Semua Bab Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan: Bab 111 - Bab 120
177 Bab
Bab 111 ( Boneka Hidup)
Melihat tubuh Mas Akbar yang nyaris tak memakai sehelai benangpun, hanya celana dalam saja yang saat ini membungkus alat kelaminnya membuat diriku semakin merasa kesal dan ingin segera berlari ke arah pintu kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutku.Aku masih membayangkan bagaimana bisa, diriku jatuh cinta pada monster menyeramkan seperti Mas Akbar. Pria egois berkedok baik yang diam-diam memberikan racun pada istrinya. Racun itu tidak mematikan, namun dapat membuat hati terasa begitu perih di setiap mata memandang wajahnya."Mawar," aku tersadar bahwa Mas Akbar telah berada di hadapanku. Tangannya terulur untuk menyentuh pipiku. Aku tak dapat berkata-kata, karena aku merasakan bahwa cairan yang berada dalam perutku sudah naik ke tenggorokan. Sekali membuka mulut, pasti cairan itu akan keluar dari tempat persembunyiannya.Mas Akbar menundukkan kepalanya, meraih daguku dan hendak kembali meraup bibir yang telah aku poles dengan lipstik berwarna pink.Aku sedikit mendorong dada Mas Ak
Baca selengkapnya
Bab 112 ( Pelampiasan Akbar)
Bab 112'Tapi, bagaimana caranya? aku belum pernah mengetahui wajah asli Mawar.' batin Mulan kesal sendiri."Cepat hisap!" teriakan Akbar membuyarkan lamunan Mulan. Wanita itu sadar bahwa Akbar menginginkan Mulan membantu melepaskan hasratnya dengan cara memasukkan benda seperti jelly itu ke dalam mulutnya. Mulan yang tadi tidur terlentang segera mengubah posisi tubuhnya duduk jongkok di hadapan Akbar."Ya, bagus seperti itu, sayang." Ucap Akbar sambil mendorong kepala Mulan maju mundur sesuai dengan tempo yang Diinginkannya.Mulan benar-benar merasa sangat bahagia jika ini berasal dari hati terdalam Akbar, namun anggapan itu harus segera ia tepis karena pada dasarnya Akbar memiliki kelainan sek*ual yang mengharuskan dirinya menjadi objek pria yang saat ini terlihat merem melek menikmati kenikmatan yang Mulan berikan.Setelah mendapatkan pelepasan pertama, Akbar terlihat belum sepenuhnya puas. Pria itu segera menarik celana dalam Mulan, mengarahkan keperkasaannya pada tubuh terdalam Mu
Baca selengkapnya
Bab 113 ( Support Orang Tua)
Perasaanku saat ini didukung oleh Video yang dikirimkan oleh Jimmy. Benar-benar sesuatu yang tidak membuatku terkejut. Namun, nyatanya hal ini tetap membuat hatiku begitu nyeri dan sakit. Permainan panas keduanya membuat diriku bertanya-tanya, apakah mereka bisa melakukan hal itu lagi setelah apa yang nanti akan aku lakukan. pembalasan dendamku ini, aku sungguh tidak ingin melewatkan ini. Melihat ekspresi wajah kedua suami istri yang begitu banyak telah menorehkan tinta luka di hatiku.***Hampir semua stasiun televisi dan media sosial memberitakan tentang ulang tahun pernikahan Akbar dan Mawar. Para wartawan telah bersiap untuk melakukan hal-hal yang biasa mereka lakukan, yaitu meliput berita secara live. Hampir semua sudut ruangan terbuka terdapat kamera yang telah dipersiapkan bersama dengan para pembawa acaranya.Memang waktu baru menunjukkan pukul dua siang dan masih ada dua jam lagi sampai pukul empat sore. tapi hampir semua orang yang berkepentingan untuk memperlancar proses a
Baca selengkapnya
Bab 114 ( Gaun Merah)
Saat turun dari Mobil, aku disambut dengan beberapa awak media yang ingin mewawancarai diriku. Namun, hal itu di halangi oleh beberapa pria berbadan tegap yang memakai baju serba hitam. tubuhku dan orang tuaku di giring ke dalam ruang tunggu tempat para keluarga inti berkumpul.***Abian menarik kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman manis. Ia dapat melihat kedatangan Mawar bersama dengan orang tuanya. Wanita itu terlihat begitu cantik dan manis dalam balutan gaun pesta muslim yang begitu indah. Gaun gamis brokat berwarna hitam dengan sentuhan mutiara bagian depannya menambahkan kesan glamor. Jilbab yang senada dengan warna gamisnya membuat wajah Mawar terlihat begitu cantik.Namun senyuman Abian memudar saat tangan Akbar menggenggam erat tangan Mawar. Wanita itu terlihat begitu santai dalam genggaman tangan Akbar, senyumnya terus mengembang dan hal itu membuat Abian harus kembali sadar bahwa Mawar bukanlah wanita yang seharusnya Ia Cinta. Namun, hal itu tak mudah. Hati Abian
Baca selengkapnya
Bab 115 ( Kegelisahan Mulan )
Memilih untuk mengadakan Pesta ulang tahun pernikahan dengan tema outdoor merupakan impianku sejak dulu, saat akan menikah dengan Mas Akbar. Namun, keinginanku itu harus kandas karena orang tua Mas Akbar yang tak menyetujui rencana tersebut. Tapi kali ini, aku dapat mewujudkannya. Lagi pula, hal ini juga aku lakukan untuk melangsungkan rencana yang telah aku susun rapi. Aku sengaja meminta Mas Akbar untuk mengadakan Pesta yang berada di belakang hotel paman Hamzah. Tepatnya di sebuah kolam renang besar yang pemandangannya di kelilingi oleh bangunan-bangunan hotel yang menjulang tinggi.Biasanya juga setiap Hotel memiliki atau menyediakan area kolam renang rooftoop yang bisa digunakan sebagai berbagai acara pesta. Entah formal maupun informal.Suasananya begitu terasa romantis saat membuat konsep pesta yang berada di kolam renang. Terlebih adanya bunga-bunga yang berjejer rapi di setiap sudut, kursi para tamu yang berwarna putih membuat kesan begitu mewah. Panggung kecil yang diperunt
Baca selengkapnya
Bab 116 ( Pertarungan Dimulai)
"Selamat sore para tamu undangan yang terhormat dan tentu saja, besanku yang tercinta. Ini adalah sebuah kebanggaan bagi saya, selaku orang tua Akbar dan juga menantu Cantik kami, Mawar. Saya bangga melihat anak-anak kami yang bisa melewati dua tahun pernikahan tanpa adanya gonjang ganjing pernikahan. Ini adalah hal baik yang patut dirayakan. Aku berdoa, semoga pernikahan mereka dijauhkan dari sesuatu yang buruk."'Sebentar lgi!' batinku sambil terus mengulas Senyuman saat para tamu satu persatu menyalami diriku dan Mas Akbar.Tepuk tangan meriah para tamu undangan terdengar begitu menyeramkan di telingaku. Sambutan hangat yang diucapkan oleh mertuaku menambah daftar panjang rasa sakitku.Mataku meneliti ruangan terbuka ini. Ada Sania, ibu mertuaku yang datang membawa Nathan. Walaupun banyak yang bertanya, Ia dengan santainya mengatakan itu adalah keponakannya. Miris sekali. Aku pikir, kedatangan mereka dulu akan mendukung diriku. Nyatanya, kini keduanya telah mendorong jauh diriku ke
Baca selengkapnya
Bab 117 ( Panggung Sandiwara)
"Apa kau sudah gila?" ucapku dengan tatapan merendahkan harga diri Mulan."Aku tidak gila, dan aku memang istri sah Mas Akbar!" jawab Mulan dengan berlinang air mata.Kejadian ini membuat para tamu undangan lainnya terlihat berbisik-bisik dan mulai membicarakan kejadian ini.Sandoro tak tinggal diam, pria berambut putih itu segera meninggalkan tempat duduknya dan mencoba mencari keberadaan Jimmy. Pria itu mencoba untuk memahami situasi, jika ia bersikap arogan dalam tayangan televisi yang disiarkan secara langsung, bisa hancur berantakan reputasi yang selama ini ia bangun."Jangan Mendekati Akbar, kau diam saja di sini. Aku akan mencari Jimmy," Abian menyipitkan matanya, memandang dengan seringai merendahkan Akbar saat mulai mengerti hal yang terjadi saat ini, dimana Mawar telah menancapkan taringnya pada tubuh Akbar. Wanita itu tak pernah terduga sedikitpun. "Kau pasti senang," tebak Aslan yang duduk di sampingnya. Abian hanya mengangguk mengiyakan, karena ia tak ingin suara Aslan
Baca selengkapnya
Bab 118 ( Kegaduhan)
Sania dapat melihat dengan jelas, ada tiga wanita dan dua pria yang sedang berjalan mendekati dirinya.Beberapa orang yang duduk di belakang Sania mulai berbisik tak jelas, mencemooh dan terang-terangan akan mengambil keputusan untuk menarik sahamnya dari Sandoro Group jika terbukti benar, Akbar berselingkuh.Sania ingin sekali menyumpal mulut mereka, tapi tidak kali ini."Berikan Nathan padaku!" Mulan hendak mengambil paksa Nathan yang berada dalam dekapan Sania."Jangan kurang ajar!" jerit Sania menghindar dari Mulan. Dengan sigap, Mas Akbar meraih Ibunya ke belakang tubuhnya, berusaha melindungi."Ibu, sudah saatnya. Kau harus merestui hubungan kami, aku adalah menantumu. Ini balasan setimpal atas perlakuan kasarmu terhadapku. Kalaupun kalian tidak ingin mengakui bahwa aku adalah menantu keluarga Sandoro, tolong berikan Nathan padaku!"aku menghembuskan nafas perlahan, mencoba untuk menenangkan diriku sendiri. Mama mencoba menyemangati diriku dengan mengelus lembut lenganku."Ini bu
Baca selengkapnya
Bab 119 ( Tunggu Aku! )
"Apa-apaan ini!" teriak Papa dan berusaha untuk maju ke depan mematikan layar proyektor. Namun, Mama cepat tanggap dan segera menghentikan langkah Papa.Video panas itu berlanjut sampai pada beberapa adegan yang memperlihatkan kemesraan Mas Akbar dan Mulan. Kedua manusia itu sampai berpindah tempat saat melakukan hubungan intim itu. Dan di akhir Video, ada foto-foto pernikahan Mas Akbar dan Mulan yang memakai pakaian adat dalam melakukan proses ijab qobul.Ketiga pria yang saat ini sedang menarik tubuh Mulan, ikut terkejut dengan hal yang mereka lihat. Tidak ingin melewatkan kesempatan, Mulan segera berlari ke arah Mas Akbar."Apa itu Mas?" tanyaku berusaha untuk mengeluarkan air mata, namun tak kunjung keluar. Sepertinya air mataku sudah tak Sudi keluar, sekedar untuk bersandiwara di hadapan Mas Akbar."Itu…itu hanyalah rekayasa saja, percayalah padaku!" Mas Akbar hendak meraih tanganku, namun Papa menepis tangan Mas Akbar."Kau gila Akbar, berani-beraninya kau berselingkuh di belaka
Baca selengkapnya
Bab 120 ( Menghapus Bekas Ciumannya)
"Mas, ada aku disini, aku istrimu. Biarkan Rose pergi!" bentak Mulan sambil terus menahan tubuh Akbar agar tak dapat mengejar Mawar."Kau gila! Wanita jalang sepertimu tidak mungkin istri anakku!" teriak Sania tidak terima dengan perkataan Mulan."Aku bukan wanita jalang! Aku mantumu, aku adalah menantu keluarga Sandoro. Kalian dengar, Semuanya. Aku adalah istri sah Akbar Sandoro, kalian lihat video itu? Ya, kami melakukannya dengan sadar dan tanpa paksaan. Kami telah bercinta dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Nathan."Akbar memandang nyalang ke arah Mulan. Pria itu ingin membunuh wanita yang kini dengan sikap tak tahu diri menyebarkan informasi pada seluruh orang dalam ruangan ini. ingin rasanya Akbar mencekik leher wanita yang telah melahirkan anak untuknya."Busuk juga ternyata keluarga Sandoro…""Hebat juga, sampai punya anak…""Kalau aku jadi Mawar, sudah pasti akan menceraikan Akbar…""Dasar pelakor tidak tahu malu…""Lebih baik mati, daripada harus kembali menjalani k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status