All Chapters of Jadul Tapi Mantul : Chapter 101 - Chapter 110
225 Chapters
Sayang Bohongan?
"Maaf, Ustadz, jika perkataanku waktu itu membuatmu berubah pikiran," kataku kemudian."Gak apa-apa, Cok, aku justru senang, ada yang mengingatkan, itulah gunanya sahabat saling mengingatkan jika salah jalan, jujur, Cok, aku juga manusia biasa, Anna itu anak tunggal, hartanya banyak, tentu dia pewarisnya, imanku sempat tergoda, Cok, tapi kembali' ke mist awal, hanya untuk mengobati Anna," kataku Ustadz Rizal."Iya, Ustadz, aku permisi dulu kalau gitu," kataku kemudian.Aku pulang dengan perasaan campur aduk, antara rasa bersalah dan takjub pada ustadz ini, Anna gadis muda dan cantik, anak tunggal dosen yang sekaligus pengusaha. Tapi ustadz ini tak tergoda sama sekali, bahkan tak menyentuhnya. Akan tetapi apakah itu berdosa, adalah istri yang halal tapi tak disentuh? Atau mungkin ... Ah, pikiranku jadi ke mana-mana. Sehabis shalat Isa, aku coba hubungi Mama lagi, lewat panggilan video, ternyata Butet ada di sana, mungkin dia baru sampai."Bang, si Cantik kangen," kata Butet seraya men
Read more
Ormas Masuk Desa
PoV NiaDalam satu Minggu belakangan, dua kali Ucok minta pendapat, dua kali juga akhirnya Butet yang kasih pendapat betul. Padahal jika dipikir-pikir pendapat Butet itu bukan sesuatu hal yang besar. Seandainya memang diizinkan dosen tersebut, tak akan sampai dilema seperti ini. Dosen itu pasti tidak akan mau berpisah dengan anak tunggalnya. "Dek, Abang masih kepikiran sungai itu," kata Bang Parlin di suatu hari. Saat itu kami lagi di kebun memantau orang yang lagi panen sawit."Iya, Bang, siapa kira-kira yang racuni sungai ya?" "Entahlah, Dek, bilang dulu sama kepala desa, buat larangan mengambil ikan pakai racun," kata Bang Parlin."Iya, Bang,"Sebenarnya peraturan itu sudah ada sejak dulu, cuma peraturan tak tertulis, kini memang harus dibuat aturan serta hukumannya."Kapan bisa normal itu ikannya, Bang, pengen jugalah makan ikan sungai," kataku kemudian."Banjir dulu, Dek, jika sungai banjir besar, baru ikannya normal lagi,""Oh, entah kapan banjir besar,"Panen kali ini agak b
Read more
Kekuatan Penuh
Ibunya Sandy makin menjerit-jerit, ketua ormas itu memukul Sandy yang sudah dipegangi anggotanya . Bang Parlin akhirnya bertindak, aku justru jadi khawatir, usia Bang Parlin sudah lebih setengah abat, melawan empat pemuda mungkin tak bisa lagi. Suamiku itu lalu mendekati ketua ormas tersebut, dia tarik kerah lehernya, Bang Parlin sepertinya menggunakan ilmunya lagi. Sekali tonjok, pemuda itu terjatuh dan tak sadarkan diri. Bang Parlin memang punya ilmu yang bisa memukul orang sekali pukul pingsan, ilmunya itu sudah dia turunkan ke Torkis dan juga Ucok, Ucok bahkan sempat menggunakan ilmu itu untuk bertarung di MMA, yang berakhir dirinya patah kaki. Semenjak kenal Bang Parlin baru dua kali ini kulihat dia gunakan itu. Tiga pemuda itu jadi sibuk mengurus ketuanya yang sudah pingsan. Mereka mengangkatnya ke mobil."Awas ya!" mereka masih sempat mengancam sebelum pergi.Ibunya Sandy lalu memeluk Sandy, dari hidung anak tersebut keluar darah. Warga mulai ramai. Akhirnya hari itu kami me
Read more
Keajaiban Cinta
Segera kubangunkan Cantik, terus memandikannya dan ganti baju."Kita naik bum-bum, Mah?" tanya Cantik ketika aku memakaikan jaket. Dia sudah paham ternyata, jika pakai jaket akan naik mobil. Ada kebiasaan Bang Parlin yang aku ngikutin, dia tidak suka pakai AC mobil, dia lebih suka buka kaca dan angin bertiup. Kadang sampai ke kota pun tetap seperti itu, jadilah Cantik kupakai kan jaket jika bepergian."Iya, Inang," jawabku."Papah itut?""Ikutlah, Nang, cepat pake sepatunya ini,""Nanti belantam lagi,"Waduh, Anakku yang baru dua setengah tahun sudah ngerti ayahnya berantam."Papah berantam karena orang jahat, Nang,"Kugendong Cantik menuju mobil, dan langsung masuk mobil dan duduk di jok depan, Cantik tetap kupangku dalam mobil."Pa, papah, ada olang jahat, papa belantam," kata Cantik.Bang Parlin hanya tersenyum dan mengelus tambut anaknya, aku tahu suamiku itu tak tahu harusnya bilang apa, kami memang sudah berusaha supaya Cantik tak melihat kekerasan, akan tetapi gagal. Cantik t
Read more
Modus
"Kita pergi makan malam, Gak?" tanya Bang Parlin lagi."Ayo," jawabku kemudian.Kami keluar kamar dan turun ke lantai satu, seorang karyawan hotel kemudian menunjukkan jalan ke restoran yang dimaksud."Emang di mana restorannya? " tanya Bang Parlin."Itu, Pak, yang restoran sea food,""Restoran siput? Makanannya siput gitu?" tanya Bang Parlin lagi."Iya, Pak, ini sudah sampai, bapak menunggu di dalam," kata karyawan hotel tersebut."Dek, kurasa ada kesalah pahaman ini, masa kita mau makan siput, kan haram itu, termasuk hewan yang menjijikkan," kata Bang Parlin."Hahaha, sea food, Bang, bukan siput, artinya makanan laut," kataku sambil tertawa, sudah jaman segini, Bang Parlin masih menyisakan kejadulannya."Oh, itu," jawab Parlin seraya menunjuk Restoran tersebut. Kami masuk ke dalam, pria berkulit putih itu sudah menunggu di meja paling sudut."Silakan, Pak, Bu, ini menunya, silakan pilih," kata Johan seraya memberikan daftar menu pada kami."Ini yang paling gak kusuka dari Indonesia
Read more
Tiga Ronde Satu Malam
Malam itu kami benar-benar menikmati waktu berdua, Bang Parlin benar, ini pengalaman pertama kami bercinta' di hotel, padahal kami sering menginap di hotel, akan tetapi biasanya selalu ramai-ramai. Baru kali ini benar-benar bisa berdua. Padahal tujuan kami semula ke kota adalah menjenguk orang koma, akan tetapi berubah jadi seperti bulan madu entah ke berapa."Bang, entah sudah bagaimana orang yang koma itu?" kataku pada Bang Parlin, setelah kami selesai."Entahlah, Dek, tapi mau bagaimana lagi, kita sudah mencoba,""Gak ada obatnya kah, Bang?""Itulah, Dek, ini jarang Abang pake, guru Abang juga sudah meninggal, tapi pernah kulihat waktu kami latihan, ada yang pingsan obatnya cuma air putih dikasih guru kami, entah apa bacaannya aku gak tahu,""Tanya Torkis, Bang?""Ilmu dia aku yang turunkan, dia saja gak pernah berhasil,""Ucok, Bang,""Dia juga pasti' gak tau, Dek,""Jadi, bagaimana, Bang?""Entahlah, kalau memang kita bisa menemui yang koma itu, Abang bisa coba, kasih air puti
Read more
Mengobati Musuh
Kami berangkat pagi itu ke rumah sakit, tak terlihat lagi Johan, apa pria itu sudah sakit hati karena ditolak? Butet memang punya banyak pengagum dari berbagai orang, berbagai suku dan berbagai macamnprofesi. Yang membuat aku salut dengan Butet, dia bisa jaga diri jaga hati. Saat Ustadz Rizal menikah, dia tampak biasa saja, padahal Aku tahu dia suka ustadz tersebut. Satu-satunya Pria yang direstui Bang Parlin.Kami tiba di rumah sakit saat hari masih sekitar jam delapan, langsung disambut istrinya Gulmat, lalu dibawa ke salah satunya ruangan. Gulmat tetap seperti itu, alat-alat kesehatan menempel di badannya."Dokter bilang hanya koma, tak ada luka serius di badannya, bisa sadar kapan saja," kata istrinya."Boleh dikasih minum?" tanya Bang Parlin."Boleh, tapi rasanya percuma, Karena dia gak bisa nelan," kata istri Gulmat.Bang Parlin lalu permisi keluar ruangan sebentar. Aku dan istri Gulmat tinggal di situ. "Tadinya kami datang ke sana karena Pak Bejo bilang, mudah cari uang di s
Read more
Bolehkah Saya Pukul Suaminya?
"Abang yakin?" aku bertanya pada suamiku tersebut saat dia mulai bersiap baca entah apa."Ah, kau, Dek, buat Abang gak yakin saja,""Kan bertanya, Bang,""Hanya usaha, Dek," "Ya, udah,"Bang Parlin menarik kerah Gulmat, dia beraksi persis seperti yang dilakukannya saat membuat Gulmat koma. Lalu memukul pelan, cuma sekali. Akan tetapi tiba-tiba masuk seorang perawat. "Apa-apaan ini," katanya seraya langsung memeriksa pasien. "Apa yang kalian lakukan" Katanya lagi, Aku dan Bang Parlin tak bisa bicara apa-apa. Hanya berharap Gulmat segera sadar, sehingga kami punya alasan. Perawat itu memanggil temannya, beberapa saat kemudian kama itu sudah heboh, sekuriti juga datang. Ya, Allah. Di saat genting seperti itu, Gulmat tiba-tiba sadar, dia membuka matanya. Perawat sepertinya heran, Dokter pun dipanggil, di saat seperti itu Bang Parlin justru mengajakku untuk pergi. Saat tiba di parkiran, pria yang belajar itu masih berdiri di situ, dia kini pakai sarung tangan tinju."Pak, belum berh
Read more
Rangkul Lalu Pukul
Tanpa menunggu mereka mengetuk pintu, aku buka pintu. Ada tiga motor dan satu mobil. Bejo yang pertama keluar dari mobil tersebut."Assalamualaikum, Bu," sapa Bejo."Waalaikum salam, ada apa lagi ini?" tanyaku penasaran.Para pria itu lalu duduk di kursi kayu yang ada di depan rumah, tak kupersilahkan masuk rumah. "Ini, Bu, Pak Parlin mana?' tanyanya lagi."Belum pulang dari mesjid," "Kami tunggu saja, Bu,""Ada apa sebenarnya?'"Cuma mau silaturahmi, Bu,"Butet menghidangkan minum untuk para pria itu, tak berapa lama kemudian Bang Parlin pulang juga, dia menyalami para pria tersebut lalu duduk bergabung. Aku dan Butet juga ikut bergabung, sedangkan Cantik sudah tidur."Ada apa ya bapak-bapak," tanyaku."Kami datang atas perintah bapak pembina,""Darmawi?""Betul, Bu, kedatangan kami mau minta maaf yang sebesar-besarnya," kata Bejo."Ya, udah, dimaafkan," jawab Bang Parlin."Ada lagi, Pak, Pak Darmawi menawarkan posisi ketua kehormatan pada Pak Parlin,"kata Bejo lagi."Iya, Pak,
Read more
Cantik Hilang?
"Bang!" aku berteriak memanggil suami."Ada apa, Dek?" Bang Parlin yang lagi di kamar datang tergopoh-gopoh."Kata Ucok ada peringatan banjir bandang dari BMKG?" kataku kemudian."Iya, Dek, Abang sudah tahu, ini lagi berdoa," kata Bamg Parlin."Kok langsung doa, Bang, kan Abang yang ajarkan, usaha dulu baru berdoa," "Ini beda kasus, Dek, gak mungkin kita bisa lawan hukum alam,"jawab Bang Parlin."Setidaknya peringatkan dulu karyawan kebun, Bang?""Sudah dari tadi pagi, sapi sudah diungsikan ke bukit merah,""Semua, emang sapi bisa jalan menanjak?""Bisalah, Dek," Aku buka pintu, halaman rumah mulai tergenang air. Parit sepertinya sudah penuh. Kebun lebih rendah dari desa, jika di desa banjir selutut, di kebun bisa sudah satu meter lebih.Saat aku coba telepon karyawan kebun, sudah tak ada lagi sinyal, listrik pun mati. Ya, Allah."Kita hanya bisa berdoa, Dek, ayo kita doa bersama," kata Bang Parlin.Sementara itu hujan terus turun, jam sudah menunjukkan angka dua, tak bisa komunikas
Read more
PREV
1
...
910111213
...
23
DMCA.com Protection Status