All Chapters of Dikejar Cinta Mantan Suami: Chapter 121 - Chapter 130
148 Chapters
121. Masih Terluka
Tiga bulan kemudian.“Sya, antar Mama dong ke rumah teman Mama. Kamu sedang nggak sibuk kan?” pinta Amanda di Sabtu pagi.“Ya sudah, aku antar sampai depan rumahnya saja ya, Ma,” sahut Pasya kalem.Amanda berdecak sebal mendengar ucapan anaknya. Wajahnya yang semula ceria kini berubah sendu.“Ck, masak sampai di depan rumahnya saja sih, Sya. Memangnya kamu sopir taksi, yang selesai mengantar langsung pergi. Kamu ini anak Mama lho, Sya. Harusnya menjaga Mama di saat papa kamu sedang nggak ada di rumah,” ucap Amanda mulai merajuk. Wajahnya langsung ditekuk, dan bibirnya pun cemberut“Memangnya papa ke mana, Ma? Tumben amat Mama nggak ikutan pergi. Biasanya ke mana papa pergi, di situ selalu ada Mama,” sahut Pasya dengan senyum yang dikulum.“Papa sudah jalan duluan tadi, Sya. Papa juga yang suruh Mama datang dengan diantar kamu. Nanti pulangnya barulah Mama bersama Papa. Ayolah, antar Mama! Kalau kamu nggak mau, nanti papa bisa marah lho soalnya istrinya nggak datang ke sana,” jelas Ama
Read more
122. Sakit Gigi
Amanda akhirnya masuk ke dalam rumah pasangan Ridwan dan Winda dengan langkah gontai. Dia sudah siap malu andaikan Ridwan dan Winda menanyakan Pasya. Sebelumnya, antara Haikal dan Ridwan memang sudah ada omongan untuk memperkenalkan anak mereka. Sehingga, kini Amanda merasa malu kala Pasya melarikan diri.“Lho, kok kamu datang sendiri? Pasya mana? Dia nggak mau mengantar kamu?” cecar Haikal dengan tatapan menyelidik.“Eh, anu...si Pasya tadi sudah mengantar aku kemari sih, Mas. Cuma tadi dia ada telepon dari asistennya. Katanya ada perlu penting mengenai pekerjaan,” sahut Amanda berbohong.Kening Haikal berkerut. Dia menatap istrinya yang terlihat agak gugup. Dia tahu kalau saat ini Amanda sedang berbohong. Tapi, dia tak mau mengorek keterangan lebih lanjut di depan Ridwan dan Winda. Biarlah nanti di rumah, dia akan bertanya lebih lanjut pada sang istri.“Wah, nggak jadi kenalan dong. Ya sudah, nggak apa lain kali kan bisa. Sekarang dicoba dulu deh kue buatanku ini, Manda, Haikal,” uc
Read more
123. Ternyata...
Pasya melongo ketika mendapati bahwa dokter gigi yang akan memeriksanya, adalah Saskia. Seorang wanita yang mengungkap perselingkuhan Irene.“Wah, saya nggak sangka kalau kamu ternyata seorang dokter gigi, Saskia.” Pasya berkata sambil tersenyum dan menyalami Saskia.Saskia tertawa semringah, menampilkan deretan giginya yang rapi serta putih dan bersih. Membuat Pasya seketika jadi terpana.‘Baru kali ini melihat dia tersenyum, dan ternyata senyumnya manis juga. Giginya juga tersusun rapi dan putih. Dasar dokter gigi,’ ucap Pasya dalam hati.“Apa keluhan yang Pak Pasya rasakan?” tanya Saskia yang kini tampak serius, dan siap menjalankan tugasnya sebagai dokter gigi.“Gigi saya yang sebelah kanan paling ujung sakit banget, Saskia. Eh, maaf, salah sebut. Dokter Saskia maksudnya,” sahut Pasya sambil meringis menahan sakit di giginya.“Bapak ke kursi itu dulu, ya. Saya mau memeriksa gigi Pak Pasya dan sekitarnya,” ucap Saskia lembut.Pasya mengangguk. Dia lalu melangkah ke arah kursi, yang
Read more
124. Rencana Orang Tua
Haikal masuk ke dalam kamarnya dan menatap sang istri sedang mengoleskan krim malam di wajah. Dia tersenyum melihat wajah istrinya yang masih tampak cantik, meski usianya sudah tak muda lagi.“Manda.”“Hm.”“Aku kayaknya sudah mantap dengan anaknya Ridwan. Naluriku sebagai orang tua mengatakan, kalau anaknya Ridwan cocok mendampingi Pasya. Terbukti kan kalau naluriku ini benar. Dulu saat Pasya mengenalkan Irene pada kita, aku kurang sreg. Entah, kayaknya aku nggak yakin saja sama si Irene. Akhirnya terbukti kan kalau dia bukan seorang istri yang baik. Nah, sekarang pun begitu. Saat kita di rumahnya Ridwan tempo hari, anaknya itu begitu santun juga ramah dan itu nggak dibuat-buat. Menurut kamu bagaimana kalau kita jodohkan saja deh langsung Pasya sama anaknya Ridwan, ya? Jadi langsung saja kita ajak Pasya ke rumahnya, tanpa pura-pura diajak silaturahmi segala kayak tempo hari,” ucap Haikal ketika sudah duduk di tepi tempat tidur.“Tapi, kayaknya aku ngomong dulu deh sama Pasya, Mas. Ja
Read more
125. Saling Mengobati Luka Hati
“Kalian sudah saling mengenal rupanya?” tanya Haikal dengan tatapan pada Pasya dan Saskia secara bergantian.“Iya, Pa. Kebetulan Saskia ini dokter gigi yang mencabut gigi aku beberapa waktu yang lalu. Dia juga yang memberitahu aku...” Pasya sontak menggantung kalimatnya ketika tiba-tiba dia menyadari kalau akan keceplosan bicara.Haikal serta yang lainnya dengan seksama menunggu kelanjutan kalimat yang baru saja digantung oleh Pasya. Namun setelah sekian detik menunggu dan tak ada lagi kelanjutannya, keempat orang tua paruh baya itu lantas gelisah. Mereka merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh anak-anak mereka itu.“Pasya, kenapa nggak dilanjutkan kalimatnya? Apa yang diberitahu oleh Kia?” tanya Ridwan dengan tatapan penuh selidik pada Pasya.“Iya, lanjutkan kalimat yang kamu gantung tadi, Sya. Kamu jangan bikin kita di sini pada penasaran dong,” timpal Haikal, yang diangguki oleh Amanda.Pasya menghela napas panjang. Dia lalu menatap Saskia yang kini hanya bisa mengangkat kedua b
Read more
126. Ratapan Hati Irene
Winda yang sempat mendengar gumaman anaknya, lantas buka suara.“Mau saja, Kia.” Winda berkata sambil mengulum senyuman dan mengedipkan sebelah matanya.“Mama semangat sekali. Padahal yang dikirimi pesan aku, tapi Mama yang heboh,” ucap Saskia dengan tawanya.“Namanya juga orang tua, Kia. Waktu kamu menangis dan mengadu pada Mama kalau Raka berselingkuh, Mama ikutan sakit hati. Bahkan mungkin hati Mama lebih sakit dari kamu. Makanya Mama memaksa kamu untuk kasih tahu siapa selingkuhannya si Raka itu. Mama mau datangi perempuan itu. Tapi, kamu melarang. Kamu lebih memilih cara kamu sendiri untuk membalas sakit hati kamu. Begitu yang kamu bilang saat itu. Jadi Mama menurut saja, yang penting hati kamu bisa tenang,” sahut Winda. Dia mengusap lembut pipi mulus Saskia seraya berkata, “Mama nggak menyangka, kalau kamu berhasil membalas sakit hati kamu pada perempuan itu. Jujur saja, cara kamu itu elegan sekali, Kia. Kamu nggak perlu marah-marah pada perempuan itu. Tapi, pada akhirnya peremp
Read more
127. Tes DNA
Seorang pria tampan bertubuh tinggi tegap baru saja keluar kantor, dan kini sedang melangkah ke area parkiran mobil. Waktu baru menunjukkan pukul lima sore, namun karena mendung yang kini menghiasi langit, membuat suasana terasa lebih gelap. Pria itu berlari kecil menuju mobilnya karena gerimis mulai membasahi bumi.Tepat ketika pria itu tiba di sisi mobilnya, tiba-tiba dua orang pria bertubuh kekar menghampirinya.“Sebaiknya Anda tinggalkan dulu mobil Anda di sini. Kami ada perlu penting, dan silakan masuk ke dalam mobil yang sudah tersedia!” ucap salah seorang pria bertubuh kekar itu.“Hei, kalian ini siapa? Kenapa datang-datang langsung main perintah begitu saja sih?” sentak pria muda itu dengan tatapan tajam ke arah dua pria kekar, yang sekarang justru mengapit dirinya.“Sudah jangan banyak tanya. Sekarang ikuti saja perintah kami kalau Anda mau selamat,” sahut salah satu pria kekar itu.“Ya nggak bisa begini juga dong. Masak kenal juga nggak, tiba-tiba mau bawa saya ke mobil itu
Read more
128. Bertemu Mantan
Diah tersenyum mendengar ucapan Anwar. Dia lalu berkata lirih. “Biarlah aku edan, War. Yang penting aku nggak punya cucu haram. Kalau bayi itu anak Pasya, aku lega. Bukan karena Pasya adalah orang kaya, tapi karena nantinya status cucuku jelas. Tumbuh di rahim Irene karena pernikahan yang sah, meski sekarang sudah berakhir pernikahan itu karena kebodohan anakku sendiri.”Anwar menganggukkan kepalanya, paham akan maksud Diah. Namun untuk melenyapkan bayi itu, rasanya dirinya tak tega. Selain itu, perbuatan tersebut bertentangan dengan hati nuraninya serta melanggar kode etik. “Semoga hasilnya nanti, bayi nya Irene adalah anak mantan suaminya,” ucap Anwar dengan senyuman.“Aamiin,” sahut Diah dengan senyuman.Setelah segala urusan di rumah sakit selesai, mereka pun kembali ke mobil. Tampak Raka yang mulai kurang nyaman dengan situasi di dalam mobil, ketika mobil bergerak meninggalkan area rumah sakit.“Ren, aku berhenti di depan aja. Aku naik taksi aja ke kantor. Mobilku masih ada di p
Read more
129. Kabar Dari Irene
Mata Irene berkaca-kaca kala dia dan Pasya bersitatap di jarak beberapa meter dari meja yang dia tempati.Diah yang melihat anaknya kini berwajah sendu, lantas mengusap punggung Irene. Berusaha menguatkan anaknya. Dia juga melihat kalau Pasya sama sekali tak berniat untuk menghampiri Irene. Bahkan kini Pasya sudah bersama dengan wanita lain. Diah tak menyalahkan Pasya, karena saat ini status pria itu adalah seorang duda. Hanya yang dia sayangkan adalah sikap Pasya yang sepertinya tak ingin menjalin silaturahmi dengannya. Meskipun dirinya kini adalah seorang mantan mertua bagi Pasya, seharusnya pria itu tetaplah bersilaturahmi dengannya. Marah pada Irene, tentu tidak dengannya karena dirinya juga tak tahu menahu perihal perselingkuhan yang dilakukan anaknya. Begitu menurut pemikiran Diah.“Sudahlah, Ren. Kamu jangan bersedih lagi. Sekarang kamu harus ikhlas menjalani semua ini. Jangan menyiksa diri sendiri dengan terus bersedih. Menyesal sih boleh saja. Tapi, semua sudah terjadi kan. S
Read more
130. Menemui Irene
Seto lalu menyerahkan amplop berisi hasil tes DNA itu pada Haikal.Haikal dengan tangan gemetar, segera membuka amplop dan langsung membaca hasil tes DNA tersebut. Begitu juga dengan Amanda yang merapat ke sisi suaminya, agar bisa ikut membaca isi dari kertas yang sedang dipegang oleh Haikal.“Mas, bagaimana ini?” tanya Amanda berbisik.Haikal terdiam dan menghela napas panjang. Dia lalu melipat kertas itu dan menyerahkan kembali pada Seto.“Saya akan sampaikan hal ini pada Pasya. Dia nggak tinggal lagi bersama kami. Jadi nanti keputusannya ada pada Pasya. Apakah dia akan melakukan tes DNA juga atau bagaimana? Kita tunggu saja reaksinya. Kalau saya pribadi, maka saya akan sarankan Pasya untuk lakukan tes DNA juga. Agar dapat bukti akurat kalau bayi itu memang seratus persen anak Pasya, cucu saya. Maaf ya, Pak, Bu, bukan saya merendahkan Irene. Tapi, anak kita bercerai kan karena Irene yang terbukti...maaf, berselingkuh. Jadi setelah itu tiba-tiba hamil, wajar kalau kami masih ragu. Ja
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status