All Chapters of Jadul Tapi Mantul : Chapter 131 - Chapter 140
225 Chapters
Childfree 2
Aku terhenyak mendengar perkataan Amanda, aku sudah meninggalkan salat ashar, padahal biasanya sepenting apa pun urusan salatku tak pernah tinggal. Apakah aku terlena.Udin? Ya, Allah, aku sudah menyuruhnya pulang duluan, kebahagiaan Udin hanya jika bisa mengikuti orang, kini kusuruh dia pulang sendiri. Rasanya aku lah yang dipengaruhi Amanda, bukan Amanda yang bisa kupengaruhi.Kupacu motor dengan cepat, ingin segera pulang ke rumah, tunaikan Salat isya dan bertemu Udin. "Pelan-pelan saja," kata Amanda saat motor tua itu kukebut."Aku harus cepat," kataku kemudian.Karena rumahku yang lebih dulu dapat baru rumah Amanda, aku langsung ke rumah, Amanda juga ikut. "Udin!" teriakku begitu sampai rumah.Tak ada sahutan, biasanya dia duduk di kursi kayu teras rumah. Aku berlari melihat' kamarnya, kosong. Ya, Allah. Kemanakah Udin.Coba bertanya ke penghuni kos-kosan, kata mereka Udin pergi dengan jalan kaki.Kuambil HP, coba telepon Udin, percuma, dia tak pernah tahu menggunakan HP, dia
Read more
Curang
Aku hanya tersenyum, merasa menang, kulihat semua orang masih pada heran, pendiri komunitas itu sudah pergi, dia meninggalkan teman-temannya yang melongo. "Ayo pulang, Amanda," ajakku kemudian.Amanda menurut saja, dia sepertinya masih terheran-heran, mulutnya sampai terbuka. Sampai di mobil, Udin sudah menunggu, dia membuka pintu untuk Amanda."Bagaimana caramu melakukannya, Cok?" tanya Amanda lagi."Tak penting caranya, yang penting aku menang," kataku kemudian."Ini ..." Amanda sepertinya tak mampu berkata-kata lagi.Mobil pun meluncur, tiba-tiba terdengar suara getaran hp, alat komunikasi milik Amanda yang bergetar."Halo," Amanda menerima telepon memakai pengeras suara, hp itu dia letakkan di dasboard mobil."Amanda di mana?" terdengar suara dari seberang telepon."Lagi dalam perjalanan pulang, ada apa?" jawab Amanda "Jonathan sudah kembali ini," katanya lagi dari seberang."Dia kembali?""Iya, kamu pun kembalilah, kita lanjutkan acara,""Apa yang terjadi dengan Jonathan tadi?
Read more
Restu
Aku lalu duduk, semua mata seperti memandang ke arahku, aku merasa seperti terdakwa saja. "Kami sudah bicara' dengan ayahmu, Cok, kami ceritakan semua. Tapi mereka ternyata tidak setuju, tapi mereka bilang terserah Ucok juga," kata Om Hermansyah."Jujur saja ya, kalau orang tuamu tidak setuju, Kami tidak akan memberikan adik kami untuk kau nikahi," kata seorang pria yang tadi memperkenalkan diri sebagai Abangnya Amanda."Jadi terserah kamu, Cok, mau lanjut atau tidak," Kata Om Hermansyah.Aku terdiam sejenak, kulirik Amanda, dia justru menunduk. Jika ayah dan mamak tidak setuju, aku juga jadi ragu, karena kata orang restu orang tua itu sangat perlu."Maaf, aku mau bicara dulu dengan orang tuaku," kataku akhirnya.Aku lalu pergi menjauh, terus ambil HP dan menghubungi hp ayah. "Assalamualaikum, Ayah," salamku setelah sambungan telepon tersambung."Waalaikum salam," "Ayah sudah bicara' dengan Om Hernyet ya?" tanyaku langsung saja."Sudah, Om itu sudah ceritakan semua, juga tentang A
Read more
Harta Dan Wanita
Perkataan Butet selalu menohok, aku sampai terdiam agak lama, dengan HP masih menempel di telinga. Aku bahkan disebut mereng otaknya, Udin lebih pintar dari pada aku, padahal Ustadz Rizal sendiri yang mengaku, aku lebih kuat imannya dari pada dia. Ustadz itu sendiri yang mengaku, dengan banyak harta lebih mudah berbuat baik. Sedangkan aku bisa menolak Amanda, biarpun dijanjikan harta warisan yang banyak."Bang Ucok, masih di situ kan?" kata Butet dari seberang."Masih, Tet, aku mau marah sama kau ini," kataku kesal. Masa dibilang Udin lebih pintar dariku."Bang, Abang kan paham agama, hapal Qur'an, kenapa Abang berpikiran kacau begitu?" kata Butet."Kacau? tambah lagi, tadi sudah otak mereng, kini pikiran kacau, suka-suka kau lah, Tet,""Bang, kenapa harus iri sama ustadz Rizal?""Iri yang positif lo, bukan negatif, iri yang positif itu boleh, sebagai penyemangat diri, contoh, ada orang yang lebih miskin, tapi lebih banyak sedekahnya, kita iri, boleh,""Udahlah, Bang, jika Abang lanj
Read more
Go Internasional
Tawaran yang lebih menggiurkan, beternak sapi di Australia, aku bisa go internasional, gak seperti ayah yang tingkat kabupaten saja. Ini benar-benar menggiurkan. "Kamu serius, Amanda?" tanyaku kemudian."Serius, aku sudah pernah ke peternakan orang Indonesia di Australia, wah, luas peternakannya lebih luas dari pulau bali, dia orang Indonesia lo, namanya Nisin Sunito,* kata Amanda."Wah?""Benar, papaku punya dana, kamu punya pengetahuan soal sapi, aku punya koneksi di Australia, kita bisa tim yang komplit." kata Amanda lagi."Udah, kamu pulang saja dulu, aku pikirkan dulu," kataku akhirnya."Oke, ingat, aku mau berubah, mari kita berubah bersama saling mengisi, Cinta pertamaku cinta abadi, selama di Australia aku tak pernah lupa padamu, Cok, aku selalu ingat masa-masa cinta monyet kita," kata Amanda."Hahaha, cinta monyet," di luar dugaan Udin ikut-ikutan, dia tertawa mendengar cinta monyet.Aku jadi ikutan tertawa, Amanda ikut tertawa. Lalu dia pun permisi pulang."Kok ketawa kau U
Read more
Gadis Yang Duduk Saat Minum
Merasakan diprank anak sendiri, itulah yang terjadi padaku. Ucok minta dicarikan calon istri. Aku tentu saja bersemangat, teringat dulu aku juga dijodohkan oleh orang tua. Akan tetapi setelah kutunjukkan tiga foto, dia malah menolak, alasannya tidak cantik. Untung juga belum sempat aku bicara dengan orang tua mereka. Akhirnya aku menemukan seorang gadis bercadar, pertama' dia datang ke pesantren bersama orang tuanya, melamar jadi guru di pesantren tersebut. Aku langsung terpesona melihat gadis itu, dia yang datangnya melamar pekerjaan, akhirnya kulamar dia untuk jadi menantu. Ayahnya juga setuju. Bang Parlin juga setuju, katanya ini mungkin jalannya Ucok bisa jadi pengurus pesantren.Gadis itu bernama Bilqis, suaranya sungguh merdu, aku tahu karena kami wawancarai dia karena datang melamar jadi guru. Orang tuanya seorang pegawai negeri sipil di kantor camat. Ketika kutunjukkan fotonya pada Ucok, dia malah langsung menolak, katanya tak terlihat wajahnya, lagi-lagi aku kecewa pada ana
Read more
The Power Of Love
Setelah akad nikah selesai, rombongan pengantin akan pergi ke tempat acara resepsi dilaksanakan. Tinggal Pak Penghulu dan beberapa orang di mesjid tersebut. Aku ikut masuk, Ucok dan Butet juga, kami memilih tempat duduk agak ke belakang, akan tetapi kami tetap mendengar dengan jelas pembicaraan Bang Parlin. Setelah salam dan basa-basi sejenak, Bang Parlin lalu memperkenalkan diri."Saya Parlindungan Siregar, Ini Saudara saya Partahanan Siregar, Pardamean Siregar dan ini anak saya Pahlevi Siregar. Adapun maksud kami mengajak bicara' karena anak kami ini seperti melihat calon jodohnya saat melihat Putri bapak yang bernama Tania itu, jadi kamu sepakat ingin meminang Putri bapak jadi menantu kami," Kata Bang Parlin."Wah, saya terkejut, ini benar-benar pinangan yang tidak lazim, jujur saja, sudah banyak yang coba meminang putri kami, tapi baru kali ini caranya begini. Saya tersanjung seorang Bang Parlin legenda sapi dari tanah Mandailing meminang Putri kami," kata Penghulu tersebut.Ter
Read more
Saat Mantan Datang Ke Pesta
Prosesnya berjalan lancar, kami sediakan permintaan keluarga Tania, lima puluh gram emas dan uang Lima puluh juta, ternyata Ucok sudah hubungi uwaknya. Kami sama sekali tidak diberatkan. Emas lima puluh gram disediakan Torkis. Lima puluh juta untuk keperluan pestanya resepsi di rumah Pak Penghulu dimintai Ucok ke Uwaknya Bang Partai dan Firman juga membantu."Hebat aku kan, Tet, mau kawin gak susahkan orang tua," kudengar Ucok bicara' dengan Butet. Selalu menarik pembicaraan dua anakku ini."Hebat apanya, malu iya,""Kok malu pula?""Malulah minta-minta, ngemis sana-sini," kata Butet."Kau, Tet, kau bilang pula ngemis,""Jadi itu namanya apa, minta sama Uwak Parta, minta sama Om Firman, itu namanya apa kalau gak ngemis, malu-maluin Abang,""Kan wajar, sekali seumur hidup, kok,""Gak wajar itu, Bang, kecuali ayah gak sanggup lagi, apa Abang pikir ayah senang Abang gak nyusahin orang tua mau nikah? Yang ada ayah merasa tak dibutuhkan, apa kita kekurangan uang? Sehingga harus minta-mint
Read more
Jalan Jodoh Ucok
PoV UcokAku harus menolak Amanda, niat awal sudah salah, Butet benar, masa urusan jodoh pun hasil taruhan. Saat kukatakan pada Amanda, dia tidak terima."Aku sayang kau, Cok, cinta pertamaku, aku berubah demi kau, aku sudah keluar dari komunitas itu,," begitu Kata Amanda saat aku bilang batal saja."Alhamdulillah kau bisa keluar Amanda, semoga ini benar-benar dari hatimu, bukan karena aku. ..""Jelas karena kau, Cok,""Maaf, aku tak bisa, kita sudah awali dengan salah, taruhan itu berdosa, memang kau mau berdosa terus?""Aku tidak peduli, masuk neraka pun asal bersamamu aku rela," kata Amanda."Waduh, maaf ya, kalau mau masuk neraka silahkan saja sendiri," kataku seraya pergi. Saat itu kami berbicara di halaman rumahnya. Udin lagi di mobil.Aku tinggalkan Amanda menangis di halaman rumahnya, aku memang harus tega, mamak, ayah dan Butet tidak ada yang setuju aku nikah dengan Amanda.Aku justru merasa bangga bisa menolak, siapa yang bisa menolak cewek cantik dan harta melimpah, kurasa
Read more
Liku-liku Pengantin Baru
Karen ternyata ciut juga, dia pergi dengan kaki dihentakkan ke lantai, kupandangi dia sampai naik ke mobilnya jazz -nya."Maaf ya, Tan," kataku pada istri setelah Mobil Karen pergi."Kok Abang manggil Tan, macam kependekan Tante saja," jawab Tania."Mau manggil Nia, lidahku kelu, itu panggilan mamak," kataku."Bang, sepertinya kita harus bicara," kata Tania lagi seraya duduk di lantai."Ya, aku mendengarkan,""Saat bicara dengan ayah, ayahku yakin sekali Abang ini pria soleh, tapi saat pesta pun ada orang peluk Abang, bisa gak mikirin bagaimana perasaanku, bagaimana perasaan ayahku, ayahku imam mesjid sekaligus penghulu," kata Tania."Gini, Tan, orang datang meluk Abang kan, bukan Abang yang peluk dia, terus bukan Abang balas pelukannya, apa Abang salah?" kataku."Bukan itu masalahnya, Bang, berarti Abang itu biasa peluk orang kan, di tempat ramai saja peluk orang, apalagi di tempat sepi,""Inggaklah, Dek,""Aku sudah tahan diri semenjak acara resepsi itu, Bang,""Iya, Tan, iya,Dek,"
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
23
DMCA.com Protection Status