Semua Bab Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam: Bab 41 - Bab 50
169 Bab
41. Lepaskan mereka!
Luca meninggalkan rumah kediaman keluarga Gonzales setelah melihat betapa kehancuran dalam rumah tersebut. Semua barang berharga milik pria itu dirampas oleh anak buah Luca."Bawa semua! Kosongkan rumah ini dan hanya bersisa pakaian yang melekat di tubuh mereka. Semua surat berharga menjadi milikku!" perintah Luca dengan semua kemarahan.Gonzales terduduk dengan lesu dan patah semangat. Tidak ada jalan lagi bagi dia karena sudah berani mengacaukan hidup seorang Luca.Nyawa mereka bertiga akan terancam kapan saja. Luca duduk di hadapan mereka dengan pistol di tangannya. Sebuah peluru yang siap diledakkan kapan saja."Bagaimana dengan istrimu?" Gonzales bertanya dengan suara gemetar."Kalian lucu dan bodoh! Apakah aku akan menganggap putrimu yang jorok itu sebagai istriku?"Gonzales melihat ke arah istrinya pada saat Luca mengatakan hal tersebut. Putri yang mereka sayangi dianggap jorok."Luc, mengapa kamu mengatakan dia jorok?" tanya i
Baca selengkapnya
42. Pelakor!
"Luca! Ini tidak adil!" teriak Gonzales dengan panik.Namun, Luca sudah melangkah pergi dengan diikuti asisten Gonzales yang menggendong banyak dokumen di tangannya.Gonzales, istri, dan anaknya dibawa ke hutan oleh anak buah Luca. Mereka tidak tahu apa yang menanti mereka di sana, tetapi ketakutan melingkupi hati mereka saat akan berangkat.Di tengah langkah mereka menuju ke mobil, Gonzales menyaksikan bagaimana rumah mewah miliknya benar-benar dikosongkan oleh anak buah Luca.Gonzales berusaha melawan ketakutan yang melanda hati mereka. Mereka berusaha untuk tetap teguh meskipun nasib mereka tampak semakin suram. Namun, keputusasaan mereka hanya membuat situasi semakin genting.Gonzales, dengan tekad yang kuat, mencoba untuk memimpin keluarganya dengan semangat perlawanan. Mereka berusaha untuk menemukan cara untuk melawan, tidak ingin menyerahkan hidup mereka begitu saja kepada kejahatan yang melanda."Kita harus mencoba melarikan diri. K
Baca selengkapnya
43. Luca! Kamu akan menerima pembalasan dari Kakekku!
"Pe-pelakor? Apa maksudmu?" Sarah terlihat sangat gelisah dan panik atas tuduhan dari Belinda."Hidup kami baik-baik saja tanpa keberadaanmu!""Seharusnya kamu yang di luar rumah dan aku di dalam! Lihat! Bagaimana Luca memperlakukanku yang menjadi istri sah setelah kamu hadir?!" Suara Belinda sangat tinggi dan wanita itu berteriak-teriak dalam semua perkataannya.Wajah Sarah semakin panas dan dia merasa pandangannya mulai buram."Pelakor yang hina! Kalau kamu bukan pelakor, maka segera pergi! Tinggalkan Luca, maka kami akan hidup baik-baik saja seperti yang sudah terjadi selama ini!""Sarah terduduk di aspal yang dingin dan menatap kosong ke arah Belinda. Bagaimana dia bisa menempatkan dirinya ke dalam siklus kehidupan yang aneh? Dia sendiri belum mengingat tentang Luca.Pihak keamanan segera membantu Sarah berdiri. "Mari, Nyonya. Saya akan mengantar Anda kembali ke dalam rumah. Tidak ada gunanya melayani orang gila," ucap pria tersebut lalu
Baca selengkapnya
43. Kekejaman Luca
Sarah memandang Luca dalam diamnya. Masih merasa tertekan karena dianggap sebagai pelakor oleh Belinda dalam teriakan yang melengking tadi.Luca menarik tangannya namun segera ditepis oleh Sarah."Sarah?" panggil Luca dengan lembut, menyadari keanehan dalam diri Sarah, wanita yang dicintainya itu. Kedua bola mata hitam milik gadis itu berkaca-kaca."Mengapa dia menyebutku sebagai pelakor?" tanya Sarah dalam kebingungannya."Dia itu memiliki sakit kejiwaan. Jangan kamu tanggapi!" Tanpa sengaja, Luca berteriak dengan suara tinggi sehingga Sarah semakin gelisah menatap pria di hadapannya."Maafkan aku, tolong jangan membuat kepalaku semakin pusing dengan pertanyaanmu itu. Kumohon, jangan menanggapi perkataan wanita gila itu atau kita akan terlibat percekcokan seperti yang dia inginkan!"Sarah menatap Luca tanpa berkedip, sesaat, dia merasa curiga dengan pria yang masih menatapnya itu.Luca berusaha meraih tangan Sarahm tetapi sekali lagi
Baca selengkapnya
44. Pelarian
Dalam kota yang diguncang oleh ketegangan dan kekacauan, sebuah ancaman baru mulai muncul dari dalam bayang-bayang yang gelap. Mafia yang telah lama bersembunyi mulai mengejar Luca dengan niat membawa balas dendam atas kejahatan yang telah dilakukannya. Namun, di balik sosok misterius yang memimpin kelompok tersebut, tersembunyi sebuah rahasia yang mengejutkan.Seorang pria misterius duduk di balik meja kayu tua, dikelilingi oleh para pengikutnya yang setia. Wajahnya tertutup bayang-bayang, tetapi aura kekuasaan dan keganasan terpancar dari sosok itu."Waktunya telah tiba untuk menghadapi Luca dan membawanya ke pengadilan jalanan. Kita tidak bisa membiarkan tiran ini terus merajalela di kota."Pria misterius tersebut adalah Matteo, pemimpin kuat dari kelompok mafia yang telah lama merencanakan pembalasan terhadap Luca. Namun, di samping niatnya untuk melawan tirani, ada motif yang lebih dalam yang mendorongnya."Sarah, gadis pengantar itu sekarang sudah d
Baca selengkapnya
45. Matteo dan Michael
Di luar dugaan, sebuah mobil hitam berhenti di depan Sarah. Pintu mobil terbuka dan Matteo menyapa dengan senyuman hangat di wajahnya."Masuklah," ucapnya dengan lembut.Sarah yang sedang menggendong Deon kecil, tidak memiliki pilihan lebih banyak lagi. Dengan langkah cepat, dia segera masuk ke dalam mobil.Pintu mobil tertutup dan mobil dilajukan dengan kecepatan stail meninggalkan mansion milik Luca.Sepanjang perjalanan, secara bertahap, Matteo menjelaskan segala sesuatu tentang dirinya kemudian menyudutkan Luca dengan komentar negatif.Dalam keheningan yang tegang, Matteo berhasil menyusupkan keraguan ke dalam pikiran Sarah, meruntuhkan fondasi kepercayaan yang pernah dia bangun untuk suaminya. Dikelilingi oleh ketidakpastian dan kegelisahan, Sarah merasa terjebak di antara dua pilihan yang sulit: tetap setia pada suaminya atau memilih kebenaran yang membingungkan.Sarah bergumam dalam dirinya, "Aku tidak bisa lagi mempercayaimu, Luca. Aku harus menemukan kebenaran sendiri."Dalam
Baca selengkapnya
46. Sekamar
Pikiran Sarah semakin terpuruk, perlahan dia mengingat dengan jelas pria yang menolongnya pada saat dia sedang dalam kondisi sekarat di bawah jurang, tetapi satu hal belum dimengerti olehnya karena pria itu bertanya apakah Deon adalah anaknya."Dia adalah Michael, pria yang menolongmu pada saat Luca dan gerombolannya menyiksamu," ucap Matteo pelan sambil menghentakkan pantatnya di atas kursi.Sarah masih terbawa dalam kebingungan dan menatap Matteo serta pria yang dikenalkan bernama Michael.Sebuah tatapan hangat dari Michael membuat hati Sarah berdesir pelan."Mari kugendong putraku sebentar," ucap pria itu.Sarah memberikan Deon ke dalam pelukan Michael, walau pun dia masih bingung apakah Luca adalah ayah dari Deon atau pria yang saat ini berada di hadapannya.Dalam kejutan yang mengejutkan, terkuaklah hubungan tersembunyi antara Matteo dan Michael, seorang pria yang pernah menyelamatkan Sarah di masa lalu. Kini, di hadapan mereka, terurai benang-benang masa lalu yang terjalin rapat
Baca selengkapnya
47. Siapa penjahatnya?
Michael menuntun Sarah masuk ke dalam sebuah kamar mewah dan mengunci pintunya sesudah itu.Sarah memutar tubuhnya dan mulai merasa panik karena pria itu akan sekamar dengannya."M-Michael ... "Sarah yang gelisah memandang Michael dengan kebingungan yang mendalam. Meskipun dia telah mengenalnya sebagai sosok yang menyelamatkannya di masa lalu, kehilangan ingatan membuatnya merasa terasing dan tidak nyaman di dekatnya."Michael... Aku... Aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan..."Dalam keadaan bingung dan panik, Sarah merasa terjebak dalam kebingungan yang menyiksa. Setiap kali dia menatap wajah Michael, dia merasa ada ketidaknyamanan yang tak terkendali, sebagai akibat dari kehilangan ingatannya yang membingungkan."Sarah, aku tahu ini sulit bagimu. Tapi aku berjanji, aku tidak akan melukaimu. Aku hanya ingin membantumu mengingat kembali kenangan yang hilang.""Kita saling mencintai di masa lalu," lanjutnya dengan kedua mata be
Baca selengkapnya
48. Permainan Kakek
Dengan penuh kemarahan, Luca kembali membanting kursi yang ada di depannya.Bram, pengawal yang berkerja sebagai asisten itu, tidak mampu mencegah emosi dari majikan yang biasanya baiknya itu. Mereka sudah berada di kota X selama 5 hari dan masih juga tidak dapat menemukan Sarah dan bayinya.“Bagaimana bisa lenyap begitu saja.” Luca berkata sambil membanting kursi yang satu lagi.Semua barang di atas meja sudah tidak ada yang bisa dilempar.Luca menghantam tangannya ke kaca jendela di sampingnya dengan tangannya.Pecahan kaca berhamburan. Angin kencang dari luar masuk sehingga dinginnya membuat Luca meringgis mempererat mantelnya. Bram buru – buru mendekat. Tangan Luca menguncurkan darah yang tidak sedikit.“”Maafkan aku, Tuan . Aku juga sudah berusaha,” seru Bram sambil menahan darah Luca.Bram melangkah untuk mengambil perban dan obat untuk mengobati luka Luca.“Apakah Mafia lain suda
Baca selengkapnya
49. Luca, tidak baik-baik saja
Prang ... Gelas wine dijatuhkan Luca. Dengan mata melotot tidak percaya, Luca melihat ke layar kaca televisi yang berada di depannya.Siaran memberitakan informasi mengenai kecelakaan dua hari yang lalu di tebing menuju kota X. Korbannya bernama Sarah dan seorang bayi laki-laki yang diidentifikasikan sebagai anak Sarah.Gambar evakuasi terhadap jenazah sengaja diblur tampilannya sehingga jasad tidak jelas karena jasad dinyatakan hancur total.Bram menghela nafas panjang. "Akhirnya siaran kelima hari ini terlihat oleh Luca," gumamnya dalam hati, Ia pun bersiap - siap untuk menghadapi kejadian berikutnya dengan tenang.Luca berlutut di depan layar kaca di depannya karena kedua kakinya tiba - tiba terasa lemas."Demikian kami beralih ke berita selanjutnya " Suara penyiar televisi tidak terdengar lagi karena Bram segera mematikannya.Bram hanya berdiam diri sambil menikmati kacang yang ada di mini bar.Sesekali melirik ke Luca yang masih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
17
DMCA.com Protection Status