All Chapters of Crazy Rich Baby: Chapter 41 - Chapter 50
305 Chapters
Bab 41 : Membangun Rumah Tangga
Sama-sama menjadi ibu hamil dengan usia kandungan yang tak terpaut jauh, tapi Zie dan Marsha mengalami perubahan bentuk tubuh dan sikap yang jauh berbeda. Seperti saat ini, Marsha sedang mengomel ke butik langganannya karena baju yang dia pesan untuk sang sahabat belum juga jadi. "Maaf Nyonya, tapi memang ternyata ada salah pencatatan. Staff kami salah memasukkan jumlah pesanan.""Halah, alasan!"Marsha menolak alasan dari manager butik itu. Ia bahkan sudah mengancam akan mengadu ke pemilik butik tentang ketidakbecusan pekerjanya. "Lalu mana staff yang kamu maksud itu? Aku ingin bertemu dengannya," kata Marsha. "Itu-""Iya si itu," sembur Marsha. Si manager butik pun kebingungan, padahal nama staffnya bukan 'itu'. Dia hanya mengucapakan kata itu untuk menunjuk. "Maksud saya, staff itu yang bernama Bagus sedang tidak masuk kerja hari ini. Ibunya sakit dan dirawat di rumah sakit."Marsha bengong, dia tiba-tiba merasa sedih karena ucapan si manager barusan. Ia pun bertanya, "Sakit
Read more
Bab 42 : Tidak Ada Romantis-Romantisnya
“Katanya cinta, tapi tidur memunggungi,”imbuh Zie. Ia masih terus menusuk pinggang Sean, dan tak lama suaminya itu berbalik ke arahnya.Pipi Zie menghangat dan memerah seperti buah tomat. Sean memandanginya lekat, bahkan ujung hidung mereka hampir menempel satu sama lain. Suaminya itu menempelkan tangan ke pipinya, tersenyum dan mengecup dalam kening Zie. “Tidurlah, kamu masih harus beristirahat. Jangan sampai kelelahan lagi dan membuat bayi kita kenapa-kenapa,” ucap Sean. Ia menggeser badan membawa kepala Zie ke dadanya dan memeluk erat.“Apa kamu menyayanginya? dia hadir karena kesalahan.” Zie mengulum bibir. Diarahkannya jari telunjuk ke dada Sean dan seolah meggambar lingkaran kecil di permukaannya.“Tentu saja, karena dia kita bisa sedekat ini.”“Sean, apa kamu ingat kapan pertama kali kita bertemu?” tanya Zie penasaran. Ia renggangkan pelukan dan memandang wajah tampan pria yang membuatnya tergila-gila ini.“Entah, aku tidak mengingatnya.” Sean menggeleng, karena tahu istrinya
Read more
Bab 43 : Panggil Aku Sayang!
Zie kembali dengan aktivitasnya. Ia hari itu mengenakan baju kerja baru dari butik langganan Marsha. Zie menemui pak Firman untuk jujur dengan kondisinya yang tengah berbadan dua.“Ha-ha-hamil?”Calon wakilnya itu terkejut karena ini jelas bukan masalah kecil. Jika sampai ada lawan politiknya yang tahu tentu akan menjadi senjata untuk menjatuhkan mereka.“Aku benar-benar minta maaf! Aku pasti sangat mengecewakan Bapak,” lirih Zie.Padahal hari itu Pak Firman ingin mengatakan bahwa dia menyewa beberapa pengawal untuk mulai menjaga Zie. Ia takut terjadi hal yang buruk ke gadis yang sudah dianggap anaknya sendiri itu menjelang pemilihan.“Lebih baik kita rahasiakan saja kehamilanmu ini, cukup aku saja yang tahu dan jangan sampai ada yang tahu lagi,” ucap Pak Firman. Padahal Surya sudah pernah bicara tentang kecurigaan ini. Jika sampai pendukung setia mereka itu tahu, bisa jadi akan murka dan membuat semuanya menjadi kacau.“Pak!” Lirih Zie.“Sudah! tidak perlu khawatir, aku tidak ingin
Read more
Bab 44 : Pengawal Untuk Zie
“Jadi apa tidak masalah jika pak Firman tahu kamu sedang hamil?”Manusia gelato berubah menjadi manusia posesif. Memeluk istrinya dari belakang dan menghidu dalam-dalam wangi shampo yang masih menguar dari surai panjang sang istri.“Tidak masalah,”jawab Zie ragu.Ia tahu kebohongan tentang kehamilannya tidak bisa selamanya ditutupi. Zie bahkan berpikiran buruk ke calon wakilnya, karena jika sesuatu terjadi saat dia menjadi wali kota jelas pak Firman lah yang akan menggantikan posisinya.“Nada bicaramu menunjukkan kalau kamu tidak yakin.” Sean menarik lembut lengan Zie agar menghadap ke arahnya. Ia menyelam dalam ke manik mata istrinya itu lalu mengangsurkan tangan membelai pipi. Susana yang mereka lalui beberapa hari ini sungguh sangat romantis. Andai saja ini sejak dulu, andai saja Sean tak memiliki kesalahpahaman terhadap Zie. Kesalahpahaman yang bahkan masih belum dia ceritakan ke istrinya itu. Tak salah jika Zie masih menganggap semua ini mimpi.Zie melakukan hal yang sama seper
Read more
Bab 45 : Seseorang Dengan Rencana Jahat
Pagi harinya, Zie dibuat syok dengan cerita Sean. Dadanya bahkan naik turun menahan amarah yang bercokol di sana. Zie berpikir pak Firman pasti dalang di balik semua ini, tapi kenapa suaminya? Kenapa Sean yang dijadikan sasaran?“Semalam papa bilang kita perlu memikirkan cara untuk membuat Doni mengaku, dia sepertinya sudah pulang dan berganti shift dengan pengawalmu yang perempuan,” kata Sean. “Pak Firman, apa mungkin ini ulahnya?” Zie tak bisa berbaik sangka ke wakilnya itu. Ia terlihat cemas dan bahkan menggigiti kuku jari.Baru kali ini Sean melihat Zie ketakutan seperti ini. Ia malah berpikir bagaimana takutnya Zie saat pertama kali menyadari tengah mengandung anaknya. Sean menarik pinggang wanita itu lantas meraih pergelangan tangan Zie dan menurunkannya ke sisi badan.“Jangan mengambil kesimpulan dulu! Aku dan Papa akan menyelidiki ini. Untuk sekarang bersikaplah wajar,” bujuk Sean.“Tapi orang jahat itu pasti sedang menunggu kabar dirimu celaka, Sayang!” Zie merajuk, tanpa sa
Read more
Bab 46 : Nasib Sean
Sean membawa mobil Gia menuju T Group sambil sesekali melihat siapa yang mengirim pesan. Sejak tadi ponselnya berbunyi, Sean takut ada hal penting karena notifikasinya sedit mengganggu. “Pesan penipuan, dasar hari gini masih saja ada orang yang menipu.”Sean baru saja melempar kembali ponselnya ke kursi penumpang, tapi dikagetkan dengan seorang pengendara motor yang baru memberikan sign ke kanan dari jarak dekat. Sean yang terkejut refleks membanting kemudinya ke kanan, dan nahas sebuah mobil menghantamnya dari belakang. Mobil milik Gia yang dikendarai Sean sampai terguling dua kali. Hingga membuat semua pengendara jalan yang akan mengawali aktivitas pagi itu syok.Beberapa orang langsung menepikan kendaraan. Terlihat beberapa ojek online mencoba memberi pertolongan. Dengan sigap mereka bahu membahu untuk mengeluarkan Sean yang terlihat tak bergerak di dalam mobil.“Api-api, ada api woi …. cepat tolong!” teriak salah seorang warga. Beruntung dengan sigap seorang wanita pengendara tu
Read more
Bab 47 : Kehilangan Memori
“Dokter bilang hasil MRInya keluar besok, tapi yang terpenting adalah menunggunya sadar.” Raiga bicara di depan keluarganya yang menunggu di kursi selasar. Ia menoleh ke ruang ICU di mana Zie sedang berada di dalam menunggui Sean.“Tidak ada luka serius ‘kan? Tangan dan kakinya hanya memar?” tanya Daniel untuk memastikan lagi, meski dokter sudah menjelaskan ke mereka tadi.“Iya, tapi dokter takut terjadi trauma di kepala jadi kita tunggu hasilnya,” jawab Raiga dengan suara pelan. Ia mengangsurkan tatapan ke sang mama yang terlihat sangat terpukul karena kecelakaan yang terjadi ke sang kakak.Raiga tadi sempat berbincang dengan Ghea. Wanita yang melahirkannya itu merasa sangat bersalah. Bahkan sampai sekarang, Ghea masih merasa bahwa penculikan dan phobia yang diderita Sean juga akibat dari kesalahannya.“Mama pikir, Mama bisa menjadi ibu yang baik untuk kalian, tapi ternyata tidak.” Raiga mengenang ucapan Ghea.“Terkadang Mama merasa memiliki banyak kesalahan ke kalian. Bahkan, ketid
Read more
Bab 48 : Tidak Boleh Tahu
Sean duduk bersandar pada headboard dan menerima suapan makanan dari Ghea. Pria itu sama sekali tidak mau didekati oleh Zie meski terkadang masih melirik ke arah sang istri.Jangan ditanya bagaimana perasaan Zie sekarang, dia sudah ingin menangis, berteriak sejak tadi. Bahkan jika bisa, dia mau bertanya ke Sean kenapa bisa melupakan dirinya. Zie menunduk dan tertawa. Sudah jelas tawanya ini bukanlah tawa bahagia melainkan kesedihan karena Sean melupakannya.Sepertinya baru semalam mereka bermesraan, saling melempar kata cinta, tapi kini pria itu menganggapnya orang asing. Jika diibaratkan kenangan Sean adalah sebuah lautan luas, maka Zie merasa hanya menjadi buih di sana, yang bahkan tidak bisa menjadi bagian dari lautan itu sendiri.“Sean, apa kamu tidak mengingat Zie. Kalian sudah menikah dan bahkan dia sedang mengandung anak kalian sekarang,” ucap Ghea penuh kelembutan. Ada beberapa hal yang Ghea kurang mengerti, Sean ingat Nova sudah meninggal tapi bisa lupa dengan pernikahannya
Read more
Bab 49 : Kondisi Tak Terduga
Semua keluarga berkumpul di ruangan dokter yang bertanggungjawab atas Sean siang itu. Para wanita nampak duduk di kursi, sedangkan Daniel dan Airlangga berdiri di belakang. Mereka tak sabar untuk mendengarkan penjelasan dokter tentang apa yang dialami oleh Sean.“Dari hasil MRI terjadi sedikit cidera di bagian ini.”Semua orang menatap ke gambar citra kepala Sean dan fokus, mereka memilih diam meski sebenarnya tidak begitu paham dengan bagian yang ditunjuk.“Bisa Anda jelaskan apa itu, Dok?” tanya Daniel. Ia yakin bukan hanya dirinya yang tidak paham tapi semua orang kecuali dokter itu sendiri. “Bentuknya seperti kacang almond,”imbuhnya.“Bagian otak ini bernama amigdala, dia memiliki peran penting dalam menentukan seberapa kuat ingatan untuk disimpan. Dari kondisi yang pasien alami juga dari keterangan Anda, kemungkinan pasien mengalami amnesia retrograde.”“Am-nesia, Dok? tapi bagaimana bisa dia mengingat kenangan yang jauh lebih lama?” tanya Zie dengan sedikit emosional. Gia sampai
Read more
Bab 50 : Masih Membela
“Jangan berbuat kasar ke Zie, dia sedang mengandung anak Sean!”Raiga menatap nyalang Aaera. Ia bahkan mencekal tangan gadis itu dan menghempaskannya ke sisi badan. Aaera pun tak bisa berkata-kata, dia menoleh Sean seolah mencari bantuan.“Sean!”panggilnya dengan nada memelas.“Rai, apa yang kamu lakukan?” bentak Sean, dia bahkan turun dari atas ranjang dan mendorong tubuh sang adik dengan muka marah. “Jangan berbuat kasar pada Aaera, kamu lupa? dia calon kakak iparmu,”imbuhnya.“Kamu yang lupa, kamu mengalami amnesia dan tidak ingat kalau sudah menikah dengan Zie, dan kini dia sedang mengandung anak kalian.”Raiga begitu marah, meski tahu akan kondisi kakaknya, tapi dia tak terima Zie diperlakukan sangat kejam seperti ini. Apalagi Aaera, wanita itu tiba-tiba saja datang dan peduli. Padahal sudah memutuskan tali pertunangan dengan Sean dengan alasan yang tidak jelas.“Asal kamu tahu, wanita ini sudah memutuskan pertunangan kalian tanpa alasan yang jelas.”Ucapan Raiga membuat Aaera k
Read more
PREV
1
...
34567
...
31
DMCA.com Protection Status