Semua Bab Karma : Kupermalukan di Akad Nikahnya : Bab 61 - Bab 70
131 Bab
akad
Sudah berkebaya rapi dengan sanggul Cepol sederhana ditambah sedikit aksesoris membuatku merasa lebih muda ketika berdiri di depan kaca."Mama terlihat cantik," bisik si sulung yang mendekat sambil tersenyum."Terima kasih, tanpa izinmu dan adik, mama tidak akan melangkah sejauh ini," ujarku sembari menggenggam tangannya lembut."Mama akan bahagia setelah ini," ujarnya sambil memelukku."Makasih ya, Sayang."**Pukul sepuluh pagi, acara akad dimulai, aku duduk disandingkan dengan pak polisi berwajah tampan dan punya senyum manis itu. Seulas gambaran tipis tersungging di bibirnya ketika tatapan kami beradu."Kau cantik sekali menggunakan kebaya, " ucapnya setengah berbisik."Terima kasih," balasku."Aku ingin menggenggam tanganmu, tapi aku tahu waktunya tidak tepat," lanjutnya."Acara akan di mulai, berhentilah bicara," ujarku sambil mengisyaratkan kedatangan wali dan penghulu.*"Saya terima nikahnya Sakinah Binti Prayitno dengan Mas Kawin seperangkat alat shalat dan emas seberat se
Baca selengkapnya
ada yang menguntit
Lepas kepindahanku ke rumah suami, hari hariku terasa lebih tenang dan bahagia, tiap waktu penuh canda dan kebahagiaan. Mas Didit amat baik, penuh keromantisan, dan kasih sayang, aku amat bahagia memilikinya sebagai suami, tiap pagi ada saja hal baru yang membuatku bahagia bersama dengannya.*"Aku pergi kerja dulu, ya, Sayang," ujarnya sambil mencium keningku."Iya, Mas, hati-hati di jalan." Aku mengantarnya hingga ke depan pintu."Jangan kemana-mana, tunggulah aku di rumah," ujarnya sambil mencium keningku."Iya, Mas.""Oh, ya, aku lupa ...." Ia mendekat lagi setelah tadi hendak membuka pintu mobil."Aku harus mendapatkan sesuatu yang bisa menyemangatiku," bisiknya."Apa Mas?" tanyaku.Dia mendekatkan wajahnya dan mendaratkan ungkapan cinta yang tulus di bibirku lalu tersenyum sambil mengusap lembut pipi ini kemudian segera naik ke mobilnya."Kamu tahu sekali, rasanya membuat seseorang jatuh cinta padamu berkali kali, Mas," bisikku."Iya, mungkin itu sudah keahlian," ujarnya yang
Baca selengkapnya
begini
"Mana buku nikah?" tanyanya ketika aku sedang mengatur piring sarapan di meja."Buat apa, Mas?"" Aku lupa kemarin, setelah pernikahan, belum sempat menyerahkan lagi ke Sumda Polres."Aku mengernyit tidak mengerti apa yang dia katakan sehingga hanya memberikan ekspresi heran."Untuk apa?""Untuk didaftarkan secara resmi agar menjadi anggota Bhayangkari, Sayang. Kau tidak tertarik?" godanya."Tertarik, antusias malah," jawabku sambil tertawa."Kupikir kau sudah bosan jadi Ibu-Ibu yang sibuk berorganisasi, apalagi tunjangannya hanya sepuluh persen," gumamnya mengerling manja."Ish ...." Aku menarik sudut bibir dan mencubit lengannya."Sakinah ... terima kasih ya, sudah jadi istriku, terima kasih mau menemaniku meski gajiku tidak sebanyak ...." Ia menggenggam tanganku sedang aku langsung menempelkan ujung jari ke bibirnya, dan menggeleng pelan untuk memotong ucapannya."Jangan bilang begitu, Mas, aku menerimamu dengan hati bahagia.""Gaji pokokku hanya lima juta, akan perlu waktu lam
Baca selengkapnya
surat kaleng
Lima hari berikutnya.Pagi-pagi ketika aku membuka gerbang dan mengambil koran yang diselipkan, terlihat olehku sebuah amplop putih yang cukup menonjol di antara yang lain.Kuraih dan kubuka, betapa terkejutnya karena di sana sudah ada beberapa fotoku yang diambil dari beberapa hari terakhir. Foto ketika mengantar anak-anak ke sekolah, foto ketika pergi ke pasar,membersihkan pekarangan dan ketika mengantarkan suamiku ke pintu gerbang.Ada juga foto ketika kami berolahraga pagi dan berjalan beriringan di trotoar jalan,yang janggal di sini adalah setiap foto yang tergambar suamiku pasti dicoret dan ditusuk seolah ditusuk dengan pisau.Jujur mendapati hal ini aku cukup gelisah dan merasa bahwa ini adalah teror dan ancaman. Siapa yang akan menjepret lalu melubanginya kemudian mengirimkan kepada si target kembali. Kurasa terlalu buang-buang waktu jika itu dilakukan tanpa alasan."Apa ini perbuatan Mas Yadi lagi?" Rasanya terlalu tidak masuk akal jika aku menuduh Kartika meneror untuk meng
Baca selengkapnya
aku terhenyak
"Bella, jangan bilang begitu, Papa tahu persis seperti apa Tante sakinah, jadi berasumsi buruk tentang dia," ujar Mas Didit sedang anaknya hanya tersenyum miring sambil melipat tangan di dada Apa yang terjadi pada gadis ini? Mengapa dia berkata seperti itu padaku. Kalimat yang terucap dari bibirnya sangat pedas meski aku harus memaklumi bahwa ia hanya bocah yang masih SMP dan sedang mengalami fase labil saat mencari jati diri."Ini hanya salah faham, Bel. Tante ada urusan kecil tadi di Rutan.""Maaf, tapi mana ada ibu rumah tangga dan terus keluar masuk rutan tanpa tujuan mestinya Tante di rumah aja mengurus papa dan keluarga," ujarnya sambil berlalu."Bella ... Ini gak sopan," sela Mas Didit sambil menatap anaknya tajam.Gadis itu tak memperdulikan kata kata Mas Didit sama sekali. Sementara aku yang duduk di sampingnya hanya mampu menghela napas pelan."Maafkan dia ya," bisik suamiku sambil menggenggam tanganku."Iya, Mas, gak apa. Mungkin ada baiknya jika aku yang naik dan bicara
Baca selengkapnya
lebih dari itu
Tidak mau susah lebih dari ini aku putuskan untuk bangkit dna menghadapi kenyataan dengan menguatkan tekad. Aku tak boleh terlihat lemah di depan suami dan anak tiriku. Ya, aku juga teringat harus bicara padanya, aku harus tahu apa yang dia inginkan.Tok ... Tok ...Kuketuk pintu kamarnya perlahan dan gadis berhidung mancung dengan rambut panjang sedikit ikal di bagian bawah membukakan pintu kamarnya."Boleh Tante masuk?""Ada apa? Aku lagi tidur," gumamya yang tak urung menyingkirkan diri dan melenggang menuju kasurnya."Tante ingin bicara. Membicarakan sesuatu di antara kita.""Apa?"Wajahnya mulai terlihat tidak nyaman."Tempo hari kamu bilang bahwa mungkin aku punya modus lain menikahi ayahmu, maka aku ingin meluruskan bahwa aku tidak punya niat lain selain membina rumah tangga dengannya. Ia sudah berusaha keras untuk menyakinkanku agar mau mendampinginya. Jadi aku menghargai itu. Tampaknya ada ketidak puasan darimu, benarkah itu?""Tidak juga," jawabnya tanpa menoleh kepadaku.
Baca selengkapnya
perbuatan
"Jadi ini perbuatanmu Suryadi?" tanyaku yag langsung datang dan memburunya ke seberang jalan."Apa buktinya kau menuduhku demikian?" tanya dengan kekehan mengejek."Hanya kau satu-satunya yang ingin hidupku menderita, jadi wajar aku mencurigaimu!" balasku."Masuklah ke rumahmu, rekaman cctv tentang kita akan memperburuk keadaan," ujarnya sambil melirik pohon besar di depan rumah yang dipasangi kamera pengintai."Apa yang kau mau, kenapa kau tak sibuk menata hidupmu, alih-alih terus buang waktu menguntitku, kau sudah tidak waras, Suryadi?""Aku akan berhenti jika kau mengalah, mengembalikan harta dan kedua anakku," jawabnya."Jadi kau memanasi Bella untuk memusuhiku?""Aku tak perlu menjawabnya," jawabnya dengan senyum penuh arti setengah memintaku untuk mengerti sekaligus menebak."Keterlaluan, aku peringatkan, bahwa suamiku adalah polisi ia bisa menangkapmu!""Kau terdengar rapuh dan gemetar Sakinah," desisnya sambil mendekatkan wajah hingga jarak hidung kami hanya beberapa inchi saj
Baca selengkapnya
acara ibu polisi
Ya, aku diundang ke sana. Sebagai istri polisi ini adalah rapat perdana yang akan kuikuti dan aku dituntut untuk bisa membaur, bersosialisasi dan menjalin kekompakan sebagai wanita Bhayangkari.Mas Didit menurunkanku di lokasi acara sedang dia melanjutkan perjalanan ke kantornya. Agak gugup memang, terlebih aku belum begitu banyak belajar dengan seluk beluk kegiatan Ibu polisi jadi mungkin untuk hari ini aku akan lebih banyak menyimak.Oh, ya, baru ingat jika organisasi ini punya banyak kegiatan pengelolaan dan bakti sosial maka sebagai Ibu Wakapolres tentu mulai hari ini sedikit tidak aku akan diandalkan.Baru saja melenggang melewati gerbang tiba tiba sebuah mobil berhenti, membuka kaca dan bersuit seolah menggodaku. Jubalikkan badan dan mantan Dandim berkacamata hitam itu tersenyum.Sebenarnya senyumnya menawan andai ia setulus dulu, namun sejak tahu bahwa ia begitu gencar menggangguku, aku amat membencinya."Suit ... suit ... ada Ibu polisi di sini," serunya dengan senyum mir
Baca selengkapnya
kalau begitu
Mobil bergerak meninggalkan lokasi rapat dengan perlahan. Kulirik kaca spion yang lelaki malang itu berdiri dengan tatapan nanar seolah belum merelakan kepergianku. Mengapa ia lebih memilih menyusahkan hidupnya demi mengejar apa yang sudah hilang dibanding menata apa yang sudah ada.Kuhela napas lalu mengalihkan tatapan pada pria yang sedang mengemudi dengan rahang mengetat dan ekspresi kemarahan yang nampak jelas."Mas ..." Ia hanya menjawab panggilanku dengar gumaman."Aku ... tidak ingin apa yang terjadi barusan terulang lagi," ucapku lirih."Apa maksudmu, kau pikir aku akan suka jika itu terjadi?""Bukan begitu, aku hanya tak mau kau dengan mudah terpancing emosi. Apalagi sampai mengeluarkan senjata hanya karena diprovokasi olehnya.""Jadi, aku harus diam saja ketika istriku digoda mantan suaminya?""Tidak begitu ....""Lalu?" Ia menatapku tajam."Mungkin dia sengaja memancing emosimu untuk mempermalukanmu. Mungkin dia sengaja memprovokasi agar kau bertindak diluar nalar dan ora
Baca selengkapnya
kalau boleh
Mobil bergerak meninggalkan lokasi rapat dengan perlahan. Kulirik kaca spion yang lelaki malang itu berdiri dengan tatapan nanar seolah belum merelakan kepergianku. Mengapa ia lebih memilih menyusahkan hidupnya demi mengejar apa yang sudah hilang dibanding menata apa yang sudah ada.Kuhela napas lalu mengalihkan tatapan pada pria yang sedang mengemudi dengan rahang mengetat dan ekspresi kemarahan yang nampak jelas."Mas ..." Ia hanya menjawab panggilanku dengar gumaman."Aku ... tidak ingin apa yang terjadi barusan terulang lagi," ucapku lirih."Apa maksudmu, kau pikir aku akan suka jika itu terjadi?""Bukan begitu, aku hanya tak mau kau dengan mudah terpancing emosi. Apalagi sampai mengeluarkan senjata hanya karena diprovokasi olehnya.""Jadi, aku harus diam saja ketika istriku digoda mantan suaminya?""Tidak begitu ....""Lalu?" Ia menatapku tajam."Mungkin dia sengaja memancing emosimu untuk mempermalukanmu. Mungkin dia sengaja memprovokasi agar kau bertindak diluar nalar dan ora
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status