All Chapters of Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris: Chapter 211 - Chapter 220
230 Chapters
Bab 11. Ide konyol Adrian
Setelah hari itu Yulia jadi malas bertemu Adrian, meski Adrian selalu berusaha menjalin hubungan baik dengan Yulia.[Yulia, aku minta maaf, aku tak ada maksud apa-apa, aku hanya ingin lihat kamu bahagia bersama orang yang tepat.]Sebuah pesan masuk di ponsel Yulia malam ini. Wanita berkulit putih itu hanya mendesah kesal, dilemparnya benda pipih itu ke sampingnya, lalu ia menarik selimut hingga setinggi dada, mencoba untuk memejamkan matanya, berharap rasa kantuk itu datang, kemudian ia bisa melupakan masalah Adrian dengan ide konyolnya itu.Hah! Lagi-lagi ia membuang napas kasar. Matanya tak juga terpejam. Pikirannya jauh berkelana.Kembali diraihnya ponsel miliknya. Sekedar mengintip apa ada notifikasi pesan dari Adrian lagi atau tidak.Nihil. Tak ada pesan apapun dari laki-laki itu, selain pesan terakhirnya tadi.Yulia hendak mengetik sesuatu untuk membalas pesan Adrian, tapi ia ragu, baru beberapa kata di ketiknya, kemudian di hapus lagi, hingga beberapa kali begitu. Sedangkan di
Read more
Bab 12. Kesal
"Sekali lagi maaf ya.""Ya, ya ya! Lupakan saja," jawab Yulia."Apa malam Minggu besok Kau ada acara?" tanya Adrian seraya menatap mata bening Yulia.Mesin motornya kembali dimatikan oleh Adrian."Nggak ada sih, kenapa emang?" Yulia merasa heran, tumben Adrian mengajaknya keluar malam minggu."Aku pengin ngajak kamu keluar.""Kemana?" "Ada lah pokoknya. Bisa kan?""Oke.""Sip, abis magrib aku jemput ya."Yulia mengangguk, lalu Adrian pun melajukan motornya."Adrian mau mengajakku kemana ya?" Yulia bertanya pada dirinya sendiri.'Ah aku harus dandan yang cantik, untuk malam minggu besok' Yulia bergumam sendiri. Sedangkan di sudut lain, kini Adrian menemui Ilyas, dan mengajaknya bertemu malam minggu besok."Ke Taman Merpati, ngapain?" tanya Ilyas."Nongkrong aja biasa. Lo kan jomblo, jadi mending nongkrong bareng Gue!""Gue mencium bau-bau tak enak nih," tebak Ilyas."Ah suudzon mulu Lo ah! Udah datang aja ke taman merpati malam Minggu besok ya!"Senyum Adrian mengembang melihat Ilyas
Read more
Bab 13. Ke Rumah Yulia
"Hallo selamat pagi Li, maaf ya semalam aku terpaksa pulang duluan dan menitipkan kamu sama temanku. Aku benar-benar buru-buru," ucap Adrian pagi hari melalui sambungan telepon."Tau ah! Kamu nggak bertanggung jawab banget, benar-benar keterlaluan. Jangan bilang semalam itu adalah sengaja kamu lakukan biar aku pulang sama temanmu itu, siapa lah itu namanya," ketus Yulia. Perempuan itu masih kesal pada Adrian."Ilyas.""Ya itu Ilyas. Jangan bilang kamu itu sengaja biar aku deket sama dia." Yulia memutar bola matanya jengah."Eh kok suudzon gitu sih, ya enggak lah! Aku benar-benar buru-buru semalam, kamu denger sendiri kan Dania telpon aku.""Bisa aja kan itu rekayasa kamu. Denger ya Yan, aku nggak suka kamu begitu!" "Ya, aku minta maaf Li, beneran lho aku nggak ada maksud apa-apa.""Tau ah! Aku mau tidur lagi." Yulia mematikan panggilan secara sepihak. Karena ini adalah hari minggu jadi Yulia bisa bersantai di rumah.Adrian hanya menghela napas, ternyata susah juga mendekatkan Yulia d
Read more
Bab 14. Akan dijodohkan
"Ada perlu apa kamu dengan anak saya?" tanya Anita. Sejak kehadiran Adrian dirumahnya Anita bahkan tak ada secuil pun senyum tersungging di bibir wanita berparas cantik itu. Anita merasa kini ia tengah berhadapan dengan orang dari kelas yang berbeda, tak ada basa-basi atau sekedar pemanis bibir."Saya ada perlu sebentar dengan Yulia Tante, apa boleh saya bertemu Yulia?" Merasa di tatap seperti itu membuat Adrian canggung sekaligus merasa makin minder.Anita, kembali menatap Adrian, masih dengan tatapan tak suka. Lalu kemudian kakinya mengayun menaiki anak tangga.Adrian langsung menarik napas lega begitu Anita berlalu dari hadapannya."Adrian kamu kesini?" tanya Yulia begitu terlihat sumringah melihat Adrian datang pagi itu.Selama ini memang walaupun Adrian sering mengantar Yulia pulang, tapi tak pernah sekalipun ia mampir masuk ke rumahnya, Adrian selalu menolak dengan berbagai alasan. Karena sebenarnya alasan Adrian menolak mampir cuma satu yaitu dia minder dan merasa tak pantas de
Read more
Bab 15. Yulia sedih
Wajah Yulia mendadak berubah. Menatap tajam mamanya, lalu kemudian melempar pandangan pada orang-orang yang sedang duduk di sofa ruang tamu rumahnya. Suasana yang tadinya hangat mendadak hening, senyum-senyum merekah yang tadi menghiasi wajah keluarga David berlahan memudar.Tanpa mengeluarkan sepatah katapun Yulia langsung berjalan cepat menaiki anak tangga. Tanpa memperdulikan panggilan mamanya."Yulia! Tunggu dulu, Yulia!" "Maaf ya Jeng, maaf, sepertinya Yulia masih capek, karena baru pulang kerja, biarkan dia istirahat sebentar dan mandi, baru nanti kemudian nimbrung sama kita di sini," tutur Anita dengan manis."Iya nggak apa-apa Jeng, saya mengerti kok, saya juga 'kan dulu pernah jadi wanita karir, dan saat pulang kantor itu, pikiran ruwet, badan lelah, jadi wajar kalau Yulia sekarang ini moodnya jadi kurang bagus," timpal Laras ibunya David.Sedangkan David sendiri sejak tadi melihat Yulia masuk rumah, bibirnya tak henti-hentinya menyunggingkan senyum."Cantik juga tuh cewek,
Read more
Bab 16. Gagal Melamar
Sepuluh menit berlalu Yulia hanya mondar-mandir sendiri di dalam kamarnya hingga suara ketukan kembali mengagetkannya."Yulia!" panggil Anita disertai suara ketukan pintu."I–iya Ma." Yulia tergagap, ada sedikit rasa kesal bercampur takut pada mamanya. Semenjak mamanya bercerai dengan ayahnya, sejak saat itu pula Yulia tak pernah lagi melihat sosok ayahnya, saat itu dirinya masih duduk di bangku SMP.Hanya Mamanya seorang yang ia punya, mamanya sampai rela bekerja apapun itu demi menghidupi dirinya dan Yulia, oleh karena itu Yulia sangat menyayangi mamanya."Yulia! Kamu sudah siap?" tanya Anita lagi kali ini sambil memutar hendle pintu, tapi ternyata terkunci.Walau dengan setengah hati, Yulia akhirnya membuka pintu kamar."Kamu pakai baju seperti ini? Yang benar saja kami Yulia! Jangan malu-maluin Mama dong!" pekik Anita begitu masuk kamar Yulia, ternyata anaknya hanya mengenakan baju rumahan biasa, pakai kaos oblong dan celana jeans sepanjang lututnya."Ganti baju sekarang!" titahn
Read more
Bab 17. Apakah ini Cinta?
"Sebenarnya gimana ceritanya? mau ngelamar perempuan kok ternyata justru ada tamu laki-laki beserta keluarganya di rumahnya, yang benar aja kamu Mas," ucap Dania saat mereka sudah ada di mobil. Sejak tadi ia berusaha menahan rasa penasarannya pun akhirnya memiliki waktu untuk memberondong pertanyaan pada kakaknya itu."Dia sebenarnya bukan pacarku," jawab Adrian enteng, laki-laki itu masih fokus menatap jalanan di depannya, karena duduk berdampingan dengan Faris yang fokus mengemudi.Sedangkan Dania dan Helena duduk d jok belakangnya."Hah! Yang benar saja, pacar bukan, tau-tau kamu datang mau ngelamar!" Dania tersentak kaget."Ya, aku juga nggak tahu harus gimana lagi, mau maju, memintanya untuk jadi istriku, tapi rasanya nyaliku tak cukup kuat jika harus berhadapan dengan ibunya yang sinis itu.""Lha terus tadi itu apa? Apa maksudnya kalau bukan memintanya untuk jadi istrimu?!" Dania sedikit sewot. Karena Adrian sudah beberapa kali membuat ulah, ia tak ingin kejadian-kejadian yang l
Read more
Bab 18. Menyatakan Cinta
"Makasih ya Yan, karena kedatangan kamu kemarin aku nggak jadi dijodohkan sama si David itu." Yulia berterimakasih pada Adrian. Siang ini mereka bertemu untuk sekedar makan siang bersama sekalian ngobrol."Iya sama-sama." Adrian menjawab lesu."Kamu kenapa? lesu banget," tanya Yulia."Nggak apa-apa. Cuma sekarang aku jadi merasa bersalah pada mamamu. Aku takut mamamu semakin benci sama aku." "Santai aja, biar itu nanti urusan itu aku yang ngomong." Yulia menjawab santai. Yang penting baginya sekarang dia sudah tak lagi berurusan dengan David dan keluarganya.Pertemuan Adrian dengan Yulia kali ini menghadirkan getar yang berbeda bagi Adrian. Adrian yang kini telah menyadari adanya cinta di hatinya untuk wanita di hadapannya ini kini merasa bimbang. Langkah apa yang akan ia ambil untuk ke depannya?"Kamu kenapa sih? Sakit? Atau sariawan?" tanya Yulia.Yulia merasa heran, tak biasanya Adrian jadi pendiam begini, biasanya dia banyak bicara walau hanya gombalan semata, tapi justru itu me
Read more
Bab 19. Menemui David
Malam itu juga Adrian memberanikan diri menemui Anita sekalian mengantarkan Yulia pulang.Dada Adrian berdegup kencang ketika memasuki halaman rumah Yulia, teringat kejadian kemarin malam, ia kini seperti dejavu, hanya saja kali ini ia mantap dengan perasaannya, ia yakin dengan cintanya. Apapun nanti yang akan dikatakan Anita ia harus terima dan terus berusaha mengambil hati wanita yang melahirkan gadis pujaan hatinya.Melihat kegelisahan pada raut wajah Adrian, Yulia mengeratkan genggaman tangannya, seolah menyalurkan energi dan kekuatan untuk menghadapi mamanya.Adrian menoleh sekilas ke samping dimana Yulia berdiri sejajar. Yulia mengangguk, dari sorot matanya seolah mengatakan "Semuanya akan baik-baik saja, kita akan menghadap Mama bersama-sama."Adrian balas mengangguk. Kemudian memantapkan langkahnya semakin mendekati teras rumah Yulia."Assalamualaikum." Yulia berucap ketika memasuki pintu rumahnya. Ternyata Anita sudah duduk di sofa menunggunya pulang."Darimana saja kamu?!"
Read more
Bab 20. Kecelakaan
"Aku dengar minggu depan kau akan melamar Yulia?""Ya, apa ada yang salah? Toh Yulia memang singel, kau juga bukan suaminya," sahut David. "Tentu saja salah! Karena aku akan menikah dengan Adrian." Tiba-tiba Yulia datang, dan langsung menjawab pertanyaan David, membuat dua laki-laki itu langsung menoleh ke arah Yulia. Entah ia tahu dari mana hari ini Adrian menemui David.Meski hari ini minggu, David ada sedikit keperluan, ia mengambil berkas di kantor tapi saat keluar kantor sudah ada Adrian menunggu."Li?""Ya, ini aku. Dan aku minta kamu David, nggak perlu lagi kamu datang ke rumah, karena itu semua percuma aku hanya akan menikah dengan Adrian, hanya dia laki-laki yang aku cinta." Yulia berkata sambil menarik lengan Adrian.David tersenyum mengejek."Aku rasa kau harus periksa ke dokter spesialis mata, agar kedua matamu bisa kembali melihat dengan jelas, mana diantara aku dan dia yang lebih baik. Buka matamu Yulia, buka matamu! Jelas aku lebih baik dari dia dalam segala hal! Aku l
Read more
PREV
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status