All Chapters of SETELAH KEMATIAN ISTRIKU : Chapter 51 - Chapter 60
91 Chapters
Tidak Ingin Pernikahan Itu Terjadi
Aku beranjak dari depan mobil Alwina, menuju mobilku. Karena merasa tak punya pilihan lain, Alwina mengekor di belakangku. Membuka pintu mobil depan sebelah kiri dan masuk.Setelah siap, kulajukan mobil meninggalkan gedung Gwyna Group. Memacu mobil sesuai arah yang diberikan Alwina, karena aku belum tahu rumahnya selama ini.Sampai akhirnya mobilku memasuki kawasan perumahan elite. Lebih elite dari komplek perumahanku. Alwina menunjukkan rumahnya ada di bagian ujung blok pertama perumahan tersebut.Alwina meminta untuk membawa mobilku masuk ke halaman rumahnya. Aku hanya bisa menurut.Tiba di ujung perumahan, aku membawa mobil masuk setelah pagar tinggi bercat hitam itu terbuka. Lalu menghentikan mobil di halaman luas rumah berlantai dua milik Alwina.Dengan cepat Alwina melepas seat belt, dan tergesa keluar dari mobil. Aku masih di belakang stir kemudi. Alwina berlari ke arah teras rumahnya. Di depan sana pun, Naga yang tengah dijaga pengasuhnya, berlari menyambut kedatangan Ibunya.
Read more
Apalagi Ini?
Alwina menggeleng. "Kalau Tuhan sudah menghendaki mereka bersama, kamu bisa apa?" tanya Alwina terdengar menantang.Aku mengangkat kedua bahu. "Semoga ada keajaiban dari Tuhan, yang tidak kita ketahui dan membatalkan pernikahan mereka," ucapku, sambil tersenyum sinis.Lagi-lagi Alwina menggeleng. "Berdoalah yang baik-baik, Dewa. Jangan pernah mendoakan keburukan! Kamu tahu kenapa? Karena setiap doa itu, akan kembali pada diri kita sendiri!" petuahnya.Sebelah alisku terangkat. "Aku nggak percaya," sanggahku terhadap petuahnya barusan.Alwina mengangkat kedua bahunya. "Percaya atau nggak, itu hak kamu! Sebagai teman, tugasku hanya mengingatkan saja. Tapi menurutku, ngga ada ruginya juga kok, kamu mendoakan yang baik untuk adik kamu itu. Misalnya, jika adik kamu dan Karina batal menikah, semoga kelak keduanya dipertemukan dengan jodoh masing-masing yang jauh lebih baik," pungkasnya. Terdengar begitu bijak di telinga ini.Kuhela napas panjang. Alwina selalu bijak. Rasanya, setiap ucapan
Read more
Tunggu Kejutan Dari Abang!
Aku terdiam sejenak. Netraku masih memperhatikan wajah dalam tangkapan awal file video di depanku ini.Itu benar adikku. Nakula Prathayuda. Segala tanya memenuhi kepalaku. Jariku sampai gemetar dibuatnya.Kutarik napas dalam-dalam. Kemudian kuhembuskan perlahan. Berkali-kali kulakukan, hingga kurasa cukup tenang. Jari tanganku pun tidak segemetar tadi.Dengan segenap kekuatan dan keberanian. Akhirnya jariku tergerak, untuk menekan file video itu.Klik!Netraku membeliak. Jantungku berdetak dua kali lebih cepat. Rasanya hampir keluar dari tempatnya. Nakula dengan Kharisma?Nakula tidak bertelanjang dada, tapi dia ternyata tak memakai sehelai benang pun. Begitu juga dengan si perempuan.Nafasku terasa sangat memburu. Netraku memanas dibuatnya. Tenggorokanku tercekat.Nakula menggau*i kakak iparnya sendiri.Aku menurunkan laptop dari pangkuan. Menarik kaki dan memeluk kedua lutut. Menyaksikan video itu berputar.Desahan serta racauan terdengar jelas dari video lakn*t itu. Bagaimana merek
Read more
Harus Lebih Hancur Dariku
*****Duduk di teras balkon, seraya menyesap rokok yang terapit di sela jari tangan. Entah sudah berapa banyak rokok yang kusesap sepagi ini. Juga entah berapa banyak gelas kopi yang kuhabiskan.Sudah dua minggu, aku di rumah. Urusan kafe, kuserahkan penuh pada karyawan. Entah kemana semangat kerja yang selama ini selalu menggebu dalam jiwaku. Semuanya hancur. Semua melebur. Setelah bukti permainan gila Kharisma dan Nakula terkuak.Setelah kutelusuri kembali. Ternyata memang hanya ada satu video menjijikan Kharisma bersama Nakula. Tidak sebanyak video Kharisma bersama Guntur. Meski hanya satu, tapi mampu menghancurkan hidupku.Dua minggu, aku menghabiskan waktu di rumah bersama Davina. Hanya senyum dan kelucuannya pelipur luka ku saat ini. Hanya kepolosan dan keceriaan tawa dari Davina yang bisa membuatku, sejenak melupakan kebej*tan Mamanya.Walau setelah melihat video Kharisma bersama Nakula, terbersit dalam pikiranku. Apakah Davina benar darah dagingku? Ataukah Davina, merupakan be
Read more
Menyusun Rencana
Tiba di barber shop langganan. Aku segera melakukan perawatan khusus pria. Rambut serta wajahku segera mendapatkan pelayanan.Selesai dari barber shop ini. Aku akan menemui Alwina, lalu mengecek gedung pernikahan Nakula.Wajahku telah mendapatkan perawatan. Telihat sedikit segar dan tidak lagi kusam seperti tadi. Begitu juga rambutku yang telah dipangkas dan sudah rapi.Jika ditelisik. Tidak ada yang kurang dari diriku. Wajahku rupawan. Fisikku juga tinggi tegap berkulit putih. Aku juga pebisnis handal. Tapi kenapa, nasibku harus seperti ini? Mengenaskan. Orang-orang terdekat, justru mengkhianati tanpa ragu.Kuhela napas panjang. Urusan di barbershop telah selesai. Aku langsung meluncur menuju rumah Alwina. Tapi sebelum itu, aku sempatkan mengambil menu makanan siang dari kafe. Karena sebentar lagi, sudah masuk jam makan siang, dan Alwina pasti pulang ke rumahnya.*****Sampai di halaman depan rumah Alwina, dan baru saja mematikan mesin mobil. Nampak sedan merah milik Alwina pun masuk
Read more
Rencana Mulai Berjalan
Kupasang seat belt di kursi kemudi. Setelah selesai, lekas kutancap gas, membelah jalanan menuju gedung pernikahan adik semata wayang ku akan dilaksanakan. Menyusul rombongan seserahan dari pihak keluargaku.Kerabat dari almarhum Ayah, yang kesemuanya tinggal di Jakarta. Serta kerabat dari Ibu yang menetap di Tangerang. Malam tadi, tiba di rumah Ibu. Lalu pagi ini, semuanya berangkat menuju gedung pernikahan, sebagai pengantar calon mempelai pria.Setelah melalui perdebatan panjang dengan Ibu di rumahnya sebelum ini. Akhirnya, Ibu setuju untuk tetap di rumah. Aku berpura-pura akan menggantikan Ibu di pesta nanti. Aku yang akan menjadi wakil Ibu di pesta pernikahan bungsunya.Aku meyakinkan pada Ibu, kalau pesta akan berjalan lancar hingga akhir. Padahal, entah pesta itu akan terlaksana atau tidak. Karena aku sudah menyusun rencana, untuk mengacaukan semuanya, sesaat sebelum akad nikah dimulai.Tiga hari sebelum hari ini tiba. Aku menukar isi dari botol obat yang dikonsumsi oleh Ibu se
Read more
Berhasil
Video masih berputar. Nakula berbalik kembali. Wajahnya pucat. Persi mayat yang siap dikuburkan.Aku kembali melihatnya di sana. Bagaimana Nakula menggerakkan pinggulnya dengan liar dan penuh nafsu, saat mengga*li kakak iparnya sendiri. Tangannya mencengkram erat, pinggul si wanita yang tengkurap di ujung tempat tidur.Semua orang di sini pun, menjadi saksi, bagaimana bej*tnya kelakuan sang calon pengantin itu.Video masih berlanjut. Memperlihatkan bagaimana Kharisma begitu menikmati permainan lelaki di belakangnya itu. Mereka saling mendesah. Hingga akhirnya mencapai klimaks dari permainan panas mereka.Video berakhir.BRUKKK!"PAPAAAA!" Kulihat tubuh Pak Ken ambruk. Dengan tangan memegangi dadanya. Diikuti teriakan panik dari sang istri yang kini berjongkok, di samping tubuh sang suami.Suasana riuh. Bisik-bisik terengar di kiri dan kananku. Terdengar mereka tak percaya dan menyayangkan adanya video itu.Kulihat, keluarga lain dari Karina, tergopoh-gopoh mendekat pada tubuh Pak Ken
Read more
Sempurna!
Kemudian dia berlari ke arah pelaminan. Membanting kursi yang harusnya dia duduki sebagai raja sehari di pestanya ini. Dia mengambil dengan kasar, lalu melempar hiasan-hiasan bunga dekor di pelaminannya hingga berantakan.Nakula mengamuk. Dan aku membiarkannya."AARRRGGGG! Siapa yang sudah berani mengacaukan acara pernikahankuuu?"Lagi-lagi dia berteriak. Seiring dengan tubuhnya yang luruh ke bawah. Kali ini di atas pelaminannya. "Siapaaaaa?" teriaknya kembali.Aku melangkah menjauhi kursi tempatku duduk sejak tadi. Tanpa ragu, aku melangkah menuju ke atas pelaminan. Mengarah pada adik semata wayangku yang tengah gundah dan kacau."AKU!" ucapku lantang, setelah berada agak dekat di hadapannya.Rasanya aku pun tak mau lagi menjadi abang untuknya. Dia terlalu bej*t untuk menjadi seorang adik bagiku.Nakula mendongakkan kepalanya. Hingga dia menatapku. Mulutnya membulat. Perlahan dia pun bangkit dari posisinya yang terduduk tak berdaya."Bang Dewa," ujarnya lirih.Dengan langkah terseok,
Read more
Nakula Ternyata Pengkhianat
"Elo tega, Bang!" desis Nakula tepat di telingaku.Dapat kudengar teriakan orang-orang yang masih berada dalam gedung ini. Orang-orang yang menyaksikan perdebatanku dengan Nakula sejak tadi.Orang-orang yang secepat kilat mendatangiku dan Nakula. Dengan sigap seseorang mendekat dan menahan tubuhku yang hampir limbung. Aku pun masih dapat melihat Nakula yang dijauhkan paksa dariku dan berontak.Aku merasakan perih tak terkira di perut bawah.BREETT!Kucabut pisau berlumur darah segar yang Nakula tancapkan tadi. Mataku berkunang-kunang melihat pisau serta tangan berlumur darahku sendiri."DEWAAAA!"Suara teriakan Alwina, merupakan hal terakhir yang aku ingat. Sebelum kesadaranku akhirnya hilang.*****Aku membuka mata perlahan. Bau obat-obatan khas rumah sakit menusuk hidung. Cahaya lampu di langit-langit ruangan, menyorot penglihatanku setelah aku berhasil membuka mata dengan sempurna."Dewa?"Aku melirik ke samping. Ada Alwina dan Om Frans—suami Tante Rum."Syukurlah kamu sudah siuman
Read more
Wanita Tegar Nan Bersahaja
Om Frans menepuk pelan bahuku, memberiku kekuatan."Jadi, Kharisma itu tukang selingkuh, Wa?" tanya Om Frans lagi."Lebih dari itu, Om. Dia murahan. Dia ... gila se*s." Aku mendecih. Menggelengkan kepala kuat-kuat. Kelebat bayangan pengkhianatannya dengan Guntur. Juga adegan panasnya dengan Nakula. Membuat hatiku kembali digurat sembilu.Om Frans manggut-manggut. "Om ngerti. Semua pasti menyakitkan buat kamu, Wa! Om tahu, kamu marah. Kamu kecewa. Kamu terluka, Wa. Sampai kamu memilih melakukan itu semua di acara adikmu," ujar Om Frans."Iya, Om. Dewa hancur mengetahui itu semua. Meski akhirnya Dewa terluka seperti ini. Tapi, Dewa puas. Sudah membuat Nakula dan Karina hancur di acara pernikahan mereka. Dan pernikahan itu batal!" ucapku."Iya. Hanya kepuasan yang kamu dapat. Tapi nggak ada kebaikan yang kamu dapatkan. Kamu tahu? Pak Ken, dinyatakan meninggal saat diperiksa begitu sampai di rumah sakit. Nyawanya ngga tertolong. Dia punya riwayat penyakit jantung. Kemungkinan dia sudah me
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status