Semua Bab Istri Lumpuh Milik Pewaris Dingin: Bab 61 - Bab 70
147 Bab
Bab 61.
"Nyonya, ini aku. Maafkan aku yang baru bisa mengunjungimu," ucap Sean.Dia menunduk dari kursi roda yang dia pakai. Di belakangnya, Felix juga menundukkan kepala sebagai rasa hormat kepada istri tuannya."Tidak apa-apa. Maafkan aku juga yang belum bisa menjengukmu sampai saat ini. lihat? Kau yang sakit dan belum sembuh dengan benar saja menyempatkan waktu untuk menjenguk putraku," balas Navier.Sean tersenyum. "Tidak apa-apa, Nyonya. Saya bisa memakluminya," ucapnya.Seminggu setelah siuman, Sean meminta Felix untuk menemaninya menjenguk Henry. Beruntung mereka dirawat di rumah sakit yang sama.Jadi, Sean tidak perlu menempuh perjalanan jauh."Apa lukamu masih parah?""Sudah tidak, Nyonya. Hanya penyembuhan lebih lanjut dan beberapa kali terapi otot saja. Setelah itu, saya bisa beraktivitas seperti sebelumnya.""Syukurlah," desah Navier.Dia lega melihat orang yang dipercaya suaminya itu sudah lebih baik. Sebelumnya, dia khawat
Baca selengkapnya
Bab 62.
"Aku bisa membiayai pengobatan anakku juga kakekku sendiri!" Navier berucap tegas. Dia tidak meragu sama sekali dengan apa yang akan terjadi.Tidak masalah jika Edgar membuang mereka. Tidak masalah jika Edgar tidak menganggap lagi adanya mereka, Navier masih bisa hidup seorang diri."Tapi, Nyonya. Meskipun Anda bisa membiayai mereka sendiri, Tuan Jonathan tetap tidak akan mengizinkan. Beliau sudah mengambil kendali penuh atas pengobatan Tuan James. Jadi, saya harap Nyonya tidak bertindak gegabah," ucap Felix.Dia lebih mengetahui tentang apa yang bisa saja terjadi pada Navier, karena lebih banyak membantu Jonathan dalam mengangani masalah mereka.Felix juga tahu jika Navier bisa melakukan apa yang dia ucapkan. Tanpa mengatakan pada Jonathan, Felix sudah tahu apa yang akan terjadi jika Navier meminta kakeknya di rawat di situ.Sebenarnya, Fel, aku adalah orang yang paling berhak dalam pengobatan kakekku. Aku satu-satunya keluarga yang beliau punya.
Baca selengkapnya
Bab 63.
"Jangan melampaui batasmu!" bentak Edgar.Dia melepas paksa tangan Karin yang bergelayut di lengan kirinya.Karena tenaga yang dipakai Edgar untuk melepasnya tidak main-main, Karin tersungkur. Beruntung dia tidak membentur sudut meja yang ada di dekatnya."Kau! Kenapa kau begitu kejam padaku!? Aku sedang mengandung darah dagingmu, dann kau hampir membunuhnya! Di mana hatimu, Edd?""Kau tanya di man ahatiku? Bukankah kau seharusnya yang paling tahu di mana hatiku berada?""Mana kutahu! Kau tidak pernah mengatakan apa pun! Semua yang kau tanyakan padaku hanya tentang musuh, musuh, dan musuhmu saja! Tidak pernah kau tanyakan bagaimana keadaan anak yang akan lahir ini!"Edgar berdecih.Dia berbalik dan memunggungi Karin tanpa mau membantunya berdiri sama sekali.Sudah tujuh bulan sejak tu, Karin semakin menjadi. Dia menyatakan dengan lantang di hadapan semua orang kalau dirinya adalah pasangan Edgar. Tanpa segan memecat dengan alas
Baca selengkapnya
Bab 64.
"Kupikir kau orang yang sederhana. Tapi ternyata aku kelru, ya?" tanya Edgar.A ... aku, tidak! Tentu saja aku hanya bisa menyimpulkan jika Felix telah membawanya, dan segera memproses permintaan itu. Kalian sudah menandatanginya bersama, jadi tidak akan ada masalah untuk ke depannya, bukan?" elak Karin.Sebisa mungkin dia mengatakan banyak hal agar Edgar memercayainya lagi.Edgar berbalik memunggungi Karin. Dia berjalan menuju jendela kaca lebar, yang memperlihatkan pemandangan kota.Dari jendela itu, dia bisa melihat gedung rumah sakit tempat Henry di rawat. Di gedung itu pula ada Navier yang menunggu Henry setiap waktu, dan Sean yang dalam masa terapi penyembuhan.Tanpa orang mengabarkan, dia sudah tahu jika Sean telah sembuh. Dia juga yang telah membuat kesembuhan Sean tidak diketahui banyak telinga. Bagaimanapun juga, kesembuhan Sean menjadi hal yang berbahaya bagi musuh-musuhnya."Kalau kukatakan jika surat itu sama sekali tidak pernah ada, apa yang akakn kau lakukan?""Tidak mu
Baca selengkapnya
Bab 65.
"Kau masih memiliki keinginan untuk menyangkal semuanya?" tanya Edgar. "Kau ... sejak awal hanya menjebakku, kan?" Karin menatap nanar pada Edgar yag berdiri menjulang. Tubuhnya masih merasa sakit akibat melahirkan, dan tidak sanggup untuk melawan. Sebenarnya, dia justru ingin memberontak saat Edgar memberitahukan hasil tes mereka. Di dalam map itu, tertulis jelas bahwa anaknya dan Edgar sama sekali tidak memiliki hubungan darah. "Aku tidak menjebakmu. Aku hanya melakukan apa yang kau lakukkan. Kau berniat memanfaatkanku, aku sebaliknya." Karin menunduk, menyesali semua perbuatannya. Dia tidak menangka jika Edgar begitu sulit untuk ditakhlukkan. Tidak seperti korban-korban yang selama ini menjadi targetnya. Semuanya luluh begitu dia mengatakan hamil. Padahal, dia hanya merekayasa semua itu. Hanya dengan Edgar dia benar-benar hamil. Karena itulah dia sangat yakin jika bayi yang dikandungnya adalah putra Edgar.
Baca selengkapnya
Bab 66.
"Kau sudah membereskan semuanya?"Felix mengangguk."Termasuk pemakamannya?""Oh, ayolah! Aku bukan anak kemarin sore yang harus merinci semua pekerjaan dan melaporkannya padamu, kan? Lagi pula, kapan pekerjaanku mengecewakanmu?""Banyak. Waktu penyerangan, pencarian orang-orang itu, kejadian Navier, Kakek, dan lainnya.""Hey, tak usah seperti itu juga, kan?""Masih banyak. Apa perlu kurinci satu per satu?""Hey!!!"Felix ingin marah, tetapi apa yang dikatakan Edgar memang ada benarnya juga. Dia sudah banyak mengecewakan hati cucu majikannya itu.Setelah Karin dinyatakan wafat, Edgar memberikan anak itu pada ayah kandungnya. Dia tidak ma membawanya ke panti asuhan, atau dia yang merawatnya. Sudah cukup Henry sebagai anak. Dia tidak mau memberi prahara lagi pada biduk rumah tangganya."Satu penghalangmu sudah tiada. Apa kau masih menyembunyikan mereka? Mengatakan pada publik jika Navier sudah bukan istrimu, atau He
Baca selengkapnya
Bab 67.
"Aaarrrgh!!!"Edgar mengamuk.Dia menghancukan barang-barang yang bisa dia jangkau. Penampilannya bahkan sudah berantakan tidak seperti biasanya."Kenapa dia tidak bisa menunggu untuk sebentar lagi?" monolognya.Karena firasat yang tidak enak, Edgar mengunjungi Navier dan Henry. Sayang, dia tidak menemukan apa pun di ruangan mereka. Hanya sepucuk sura yang dia dapatkan dari staf rumah sakit.[Aku pergi hanya sementara untuk menenangkan diri. Jangan mencariku karena aku tak akan suka. Akan lebih baik kalau kau mau menundukkan sedikit ego dan menyelesaikan semua dengan cepat. Aku hanya ingin hidup dengan tenang.Dari istrimu,]Begitulah isi surat yang dititipkan Navier, dan membuat Edgar kalap.Dia langsung memukuli setiap orang yang dia temui di rumah sakit. Berdalih jika itu adalah salah mereka karena membiarkan Navier pergi tanpa pamit.Setelah itu, Edgar mengadu pada Felix. Pria itu bergerak cepat dengan melacak kebera
Baca selengkapnya
Bab 68.
"Bagaimana pergerakan mereka, Sean?"Navier menemui Sean yang sedang berkutat dengan komputernya.Mereka sudah menempati tempat baru, dan menggunakan idenditas mereka yang baru pula.Sayangnya, perubahan rencana di hubungan mereka. Navier lebih setuju untuk mengatakan jika mereka suami istri yang telah berpisah. Karena itu, Navier dan Sean tinggal di tempat yang terpisah.Hanya sesekali Navier mengunjungi Sean, atau pun sebaliknya. Dan Henry, anak itu tidak banyak bicara dan memanggil Sean dengan sebutan paman."Sejauh ini, tidak ada yang berarti. Nyonya besar dan wanita itu masih diam. Aku tak tahu apakah tuan akan bergerak, atau tidak. Sepertinya, mereka sedang merencanakan sesuatu yang besar.""Kuharap Edgar menyadari pesan yang aku tinggalkan, Sean. Aku tidak mau melhatnya selalu luluh dan berada di bawah kendali ibunya. Sesekali, Edgar perlu diberi pelajaran agar tidak bersikap lunak."Sean membenarkan apa yang diucapkan Navier.
Baca selengkapnya
Bab 69.
"Hanya mencari tiga orang saja kalian butuh waktu selama ini!? Sean bahkan hanya butuh waktu sehari saja!"Lagi-lagi, Edgar marah pada para bawahannya. Dia kembali mengamuk dan hampir menghancurkan ruangan yang baru saja ditata ulang oleh pekerja lain. Di belakangnya, Felix hanya bisa menggelengkan kepala."Sudahlah, Edd. Mereka tentu tidak bisa semahir Sean. Apalagi musuh mereka juga Sean, kan? Tentu pekerjaan itu tidak bisa terselesaikan dengan mudah. Kalau kau bisa, seharusnya kau menyelesaikan semuanya. Kau tidak bisa terus menerus seperti ini. Mengamuk dan menghancurkan ruangan, sama sekali bukan dirimu!""Tapi Navier dan Henry belum juga mereka temukan. Awas saja, Sean! Kalau kau kembali, aku tak akan memberimu ampun karena telah berani membangkang perintahku!"Ancaman Edgar tentu tidak main-main. Namun, tidak banyak yang bisa dia lakukan.Di sisi lain, Sean tiba-tiba bersin saat memakan mie kuah pedas. Alhasil, wajahnya menjadi berantakan.
Baca selengkapnya
Bab 70.
Saat ini, James sedang mnghimpun kekuatan. Dia ingin segera membawa kmbali sang cucu, dan juga cicitnya.Pria tua itu memiliki keuntungan karenarumor yang beredar tentang dirinya telah tiada, sudah berlalu begitu lama. Hanya dengan seedikit perubahan, sosoknya sudah tidak ada ynag mengenali lagi.Semua orang benar-benar berpikir bahwa dirinya telah tiada tanpa meninggalkan apa pun. Hanya segelintir saja yang tahu hal apa yang disembunyikan James, hingga membuat Luois dan Fernand memperebutkannya. Sayang, James kehilangan jejak Fernand, sang musuh besar.Mereka semua juga tidak menemukan apa pun dari Fernand, termasuk Sean dan Edgar.Pria tua itu sangat ahli dalam bersembunyi. Mereka curiga jika ada pihak lain yang membantu Fernand bersembunyi, seperti hal-nya James. Namun, tidak ada alasan kuat yang bisa mereka percaya untuk hilangnya Fernand.Sebagai penyamaran dan agar bisa bertindak lebih leluasa, James memakai nama Elegro untuk penyamarannya, d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status