Semua Bab Sang Putri Naga: Bab 11 - Bab 20
84 Bab
Insult
Evan menatap ke arah Isandra menunjuk, "Oh itu wilayah kerajaan Erebos, kerajaan yang penuh misteri. Tidak ada yang berhasil sampai ke sana karena kabut tebalnya, beberapa pelaut nekad malah tidak pernah kembali" jelas Evan."Hmmm kalau begitu bagaimana kita bisa mengetahui nama kerajaannya?" tanya Isandra bingung."Itu karena mereka adalah mitra dagang kekaisaran kita" ucap Evan.Isandra kembali mengerenyit bingung, "Hah?""Setiap bulan, kerajaan mereka akan mengirim barang dagangan melalui sihir teleportasi, kita juga begitu" ucap Evan."Oh ya? Apa yang mereka dagangkan?" tanya Isandra nampak tertarik."Hampir semua hal, dan barang-barang mereka semuanya berkualitas tinggi" ucap Evan lagi.Isandra pun hanya ber-oh ria seraya mengangguk paham, sepertinya ia perlu belajar lebih banyak lagi tentang dunia ini. Apa dia minta saja pada kaisar untuk memasukkannya ke akademi ya?"Sudah sore, kita pulang ya" ucap Evan
Baca selengkapnya
Second Prince
Ya, siapa lagi kalau bukan Percy? Pangeran tampan kekaisaran Eleino."Hah? A-apa?" Isandra membeo karena terlalu larut memandang wajah indah Percy. Bukannya apa, Isandra teringat pada ciri fisik salah satu karakter anime favoritnya.Percy mengerutkan dahinya,"Aku bilang, apa yang kau lihat?" tanyanya.Isandra yang tersadar bahwa ia sudah memandangi wajah seseorang tepat di depan orangnya pun meminta maaf. "Maaf, saya sudah berlaku tidak sopan" ucap Isandra seraya menunduk.'Agh bodoh bodoh! memalukan sekali. Tapi dia memang terlalu tampan. Sayangnya para sahabat otaku-kj tidak akan pernah bisa melijatnya hiks' batin Isandra meringis di dalam hati."Hei kau dengar tidak?" tanya Percy ketus. "Eh? Maaf saya tidak mendengarkan, anda tadi mengatakan apa ya?" tanya Isandra. Ah memalulan sekali, bisa-bisanya dia melamun sampai tidak mendengar ucapan orang lain."Aku bilang, laporkan para gadis sialan itu pada kaisar" ucapnya d
Baca selengkapnya
Lesson
"Yang mulia, gaun mana yang ingin anda pakai?" tanya Marrie.Isandra baru selesai mandi pagi, dan hari ini ia memiliki jadwal belajar dansa dan etiket bersama Marchioness Crinossio. Karena pesta debutante pangeran Percy akan diadakan dalam waktu dua bulan, ia harus bisa menguasai semua hal mengenai bangsawan. Sepertinya Isandra harus belajar sampai mampus."Yang itu saja Marrie" ucap Isandra menunjuk gaun cantik berwarna babypink yang terkesan santai namun tetap sopan."Baiklah, waktunya berdandan" ucap Marrie antusias.Isandra hanya bisa menggeleng sembari tersenyum geli melihat tingkah Marrie. Jujur, Isandra tidak pernah berdandan ataupun didandani di kehidupan sebelumnya. Ia juga tidak terlalu memikirkan penampilan.Tapi siapa sangka ia malah terlahir kembali sebagai seorang putri? Dan ia diharuskan untuk selalu tampil cantik demi pandangan orang lain. Bukankah kekaisaran akan malu jika puteri mereka tampil biasa saja?
Baca selengkapnya
History
Malam yang cerah, sinar rembulan menyinari dengan indahnya. Di sebuah kamar di dalam istana megah, nampak seorang gadis berambut coklat tengah menyisir surai keemasan milik tuannya."Marrie" panggil Isandra pada Marrie yang tengah menyisir rambutnya. Ia baru selesai mandi setelah semua aktifitas melelahkan hari ini."Ya Yang Mulia?" sahut Marrie."Apa yang kau tau tentang Marchioness Crinossio?" tanya Isandra.Marrie nampak antusias menjawabnya, "Beliau adalah Lady paling terpandang di kekaisaran ini Yang Mulia. Semua etiket dan perbuatannya terbilang sempurna, beliau juga pribadi yang baik dan dermawan""Sangat banyak kegiatan amal yang sering beliau lakukan bersama countess Rosea, kakak iparnya. Kalau dulu mereka sering melakukan itu bertiga dengan Permaisu-ah maaf yang mulia, saya tidak bermaksud untuk menyinggung anda!" seru Marrie meminta maaf seolah telah salah bicara."Tidak apa-apa Marrie, lanjutkan" ucap Isandra lembut.
Baca selengkapnya
Prophecy 1
"Hm menarik, dapat kurasakan mana sucimu kuat juga" ucap dewa matahari itu menyeringai licik."Baiklah, kalau begitu aku memiliki sebuah tugas untukmu" ucapnya."Tu-tugas? Hamba akan lakukan semua yang hamba bisa!" ucap Saintess yakin."Kau harus melahirkan anakku"Saintess membelalak, yang ia maksud 'mengorbankan diri' adalah menjadi tumbal atau semacamnya, bukan mengorbankan tubuhnya. "Bagaimana?" tanya sang dewa karena Saintess hanya diam saja.Wajah Saintess nampak ragu untuk menjawab, namun ia meyakinkan hatinya. Ini demi para penduduk, "Hamba bersedia!" ucapnya tegas.Begitulah, sang Saintess pun mengandung anak dari sang dewa. Mereka tidak melakukan hubungan intim, melainkan dengan cara menanam mana dewa matahari di dalam rahim Saintess. Dan selama sembilan bulan musibah kemarau masih berlangsung di benua itu. Seluruh penduduk menderita dalam kelaparan, banyak korban nyawa berjatuhan selama sembila
Baca selengkapnya
Prophecy 2
Suatu hari, sebuah wilayah di sana mengalami pertikaian kecil namun berujung pembunuhan. Karena orang-orang di wilayah itu berebut pembagian hak untuk satu-satunya sumur yang ada disana.Ini adalah kasus pembunuhan pertama yang pernah terjadi. Karena tidak bisa dianggap remeh, takut jika nanti ada korban lagi. Eleino dan Aquillio pun mendatangi tempat itu.Aquillio memberi saran untuk kakaknya membuatkan sumur lain dengan kekuatannya. Agar mereka tidak perlu berebut lagi untuk menggunakannya. Namun Eleino menolak, menurutnya masyarakat di sana harus bisa menggunakan sumur itu bersama. Jika dibuatkan sumur lagi, pastinya hal rebutan itu akan terjadi lagi. Dan akan ada sumur kedua ketiga dan seterusnya. Eleino juga mengingatkan adiknya bahwa tidak semua masalah harus diselesaikan dengan kekuatan, mereka juga harus memikirkan cara lain agar masalah dapat diselesaikan.Aquillio tidak setuju dan mengatakan, "Aku heran kenapa dewa menjadikanm
Baca selengkapnya
Warmth
Isandra terdiam setelah membaca buku itu."Kehancuran, atau puncak kejayaan" gumamnya.Sudah terjadi, kekaisaran ini sudah hancur di tangan Flammedra sebelum Isandra bereinkarnasi ke dunia ini. Tapi waktu malah berputar kembali, apa itu artinya ramalan itu belum benar-benar terjadi?Tunggu, kalau memang begitu kenapa pernikahan orang tuanya diizinkan?"Marchioness, saya memiliki pertanyaan" ucap Isandra."Ya, silahkan""Saya yakin kaisar terdahulu mengetahui tentang ramalan itu, lantas kenapa pernikahan antara Yang Mulia kaisar dan mendiang Permaisuri diizinkan?" tanyanya."Bisa dibilang, kaisar terdahulu itu terlalu optimis. Ia percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dan beliau malah wafat saat kejadian itu" ucap dengan ekspresi rumit. Isandra kembali terdiam, ia harus apa? Apa kehancuran dan puncak kejayaan yang dimaksud itu adalah dirinya? Apa Isandra bisa mengubah masa depan? Tidak, ia sudah s
Baca selengkapnya
Intruder
Keesokkan harinya,Pagi menjelang siang, langit biru yang cerah berawan dengan matahari yang menyombongkan sinarnya. Burung-burung berkicauan seraya terbang bersama para temannya. Berbeda dengan para burung itu, gadis pirang ini nampak menyendiri di bawah pohon rindang sembari membaca novel tebal itu. Isandra tidak ada kelas hari ini karena Marcioness sedang ada urusan. Jadi ia menghabiskan waktu dengan membaca buku dalam tenang damai tanpa ganggu-Krasak krusukIsandra menoleh ke arah semak yang bergoyang itu, matanya memicing menatapnya curiga. Namun sekian detik kemudian ia membelalak saat seorang pria dengan surai keabuannya muncul dari balik semak itu seraya menjewer telinga seorang pemuda berambut merah.Isansra mengenal pria bersurai keabuan itu, ia adalah Raiya, pengawal pribadi Isandra yang baru saja ditugaskan hari ini. Sedangkan pemuda itu, Isandra belum pernah melihatnya. "Aw aw aw Sir Raiya, sakit tau! Ak
Baca selengkapnya
Greed
"Saya ada kelas bersama Marchioness Crinossio, jadi saya undur diri sekarang" ucap Isandra seraya beranjak pergi dari sana.Meninggalkan ketiga Lady itu sendirian, nampak Felice terkejut setengah mati saat mendengar penuturan Isandra. Apa yang akan ia katakan pada ayahnya jika beliau mendengar hal ini?Beberapa jam kemudian, Krasak krusuk"Selamat siang tuan puteri!" sapa pemuda bersurai merah terang itu pada Isandra. Sedang Isandra hanya menghela nafasnya panjang, ia pun menatap pemuda itu datar, tidak merasa terkejut sama sekali saat ia tiba-tiba muncul dari semak-semak."Apa anda tidak memiliki pekerjaan lain, tuan Jayden?" tanya Isandra masih fokus pada bukunha. Jayden beruntung hari ini sir Raiya tengah tidak enak badan jadi Isandra meliburkannya, tentu saja dengan paksaan.Hari ini juga kelasnga selesai lebih awal, jadi Isandra menghabiskan waktu dengan membaca novel seperti biasa di taman sembari menikmati teh.
Baca selengkapnya
Julius
Seminggu kemudian, Siang yang cerah seperti biasanya, para pekerja istana tengah sibuk mengerjakan tugas mereka masing-masing. Ada yang tengah membersihkan koridor, furniture dan semacamnya.Para pekerja itu membungkuk seraya menyapa seorang gadis pirang seraya ia berjalan melewati mereka."Selamat siang yang mulia" Begitulah bunyi para pekerja yang mendapati Isandra tengah berjalan melewati mereka. Isandra hanya tersenyum dan sesekali membalas sapaan mereka lembut, bahkan menyemangati mereka bekerja. Ia tidak tahu para pelayan ini tulus menyapanya atau tidak, tapi bagaimanapun ia harus tetap memberikan kesan baik.Isandra sedang berjalan menuju perpustakaan istana untuk mengembalikan buku-buku bacaannya. Dan mungkin ia akan meminjam lagi. Ia tidak sendirian, melainkan ditemani Raiya yang saat ini tengah membawakan setumpuk buku tebal yang Isandra pinjam. KrieettPenjaga pintu perpustakaan membukakan pintu besar beruk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status