All Chapters of Terpenjara Hasrat Adik Ipar : Chapter 111 - Chapter 120
137 Chapters
110. Jangan Bunuh Bayiku
"Aku harap Laura tidak akan meninggal karena rencana kita akan gagal kalau dia sampai meninggal. Brian, apa rencana kamu selanjutnya?" tanya Lussy."Aku harap di tidak akan meninggal karena dendamku belum tuntas. Lussy, ancam saja dia dan buat Laura menurut sama kita," jawabnya."Laura tetaplah lemah jika itu menyangkut bayinya. Kita akan menggunakan bayinya untuk mengancamnya agar mau menuruti kita," sahut Lussy yang tertawa jahat."Kamu saudara kembar yang kejam, Lussy. Aku suka kamu yang tidak munafik seperti Rendra dan Laura," ungkapnya."Kita akan bunuh bayi Laura, jika di tidak menurut sama kita." Lussy tertawa jahat bersama Brian.Beberapa menit kemudian suara tangisan bayi terdengar dari ruangan persalinan tempat Laura melahirkan. Suster sudah mengurusi Laura dan bayinya, Dokter wanita itu ke luar dari ruangan itu. Dia mengucapkan selamat pada Lussy dan Brian."Pasien selamat dan selamat Anda mendapatkan keponakan yang tampan dan sehat," ucap Dokter."Terimah kasih Dokter! Suda
Read more
112. Selamatkan Laura
"Siapa kamu? Kenapa kamu tahu aku sedang mencari Laura, istriku?" jawab Rendra."Tuan Rendra, saya dari rumah sakit yang berada di Bali. Nona Laura sudah melahirkan Caesar kemarin tapi pagi tadi dia sudah pergi. Dia pergi dengan wanita yang mirip Anda," kata Dokter rumah sakit yang mengenal Rendra."Apa Laura melahirkan? Kamu dokter rumah sakit di Bali waktu aku liburan ya? Terimah kasih atas informasinya," jawab Rendra.Rendra mematikan ponsel itu dan dia sudah tahu siapa yang menculik Laura. Lussy adalah dalang dibalik Laura yang menghilang. Dia saat itu juga ada asisten pribadinya yang melaporkan sesuatu pada Rendra."Tuan Rendra, Brian tidak ada di kantor dan dia tidak masuk kerja sama sekali. Anda menyuruh saya untuk mencarinya tapi belum ditemukan," kata Asisten pribadinya."Sudah ada kabar, pasti Brian bersama Lussy. Dokter kenalanku di Bali mengabarkan Laura istriku sudah melahirkan dan Lussy yang berada disana. Ayo kita kesana dan sematkan Laura," jawab Rendra."Tuan, syukurla
Read more
111. Lumpuhkan Mereka
"Sialan! Dia tidak mau menerima panggilan dariku. Aku yakin ini Kak Brian, dia melakukan semua ini demi mendapatkan perusahaan kembali," Rendra marah karena nomor yang tidak dikenal itu tidak menerima panggilan darinya."Tuan Rendra, aku tidak sangka Tuan Brian begitu licik. Padahal dia yang menjual sahamnya pada Anda saat perusahaannya akan bangkrut tapi dia sekarang menculik Nona Laura," sahut Asisten pribadinya yang mendengar perkataan Rendra."Kamu bersiaplah! Bilang pada anak buahku malam ini kita akan menyerang dan melumpuhkan mereka," jawab Rendra dan dia menyuruh asisten pribadinya untuk bilang pada anak buahnya malam ini dia akan ke villa Brian untuk menyerang."Siap Tuan, kita akan siapkan malam ini kita akan menyerang mereka," jawab asisten pribadinya.Saat ini Brian sedang tertawa bersama Lussy di taman belakang villa pribadinya."Aku sudah kirim pesan pada Rendra pasti dia akan menemukan lokasi villa ini cepat atau lambat. Dia pasti membawa anak buah banyak tapi aku sudah
Read more
112. Laura dan Bayi Koma
"Jangan tembak anakku Kak Brian. Aku akan alihkan semua harta Papa jadi milik kamu," kata Rendra yang ketakutan karena putranya yang belum pernah dia temui akan di tembak mati oleh Brian."Baguslah! Kamu mengerti, tapi tidak semudah itu. Kamu datang kesini dan lihatlah!" Brian membanting bayi mungil itu ke lantai. "Tidak! Bayiku! Rendra, selamatkan bayiku." Laura mendekat lalu Brian menemabaknya."Hahaha... Rendra rasakan kehilangan orang yang kamu cintai. Dua orang istri dan anak kamu sudah tiada," kata Brian."Kurang ajar! Kalian harus merasakan rasanya di tembak juga." Rendra melesatkan tembakan pada Brian dan Lussy mereka berdua terkapar."Kalian cepat bantu aku. Cepat bawah istri dan bayiku ke rumah sakit terdekat. Kalian selamatkan dua orang musuhku juga tapi sekap mereka jangan biarkan mereka kabur," suruh Brian."Ya Tuhan Nona Laura dan bayi Anda. Cepat bantu aku untuk membawa kedua musuh Tuan Rendra. Lalu bantu Tuan Rendra untuk membawa Nona Laura dan bayinya ke rumah sakit,"
Read more
113. Penyiksaan
Rendra saat ini langsung memanggil dokter karena dia begitu senang bayinya tangannya bergerak. Dia menuju ke ruangan dokter memanggil dokter agar bisa memeriksa sang bayi. Dokter yang dipanggil Rendra segera menuju ruangan inap bayi mungil yang belum 3 bulan itu."Dokter, bagaimana keadaan bayiku? Dia tangannya tadi bergerak?" tanya Rendra."Ini suatu hal bagus semoga dia bisa sadar, dia bisa merespon Anda saat Anda bicara dan memegang tangannya," jawab Dokter.Saat sang dokter baru menjawab terdengar suara bayi yang menangis, itu bayi Rendra langsung menangis kencang.Oekk...Oekk...Dokter dan Rendra mendengar suara bayi itu dan mereka kaget."Ya Tuhan, bayi Anda sadar dan syukurlah! Ini keajaiban dari Tuhan, Tuan Rendra." Dokter memeriksa denyut bayi Rendra dengan stetoskop."Syukurlah! Putraku sadar, tinggal menunggu istrinya Laura belum sadar." Binar bahagia dari wajah Rendra terlihat karena salah satu dari dua orang yang dia sayang sudah sadar.Dokter setelah memeriksa bayi Rend
Read more
114. Mama Tiri Bunuh Diri
"Baik Tuan! Saya akan segera pergi memanggil dokter pribadi Anda," jawab anak buahnya lalu segera pergi melaksanakan apa yang di perintah Rendra. Rendra mengepalkan tangannya saat melihat Lussy dan Brian terkapar pingsan di depan matanya."Kalian akan rasakan bagaimana ketakutan Laura dan kalian tega bayiku masih tidak tahu apa-apa kalian banting ke lantai." Rendra segera pergi meninggalkan Lussy dan Brian yang sedang pingsan berlumuran darah.Saat ini Rendra menuju kamarnya lalu dia mandi. Dia ingin menghilangkan darah yang ada di tangannya karena tadi dia memukul Brian. Dia tidak mau tangannya berlumuran darah dan tidak mau membunuh mereka berdua. Dia hanya akan menyiksa mereka sampai hidup segan matipun tidak mau."Aku tidak akan membunuh kalian tapi saat ini aku akan menyiksa kalian." Rendra hanya mandi dan berganti baju saja, lalu dia ke rumah sakit untuk menjaga Laura dan bayinya. Di rumah sakit Laura begitu panik karena dia takut Rendra akan membunuh Lussy dan Brian. Laura yak
Read more
115. Brian Koma
"Papa, kenapa kamu pingsan?" Rendra panik melihat Papanya pingsan saat di baru sampai di rumah sakit.Rendra meminta dokter rumah sakit untuk memeriksa Papanya karena dia takut penyakit jantungnya kambuh lagi."Dokter, tolong Papa saya! Dia pingsan, saya takut penyakit jantung Papa saya kambuh," ucap Rendra."Suster akan membantu Anda membawa Papa Anda ke ruangan pemeriksaan. Saya akan memeriksa Papa Anda. Memang benar tidak mudah merelakan istri yang meninggal karena bunuh diri," Dokter merasa kasihan pada Papa Rendra.Pap Rendra sudah berada di ruangan pemeriksaan dan dokter sudah memeriksa denyut nadi juga tekanan darahnya juga. Saat Dokter memeriksa pasien, pasien itu langsung tersadar dari pingsannya. Papa Rendra sadar dan dia langsung bangun untuk melihat mayat istrinya yang sedang di periksa oleh dokter. Beberapa polisi berada di rumah sakit karena menjaga jalannya pemeriksaan jenazah Mama Brian yang meninggal karena bunuh diri."Saya mau melihat mayat istri saya, Dokter. Maafk
Read more
116.Bayi Mungilku
"Aku hanya menembaknya dengan pistol, aku juga melakukan penyiksaan karena dia tega menyakiti kamu dan bayi kita. Bayi kita dia banting ke lantai membuat akun begitu kesal dan dia harus merasakan penyiksaan dariku," jawab Rendra."Aku tidak sangka, kamu bisa balas dendam demi aku dan anak kita. Jangan biarkan Papa kamu tahu kalau kamu yang membuat Brian seperti itu karena aku tidak mau Papa kamu mengalami penyakit gagal jantung, dia baru saja di operasi penggantian jantung jadi dia tidak boleh banyak pikiran," ucapnya."Papa akan baik-baik saja, aku akan melindungi dia karena dia Papa yang aku punya. Kamu tenang saja, Briand an Lussy akan mengalami penderitaan yang sama.Saat Laura dan Rendra dalam perjalan kembali ke rumahnya, saat ini Lussy sedang berada di ruangam bawah tanah seorang diri. Dia tidak melihat dimana Brian berada. Dia sama-sama pingsan dengan Brian, lalu dia bertanya pada anak buah Rendra."Dimana suamiku?" tanya Lussy."Suami kamu meninggal sepertinya karena dia di te
Read more
117. Kalian Sudah Berhasil
Anak buah Rendra melihat Brian sudah sadar dan dia menelpon Rendra tapi Rendra tidak menjawab panggilan anak buahnya karena sibuk dengan acara untuk putranya. "Aduh! Tuan Rendra pasti sibuk. Biarkan saja! Aku akan mengawasi Brian saja," kata anak buahnya."Rendra sedang sibuk apa?" Brian bertanya saat anak buahnya selesai menelpon Rendra."Dia sibuk dengan acara pesta kelahiran putrinya jadi kenapa kamu bertanya," jawab anak buahnya.Brain hanya diam saja karena dia merasa Rendra sudah berhasil menghancurkan dirinya dan Lussy."Kurang ajar! Tunggus saja balas dendamku! Aku akan membunuh kalian semua," teriak Brian yang saat itu sudah selesai diperiksa oleh Dokter."Hei kamu diam saja, tidak usah balas dendam karena kamu itu pantas mendapatkan ini semua. Anak dari pembunuh juga akan membunuh adiknya sendiri," sahut anak buah Rendra."Diam kamu! Aku tidak mau kamu ikut bicara," pekik Brian.Anak buah Rendra pergi saat Brian sudah sadar dari komanya. Dia seperti mendapat kesembuhan dan k
Read more
118. 2 tahun Berlalu
"Tolong jawab segera! Apa yang terjadi pada Papa saya Dokter?" tanya Rendra."Papa Anda koma dan dia kemungkinan tidak akan sadarkan diri lagi. Jantung yang baru itu terlihat lemah akibat serangan sock baru saja," jawab Dokter."Apa? Papa akan koma lama? Kenapa bisa?" Rendra sangat kaget mendengarkan ucapan Dokter."Anda yang sabar, mungkin nanti ada keajaiban Tuhan. Mungkin bisa sadar kembali dan saya tidak bisa memprediksinya." Dokter menepuk pundak Rendra yang saat itu dia kaget melihat apa yang terjadi pada Papanya."Tidak! Papa akan seperti mayat hidup, jika koma terlalu lama. Brian, dia itu pembunuh Mama dan juga pembunuh Papa. Aku ingin dia meninggal saja, Papa apa kamu akan memaafkan Brian karena ulah dia kamu seperti itu?" tanya Rendra."Saya akan kembali ke ruangan saya. Pasien sudah di pindahkan ke ruangan khusus perawatan. Saya harap Anda dan sekeluarga sabar dan tetap mendo'akan pasien akan segera sadar." Dokter pamit dia segera pergi meninggalkan Rendra dan Laura.Rendra
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status