All Chapters of Istri Lumpuh Milik Pewaris Dingin: Chapter 71 - Chapter 80
147 Chapters
Bab 71.
"Ah, aku sampai melupakan anak itu."James terkekeh. Terlalu lama tidur membuatnya lupa keberadaan seseorang yang sudah banyak membantunya. Juga, orang yang bisa dipercaya selain Jonathan. Hanya saja, dia masih belum percaya secara sepenuhnya pada anak angkatnya itu."Kalau dia di sini dan mendengarnya, mungkin dia akan kecewa padamu."James membenarkan ucapan Jonathan.Dia mengingat kembali sosok muda yang penuh tekad itu. Yang mencintai putrinya dengan tanpa syarat. Bahkan setelah kematiannya, dia masih tidak menyerah dan meminta untuk mendedikasikan hidupnya untuk James.Katanya, untuk persembahan betapa setianya dia pada Elle.Dia, Eris. Pria yang telah menganggap Navier sebagai putrinya sendiri, dan peningalan kekasihnya yang berharga. Meski Navier sendiri pun bukan darah dagingnya.Eris yang memilihnya sendiri, mengabdikan diri untuk keluarga Wyatt, dan berjuang dengan caranya."Dia pria baik kyang menyerahkan hidupnya un
Read more
Bab 72.
"Er, kau menemukan sesuatu?" tanya James.Eris menggeleng. "Tidak ada pergerakan sedikit pun dari mereka, Dad."Sejak Eris mendeklarasikan diri sebagai anak angkat James, dia memanggilnya Dad. Tak seperti yang terlihat sebagai dokter yang baik hati, Eris memiliki sosok lain yang tidak bisa dia tunjukkan di hadapann publik, yakni kebengisan yang lebih dari James sendiri. Bahkan tanpa diketahui Jonathan, diam-diam James telah mengalihkan separuh kekuasaannya pada Eris.Bukankah di air yang tenang, bisa tersimpan monster yang mematikan?"Aku heran, apa yang disembunyikan Fernand hingga dia bisa diam sampai selama ini.""Informasi terakhir kita hanya terbatas pada wanita yang mendiami salah satu kamar, dan tidak pernah ada yang tahu keadaannya selain keluarga utama.""Kau benar. Apa kau bisa melacak siapa wanita itu?"Eris menggeleg. Dia mengambil sebatang rokok dan menyulutnya. "Terlalu banyak hal yang harus diselidiki. Jika
Read more
Bab 73.
Sudah dua tahun, tetapi selama itu Edgar sama sekali belum menemukan keberadaan Navier. Tak terhitung jumlah hacker, detektif swasta, hingga aparat kepolisian yang dia mintai bantuan, kembali tanpa hasil.Akhirnya, Edgar memilih menyerah.Dia mengabaikan permintaan Navier, dan malah mencari wanita itu.Padahal sejak awal, Edgar sudah diperingati untuk menyelesaikan hal yang diminta Navier. Sayangnya, Edgar mengabaikan dan memilih mencari.Dan selama itu pula, Edgar sama sekali belum mengetahui jika James sudah sadar dari komanya."Fel, kau tak rindu bekerja di bawah perintah kakekku?" tanya Edgar.Felix yang sedang memilah dokumen di mejanya, menghentikan aktivitas dan menoleh ke arah Edgar. Kemudian , dia bertanya, "Kau mengusirku?""Bukan seperti itu, hanya saja aku kasihan melihatmu yang selalu di sini membantuku tanpa melakukan hal lain. Yah ... siapa yang tahu kau akan bosan berada di sini dan merinduk
Read more
Bab 74.
"Navier, cinta, kembalilah!" racau Edgar. Wajahnya berantakan karena keingat, air mata, dan cipratan alkohol. Kini, pria berusia kepala empat itu terlihat seperti anak kecil yang sedang kehilangan mainannya. "Kalau kau tidak mau datang padaku, aku akan menubrukkan diri pada truk yang melaju kencang di luar sana." Tangan Edgar merentang, seolah siap menyambut apa yang datang padanya. Setelah Felix meninggalkannya sendirian, Edgar meminum anggur. Hampir semua yang dia minum adalah anggur dengan kadar alkohol tinggi. Jadi, ia sedang mabuk di dalam ruangan tanpa satu orang pun yang mencegah. "Kau ... sudah kubilang ... kubilang diam!!!" Dengan tubuh terhuyung, Edgar menuding gelas bening yang dia pegang. Isinya yang beberapa saat lalu masih utuh, telah tandas. Edgar benar-benar menggila dengan semua minumanya. Dengan kepala yang masih pusing dan kesadaran yang sudah hilang separuh, Edgar masih menenggak minuman di botol ter
Read more
Bab 75.
"Memang kenapa jika Edgar begitu menyayangiku sebagai ibunya, dan tidak mau melaksanakan perintahmu? Aku yang melahirkan dan membesarkannya, bukan kau! Dan hal itu wajar jika dia melindungiku!" sarkas Cassandra.Wanita itu langsung pergi ke ruang Edgar, begitu salah satu bawahannya memberi kabar jika Navier datang. Dan, dia tidak terlambat untuk mendengar semua pengakuan dari putra dan menantunya."Itu salahmu jika tidak punya keluarga! Kakekmu terlalu serakah dan aku bersyukur dia telah tiada. Ditambah dengan ibumu itu, wanita tidak becus yang hanya bisa menggoda suami orang. Kalau bukan karena kau istri anakku, sudah kubu nuh kau dari dulu!" lanjutnya."Bukannya Anda sudah melakukan itu dari dulu?" tanya Navier.Dia tersenyum sinis melihat sikap angkuh Cassandra yang ditunjukkan padanya. Sudah sejak dulu berusaha untuk menyakitinya, tetapi berkata seolah dia masih punya belas kasih.Sedangkan Edgar, pria itu tengah linglung saat melihat dua wanit
Read more
Bab 76.
"Arrrgh!!!"Prank!!!Edgar mengamuk. Dia menghancurkan barang-barang yang ada di rumahnya dengan tongkat baseball. Tak ada yang bisa menghentikannya, karena saat Edgar marah adalah hal terburuk untuk ikut campur. Seseorang bisa kehilangan nyawa jika menghentikan Edgar."Harusnya kau menghentikan kepergiannya, Sean! Harusnya kau mencegah dia pergi lagi dari sisiku!" maki Edgar.Dia terus menerus menyalahkan Sean yang tidak tahu apa-apa, dan tidak erada di sana.Semenjak Navier mengajak Sean dan membawa Henry, firasatny mengatakan jika da sesuatu yang buruk. Dia ingin mencegah tindakan Navier, tetapi tidak bisa.Jadi, menurut adalah jalan satu-satunya.Awalnya Navier hanya ingin bertemu dengan Edgar, mengatakan jika dia bisa menerima, asal Edgar mau pergi ke tempat yang jauh dengannya. Siapa yang menyangka jika Edgar sedang mabuk berat dan tidak mengetahui kedatangan Navier. Juga, ditambah kehadiran Cassandra yang memperburuk semuanya.S
Read more
Bab 77.
Navier duduk dengan angkuh di sebuah kursi, dan menopang dagu dengan tangan kirinya. Di depannya, sang kakek dan orang yang dia anggap ayah sedang duduk dan memegang sebuah map."Harusnya Kakek membiakan aku melenyapkan wanita itu!" ucap Navier dengan ketus. Dia hanya menatap lelah pada pria tua di seberang sana, tanpa pergerakan berarti."Aku tak tahu jika kau begitu tega untuk menghabisi nyawa ibu mertuamu sendiri, Nav," sela Eris, pria yang dulu pernah mencintai ibunya, dan digadang sebagai pengganti James mengelola bisnis bawahnya."Bukan dia, tetapi wanita satunya. Aku terlalu muak melihat wajahnya. Dia pikir, dengan perginya diriku bisa membuatnya menjadi nyonya di sana? Mimpi!"Eris mengangguk paham. Semula dia mengira jika ingin menghabisi nyawa Cassandra, selaku ibu mertuanya. Namun, ternyata dia salah menduga. Mungkin wanita yang dituju Navier adalah Lissa."Lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang, Na? Kau tidak mungkin untuk kembali ke
Read more
Bab 78.
Rasa kesal menggerogoti hati Navier. Dia pergi ke halaman belakang kastil, di mana ada arena untuk berlatih dan beradu tanding. Semua fasilitas dilengkapi oleh kakeknya. Jadi, dia merasa sayang jika tidak digunakan.Lagi pula, Navier sudah lama tidak berlatih dengan tenang. Kesibukannya mengasuh Henry hampir membuatnya tidak bisa bergerak dengan leluasa. Meski Henry juga berlatih, tentu dia tidak bakan mengerahkan semua kemampuannya di depan sang putra, apalagi memintanya untuk berlatih tanding.Ditambah dengan dia yang merawat Henry hampir setahun lamanya dan tidak keluar, semakin membuatnya bosan.Belum pernah Navier diperlakukan seketat itu, dan pelarian menghindari Edgar juga tidak serta merta membuatnya menemukan tempat yang sesuai hatinya."Apa mereka baik-baik saja?" monolog Navier.Dia terbayang Henry yang ditinggalan dengan semua hal yang tidak bisa dia percaya. Namun, saat mengingat ada Sean dan Edgar, dia bisa sedikit bernapas lega.
Read more
Bab 79.
Navier menangis tersedu, meluapkan amarah dan emosi yang dia pendam pada semua yang dia temui. Tak peduli orang itu dikenalnya atau tidak.Orang-orang yang tidak bersalah di arena latihan pun tak luput dan menjadi korbannya. Separuh dari mereka bisa melarikan diri dan melapor ke Jamees. Separuhnya lagi bertarung dengan terpaksa, dan memiliki banyak jejak luka di tubuh mereka. Bahkan, ada dua yang kehilangan kesadaran.Mereka mungkin saja menahan diri karena melihat Navier yang seorang cucu pemimpin mereka, tetapi tidak dengan Navier.Wanita yang patah hati karena dipaksa meninggalkan suami dan anaknya itu tidak bisa menahan diri.Ada banyak luka kecil yang menghiasi tubuhnya, dan Navier tidak sadarkan diri beberapa waktu kemudian. Beruntung, James datang tepat waktu dan bisa segera mengambil tindakan.Para bawahannya langsung dilarikan ke klinik yang tersedia di kastilnya, dan Navier ditangani langsung oleh Eris, selaku keluarganya."Aku tid
Read more
Bab 80.
Waktu berjalan dengan cepat, tak terasa jika Henry sudah memasuki usia remaja. Tahun ini dia sudah berusia dua puluh.Ayahnya masih setia sendiri, an tidak menghiraukan Lissa yang selalu menempeli seperti lem. Tak hanya itu, Cassandra juga masih betah memaksa Edgar meski anaknya sudah menolak dengan terang-terangan.Bagaimanapun, Edgar masih menyimpan satu nama di hatinya, dan tidak membiarkan hal itu lekang dimakan waktu.Dan seiring bertambahnya usia, Jonathan telah resmi mengundurkan diri, dan menyerahkan tampuk kekuasaan sepenuhnya pada Edgar, dengan dibantu Felix, tanpa memberi muka pada Luois sedikitpun.Meski sudah lebih berusia, Edgar tetap tidak kehilangan pesonanya."Ayah, wanita itu datang lagi," ketus Henry. Dia sudah terlampau hapal dengan Lissa yang selalu mengunjungi ayahnya di jam kerja."Biarkan saja," balas Edgar.Baginya, tidak ada guna meladeni orang yang bahkan tidak memiliki sedikitpun di ruang hatinya. Hanya aka
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
DMCA.com Protection Status