All Chapters of Jadul Tapi Mantul : Chapter 121 - Chapter 130
225 Chapters
Kadaluarsa 2
Lama kutunggu jawaban Bang Parllin, akan tetapi dia tetap diam, matanya lurus melihat ke langit-langit kamar. Keningnya berkerut, seperti ada yang dia pikirkan."Manopause itu apa, Dek?" tanyanya kemudian."Ya, ampun, sampai satu menit aku tunggu jawaban Abang, justru gak tau apa yang dibahas," kataku sedikit kesal."Abang lagi berpikir apa itu manopause, seperti pernah dengar tapi lupa apa artinya,""Abang dengar dari mana?""Itulah yang Abang lupa itu, Dek," "Manopause itu, Bang, di mana seorang wanita tidak lagi datang bulan, tidak lagi bisa hamil, tidak lagi... basah," kataku kemudian."Oh, gitu,""Iya, Bang, mulai saat ini Aku tak bisa layani Abang lagi, gak ada lagi naik jabatan, hak ada lagi mendaki gunung, gak ada lagi garap sawah," kataku."Waduh!""Itulah, Bang, sekarang aku tidur dulu," kataku sambil berbalik.Entah kenapa aku jadi mudah tersinggung, kurang menikmati hubungan dengan suami. Ini mungkin gejala-gejala manopause. Entah bagaimana dengan suamiku selanjutnya, sem
Read more
Bercinta Di Masa Manopause
"Kami ke kota dulu, Bang," Aku permisi pada Bang Parlin pagi itu."Ngapain?""Urusan ibu-ibu,""Oh, paling belanja, yuk kuantar," kata Bang Parlin lagi."Gak usah, Bang, kami pergi sendiri,""Lo, mau ngapain, dicurigai ini," Bang Parta ikut bicara."Pokoknya urusan emak-emak, bapak-bapak di rumah dulu," kata Rina."Ah, gak beres nih emak-emak setengah abat," Kata Bang Parta sambil tertawa."Udah, aku yang antar," kata Bang Parta lagi."*Gak usah, aku bisa nyetir sendiri kok," Kak Sofie ikut bicara."Lo, makin mencurigakan ini, selama ini kan kita selalu pergi berdua?" kata Bang Parta kemudian.Aduh, bagaimana lagi harus kubilang biar para Siregar ini percaya. Akhirnya aku tarik Bang Parlin menjauh."Bang, kami ke kota mau bawa kakak berobat, ini penyakit perempuan, bapak-bapak gak usah ikut dulu," kataku."Ah, kamu pun Dek, ikut-ikutan aneh, jika seorang istri sakit, tentu suaminya yang paling tahu, dia yang bawa berobat, bukan adik iparnya," kata Bang Parlin."Aduh, gimana ya bila
Read more
Ajal
Di dalam kamar, aku ganti baju, pakaian aneh yang baru kami belanjakan tadi kupakai. Ini saran Kak Sofie, aku jadi merasa lucu sendiri membayangkan istrinya Bang Nyatan memakai baju itu, Kak Shofie juga beli satu untuknya."Ada gempa kah?" tanya Bang Parlin."Kok gempa?""mungkin kepalamu terbentur, Dek, tumben pake baju gitu?" kata Bang Parlin lagi."Abang ini gak menghargai usahaku ya?" aku jadi kesal sendiri. "Usaha apa ya, Dek, biar Abang naik lalu dihempas gitu?""Udah, diam saja dulu," kataku sambil memulai. Biarpun katanya meminta sama suami itu berpahala, akan tetapi itu sesuatu yang sangatlah jarang kulakukan. Bisa dikatakan tak pernah, kali akan kulakukan, sesuai saran dokter dan Kak Sofie. Akhirnya malam itu tuntas juga, Bang Parlin tersenyum, aku juga tersenyum, ternyata manopause bukan berarti berhenti berhubungan, masih ada gai--rah biarpun tak seperti dulu.Pagi harinya saat aku keluar hotel, Aku melihat istrinya Bang Nyatan rambutnya sepertinya habis keramas. Lucuny
Read more
Ingin Jadi Mertua
Desa kelahiran Bang Parlin jadi ramai, di desa ini ada kemalangan pun biasanya potong lembu. Ini sudah seperti tradisi tak tertulis. Konon dahulu rumah makan tidak ada di desa, pelayat datang dari segala arah. Dipotong lah lembu untuk konsumsi pelayat yang datang, sekalian untuk konsumsi tukang gali kubur dan sebagainya.Apakah keluarga yang kemalangan tidak keberatan memberi makan orang banyak. Jawabannya tidak, karena yang kerjakan bukan keluarga inti, akan tetapi masyarakat desa dan tetangga. Biayanya diambil dari iuran tetangga. Ada STM (Serikat tolong menolong) biasanya jika ada yang kemalangan seluruh warga desa akan mengumpulkan uang .Sedangkan berasnya berasal dari orang yang takziah, jika seorang ibu-ibu pergi melayat, dia bawa satu baskom kecil beras. Biasanya akan terkumpul beras yang cukup untuk makan orang sekampung selama tiga hari. Ditambah lagi biasanya hampir setiap keluarga punya ternak lembu di desa ini. Rumah peninggalan orang tua Bang Parlin jadi tempat disemay
Read more
Sakit Pun Bawa Rezeki
Bang Parlin sepertinya hanya demam biasa, akan tetapi karena jarang sakit itu dia sepertinya manja dan cengeng. Sedikit-sedikit ngomongin mati. "Dek, Abang ingin buat wasiat," kata Bang Parlin, saat itu aku lagi memberikan obat-obatan yang dapat dari bidan desa."Wasiat apa, Bang,""Gini, Dek, begitu Abang meninggal, warisan harus dibagi,""Aduh, aku gak mau dengar, Bang," kataku."Ini serius, Dek,""Gimana mau bagi warisan, si Cantik masih tiga tahun," kataku kesal."Itulah, gimana ya, tapi menurut hukum agama, begitu seseorang itu meninggal, harta warisannya harus dibagi," kata Bang Parlin lagi."Gak Bang, aku gak mau dengar," jawabku."Biarpun gak mau dengar Abang tetap katakan, seluruh harta dibagi, seperdelapan untuk kamu, lebihnya untuk anak-anak, anak laki-laki dapat dua bagian, perempuan satu bagian, jadi misalnya harta semua delapan juta, satu jutu untuk kamu, tujuh juta lagi untuk anak-anak, mereka bagi lagi, dua bagian untuk Ucok, satu bagian untuk Butet dan Cantik, gitu a
Read more
Sutradara Mimpi
Perjalanan kami lanjut lagi mencari orang sakit yang benar-benar butuh bantuan. Keliling kota kecil ini tak butuh waktu lama, kami sudah putari semua, akan tetapi belum bertemu juga, sampai akhirnya kami lelah sendiri. Entah kenapa Bang Parlin maunya seperti itu, harus diberikan kepada orang yang betul-betul sakit' dan tidak mampu membiayai pengobatan. Padahal biasanya jika kami memberikan Zakat itu kepada orang yang mau buka usaha."Bang, seperti biasa saja kenapa, orang yang butuh modal banyak, sampai banyak yang terjebak rentenir," kataku kemudian."Kali ini khusus orang yang sakit, Dek," jawab Bang Parlin.Kami akhirnya kembali ke hotel untuk istirahat, Butet membawa Cantik pulang ke tempat kostnya. Kami berduaan lagi dengan Bang Parlin."Susah kali mengemban amanah, Dek?" kata Bang Parlin, saat itu kami sudah berada di kamar hotel."Iya, Bang, karena itu aku mundur dari jabatan wakil bupati," kataku kemudian."Untuk cari orang sakit yang gak mampu pun berat sekali,' kata Bang
Read more
Cari Jodoh Untuk Ucok
PoV UcokBelakangan ini ada saja kejadian di kampung yang membuat aku harus pulang kampung. Mulai dari banjir besar, konon banjir terbesar dalam sejarah terjadi di desa. Ayah dan mamak sudah merasa bersalah karena tak mampu mencegah orang pergi. Aku harus pulang, saat kembali' aku bawa teman. Udin mamanya. Teman yang istimewa.Aku suka Udin ini, dia selalu mengikuti ke mana kupergi, jika aku kuliah, dia jaga mobilku di parkiran, jika aku ke mesjid, dia ikut salat dan selalu di belakangku. Aku membelikan dia pakaian yang layak. HP juga kubelikan. Dari luar dia tidak seperti orang yang keterbelakangan mental. Baru ketahuan setelah dia bicara. Pernah suatu hari dia pukuli orang yang coba ambil kaca spion mobilku. Saat itu aku parkir di depan mini market, dia tidak ikut masuk karena kusuruh jaga mobil. Saat ada pencuri kaca spion mobil, dia dengan cepat menangkap dan memukuli pencuri, dia tak membiarkan pencuri itu lari. Ada musibah lagi, Uwak Nyatan meninggal dunia, aku harus pulang,
Read more
Memperbaiki Keturunan
Untuk sesaat hening, tidak ada jawaban dari Amanda, ataukah dia sudah menikah? "Kita kopi darat saja," kata Amanda."Ok, kapan dan di mana?" tanyaku kemudian.Amanda kemudian menyebutkan tempat ngopi, sepertinya kafe mahal, akan tetapi kuiyakan juga, waktunya juga sudah ditetapkan. Hari Sabtu jam empat sore.Kembali' teringat kenangan bersama Amanda, gadis pertama yang aku sukai, dulu kami sering nonton film India di rumahnya. Amanda lebih tua dariku satu tahun, saat ini umurnya pasti sudah dua puluh dua. Teringat juga dulu dia titipkan kucing, akan tetapi aku tidak mau menerima. Ah, terlalu banyak kenangan pada gadis cantik tersebut. Akan tetapi terakhir aku kecewa padanya karena konon dia kuliah di Australia dan satu rumah bersama Lindung. Oh ya, bagaimana kira-kira kabar Lindung sekarang, dia saudaraku, akan tetapi lain ayah dan lain ibu. "Cok, mamak dan ayah sudah dapat yang cocok, " kata mamak lewat telepon malam itu, saat itu malam Sabtu, keesokan harinya ada janji berte
Read more
Mengurangi Penduduk Bumi
Aku terkejut mendengar perkataan Om Hermansyah, Childfree? Pernah kami bahas di kampus masalah itu, konon penganut child free sudah mulai banyak di Indonesia. Paham yang dibawa oleh orang yang kuliah di luar negeri, tak kusangka Amanda ikut berpaham seperti itu. Ini sungguh di luar prediksi, padahal aku mau nikah untuk memberikan cucu pada ayah, sementara calonnya ternyata tak mau punya anak? "Cok, kok malah melamun?" tanya Om Hermansyah."Iya, Om,""Aku yakin kamu bisa mengubahnya, aku tersiksa, sudah istri tak ada, anak tak mau punya anak, bagaimana hari tuaku nanti, aku juga ingin momong cucu, ada anakku satu lagi, itu pun tak mau punya anak, menyesal aku menyekolahkan mereka di Australia," kata Om Hermansyah."Sejak kapan dia berpaham seperti itu, Om?" tanyaku kemudian."Tiga tahun belakangan, dia bahkan ikuti komunitasnya, mereka ngeri," "Wah?""Tapi saya yakin kamu bisa, ini ladang dakwah untukmu, jika bisa membuat Amanda punya anak, Saya akan sangat berterima kasih sekali,
Read more
Childfree
Di satu sisi Om Hermansyah benar, ini tantangan dakwah, jika aku bisa membuat Amanda sadar, ini prestasi yang bisa dibanggakan. Apapun alasan mereka menurutku perilaku seperti itu manyalahi kodrat manusia. Pilihan mereka benar-benar salah.Mamak kembali menelepon menanyakan perkembangan, aku tidak tahu harus bilang apa, sudah empat yang ditunjukkan mamak, tak ada yang cocok kurasa. Entah kenapa aku punya kriteria tinggi memilih teman, apalagi ini untuk memilih pendamping hidup. "Bagaimana, Cok?" tanya mamak."Masih pendekatan Mak,""Kau sudah kenal dia dari kecil, pendekatan lagi?" tanya mamak."Ya, gitulah, Mak," "Udah minta nomornya Om Hernyet?" tanya mamak lagi."Aduh, lupa, Mak, udah, tenang saja mamak, aku yang urus semua, cari calonnya, cari maharnya, aku semua, mamak sama ayah tinggal terima beres," kataku. Tentu aku jadi khawatir Om Hermansyah bicara' sama mamak. Nanti mamak tahu bagaimana Amanda, aku akan dapat ceramah panjang lebar.Makin ke sini, aku jadi makin merasa, ce
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
23
DMCA.com Protection Status