Semua Bab Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku: Bab 141 - Bab 150
202 Bab
Bab 141 Melakukan Saran Dokter
Bayu Memeluk istrinya dengan sangat posesif, sudah dua hari ini ia berada di rumah sakit. Setelah pertemuan pertama dengan istrinya, kerinduannya belum terobati sepenuhnya."Ma, apa bisa kita keluar sebentar? Satria biar ditunggu Doni!" pinta Bayu."Memangnya kemana?" tanya Naila."Kita coba saran dokter, 'kan tidak ada salahnya Ma, kondisi Satria sudah lebih baik dan di depan rumah sakit ini ada hotel, kita cek in sebentar, satu jam saja. Mau ya Ma? Mumpung Satria masih tidur," ungkap Bayu.Naila terdiam semburat merah menghiasi wajahnya, ia menundukkan kepala tajam. Bayu menatap istrinya penuh rasa kerinduan yang amat sangat, lima tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk menunggu kekasih hati kembali di sisinya, kerinduan yang menumpuk ingin ia tuntaskan sedikit demi sedikit, senyum terulas di bibir tipisnya."Ma, mau, 'kan, please?" pintanya dan pada akhirnya Naila pun mengangguk. ia tidak sampai hati pada Bayu yang sudah lama memendam kerinduannya.Mereka beranjak dari duduknya, d
Baca selengkapnya
Bab 142 Kejutan
Dua hari berikutnya Hattan sampai di jakarta, ia langsung pergi ke rumah sakit sebab Bayu belum memberitahukan padanya dimana ia bertempattinggal saat dia sudah sampai di Jakarta.Setelah dua malam perjalanan dengan mobil, Hatan tiba di basement rumah sakit lalu memakirkan mobilnya kemudian ia keluar bersama dengan Istri dan anaknya menuju kedalam rumah sakit.Mereka menyusuri lorong rumah sakit menuju kamar inap satria, sampai di sana, ia bertemu dengan Doni."Bagaimana amankah?" tanya Hatan pada Doni"Aman Bang, apa saya kembali sekarang?" tanya Doni pada Hatan."Nanti dulu Don, aku mau menemui Pak Bayu," jawab Hatan sambil mengajak anak istrinya masuk,Satria sangatlah senang saat melihat Clarissa datang dan matanya mencari seseorang melihat ke arah pintu kamarnya yang terbuka."Nara dan Om Dokter gak datang?" tanya Satria."Om Dokter belum bisa ke sini masih sibuk, mungkin mereka besok baru datang, Boy," ucap Hatan.Kalau besok ke sini tidak akan ketemu aku karena aku hari ini aka
Baca selengkapnya
Bab 143 Bertemu Cucu
Melati berjalan ke ara Naila, lalu memeluk tubuh yang terlihat kurus itu. "Kenapa baru pulang setelah sekian lama? Apa kau tidak kasihan pada kami? Mulai sekarang jangan pergi lagi, masalahmu adalah masalah kami, Nak," ucap Melati."Maaf Ma, Naila takut akan berimbas pada keluarga kalian," jawab Naila.Melati mengurai pelukannya lalu menatap menantunya dan menghapus airmata menantunya itu. "Tidak itu semua tidak akan terjadi Bayu akan bisa mengatasinya."Mana cucuku?" tanya sambil mencari bocah lelaki kecil. Saat Melatih sibuk dengan Naila. Herlan menghampiri cucunya lalu menggendongnya dan membawa ke pangkuannya dan terdengar olehnyq tertawa bocah kecil membuat Melati mencari sumber suara itu."Kenapa Daddy main serobot saja?" tanya Melati."Lah Mama kan masih sibuk dengan menantu Mama jadi akulah yang sama cucuku ini. "Sini sayang sama Oma, Namamu siapa sayang," tanya Melati."Satria, Oma," jawabnya sambil tersenyum.Setelah bercengkerama dengan sangat cucu Melati menatap taman pa
Baca selengkapnya
Bab 144 Maaf Tidak Akan Cukup
Melati menatap menantunya lalu ia bertanya pada wanita itu, "Siapa pria ini, Nak," tanya Melati. "Oh itu, Tuan Hatan suami Mbak Lia, dialah yang menolong saya waktu itu dan sudah menganggap saya adiknya dan Satria sebagai keponakannya sendiri. Dia diminta Mas Bayu tinggal di rumah sebelah. Ma, maafkan saya yang telah meninggalkan dan menelantarkan Mas Bayu karena ketakutan saya sendiri," ucap Naila sambil menundukkan kepalanya ia tidak berani menatap perempuan itu.Melati menoleh pada menantunya itu, ia pun tersenyum. "Lupakanlah, tulis kisah baru di rumah tanggamu, Nak. Tak perlu mengingat kesalahan yang telah berlalu. Bukan kau saja yang salah, Bayu juga ikut andil dalam hal ini tidak sanggup mempertahankan dan memperjuangkanmu. Mulai sekarang genggam erat tangan suamimu juga putramu, kau akan kuat menghadapi pusaran angin yang menggoyang bahtera rumah tanggamu," ucap wanita itu paru baya itu dan Naila menatapnya lalu mengangguk kuat dengan mata berkaca-kaca.
Baca selengkapnya
Bab 145Tercium Keberadaannya
Tiga hari kemudian kabar Naila ada di Jakarta terdengar juga oleh Regan, Pria yang baru saja melampiaskan hasratnya pada istri ketiganya itu segera turun dari ranjangnya dan langsung ke kamar mandi setelah mendapatkan telpon dari anak buahnya.Lima belas menit kemudian, ia keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian, lalu keluar dari kamarnya setelah menyambar handphonenya meninggalkan istrinya yang terkulai lemas karena dihajar beberapa kali olehnya.Sambil menelpon ia berjalan keluar dari apartemennya. "Di mana kamu melihatnya?" "DI rumah sakit kangker Dharmais, Tuan," jawab seseorang dari telpon selulernya."Apa dia sakit?" tanyanya dengan hati cemas sebab jika Naila sakit kanker jelas mungkin sudah tidak menarik lagi untuknya. Namun ia tidak percaya begitu saja dan ia ingin melihat secara langsung apakah wanita itu benar-benar dirawat di rumah sakit itu.Regan segera masuk kedalam mobil dan memacu mobilnya ke rumah sakit Dharmais. Sesampainya di sana ia pun turun dari mobil dan
Baca selengkapnya
Bab Serangan Regan
keesokan harinya saham perusahaan Herlan Corp mengalami penurunan yang sangat dratis. Bayu menerima telepon dari stafnya bahwa ada isu miring terhadap perusahaan mereka. Pria itu menghampiri Naila istrinya dan berpesan pada wanita itu untuk tidak pergi kemanapun juga dalam kondisi seperti ini dan tetap berada di rumah lalu ia menghubungi Hatan untuk berjaga istri dengan sangat baik karena ia yakin bahwa ini adalah ula dari tuan Regan untuk memecah perhatiannya dari anak dan istrinya yang mungkin akan menjadi kesempatan untuk mereka menculik istrinya itu.Ia Menatap Naila seolah berat untuk meninggalkannya. "Mas, Pergilah aku tetap akan di rumah tidak kemana-mana, percayalah aku tidak akan pergi lagi meninggalkanmu, di sinilah tempat yang paling aman dan Mas Hatan akan menjagaku dengan sangat baik maka fokuslah untuk menyelesaikan masalah perusahaan, Mas," pesan Naila.Setelah Bayu merasa yakin bahwa istrinya tidak akan pergi kemana-mana, begitu juga anaknya tetap tinggal di dalam rum
Baca selengkapnya
Bab 147 Kacau
Naila berjalan ke dapur meminta bik Surti menyiapkan minuman dan hidangan ke ruangan kerja lalu ia kembali bergabung di sana membahas tentang penyelesaian masalah yang dihadapi saat ini.Perbicangan mereka terhenti saat bik Surti masuk menghidangkan minuman dan makanan, setelah bik Surti keluar dari ruangan tersebut mereka melanjutkan perbincangannya.Ada beberapa ide yang dikemukakan Naila untuk mengatasi persoalan perusahaan, membuat Bayu semakin kagum pada sang istri.Semua sibuk, di perusahaan juga dipimpin oleh Frans dan Jelita mereka mengatasi permasalahannya kantor yang tiba-tiba sulit, hingga waktu makan siang pun mereka belum selesai.Semua divisi sibuk tak terkecuali Firda. Selama tiga hari yang lalu ia libur dari pekerjaan barunya dengan Dokter Rizal sebab pria itu mengurus mutasi pekerjaannya ke Jakarta, dan seharusnya hari ini dia akan bertugas kembali, tetapi ia harus meminta ijin pada pria itu untuk tidak bisa datang hari ini karena suatu hal terjadi di perusahaannya.D
Baca selengkapnya
Bab 148 Tertebak
Dokter Rizal pun pergi setelah berpamitan pada Firda, Ia berjalan dengan sangat cepat ke dalam lift. Pintu tertutup saat Ia menekan angka satu. Tak lama kemudian ia sampai dan lansung masuk ke mobilnya yang berjalan dengan kecepatan kencang, pikiran sedang menebak-nebak apa yang terjadi antara sahabatnya dengan ayah itu.Selama ini teman-teman tidak pernah mengetahui identitas orang tuanya, karena ia menutup rapat -rapat identitasnya itu. Ia malu punya ayah yang suka menikah dan main perempuan.Tiga puluh menit kemudian ia sampai di kediaman Bayu, Ia pun mengucap salam yang di jawab Oleh bik Surti. "Oh Den Rizal, ayo mas masuk, Den Bayu dan nyonya serta temannya ada di ruangan kerjanya, Mari saya antar," ucap bik Surti sambil berjalan mendahului Dokter Rizal ke sebuah ruangan setelah sampai di depan pintu bik Surti mengetuk beberapa kali tidak lama kemudian pintu terbuka dan Naila yang biasa dia panggil Rosmala itu berada di depannya.Naila terpaku dan terbelalak melihat Dokter Rizal
Baca selengkapnya
Bab 149 Praduga
Jam sembilan malam akhir saham Herlan Crop menguat kembali, semua merasa lega begitu pula staf kantor. Dokter Rizal menelpon Firda dan mengatakan akan menjemputnya."Bay aku pulang dulu ya terimakasih makan malamnya," ucap Dokter Rizal."Tidak menginap di sini," tawar Bayu pada Dokter Rizal."Tidak, aku harus menjemput seseorang," jawabnya.Hugo, hanya menatap Dokter Rizal, ia tidak mencegah sahabatnya itu untuk pulang duluan."Ok! hati-hati di jalan ya," ucapnya pada Dokter Rizal. Kedua sahabatnya tidak tahu betapa gemuruhnya hati Dokter Rizal karena tahu ternyata ayah adalah sumber masalah antara Bayu dan Naila dan berusaha merongrong pernikahan mereka, sungguh ini membuatnya malu, bagaimana jika Naila tahu kalau dia adalah putra dari lelaki gila yang mengejar wanita itu.Dengan langkah lebar ia keluar dari rumah Bayu dan langsung masuk kedalam mobilnya. Ia memacu dengan kecepatan sedang dan berusaha untuk meredam kem
Baca selengkapnya
Bab 150 Tanda-tanda
Mobil Dokter melaju kembali menuju apartemen sang Mama, semenjak tak ada lagi kehangatan cinta mereka mamanya tinggal di apartemen, tetapi sang Daddy selalu tahu tempat tinggal sang Mama dan akan datang jika sang Mama ikut campur urusannya.Mobil berhenti di basement gedung megah, Dokter Rizal melepaskan sabuk pengaman dan menoleh pada Firda."Ra, ayo ikut!" pinta Dokter Rizal"Namaku bukan Ra, Dok!" protes Firda sambil melepaskan sabuk pengamannya."Aku tidak bisa menyebut nama dengan huruf d yang ada di tengah, gak enak di lidah seperti makan daging dimasak tapi belum matang jadi susah nelennya. Lebih enak, Ra anaku ku panggil Na saja," kekehnya sambil meraih jemari Firda dan menggandengnya disepanjang perjalanan."Terserah, Dokter saja," jawabnya kesal "Ya jelas, Ra. ini, 'kan mulut saya, Ra," ucap Dokter Rizal sambil terkekeh "Dok, saya belum tua tidak usah di gandeng," ucap Firda."Kamu masih kecil takut hilang, kamu masih belum tahu area sini, kalau hilang bagaimana, nanti ana
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
21
DMCA.com Protection Status