Semua Bab Sepanas Belaian Chef Jonathan : Bab 201 - Bab 210
342 Bab
201. Penjelasan
"Dokter gimana?" tanya Emma pada Dokter yang baru saja selesai memeriksa Kaluna.Dokter melipat stetoskopnya dan melihat Kaluna sambil tersenyum, "Mbak, Mbak tau dia siapa?" tanya Dokter itu sambil menunjuk Jonathan."Jonathan dia calon suami saya," ucap Kaluna mantap."Kalau itu dan itu?" tanya Dokter sambil menunjuk Emma dan Wisnu."Itu Ibu dan Om Wisnu," jawab Kaluna santai sambil melirik Dokter, "kenapa? Ada yang salah?"Jonathan menunjukkan ponsenya ke arah Kaluna, "Kalau ini?""Itu Ibram, Okhe, Pak Raka, Cakra, ibunya Cakra dan ...." Kaluna melirik Jonathan kesal bercampur bingung karena dari tadi dia terus menerus diminta untuk menyebutkan nama-nama kenalannya, "kamu nanyain itu buat apa? Dan mau apa? Awas aja kamu kalau nanya aku inget Gendis atau nggak aku cekik kamu," ucap Kaluna kesal.Jonathan memundurkan ponsenya dengan cepat dan menggerakkan ibu jarinya di atas layar ponse untuk mencari foto Pamungkas yang terbaru. Ia kebetulan menemukan foto Pamungkas yang ada di salah
Baca selengkapnya
202. Aku Sehat!
"Udah yah? Yakin ini udah sesuai?" tanya Kaluna sambil menoleh ke arah Ibram yang sedang menulis sesuatu di papan jalan yang Ibram pegang."Udah, kalau kita lakuin yang sesuai sama apa yang diomongin Chef Jonathan semuanya aman dan bakal kasih pangkas pengeluaran kita sampai 15%," ucap Ibram sambil menyerahkan papan jalan ke tangn Kaluna.Kaluna berdiri dari jongkoknya dan mengambil papan jalan, "Yakin bawang daunnya nggak kebanyakan?" tanya Kaluna sambil menunjuk beberapa jar berisikan bawang daun."Nggak, nanti pas malam sisanya bakal dimasukin frezzer biar masih bisa dipake buat besok. Atas bawahnya juga udah aku kasih tisu dan bawang daun juga udah aku potong-potong," terang Ibram sambil menunjuk ke arah jar bawang daun menunjukkan bawang daun yang sudah dipotong.Kaluna mengangguk senang, akhirnya kerjaannya selesai juga. Dua hari dia tidak kerja ternyata pekerjaannya lumayan menunpuk, namun, untungnya preperation yang dibuat Jonathan menyelamatkan dirinya dari tumpukan pekerjaan
Baca selengkapnya
203. Butuh Pemeriksaan Lanjut.
"Apa?" tanya Kaluna yang mulai risih karena terus ditatap oleh Jonathan. Sudah hampir sepuluh menit Jonathan hanya menatap Kaluna seolah Kaluna adalah sosok asing yang patut untuk diperhatikan dengan seksama."Maju, kamu mau nginep di Moon?" tanya Kaluna lagi karena kesal Jonathan yang sama sekali tidak memajukan mobilnya."Kamu tuh kalau udah keras kepala bikin kesel, yah," ucap Jonathan sambil mengunci pintu mobil secepat mungkin karena dia tahu kalau Kaluna bisa saja keluar dari mobilnya dan kabur akibat malas mendengarkan nasihat panjang dari Jonathan.Kaluna menghela napas pelan, "Keras kepala gimana? Aku nggak pernah loh, keras kepala ke kamu. Aku salah apa emangnya?" tanya Kaluna yang tidak merasa bersalah pada Jonathan. Ayolah, dia tidak sedang sakit dan merasa baik-baik saja kenapa dia harus kembali izin di Moon? Apa salahnya dia bekerja? Dia nggak sakit!"Nggak pernah gimana?" tanya Jonathan yang detik itu juga ingin meremas Kaluna saking gemasnya dengan kekasihnya itu. Anda
Baca selengkapnya
204. Terserah Kamu Kaluna.
"Hah! Ngapain?" tanya Jonathan kaget. Entah apa yang dipikirkan calon istrinya ini sampai-sampai mau mengundang Gendis. Apa Kaluna lupa kalau Gendis adalah sumber dari segala sumber masalah yang terjadi di kehidupan percintaan mereka? Kedua tangan Jonathan spontan menangkup kepala Kaluna dan menggerakkannya ke kanan dan ke kiri seolah mencari sesuatu yang salah di kepala kekasihnya itu. "Kamu beneran nggak kebentur, kan?" tanya Jonathan waswas sembari menggerakkan tangannya menyentuh setiap inci kepala Kaluna dari kanan ke kiri hingga mengintari kepala Kaluna hingga rambut wanita itu acak-acakkan."Apa sih, Jo, kusut rambut aku ini!" seru Kaluna sambil menangkap tangan Jonathan dan menjauhkan tangan kekasihnya itu sejauh mungkin dari kepalanya tapi, sialnya ada beberapa helai rambut yang membelit jemari Jonathan hingga membuat Kaluna berteriak keras karena merasa sakit dikulit kepalanya."Aw ... Jo, Jo, Jonathan sakit!" pekik Kaluna sambil menepuki paha Jonathan keras.Spontan Jonat
Baca selengkapnya
205. Sat Set Nggak Pake Lama
"Dek Emma.""Iya, kenapa Mas?" tanya Emma yang saat ini sedang bengong sambil menghitung kue basah yang saat itu sedang ia susun untuk di display."Kamu kenapa bengong gitu loh, Dek?" tanya Wisnu sambil membantu Emma menyusun kue-kue basah.Emma tersipu malu sambil membenarkan anak rambutnya, ditatap dan dipanggil semanis itu selalu membuat perasaan Emma melayang. Wisnu selalu tahu membuat Emma merasa disayang dan dicintai, bertahun-tahun tidak pernah merasakan rasa disayang dan dicintai oleh lawan jenis membuat Emma selalu merasa haus akan semua itu."Aku cuman mikirin Kaluna, Mas," sahut Emma sambil duduk di salah satu kursi yang ada di toko kue kecilnya yang ada di pasar. Sudah lima hari semenjak Kaluna melupakan Pamungkas, Emma mungkin selalu berkata kalau itu semua adalah hal yang baik untuk Kaluna pada Jonathan tapi, di dalam hatinya Emma merasa waswas. Emma takut kalau hal itu bisa berdampak pada kesehatan Kaluna, rasanya Emma tidak siap atau bahkan tidak akan pernah siap mener
Baca selengkapnya
206. Jawaban Manis Dari Sebuah Pertanyaan Manis
"Jadi, istri aku."Emma yang semenjak tadi sudah salah tingkah dengan semua perhatian Wisnu makin dibuat salah tingkat dengan satu kalimat yang keluar dari bibir Wisnu, "Gimana?" tanya Emma bingung.Wisnu mengangguk penuh semangat, "Iya, kamu tinggal di rumah aku aja, jadi, istri aku.""Maksudnya?" Emma menunjuk dadanya lalu ke arah dada Wisnu sambil mengerjapkan kelopak matanya seolah baru saja mendapatkan sebuah undian berhadiah saat mendengar kalimat kedua dari mulut Wisnu, "aku sama kamu?"Wisnu terkekeh pelan saat melihat ekspresi Emma yang selalu membuat Wisnu makin sayang dengan wanita itu. "Iya, aku sama kamu." Wisnu menunjuk Emma dan dirinya sendiri lalu mengerucutkan jemari di kedua tangannya lalu mengadukannya seolah membentuk dua orang yang sedang bercumbu sambil menirukan suaranya."Mas!" pekik Emma salah tingkah sambil melihat sekelilingnya yang untungnya saat itu toko kuenya sedang sepi."Hahaha ... abis kamu kaya yang bingung gitu loh, Dek, aku kan ngajak kamu nikah bu
Baca selengkapnya
207. Aku Siap Menafkahi
"Mas, tapi, kalau kita mau nikah itu harus sesudah Kaluna nikah sama Jonathan," ucap Emma sambil duduk di samping Wisnu.Matanya melihat beberapa orang yang berlalu lalang di depan toko kuenya, tanpa sadar ia melihat jam di tangannya dan sadar kalau sudah hampir satu jam dia di toko tapi belum ada yang datang untuk membeli kue-kue-nya. "Kenapa? Emang nggak bisa kita nikah dibarengin sama pernikahan Kaluna dan Jonathan?" tanya Wisnu yang langsung mendapatkan tepukkan di bahunya."Jangan dong, kasihan Kaluna itu kan hari-nya dia sebagai putri semalam. Dia udah nantiin banget itu acara apalagi dulu dia pernah gagal nikah sama si Cakra gara-gara si Cakra gatel," ucap Emma sedikit kesal karena kembali mengingat kenangan buruknya mengenai Cakra."Suruh garuk kalau gatel bukan jadi ngebatalin acara nikahan," ucap Wisnu sambil mengambil kembali lemper yang ada di dalam etalase."Bukan gatel itu, tapi, gatel karena dia malah tidur sama perempuan lain. Kaluna ngamuk dan marah besar, anak aku i
Baca selengkapnya
208. Jahilnya Mbak Kaluna
Kaluna keluar dari kamar mandi berbarengan dengan suara ponselnya yang berdering nyaring di samping ranjang. Dengan tergesa dan masih dibalut handuk Kaluna melihat siapa yang meneleponnya."Jonathan?" Kaluna berguman lalu mengangkat video call dari Jonathan. Senyum Kaluna merekah diwajahnya karena dia ingat hari ini Jonathan pulang dari salah satu acara T-Fal di Bogor. "Apa, Jo," ucap Kaluna saat melihat wajah kekasihnya itu dilayar ponselnya. Muka bantal Jonathan dengan cepat menghiasi layar ponselnya. Tampan."Ngantuk aku, Yang," bisik Jonathan sambil membenarkan anak-anak rambut yang jatuh di dahinya."Ngantuk tidur, Jo, bukan video call aku," ucap Kaluna sambil tersenyum dan menarik handuknya untuk menutupi tubuhnya lebih rapat lagi. Dingin."Ngantuk tapi kangen, emang kamu nggak kangen sama aku?" celetuk Jonathan sambil mengucek salah satu matanya dan terlihat seperti mengambil sesuatu dari bagian bawah."Nggak," dusta Kaluna. Padahal sudah dari kemarin dia rindu memeluk tubuh k
Baca selengkapnya
209. Berbagi Kebahagiaan
Kaluna tertawa keras saat mengingat wajah Jonathan yang tersedak karena melihat dirinya membuka handuk. Entah ide gila dari mana yang membuat Kaluna melakukan hal gila tadi, padahal Kaluna itu tipe wanita yang paling menolak bila diminta mengirim foto-foto pada orang. Tapi, lain ceritanya bila dengan Jonathan. Rasanya menyenangkan menggoda Jonathan hingga membuat pria itu sampai tersedak. Kaluna tidak bisa lagi menunggu apa yang akan Jonathan lakukan untuk membalas kelakuannya tadi.Kaluna pun keluar dari kamarnya setelah mengenakan pakaian, ia bersiap untuk pergi ke Moon karena saat ini dia mendapatkan jadwal sore tapi, karena ia harus ke rumah Jonathan terlebih dahulu maka dia harus pergi saat ini juga. Saat Kaluna berjalan melewati ruang TV, ekor matanya tanpa sadar menangkap suatu sosok yang sedang berjongkok di balik lemari, spontan Kaluna memundurkan kakinya dan melihat ke arah lemari."Ibu?" tanya Kaluna kaget sambil berjalan ke arah lemari, "ngapain Ibu di sana? Ibu nyari apa
Baca selengkapnya
210. Kartu Keluarga
“Iya, Bu … Kaluna udah di rumah Jonathan,” ucap Kaluna sambil membuka pintu kamar Jonathan.“Ada Jonathannya?” tanya Emma melalui sambungan telepon.Kaluna menggeleng sambil membenarkan letak ponsel yang menempel di kupingnya. Ia berjalan masuk ke dalam kamar Jonathan dan langsung disuguhi pemandangan kamar yang sangat berbau maskulin. Rasanya Kaluna ingin mengganti warna tempat sampah hitam Jonathan dengan warna pink lalu seprainya dengan warna pink, matanya lelah melihat warna hitam di kamar itu. “Kaluna hei, jawab Ibu kok malah diem aja,” protes Emma.“Nanya apa, Bu?”“Ada Jonathannya?” ulang Emma gemas.“Lah, tadi Kaluna udah jawab.”“Kapan? Nggak ada Ibu dengar kamu jawab.”“Kaluna udah geleng kepala tadi,” sahut Kaluna sambil berjalan ke arah lemari kayu yang ada di dekat ranjang Jonathan. Kaluna ingat kalau kekasihnya itu selalu menyimpan berkas-berkas berharga di sana. Tiba-tiba senyum Kaluna mereka saat melihat box yang ada di atas meja, tangan Kaluna membuka tutupnya dan m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
35
DMCA.com Protection Status