All Chapters of Menjandakan Istri Demi Selingkuhan: Chapter 41 - Chapter 50
183 Chapters
41. Kedatangan Yoga
"Bagaimana dengan orderan kemari, Ibu Ann?" tanya Adel."Maaf, order kamu tidak acc Ibu Irene. Sekali lagi maaf!" kataku pada Adel.Gadis itu terlihat sangat kecewa dengan keputusan yang diambil oleh Irene. Sepanjang yang aku tahu bahwa gadis itu adalah seorang pekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga karena dialah tulang punggung."Baik, Ibu Ann. Tetapi bolehkan saya tahu mengapa Ibu Irene tidak setuju?" tanya Adel sambil menatapku."Menurut beliau tender itu penuh jebakan, jadi lebih baik tidak di lakukan," jawabku."Tetapi ini job sangat besar dsangat di sayangkan jika lepas begitu saja, Ibu Ann," balas Adel."Tapi semuatergantung dari acc tidak nya dan itu tergantung pada keputusan dari Ibu Irene sebagai atasan kita," balasku memberitahu tentang wewenang dari Irene."Baik, saya paham. Tetapi apakah Ibu Ann tidak berani bertindak sendiri? Karena sejujurnya Ibu ann pasti sudah mampu bekerja mandiri,' rayu Adel padaku.Aku pun sejenak berpikir ulang, tetapi aku sungguh
Read more
42. Bimbang
Setelah Yoga tidak terlihat, maka kau pun berbalik arah kembali pada ruang kerjaku. Tetapi di tengah perjalanan barulah aku ingat jika Irene sedang menungguku di ruangannya. Gegas kulangkahkan kaki ini menuju ruang Irene.Baru saja aku sampai didepan ruangan Irene pintu langsung terbuka dan menampilkan wajah sang owner, ayah Irene. Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepala dibalas senyum oleh Pak Yunus."Selamat bekerja, Ann!" ucapnya saat melewatiku, aku hanya diam mematung menatap kepergiannya.Sungguh terasa aneh jika seorang pimpinan menyapa hangat terhadap seorang karyawan rendahan, itu yang membuat aneh karena tidak biasanya Pak Yunus bisa hangat seperti itu saat berinteraksi di kantor. Namun, berbeda jika saat berada di rumah. Beliau sangat hangat bahkan seperti seorang ayah bagiku. "Ada apa ya?" lirih melepas keresahan.Aku pun mulai mengetuk pintu yang sedikit terbuka, kulihat masih ada Abian duduk di sofa. Terlihat keduanya sedang bersitegang seperti ada perbedaan pendap
Read more
43. Sedikit Terkuak
"Maaf, Bu Ire. Bukannya saya tidak percaya dengan Ibu, tetapi itu hasil kerja pertama putra saya buat ibunya. Saya ingin menyimpannya sendiri," balasku.Irene kulihat sedikit kecewa, tetapi ini adalah hal pribadiku. Aku tidak mau terinjak harga diri oleh siapa pun meski dia adalah sahabatku sendiri. Jujur aku mulai merasakan sesuatu yang berbeda dari seorang Irene. Entah apa aku juga belum mengerti, tetapi yang pasti akan aku perjuangkan semua yang dimiliki putraku untukku."Baiklah, Bu. Jika untuk tender itu tidak bisa di tolak maka saya siap untuk menerima," ucapku dengan penuh ketegasan.Kulihat Irene dan Abian mengangguk bersama, lalu aku pun pamit kembali ke ruang kerjaku sendiri. Irene juga sudah mengijinkan jika aku kembali, dengan sopan aku meninggalkan ruang itu.'Selamat Adel, ternyata seperti inilah kamu! Semoga Gusti Allah selalu melindungiku dari segala marabahaya,' batinku menjerit pilu.Akhirnya sampai juga kaki ini pada ruang desain, semua penghuninya tampak serius men
Read more
44. Kacau
Aku ikuti jalan Adel hingga masuk dalam sebuah ruang rapat. Kulihat semua sudah berkumpul, aku mengedarkan pandangan keseluruh ruangan. Ada wajah baru yang tidak aku kenal dalam lima tahun terakhir aku kerja sebelum risegn. Namun, mereka masih kenal dengan wajahku."Silahkan duduk, Ibu Ann," kata pembawa acara.Aku pun duduk pada kursi yang sudah mereka siapkan. Aku terkejut saat Adel duduk dengan santai berada di samping kanan Mas Jasen. Terjawab sudah sedikit tanyaku selama aku bekerja pada perusahaan Ayah Irene. Hal ini menjadi catatan tersendiri bagiku, dengan begitu aku bisa berhati-hati dalam mangambil keputusan."Baik, karena semua sudah lengkap maka rapat ini segera dibuka!" ucap pembawa acara.Semua mengangguk setuju hanya aku yang masih bergeming menatap satu per satu wajah yang sudah berani menjebakku. Namun, aku harus kuat. Semua ini aku lakukan demi lancarnya sebuah misi yang akan aku kerjakan dalam waktu dekat ini.Rapat berjalan sangat alot, pihak pengembang menginginka
Read more
45. Kantin.
Aku pun akhirnya pulang kembali ke kantor, mungkin dengan tidak melihat kedekatan mereka akan membuatku bisa segera lupa. Namun, peristiwa tadi terus memutar di pelupuk mataku. Sungguh aku tidak mengerti dengan semua ini. Apa maksud dari Mas Jasen. Dirumah ada Audre sedangkan di dunia bisnis ada Adel, muncul berbagai pertanyaan di otakku.Kuhempaskan tangan ini pada setir mobil, panas dan nyeri seperti itulah rasanya hati dan jiwa. Sungguh aku tidak mengerti. Benar apa yang di katakan oleh Yoga, lebih baik aku tidak terima tender ini. Apakah semua tingkah laku Mas jasen, Yoga juga mengetahui? Sungguh kamu sangat teledor, Mas. Meski aku sakit hati, tetapi ada kepuasan tersendiri yang aku rasakan ketika ada wanita lain lagi yang memasuki hati Mas Jasen selain Audre. Yang membuat aku semakin bingung dan pening adalah sejak kapan lelakiku menjadi seperti itu, seakan dia kekurangan lawan."Oh Tuhan, telah kamu selamatkan aku dari seorang buaya," lirihku tanpa sadar.Segera kulajukan mobil
Read more
46. Kenyataan
Ku ucap kata Bismillah, semoga hari ini adalah hari baik untuk perusahaan yang menaungi karierku dalam dunia desain. Pagi ini, Aku berangkat ke kantor dengan semangat empat lima berharap semua berjalan lancar hingga akhir dan bisa mendongkrak perusahaan lebih maju dan menjauh dari kebangkrutan sesuai kata Irene kemarin sore.Aku membawa mobilku langsung ke lokasi lahan yang akan di bangun resort tersebut, dalam perjalanan yang lumayan padat merayap akhirnya sampai juga aku di sebuah lahan yang lumayan lebat hutannya. Kawasan hutan lindung kota Situbondo. Daerah yang masih cukup alami dan jauh dari pemukiman penduduk membuat lokasi terbilang masih sepi. Namun, kulihat banyak sekali wisatawan yang melihat indahnya laut Jawa.Kini Pantai Pathek sangat ramai dan sedang berkembang, membuat banyak pengembang yang berbondong-bondong membangun beberapa penginapan dan resort kelas menengah yang mampu untuk kaum menengah. Seperti yang kulihat beberapa proposal di rapar kemarin mereka mengusung
Read more
47. Terendus
Waktu terus berjalan, proyek kerja sama dengan Mas Jasen sedang berlangsung, sejauh ini semua masih aman terkendali tanpa suatu halangan atau apapun. Kini tinggal sedikit lagi semua pasti akan selesai, tetapi tiba-tiba ada notif m-bankingku. Mataku membola melihat jumlah uang yang masuk dalam rekeningku. Aku semakin gelisah melihat nominal tersebut."Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan? Sebaiknya aku konfirmasi saja dengan Irene," ucapku dalam kesendirian.Akhirnya kuputuskan menghubungi Irene, mungkin ini akan meringankan beban pikirku saat ini. Aku sungguh sangat gelisah, nominal itu terus membayang di pelupuk mataku. Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi. Sungguh aku sangat resah dan gelisah. Kuambil ponselku yang tergeletak begitu saja di meja. Kulihat ada beberapa panggilan masuk dari Irene. Hatiku berdebar, apakah Irene sedah tahu sebelum aku memberi tahu dia? Bagaimana ini Irene telepon lagi."Sebaiknya aku angkat saja," putusku saat melihat pada layar ponselku ada nama I
Read more
48. Masalah
Jantungku berdetak dengan cepat saat harus menghadapi semua tokoh penting dalam tender tersebut. Keringatku seakan mengalir bak air sungai dengan aliran derasnya. Berbagai alasan muncul membuat otakku berpikir cepat, apa yang harus aku ucapkan jika mereka bertanya mengenai hal ini. Namun, hingga tiga puluh detik tidak juga ada yang membuka omongan membuatku semakin gelisah.Irene ikut menatapku gelisah, gadis itu kulihat seperti bingung harus memulai dari mana. Aku hanya bisa pasrah dan diam menunggu apa yang akan mereka katakan. Aku beranikan diri mengangkat dagu untuk melirik Mas Jasen yang kebetulan juga ada di deretan itu. Mantan lelakiku hanya diam, untuk senyum pun bibirnya tidak mampu. Seakan bibir itu terikat kuat.Tiba-tiba sebuah map biru terlempar di depanku, semua file yang ada di dalam ikut keluar akibat daya lempar map itu. Aku berjengit kaget, lalu perlahan kulihat arah asal lemparan tersebut. Bapak Yunus berdiri dengan menatap tajam ke arahku dan Irene bergantian, seda
Read more
49. Hasil
"Apa yang kau bawa, Sayang?" tanya Jasen lembut sambil meraih pinggang ramping milik Adel.Aku terpana melihat pemandangan itu, sungguh liar mantan lelakiku. Bagaimana bisa dia mengumbar kemesraan di depan umum dengan dua wanita berbeda bahkan masih ada aku berdiri mematung menatapnya. Semua mata menatap keberadaan dua wanita yang berdiri di samping Mas Jasen. Mereka ada yang tersenyum masam ada pula yang menatap jengah, tetapi banyak juga yang tersenyum lebar karena keberhasilan Jasen dalam menggaet aset berharga tersebut.Adel, adalah seorang gadis keturunan cina yang memiliki kekayaan lumayan. Mungkin karena alasan itulah mereka terlihat mengelu-elukan pasangan tersebut. Aku hanya menatap dan menanti kabar apa yang dibawa oleh gadis itu. Namun, kulihat Abian angkat kepalanya dan menatapku. Aku berusaha menetralkan detak jantungku."Sudahkah kamu mangcopy informasi ini?" tanya Jasen pada Adel sambil melirik padaku."Sebar pada mereka semua!" titah Jasen kala kulihat Adel menganggukk
Read more
50. Hasil 2
"Tidak perlu, semua sudah ada bukti. Sebaiknya kau angkat kaki dari tander ini dan tinggalkan semua aset perusahaan yang sudah kau nikmati selama kurang lebih dua tahun ini!" hentak Pak Yunus dengan menatap tajam ke arahku."Tidak bisa, Pak. Ibu Ann masih banyak kerjaan yang belum selesai, semua adalah oelanggan tetap kita bahkan ada yang vvip," tegas Abian."Disini aku yang menjadi pucuk pimpinan, jadi aku yang berhak memberhentikan karyawan. Bukan kau, Bapak Abian!" balas Pak Yunus penuh tekanan.Aku hanya diam melihat perdebatan mereka, sedangkan Adel kulihat gadis itu tersenyum penuh kemenangan. Abian dan Irenen terus memberi pembelaan atas kasusku, mereka berdua sangat tidak terima jika aku dikeluarkan dengan cara tidak hormat juga dihadapan sang mantan. Dengan napas panjang, aku pun mencoba mengeluarkan segala isi di kepalaku setelah membaca keseluruhan laporan hasil akhir tender tersebut."Maaf Bapak Bapak sekalian, sebenarnya pada laporan ini terdapat beberapa ketimpangan yan
Read more
PREV
1
...
34567
...
19
DMCA.com Protection Status