All Chapters of Istri 2 Miliar CEO Arogan: Chapter 61 - Chapter 70
135 Chapters
Bab.61 - bosku yang penakut!
"Kamu bisa membuktikannya?" tanya Andreas dengan wajah serius, sembari menatap Reyna yang berhasil gelagapan dibuatnya.Reyna yang ditanya seperti itu jadi kebingungan sendiri harus mengatakan apa, alhasil wanita itu memilih pergi dan berlari menjauh dari kamar Andreas. Andreas yang melihat tingkah Reyna hanya bisa menggelengkan kepalanya saja, lalu menatap jam di nakas yang telah menunjukan bahwa hari sudah mulai sore. Andreas merasa cukup segar ketika akhirnya dirinya biaa tidur walau hanya beberapa jam saja, bahkan mimpi buruk yang biasa menghantuinya kini tak kunjung datang saat Reyna berada di dalam pelukannya. “Ada manfaatnya juga aku menikahinya,” gumam Andreas seraya tersenyum kecil. Andreas kembali ke ruangan kerjanya, pria itu kembali membuka data data medisnya beberapa tahun silam yang selama ini ia sembunyikan rapat rapat dari orang lain selain Ken dan Clara yang memang ada di tempat kejadian bersamanya. Walau saat kejadian persisnya hanya Andreas seorang disana. “Tid
Read more
Bab.62 - masuk club malam bersama bosku!
Andreas dan Reyna akhirnya berangkat menuju ke club, tak sampai setengah jam keduanya bahkan sampai dan segera masuk ke dalam sana. Andreas mengangkat tangannya saat melihat Ken berada disana, sedangkan Reyna sudah asik masuk tanpa mengikuti Andreas yang juga tak menyadari bahwa Reyna tak berada di dekatnya. Andreas menghampiri teman temannya. “Datang sendiri?” tanya Ken pada Andreas yang menoleh ke belakang ketika ingin menunjukan bahwa dirinya tak benar benar datang sendirian. Namun ia malah kehilangan sosok Reyna. “Mungkin saja dia ingin bersenang senang sendirian.” Pikir Andreas yang mengingat bahwa Reyna yang sebetulnya ingin kemari karena merindukan tempat berisik ini. “Kenapa mengadakan pesta disini, kamu tahu aku tidak menyukai tempat seperti ini?” ujar Andreas pada Ken yang tersenyum seraya menunjuk Clara yang tengah duduk dengan seorang pria tampan. “Pacar barunya?” tanya Andreas seraya meminum segelas kecil alkohol yang ada di tangannya. Ken menganggukan kepalanya. “M
Read more
Bab.63 - adakah ruang untukku di hati bosku?!
“Aku tidak mungkin menyukainya,” ucap Andreas tanpa berani menatap Ken.Ken tertawa kecil, saat mengetahui bahwa sahabatnya ini baru saja berbohong kepadanya. “Kamu yakin dengan ucapanmu?” tanya Ken. Andreas terdiam sesaat. “Damian, disini!” panggil Ken pada seorang yang baru saja masuk ke dalam club malam. Mendengar nama Damian Andreas terlihat menoleh dengan tatapan tak suka pada pria tersebut. “Kamu mengundangnya juga, tanpa memberitahuku?” tanya Andreas yang nampaknya terlihat sangat kesal pada Ken.“Apa salahnya, Damian ikut ke pestaku. Toh sebelumnya kamu baik baik saja dengan kehadirannya, aku juga baru tahu kalau Damian sedang mengejar Reyna,” ujar Ken. Andreas mengerutkan keningnya. “Jadi karena itu kamu sengaja mengundangnya kemari, bahkan menghubungi Reyna secara pribadi agar wanita itu juga ikut malam ini?” tanya Andreas pada Ken yang bertepuk tangan. “Selain yang paling kaya, ternyata kamu juga sahabatku yang paling pintar!” ujar Ken membuat Andreas merasa kepanasan.
Read more
Bab.64 - bosku yang menggemaskan! ❤️
Andreas terbangun dengan keadaan dirinya sudah berada di dalam kamarnya. Pria itu memegangi kepalanya yang ternyata di dahinya terdapat handuk putih yang sudah mengering. “Aku…, sakit?” pikir Andreas kala itu seraya mencoba untuk bangkit dari tidurnya. Andreas berjalan dengan kepala yang masih terasa berat, namun ia tak mendapati Reyna di dalam kamar wanita itu. Andreas kembali menuju ke dapur dan hanya menemukan sop rumput laut di atas kompor. “Reyna!” panggil Andreas kala itu. Namun Reyna tak kunjung datang kepadanya, hal itu membuat Andreas mungkin berpikir bahwa Reyna sedang keluar untuk membeli sesuatu. Andreas memilih duduk di atas sofa sembari menyalakan televisi, pikirannya mulai terbayang beberapa kejadian tadi malam yang tak bisa diingatnya dengan jelas. Sampai suara pintu apartemennya berbunyi, membuat Andreas langsung berdiri seraya menatap Reyna yang baru saja masuk. “Habis dari mana?” tanya Andreas ketika tangan Reyna penuh dengan belanjaan. Reyna terlihat meliri
Read more
Bab.65 - aroma tubuh bosku!
Reyna meruntuki dirinya sendiri di dalam kamar, wanita itu terus memukuli kepalanya sendiri ketika dirinya menyesali apa yang baru saja terjadi. “Aku berniat mendiamkan Pak Andreas seharian karena alasan kemarin, tapi hanya karena diberikan tiket ke Jepang saja aku sudah bisa membalas panjang lebar ucapannya dengan senyuman pula,” gumam Reyna yang sangat kesal dengan dirinya sendiri. Mencintai memang terasa menyenangkan namun hal yang menyenangkan bisa lebih cepat berubah menjadi hal yang menyedihkan. “Padahal keberangkatannya masih di minggu depan, tapi kenapa rasanya jantungku tak bisa berhenti berdetak secepat ini,” pikir Reyna yang langsung menyimpan tiketnya di laci meja samping tempat tidur. “Ah, hampir saja aku menyatakan cinta pada Pak Andreas tadi malam,” gumam Reyna sendirian seraya menatap langit langit kamarnya. Reyna keluar kamar untuk menyeduh teh panas, lalu setelah itu ke balkon apartemen yang jarang sekali ia tempati. “Karena masih pagi, langit terlihat sangat nye
Read more
Bab.66 - kehadiran bosku yang bersama adikku!
Andreas yang baru selesai mandi merasa kebingungan dengan penampilan Reyna yang telah rapih di dalam kamarnya. “Mau kemana?” tanya Andreas pada Reyna yang berada di atas sofa dalam kamarnya. “Saya mau ke rumah sakit jenguk Jeremy sebentar,” ucap Reyna yang terlihat senang karena memang ia baru saja dikabari oleh pihak rumah sakit tentang keadaan adiknya yang kian lama semakin membaik. “Pak Andreas, saya merasa sangat senang. Jeremy sudah bisa membuka matanya dan juga menggerakan beberapa sensorik di tubuhnya,” ucap Reyna pada Andreas yang ikut tersenyum melihat wanita di hadapannya nampak bahagia. “Oh, taksi saya sudah datang,” ucap Reyna seraya bangun dari duduknya dan hendak pergi keluar sendirian. Andreas yang merasa masih kebingungan, berusaha mencegah Reyna untuk keluar lebih dulu. “Tunggu, kamu kemari hanya ingin izin untuk pergi?” tanya Andreas yang diangguki Reyna dengan senyuman sebelum wanita itu benar-benar pergi meninggalkannya sendirian di kamar. Andreas cemberut. “S
Read more
Bab.67 - (18+) berbuat dengan bosku di gedung rumah sakit!
"Pak Andreas," ucap Reyna ketika melihat penampakan Andreas di samping tempat tidur Jeremy yang terlihat sudah bisa tersenyum menatap ke arahnya.Andreas melipat kedua tangannya di dada ketika Damian terlihat masuk ke dalam ruangan itu. “Sejak kapan Pak Andreas ada disini?” tanya Reyna sembari mendekat pada sang adik yang memang berada di samping bosnya persis. “Dari mana saja kamu,” tanya Andreas pada Reyna yang langsung menjelaskan bahwa sedari tadi dirinya menemani Damian sarapan di kantin rumah sakit. “Selamat siang Pak Andreas,” ucap Damian menyapa Andreas yang berusaha untuk tetap membalas jabatan tangan pria tersebut. “Jeremy, kamu sudah bisa bicara?” tanya Reyna yang dibalas kedipan mata oleh sang adik. “Dia masih belum bisa bicara, tapi sudah mengerti dan bisa merespon dengan baik perkataanmu,” ucap Andreas menjelaskan kembali kalimat yang Dokter katakan sebelumnya padanya saat Reyna belum datang. “Ternyata adikmu sudah sebesar ini ya, saya pikir masih kecil. Jadi jangan
Read more
Bab.68 - pikiran kotor bosku terhadapku!
Reyna menggenggam tangan Andreas yang berada di bawah sana. “Di luar ada orang,” ujar Reyna dengan wajah yang nampak sudah sangat memerah karena perbuatan Andreas. Melihat wajah merah bercampur khawatir dari Reyna, Andreas akhirnya mau melepaskan tangannya dari miss v Reyna. “Kali ini saya ampuni,” ujar Andreas membuat Reyna semakin tidak mengerti sebetulnya ada salah apa dirinya dengan Andreas hari ini. Andreas merapihkan kembali pakaian Reyna yang sempat berantakan karenanya, lalu dilanjut dengan pakaiannya yang tidak terlalu berantakan. “Ayo keluar,” ucap Andreas pada Reyna yang menganggukan kepalanya. Sampai Reyna berhasil pas pasan dengan dua orang di depan pintu darurat, saat melihat keduanya masuk ke dalam membuat Reyna jadi merinding karena kembali membayangkan bagaimana jika dirinya masih berada di dalam sana bersama Pak Amdreas yang tengah melakukan hal mesum. “Kenapa wajahmu panik sekali?” tanya Andreas ketika mereka baru saja keluar dari lobi rumah sakit. “Memangnya
Read more
Bab.69 - piknik di pinggir danau!
“Jangan berusaha untuk menggodaku,” ucap Andreas membuat Reyna menatap pria itu dengan pandangan yang nampaknya kebingungan.Reyna menggelengkan kepalanya. “Saya tidak sedang menggoda Bapak,” ujar Reyna dengan bibir yang sedikit celemotan karena ice cream. “Memang seharusnya begitu, jangan lakukan hal aneh seperti tadi,” ucap Andreas membuat Reyna yang tidak mengerti hanya menganggukan kepalanya saja. Reyna tidak mau ribut dengam bosnya yang kalau kesal terlihat sangat menyebalkan. “Cepat habiskan ice creamnya,” ucap Andreas membuat Reyna mengangguk untuk kedua kalinya. “Terimakasih karena telah meneraktir saya ice cream, saya sangat senang,” ucap Reyna membuat Andreas hanya terlihat menghela napas dengan berat. “Ada lagi yang kamu inginkan?” tanya Andreas pada Reyna yang nampaknya sedang berpikir tentang keinginannya yang selanjutnya, mumpung bosnya mau menemani dan membayarkannya. “Piknik malam hari, di tepi danau,” ujar Reyna. Andreas menoleh pada Reyna yang terlihat tersenyu
Read more
Bab.70 - kekhawatiranku terhadap bosku!
Kini Reyna sudah duduk di hadapan Andreas yang masih mencoba untuk menenangkan dirinya. “Ramen yang tidak pedas untuk Bapak satu dan yang pedas untuk saya satu, chicki lalu bir. Semuanya sudah lengkap untuk dimakan saat piknik di malam hari,” ujar Reyna. “Saya melihat ini sebelumnya dari beberapa film yang sudah saya tonton,” ujar Reyna lagi sendirian. Andreas nampak mengerutkan keningnya seraya menatap ramen di hadapannya. “Kamu dengan sengaja membelikan saya ramen yang tidak pedas?” tanya Andreas dengan wajah yang terlihat serius di mata Reyna yang nampak menelan salivanya dengan susah payah. “Kamu meremehkan saya yang tidak bisa makan makanan pedas?” tanya Andreas untuk kedua kalinya pada Reyna langsung menggeleng. Jelas ia tahu Andreas kuat pedas tapi tidak sepedas seperti ramen yang tengah dibeli Reyna. Karena itu Reyna memilihkan ramen yang tidak pedas dari pada membut resiko Andreas nantinya bisa kepedesan. “Tukar,” ujar Andreas membuat Reyna menatap bosnya. “Saya bilang t
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status