All Chapters of RAHASIA KITAB RAJA IBLIS: Chapter 151 - Chapter 160
183 Chapters
Bab. 151 Penasihat Kaisar Qin
Lui Bi memberikan setengah harta miliknya kepada Liu Heng untuk memulai sebuah pasukan baru milik Liu Heng. Liu Heng menolak, dia tidak ingin mengambil dengan cuma-cuma. Liu Heng mengeluarkan pill buatannya. Dia menjual itu kepada Lui Bi. Dengan begitu Liu Heng tidak merugikan Gedung Langit dan Surga. Lui Bi menggeleng heran. "Padahal semua ini adalah milik anda sendiri, tetapi anda menolaknya. Sangat aneh," keluh Lui Bi. "Aku tidak bisa menerimanya karena kalian juga butuh semua batu jiwa itu. Kalian harus memperbesar gedung Langit dan Surga ke segala sekte. Dengan begitu kita punya mata di setiap sekte melalui anggota Gedung Langit dan Surga yang lainnya," jelas Liu Heng. Lui Bi tersenyum. Dia mengangguk dan menerima semua pill itu. Lui Bi meminta para pelayan untuk memberikan juma batu jiwa yang dibutuhkan. Tidak lama kemudian Rombongan Nie Wei kembali dari perjalanan mereka. Liu Heng dan Lui Bi menemui mereka. Ketika melihat Liu Heng, mereka bertiga langsung memeluk Liu Heng.
Read more
Bab. 152 Makan Kuno Lainnya
Liu Heng, Lou Ouyang, dan si kembar melakukan persiapan untuk pergi ke tempat yang dimaksud oleh Nie Wei dan rekannya. Saat melakukan persiapan, mereka selalu saja membujuk Liu Heng untuk ikut. Tentu saja Liu Heng selalu menolak permintaan mereka. Mereka tidak akan diajak. Liu Heng ingin mereka bertiga menjaga Gedung Langit dan Surga dari saingan bisnis mereka yang mungkin saja melakukan serangan. Apalagi akhir-akhir ini ada rumor kalau ada yang mencoba meniru obat pemutih milik Gedung Langit dan Surga. Rumor yang entah berasal dari mana dan belum diselidiki benar atau tidaknya. Lui Bi tidak terlalu memusingkan itu semua karena dia tahu kalau tidak akan ada yang bisa membuat Krim Giok Putih. Saking tidak perdulinya, mereka bahkan menaikkan sedikit harga krim giok putih. Itu terasa seperti tantangan kepada pihak yang ingin meniru. Setelah dua hari persiapan. Akhirnya Liu Heng, Lou Ouyang, si kembar dan Bu bersaudara sudah pamit dan akhirnya mereka pun melakukan perjalanan. Lokasi tem
Read more
Bab. 153 Keturunan Naga
Ternyata menemukan sebuah pintu besar tidak begitu sulit. Mereka bertiga sekarang sedang berada di depan pintu yang sangat besar. Di pintu itu terlihat ada ukiran naga dengan bagian pinggir Pintu nya berwarna emas. Ukuran naga di pintu itu agak mirip dengan apa yang ada di kain yang Liu Heng miliki. Liu Heng mengeluarkan kain itu. Satu detik kemudian kain itu terbang dan menempel ke pintu besar itu. Pintu dan kain itu bercahaya. Pintu itu pun terbuka. Kain milik Liu Heng terjatuh dan kembali ke tangan Liu Heng lagi. Lou Ouyang dan Bu Yunshi tercengang dengan apa yang terjadi. "Sepertinya kain itu adalah kunci pembuka pintu ini," ucap Lou Ouyang.Liu Heng menggeleng. "Nie Wei dan yang lainnya bisa masuk dan mereka tidak memiliki kain ini. Artinya kain ini bukan kunci pembukanya karena kalau kain ini benar-benar kuncinya. Seharusnya mereka tidak akan bisa membuka pintu ini." Liu Heng ragu. Mereka berjalan masuk ke dalam. Saat mereka masuk, mereka melihat ratusan ribu patung di dalam
Read more
Bab. 154 Penyerangan Hewan Roh
Liu Heng, Lou Ouyang dan Bu Yunshi awalnya ingin naik ke ats, tetapi mereka memilih untuk berlatih di bawah sana. Bahkan si kembar dan Bu Longshi juga diajak ke bawah. Setelah mereka turun, mereka ke tengah ruangan besar itu. Mereka berkeliling dan menemukan sesuatu yang mengejutkan di sana. Ternyata ada ruang harta kartun di sana. Selain itu, di sana juga ada tempat latihan. Saat Liu Heng berjalan masuk ke dalam sana. Dia langsung terjatuh. Tekanan di dalam ruangan itu sangat kuat. Liu Heng bahkan tidak bisa bangun sama sekali. Liu Heng pernah merasakan hal semacam ini. Dia mengalirkan qi ke kakinya dan dia pun bangun. Saat itu juga LIu Heng berhasil berdiri. Dia mulai melakukan beberapa gerakan. Lou Ouyang juga melakukan hal yang sama. Tentu saja di awal dia juga mengalami yang dialami oleh Liu Heng. Liu Heng mengajari Lou Ouyang agar bisa bangun. Setelah Lou Ouyang, yang lainnya juga ikut masuk ke dalam ruangan itu juga. Mereka diajari juga oleh Liu Heng. Mereka akan berada di sa
Read more
Bab. 155 Tiba di Suku Binatang Buas
Di langit ada seekor burung yang sedang menatap ke arah pertarungan. Burung itu memiliki tubuh manusia, tetapi tangannya adalah sayap dan kakinya adalah kaki burung. Bahkan dia juga punya paruh seperti burung. Mata burung itu tersenyum. Dia senang melihat banyak anggota suku bintang Buas yang terbunuh dalam pertarungan itu. Ini memang yang dia inginkan. Suku Bintang Buas memang sengaja untuk dimusnahkan karena mereka terlalu kuat kalau dibiarkan. Mengadu domba kedua sesama mereka adalah cara terbaik untuk menghancurkan mereka dengan sendirinya. "Mereka terlihat sangat bodoh. Terlihat seperti makhluk berotot tanpa otak."Burung itu kembali tersenyum. Hanya saja senyumnya perlahan turun saat merasakan ada beberapa orang bergerak ke arah suku Binatang Buas. Dia adalah hewan roh elang. Dia punya mata yang sangat tajam. Terlihat ada tiga orang pemuda, satu orang gadis dan dua orang anak kecil sedang berlari ke arah sana. Elang itu memanggil beberapa bawahannya. Lima hewan sihir lainnya
Read more
Bab. 156 Liu Heng dan Ximen Hu
Liu Heng menghentakkan kakinya ke bawah. Saat itu juga lantai bergetar. Ximen Hu yang sedang berlari, dia kehilangan keseimbangan. Liu Heng melompat dan melakukan tendangan memutar ke belakang. Tendangan itu mengenai dada Ximen Hu. Setelah itu Liu Heng salto ke belakang dan kakinya menentang bahu Ximen Hu. Tubuh Ximen Hu terdorong kebawah. Liu Heng menggerakkan tangannya ke belakang sambil mengumpulkan qi dalam jumlah yang banyak. Setelah cukup dia pun memukul Ximen Hu tepat di wajahnya. Tubuh Ximen Hu terpental. Wajahnya babak belur oleh Liu Heng. Darah menetes dari hidungnya. Ximen Hu bangun, dia masih terlihat kuat. Padahal hidungnya patah oleh pukul Liu Heng. Ximen Hu melakukan sedikit peregangan. Dia mengakui kalau Liu Heng adalah lawan yang kuat karena itu dia akan serius juga. "Kau lawan yang menarik," ucap Ximen Hu. Dia mengambil pedangnya. Saat Ximen Hu mengganggam pedangnya. Tanah di sekitarnya bergetar. Bahkan batu-batu dan debu naik ke atas setinggi 10 centi. Aura Xime
Read more
Bab. 157 Kemangan Liu Heng
Wush! Baaang! Daaaangg! Duarr!Serangan demi serangan Elang itu lakukan untuk mengalahkan Liu Heng, tetapi tidak ada yang berhasil. Liu Heng dengan sangat cepat menghindari semua serangan itu. Dia mengangkat tangannya dan sebuah benda hitam menahan serangan elang itu. Liu Heng mengganggam udara. Satu detik kemudian puluhan benda hitam muncul dan bergerak ke arah elang itu. Liu Heng tidak hanya diam saja. Dia juga melakukan serangan balik. Dia setara dan bahkan lebih kuat dari lawannya. "Apa-apaan bocah ini? Kenapa dia lebih kuat?" Hewan sihir jenis elang itu tidak percaya ada manusia yang bisa setara dengan dirinya di sana. Dia kira semuanya lebih lemah karena yang berbahaya di sana hanyalah kepala keluarga dari tiga keluarga utama suku Bintang Buas. Ketikanya sudah terbunuh karena bertarung satu sama lain. Ayah Sikong Ru dibunuh oleh ayah Ximen Hu. Sedangkan, ayah Ximen Hu bertarung mati-matian melawan kepala keluarga Yu. Mereka seimbang dan keduanya berakhir terbunuh. Seharusnya m
Read more
Bab. 158 Saatnya Membalas
Bangunan di suku Bintang Buas sudah banyak yang hancur. Liu Heng membantu membangun kembali semua bangunan di sana dengan pasukan miliknya. Dengan 10 ribu pasukan saja. Semua bangunan bisa dibangun dalam waktu dua hari. Sangat cepat dan semua bangunan yang dibangun ulang menjadi lebih bagus dari sebelumnya. Liu Heng pun diangkat menjadi kepala suku bintang Buas sementara. Dia baru akan ditetapkan sebagai kepala suku yang baru dan tetap saat Perjanjian nya dengan Sikong Ru berhasil Liu Heng tepati. Seperti apa yang Sikong Ru pikirkan. Banyak sekte di dekat sana yang berniat menyerang suku Bintang Buas. Untungnya mereka langsung dihalangi oleh pasukan prajurit naga. Nama pasukan patung itu adalah Prjaurit naga. Mereka jumlahnya sangat banyak dan mereka semua kuat. Saat sekte lain ingi menyerang, melihat pasukan sebanyak itu. Mereka mengurungkan niat mereka. "Bocah ini, dia semakin berbahaya.""Kita harus mencari cara untuk membunuhnya. Dia akan menjadi masalah untuk kita di masa depa
Read more
Bab. 159 Sejarah Dunia
Selama satu bulan dia di sana. Liu Heng juga melatih beberapa orang yang dia anggap punya bakat yang sangat luar biasa. Salah satunya adalah Sikong Ru. Mereka yang terpilih di bawa ke tempat rahasia. Mereka semua masuk ke dalam sana. Tempat itu sudah dibangun ulang dan tempatnya menjadi lebih mudah dimasuki. Tentu saja yang melakukan itu adalah para prajurit Naga.Satu minggu mereka berada di sana dan akhirnya mereka menjadi pasukan khusus yang akan dipimpin oleh Sikong Ru. Mereka kumpulan orang terpilih. Liu Heng pun menjelaskan apa yang akan dia lakukan kepada Sikong Ru. Mendengar itu, Sikong Ru cukup kaget, tetapi ini adalah perintah kepala suku. Dia tidak bisa banyak protes. "Kalian ikut denganku!" ajak Liu Heng. Sikong Ru dan pasukannya pun setuju. Mereka pun mulai berangkat dari sana. Liu Heng dan pasukan baru dipimpin oleh Sikong Ru langsung bergerak ke ibu kota kekaisaran Qin. Mereka berlari dan hanya istirahat saat malam hari. Dalam beberapa hari mereka pun tiba di ibu kota
Read more
Bab. 160 Diselamatkan Die Bao
Die Bao sudah pergi dari sana. Dia akan pulang ke pulau Teratai Biru untuk menjaga para hewan roh yang disegel di sana. Liu Heng awalnya ingin ikut, tetapi Die Bao meminta Liu Heng untuk segera pergi sana dari sana sebelum para hewan roh itu menemukan mereka. Liu Heng harus tetap hidup. "Aku akan merasa sangat bersalah kepada dia kalau kau sampai terbunuh. Harga diriku mau ditaruh di mana?" "Baiklah."Liu Heng dan yang lainnya pergi dari sana pada saat yang sama. Mereka pergi ke dua arah yang berbeda. Satu pergi ke arah selatan dan satu lagi pergi ke arah utara. Sikong Ru dan anggota kelompoknya juga ikut pulang. Mereka berlari secepat mungkin. Bahkan mereka tidak berhenti sama sekali. Saat malam mereka masih berlari. Beberapa kelelahan, tetapi dipaksa tetap berlari sepanjang hari sampai akhirnya mereka bisa kembali ke suku Bintang Buas. Ketika tiba di sana. Mereka langsung terjatuh karena kelalahan. Mereka istriahat. Liu Heng langsung mengumpulkan semua orang petinggi di sana. Mer
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status