Semua Bab MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT : Bab 91 - Bab 100
123 Bab
91. WAKTUNYA SUDAH TIBA
"Arsenio!!!!" teriak X One sangat keras. "X One!!!" Teriakan Arsenio tidak kalah kencangnya dari pria yang berstatus keluarga di atas kertas itu.Dua pria yang berasal dari generasi berbeda itu, saling menjatuhkan tatapan tajam penuh dendam. Tidak dapat dipungkiri, X One begitu membenci dan menaruh dendam sangat lama kepada Alexander Guan dan putranya.Fokus X One tidak bergeser sedikit pun dari Arsenio. Namun, Tuan Muda Keluarga Guan itu, melirik ke arah Luke Mallory, yang bersiap untuk melemparkan senjatanya. Sebuah belati. Ya, Arsenio yakin itu.Arsenio bisa menangkap adanya pergerakan yang coba dilakukan Luke Mallory. Namun, sebelum tindakannya berjalan lebih lanjut, Arsenio sudah lebih dulu bertindak.Dia meraih gelas di sampingnya, lalu melemparkannya ke arah Luke Mallory, sehingga pria itu tersentak kaget dan belati miliknya jatuh ke tanah.Gelas itu jatuh ke lantai dan pecah berkeping-keping. Seandainya Luke Mallory tidak menghindar, mungkin pecahan kaca itu akan mengenai wa
Baca selengkapnya
92. PERASAAN dan MASA LALU
Berlanjut ...Di tempat terpisah. Salah satu apartemen yang berada di Sky Blue City. Tempat tinggal Anindira yang baru. Tepatnya di lantai enam, gedung itu. Seusai dengan yang Arsenio telah janjikan. Anindira akan tinggal bersama ibunya dibawah pengawasannya. Ada dua bodyguard yang diperintahkan untuk memastikan keamanan Anindira serta ibunya. Arsenio meminta mereka untuk mewaspadai kedatangan Around, yang sewaktu-waktu bisa saja menyerang Anindira kembali. "Kamu di sini, Nak?" tanya Olivia penasaran, sambil mengelus pucuk kepala Anindira dengan lembut.Anindira menjatuhkan tatapan meneduhkan dan sangat tenang, "ada apa, Bu? Apa ibu membutuhkan sesuatu? Biar Anindira belikan."Gadis cantik itu segera bersikap. Padahal, sebelumnya dia terus melamun memikirkan sesuatu yang tak pasti."Tidak, Sayang. Ibu tidak ingin apa-apa. Ibu hanya cemas memikirkanmu." Olivia duduk berhadapan dengan Anindira.Anindira mengulas senyuman tipis dan menggenggam erat tangan wanita yang sangat ia cintai
Baca selengkapnya
93. PENGAKUAN FREYA
Arsenio dan Freya sampai di All Star Hospital. Nyatanya jarak yang begitu jauh, tidak serta merta membuat Freya kesulitan. Kemampuannya sebagai Utusan Sistem Mafia Terkuat, menjadikannya sebagai sosok seperti Dewa.Arsenio masih kehabisan kata-kata untuk menggambarkan bagaimana Freya itu. Kini ia merasa takut untuk berdekatan dengan gadis itu.Dari gayanya Freya memang seperti gadis pada umumnya. Namun, di satu sisi dirinya lebih mirip superhero dari masa depan. "Arsenio!" Alexander Guan pun datang beberapa saat kemudian, setelah mendapat kabar bahwa putranya itu berada di All Star Hospital."Bagaimana keadaanmu?" tanyanya penuh kecemasan karena melihat Arsenio penuh dengan luka. "Aku baik, tapi tidak dengan Bastian." Padahal dirinya juga dalam kondisi parah. Wajahnya babak belur. Namun, Arsenio menolak untuk mendapat perawatan. Dia masih bisa berjalan, artinya masih sehat. Lagi pula, berkat Freya dirinya bisa selamat. Seandainya waktu tidak berhenti, mungkin situasinya akan berbed
Baca selengkapnya
94. MENCARI SEKRETARIS
Hari berikutnya. Biarpun di hari sebelumnya, dia baru saja bertarung sengit dengan Leonardo, tetapi Arsenio terlihat sudah sangat segar. Siap untuk melanjutkan aktivitasnya, yang sudah menunggu."Tuan Muda." Freya datang dan menyapa.Arsenio menoleh dan mendapati ada sedikit yang aneh pada Freya. "Kau baik-baik saja?" tanyanya, yang kini berdiri menghadap utusan Sistem Mafia Terkuat itu.Berkat Sistem Mafia Terkuat, dia bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa. "Iya, Tuan Muda. Memangnya kenapa dengan saya?" Freya balik bertanya. Sikapnya sangatlah tenang, seolah tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Arsenio ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia mengurungkannya. Sehingga ia mengubah susunan katanya. "Heum, bukan apa-apa. Segera siapkan mobil untukku.""Baik, Tuan Muda." Freya mengangguk, selanjutnya melenggang pergi.Arsenio pun terus memperhatikan Freya dari kejauhan. Dia yakin, bahwa yang dilihatnya itu bekas luka lebam. "Sebenarnya, apa yang terjadi kepadanya?
Baca selengkapnya
95. CINTA YANG TAK TERBALAS
"Anindira," sebut Arsenio sangat lembut.Sang pemilik nama, langsung menoleh. Dua matanya membola besar seolah ingin melompat keluar. "Apa yang kamu lakukan di sini?" Anindira meninggikan suaranya. Dia meraih pisau dan menggenggamnya sangat kuat, sebagai perlindungan diri. "Jangan coba-coba untuk mendekat, atau aku akan membunuhmu!" lanjutnya mengancam. Arsenio membuang napas berat. Seperti yang ia duga. Anindira pasti melakukan perlawanan. Arsenio tak berkata, langsung saja melancarkan aksinya. Dia mendekat. Mengikis jarak yang hanya beberapa meter itu."Berhenti di sana!" tegas Anindira, merasa sangat takut. Namun, Arsenio tidak menggubrisnya.Dalam satu tarikan napas, Arsenio meraih pergelangan tangan Anindira yang sedang menggenggam sebuah pisau.Arsenio menatapnya tajam, begitu juga dengan Anindira. Baik Arsenio maupun Anindira, merasa ada deguban kencan dan hati yang berdebar-debar, sedang merasuk dalam jiwa. Arsenio melihat ke arah pisau itu, lalu mengambilnya dan menyingk
Baca selengkapnya
96. PENOLAKAN KEDUA
Hari berikutnya. Arsenio pun mendatangi apartemen Anindira lagi. Kali ini dengan gaya pakaian yang berbeda. Biasanya jas hitam, kemeja putih, pokoknya kantoran banget. Sedangkan sekarang kaos lengan pendek, celana yang panjangnya sampai sebatas lutut dan sendal jepit."Selamat pagi, Bibi." Arsenio membentangkan kedua tangannya, tersenyum lebar, tepat saat pintu terbuka.Olivia memperhatikan Tuan Muda Keluarga Guan itu, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Berpikir, kali ini apa yang akan dilakukan Arsenio?"Bibi ... Aku bawakan daging segar. Bagaimana kalau kita membuat barbeque?" ajak Arsenio, sembari menarik tangan Olivia, untuk masuk. Arsenio sudah menganggap apartemen ini seperti rumahnya sendiri, tapi memang milik keluarganya. Saking senangnya, Arsenio sampai duduk berjongkok saat menjejerkan beberapa bungkus daging yang dibelinya sebelum sampai apartemen. Olivia sampai berpikir. Sebenarnya Arsenio, Tuan Muda atau pria biasa? "Di mana Anindira?" tanyanya melihat sekeliling. S
Baca selengkapnya
97. KACAU BALAU
DOOOOOORRRRRRR ...Suara nyaring itu seolah memecah gendang telinga, hingga terbawa ke alam sadar. "IBUUUU!!!" teriak Anindira sangat kencang. Membuka matanya lebar-lebar dan berkeringat sangat banyak. Bayangan Olivia, seketika mengisi ruang kepalanya. Anindira memperhatikan sekitarnya yang gelap. Hanya sebatas lampu kecil tepat berada beberapa meter di atas kepalanya. Tidak ada lubang angin atau semacamnya. "Apa ini? Lepaskan!" Setelah menjernihkan pikirannya, Anindira baru sadar, kalau kedua tangan dan kakinya sudah terikat tali, yang membuatnya sulit bergerak bebas."Around!!!" teriaknya kemudian, yang yakin bahwasanya sang ayahlah dalang dari semua ini.Tak berselang lama, suara tawa terdengar jelas. Mengisi seluruh ruangan hampa tersebut.Dari balik kegelapan, muncul sosok pria bertubuh gagah, membawa sebuah senjata api di tangan kanannya."Pria keparat, kau, Around!" hardik Anindira sambil melempar ludah."Berani kau bersikap kurang ajar pada ayahmu, ah? Apa kau ingin menyus
Baca selengkapnya
98. SITUASI GENTING
"Tuan. Ada misi baru," ucap Freya, menghadang langkah Arsenio, tepat saat keluar gedung.Sedari tadi Freya menunggu Arsenio karena tahu, di dalam sana suasananya sangat kacau. Seluruh staf All Star Grup sudah dievakuasi. Memang tidak sampai menelan korban jiwa. Namun, yang mengalami luka-luka terbilang cukup banyak. Terutama mereka yang berada di ruangan tersebut. Arsenio termangu, lalu menjatuhkan tatapan datar pada utusan Sistem Mafia Terkuat itu. "Aku tidak lagi peduli dengan misi! Sekarang, ada hal yang lebih penting. Seseorang yang sangat kucintai sedang membutuhkanku! Jadi, menyingkir dari jalanku, sekarang!"Suara Arsenio bergetar. Dia benar-benar takut, kehilangan Anindira. Isi kepala serta hatinya sedang bertarung, seperti dua mata pedang yang saling beradu sekarang.Freya mundur satu langkah. Sedangkan Arsenio bergegas masuk mobil. Kali ini dia yang duduk di kursi kemudi. Ya. Dia tidak bisa mengandalkan Cale saja. Ini adalah urusan hati dan nyawa sebagai taruhannya."Misi
Baca selengkapnya
99. MENYELAMATKAN ANINDIRA
Masih di hari yang sama. Terhitung satu jam lagi sebelum matahari menutup diri, lalu datang kegelapan yang mendominasi. Anindira masih dalam posisi tangan dan kaki terikat. Rambutnya tergerai dan acak-acakan. Entah beberapa kali Around menariknya, sehingga tak lagi berbentuk lurus.Leonardo, pria yang sempat mengisi relung hati sang gadis, hanya memperhatikan dari kejauhan saja, tanpa berpikir untuk menyelamatkan atau menghentikan. "Apakah dia akan tahu, lokasi ini?" tanya Around, pada seorang pemuda tiga puluh tahun berwajah tampan. Namun, tidak memiliki perasaan sama sekali."Hahaha. Dia mungkin tidak akan mengetahuinya, tapi Cale pasti sadar. Dia akan mampu menemukan tempat ini dengan cepat," jawab Leonardo sangat yakin dan tersenyum sinis.Kini pusat perhatiannya bukan lagi Around, melainkan Anindira yang tertunduk lesu tak berdaya di sana. Sejak hari itu, Leonardo tidak lagi menaruh perasaan apa pun kepada Anindira. Dia sudah mengubur dalam-dalam cintanya. BRUK ...Ketika o
Baca selengkapnya
100. ADA APA DENGAN FREYA?
Satu setengah jam sebelumnya. Bastian tiba di All Star Grup, satu menit setelah Arsenio dan Cale pergi. Dia terlambat. "Freya!" Bastian buru-buru keluar dari mobil. Ia datang seorang diri. "Di mana Tuan Muda?" tanyanya langsung pada inti."Tuan Muda baru saja pergi mencari Anindira, bersama Cale," jawab Freya tanpa ada da yang ditutupi. Beberapa detik lalu, ia terdiam dengan pikiran kosong. "Ada apa dengan Anindira?" Bastian mengerutkan keningnya. Agaknya, ada hal sangat penting yang sudah ia lewatkan. "Anindira diculik. Keberadaanya tidak diketahui sekarang. Bersamaan dengan ledakan di sini, seseorang telah menyerang apartemennya. Ada sebuah surat yang mengatakan, bahwa saat ini Anindira sedang berada di suatu tempat dan Tuan Muda, harus segera menyelamatkannya."Napas Bastian seolah tertahan beberapa detik. Penuturan Freya, membuktikan firasatnya yang tidak enak beberapa saat lalu karena sedari tadi ia kesulitan untuk menghubungi Anindira. Terlebih lagi, ledakan di All Star Gru
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status