyiapkan makanan apa saja yang menjadi kesukaan putranya itu."Bu ..." Papa Wahyu menepuk pundak istrinya yang terlihat tengah melamun. Padahal kedua tangan perempuan itu tengah sibuk memasukk
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status