All Chapters of JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY: Chapter 201 - Chapter 210
215 Chapters
PART - 201
Flashback OnTiga bulan setelah kepergian ShineArsen berdiri berhadapan dengan Om-nya yang baru saja dijatuhi hukuman penjara dua puluh lima tahun juga denda triliunan rupiah oleh pengadilan. Masa tahanan yang tidak sesuai dengan gugatan karena Om Martin menggunakan segala cara untuk meringankan masa tahanannya. Dua puluh lima tahun bukan waktu yang singkat tapi Arsen ragu kalau selama itu, Om-nya akan menyadari semua kesalahannya. Terlebih lagi saat ini dia sedang tersenyum, nampak tidak khawatir dengan hukuman yang akan dijalaninya. Namun tetap saja, Arsen berharap Omnya akan berubah."Apa kamu merasa puas sudah memenjarakan Om-mu sendiri seperti ini, Arsen?" ucapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Hanya karena seorang wanita."Arsen menarik napas dalam, balik menatap Om-nya dengan ekspresi tenang. "Sejujurnya, aku hanya ingin membantu Om supaya sadar dan mau berubah menjadi lelaki yang lebih baik lagi nantinya. Semua ini bukan hanya tentang Shine tapi juga tentang kelua
Read more
PART - 202
Swedia"Ini rumah yang ditinggalkan Robin untuk Mamaku seandainya saja kami ingin kembali ke Swedia."Zafier dan Shine berdiri di depan rumah besar tiga lantai yang di sekitarnya di kelilingi taman bunga mawar dengan hiasan air mancur di tengahnya. Begitu hijau, udaranya segar karena berada jauh dari kota dan begitu tenang. Masih sangat pagi ketika mereka sampai. "Bukan hanya rumah, tapi masih banyak lagi. Semua sudah atas nama Mamaku."Zafier merangkul bahu Shine. "Jadi kalian memutuskan untuk kembali karena hal ini?""Mama yang ingin kembali dan berdamai dengan semuanya. Mama bahkan berencana untuk tinggal di sini menikmati masa tuanya. Tidak akan terlalu jauh dari rumah kita di Seattle nanti dan juga Italia."Zafier mengangguk, Shine tersenyum. "Kalau begitu ayo kita masuk. Kebetulan juga Lucca sudah berada di sini.""Lucca?""Iya, dia datang seminggu yang lalu.""Setelah setahun dia baru datang?" tanya Zaf tidak percaya, membiarkan saja Shine menariknya berjalan mendekati rumah.
Read more
PART - 203
Enam bulan kemudian,Jakarta, Indonesia“Apa selalu begini?”Zaf berjalan mondar-mandir di dalam kamar di apartemen mereka saat waktu menunjukkan pukul satu malam. Lize, begitu panggilan yang dia berikan untuk putri cantik dalam gendongannya yang saat ini tengah menangis entah karena apa. Padahal besok mereka harus bangun pagi-pagi untuk melakukan persiapan terakhir menghadapi hari besar kedua untuk kembali menikah secara sah di mata hukum dan agama di hadapan semua anggota keluarga dan juga para sahabat. Namun harapan mereka untuk bisa tidur nyenyak harus buyar karena entah kenapa, Lize malah rewel sejak satu jam yang lalu.Shine yang tergeletak di atas tempat tidur setelah sebelumnya bergantian mencoba menenangkan Lize yang sebentar nangis sebentar diam itu memandangi Zaf dengan senyuman.“Mungkin dia nerveous karena besok harus tampil cantik di hadapan semua orang mengalahkan pengantin wanita.”Zaf tersenyum, nampak sudah terbiasa mengendong Lize yang berusia sembilan bulan. “Ah, d
Read more
PART - 204
"Oh, jadi itu pulau yang dibangga-banggakan Zafier Gaster untuk istri tercintanya.”Zafier memutar bola mata saat mendengar nada menyindir dalam perkataan Shine yang berdiri di sampingnya, sibuk memegangi topi lebarnya agar tidak tertiup angin laut saat kapal boat mewah miliknya bergerak menuju sebuah pulau di kejauhan yang dibeli Zaf khusus untuk membawa istri tercintanya bulan madu. Meski saat ini keadaan mereka tidak lagi bisa dikatakan berbulan madu karena momen itu sukses terlewati hampir dua tahun lamanya.Dulu, Zaf sudah merencanakan semuanya dengan sempurna. Setelah mereka menikah ulang di Indonesia, Zaf akan membawa Shine ke pulau eksotisnya untuk menghabiskan waktu menciptakan keturunan dan pantang pulang sebelum mendapatkan oleh-oleh anak di dalam rahim Shine meski itu membutuhkan waktu beberapa bulan dengan optimisme tinggi. Tidak peduli Shine akan menghajarnya setiap hari karena menculiknya di pulau terpencil sekalipun, Zaf akan mengambil resiko itu.Namun rencana itu han
Read more
PART -205
“Turunkan aku Zaf!!”Zaf tidak peduli Shine memberontak dengan memukul dadanya hingga terasa nyeri dan tetap menggendongnya ala bridal style masuk ke dalam kamar resortnya yang langsung berhadapan dengan lautan di kejauhan. Pulau yang terletak di salah satu kepulauan hawai ini memang tidak terlalu besar tapi begitu eksotis. Ada hutan kecil yang menyembunyikan air terjun indah di dalamnya. Hanya perlu beberapa jam untuk menjelajah keseluruhan pulau.“Apa-apaan ini?!” Shine ternganga melihat tempat tidur kayu dengan empat tiang di setiap sisi yang menggantung tirai tipis. Taburan bunga mawar tersebar di atas tempat tidur yang siap untuk digunakan. “Kau benar-benar mengusung konsep honeymoon vampire?”Zaf menaikkan alisnya, “Honeymoon Vampir?”Shine berdecak, “Sungguh sangat tidak kreatif.”“Hei, furniturenya memang sudah seperti ini sejak awal—” elak Zaf. “Kalaupun aku menggendongmu seperti ini memang karena seharusnya seperti ini pasangan pengantin. Kenapa kau tidak berlagak seperti wa
Read more
PART - 206
“Ah sial!” umpat Zaf, berusaha menyusul Shine yang bersemangat sekali menjelajahi pulau untuk menemukan air terjun saat hari sudah beranjak sore. Shine benar-benar membuat semua rencana yang telah dia susun menjadi berantakan. Seharusnya, setibanya di pulau, mereka akan menghabiskan waktu bermanja-manja di atas tempat tidur sampai waktunya makan malam dan berlanjut lagi sampai keesokan harinya namun pada kenyataannya, Shine malah kabur dengan alibi menjelajahi pulaunya. “Wah, kau benar. Pulau ini memang indah ya,” koar Shine sembari tetap berjalan melewati pepohonan. “Aku sudah tidak sabar ingin melihat air terjunnya.” “Persetan dengan air terjun!!” geram Zaf. “Lihat saja nanti malam, kau akan aku buat tidak berkutik sampai pagi.” “What!” Ucap Shine sembari berbalik. “Kau sedang menggerutu apa?” “Aku ingin menelanjangimu saat ini,” ucapnya dingin, melewati Shine yang cengar-cengir dan memimpin jalan membiarkan saja Shine mengikuti di belakangnya. “Jangan marah begitu dong Pak Jap
Read more
PART -207
Teriakan itu membuat Zaf reflek menoleh ke atas tebing dan ternganga saat melihat Shine sudah berdiri di atas sana sembari berkacak pinggang. Bagaimana bisa dia sudah ada di atas sana? “Ngapain kau di situ?” “Hmm, entahlah. Enaknya ngapain ya.” Zaf mengeryit, “Kalau begitu ayo turun.” Meski tebingnya tidak terlalu tinggi dan kalaupun Shine jatuh ke bawah dia akan masuk ke dalam air tetap saja Zaf tidak mau istrinya itu kenapa-napa. “Look at me Zaf.” Zaf yang tadinya sudah berniat menyusul Shine langsung terhenti. Dilihatnya Shine tersenyum menatapnya membuatnya terpaku. Istrinyalah yang tercantik di dunia selain Maminya dan Lize, tentu saja. “Terima kasih banyak untuk semua yang kau lakukan.” Disela suara air, Zaf tidak mengerti kenapa Shine tiba-tiba bersikap sok terharu. “Seharusnya sejak awal kau mengatakannya agar aku senang.” “Dasar menyebalkan!!” dengus Shine. “Sekarang waktunya pertunjukan.” Zaf mengeryit tidak mengerti. Tercengang saat Shine dengan tatapan nakal mul
Read more
PART - 208
Seattle, Amerika Gaster Coorporation semakin berkembang pesat. Setelah berhasil memperjuangkan cintanya, memperistri Shine dan mendapatkan malaikat secantik Lize juga Lucia yang kedatangannya benar-benar tidak terduga, Zaf memboyong anggota keluarganya menetap permanen di Seattle dan menjalankan bisnisnya yang tersebar di berbagai belahan dunia dari sana. Sebagai kepala keluarga, pebisnis dan suami yang saat ini tengah bahagia menjalankan perannya, Zaf benar-benar merasa sedang berada di momen terbaik hidupnya. Pada akhirnya dia menemukan tempat untuk pulang bukan lagi persinggahan, diberi kesempatan menjadi hot Daddy untuk kedua putrinya. Suatu keberkahan yang diberikan Tuhan padanya. “Bukankah mereka terlalu cepat besar,” gumam Zaf di samping sepupunya, Alva Alexander memperhatikan gadis mereka masing-masing yang sedang asyik bermain bersama teman-teman sepantaran mereka dalam acara ulang tahun Angela, putri Alva yang berumur tujuh tahun di taman kediaman keluarga Alexander di Ne
Read more
PART - 209
Zaf bangkit membuat Alva langsung kaget, berjalan menghampiri putrinya yang menunggu anak lelaki itu membukakan permen bentuk bunga matahari itu dengan sabar. Zaf menyimpitkan mata, mencoba mengabaikan tatapan Shine yang sesaat tadi beradu dengannya dan menaikkan alis penuh curiga. Zaf mengabaikannya karena yang terpenting saat ini menyelamatkan putrinya dari penggoda yang hanya bermodalkan permen itu. Zaf berdiri di belakang Lize dengan tatapan tajam membuat anak lelaki itu reflek menatapnya dan tertegun. Zaf menarik senyum ke sudut bibirnya menakuti membuatnya langsung mengerjapkan mata. Saat Lize berbalik, Zaf sontak tersenyum. “Papi—“ Ucap Lize dengan senyuman lebar. “Hai sayang, kau sedang apa?” “Mau makan permen,” ujarnya seraya menunjuk permen bunga di tangan anak lelaki itu. “Ah begitu.” Zaf mendekat, melipat satu kakinya agar sejajar dengan Lize sembari tangannya mengambil permen lain di meja dan membukanya. “Rasa strawberry lebih enak. Ini Papi bukakan.” Mengabaikan an
Read more
PART - 210
“Berapa lama kau akan meeting?”Zaf berjalan ke ruang rapat bersama Nick, sekretarisnya dan beberapa orang penting di perusahaannya yang mengikuti di belakang sembari mengangkat panggilan telepon dari Shine.“Mungkin tiga jam. Ada banyak hal yang harus dibicarakan.”“Oke baiklah. Kami sedang berbelanja saat ini jadi mungkin setelah selesai kau bisa menemui kami untuk makan siang bersama. Lize bilang dia ingin es krim pisang.”Zaf menghentikan langkah kakinya dan semua bawahannya ikut berhenti.“Bagaimana kalau aku tunda rapatnya dan menemani kalian?”Nick ingin menyahut namun terhenti saat Zaf melotot membuatnya langsung mengatupkan bibir.“Tidak perlu!” tolak Shine. “Kau tidak boleh mempermainkan bawahanmu seenaknya.”“Mereka tidak akan protes.” Zaf menoleh ke belakang, menatap satu persatu bawahannya yang hanya diam saja. “Begitulah enaknya jadi bos.”“Dasar bos setan memang!” umpat Shine. “Kau selesaikan saja pekerjaanmu lalu susul kami. Jangan membuatku marah!”Zaf mendesah, kemba
Read more
PREV
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status