Semua Bab Ayah Beranak Tiga yang Hebat: Bab 61 - Bab 70
780 Bab
Bab 61
Padahal jaraknya tidak jauh, tapi itu sangat menguras tenaga Yasmin.Yasmin membiarkan selimut jatuh, lalu memakai pakaiannya sambil membelakangi kaca.Dari cerminan kaca, dapat terlihat banyak sekali tanda di tubuh yang mulus dan langsing itu.Bisa diketahui betapa ganasnya Daniel.Setelah Yasmin menenangkan dirinya, dia pergi dari Taman Royal.Dia diantar oleh mobil.Karena dengan tubuhnya yang sekarang, sulit bagi Yasmin berjalan ke pinggir jalan untuk menghentikan taksi.Setelah Yasmin turun dari mobil, dia menuju ke apartemennya."Yasmin!"Yasmin menoleh. Dia melihat Klara turun dari mobil, lalu berjalan menghampirinya."Tante.""Apa Daniel ada melakukan apa-apa padamu?" Klara melihat Yasmin dari atas ke bawah. "Ada apa dengan suaramu? Sakit? Atau Daniel telah menyakitimu? Dia itu gila!""Aku baik-baik saja," ucap Yasmin sambil mengalihkan pandangannya.Tantenya pasti sudah tahu perihal dia ditangkap setelah mencoba melarikan diri.Namun, Yasmin tidak memberi tahu Klara tentang hu
Baca selengkapnya
Bab 62
Dengan tubuh yang kurang sehat, Yasmin turun. Dia keluar melalui pintu belakang, kemudian pergi dengan naik taksi.Klara yang melihat itu segera membuntuti Yasmin.Yasmin pasti pergi untuk menemui Sofia.Yasmin tidak mau mendengarkan nasihat Klara, tapi Klara pasti bisa mengusir Sofia.Yasmin turun dari mobil, lalu naik tangga. Setelah dia berdiri di depan pintu, dia langsung membukanya dengan kuncinya.Begitu pintu terbuka, Sofia yang pas-pas baru keluar dari kamar berkata, "Yasmin?"Yasmin menghela napas lega. Dia menutup pintu. "Bu, kalian baik-baik saja, 'kan?""Ya. Anak-anak baru tidur. Bagaimana denganmu? Selama ini aku nggak bisa menghubungimu."Yasmin masuk kamar dengan tergesa-gesa untuk melihat anak-anak.Melihat anak-anak tidur dengan nyenyak, Yasmin pun memeluk dan mencium mereka. Setelah mencium wangi susu mereka, Yasmin baru merasa tenang.Matanya berair ketika dia berkata, "Aku ditangkap oleh Daniel."Sofia kaget. "Bukankah kamu bilang Martin akan membantumu?""Dia yang
Baca selengkapnya
Bab 63
"Kamu hanya takut aku akan mengungkapkan rahasiamu!"Klara berusaha menahan keinginannya menampar orang. Rahasianya? Rahasia apa? Apa wanita ini sedang mengancamnya?"Klara, aku nggak punya maksud lain. Aku tahu apa yang boleh dan nggak boleh dikatakan. Aku hanya berharap kamu nggak mengusirku," mohon Sofia."Nggak bisa! Kamu harus menghilang dari kehidupan Yasmin," tolak Klara."Kalau begitu, sampai di sini saja." Sofia pun berbalik tanpa menoleh.Saking marahnya, Klara menendang tong sampah di sebelahnya. Bau sampah hampir membuatnya muntah, jadi dia segera masuk mobil.Setelah pulang, Klara masih belum bisa melupakan amarahnya.Bagaimana bisa dia membiarkan Sofia kembali?Dia harus memutuskan hubungan Yasmin dengan Sofia!Pada malam hari, Yasmin pergi ke rumah Sofia.Ketika Sofia melihat Yasmin, dia tidak mengatakan apa-apa.Pagi harinya, ketika Julia bangun dan melihat ibunya yang sedang tidur, matanya langsung berbinar-binar."Mama ..." panggil Julia diam-diam.Yasmin tidak berger
Baca selengkapnya
Bab 64
Kantor Daniel berada di lantai tertinggi gedung Grup Naga.Setelah Eric masuk, dia menyerahkan sebuah ponsel. "Ponsel ini ditemukan di bawah kursi penumpang Porsche milik Martin."Daniel menatap ponsel itu lekat-lekat. Dia tidak terlihat terkejut.Setelah memperhatikan ekspresi Daniel, dia bertanya, "Tuan Daniel tahu Nona Yasmin punya ponsel kedua?""Ponsel adalah benda yang penting, tapi dia sudah meninggalkannya di rumah dua kali. Itu berarti dia dari awal sudah tahu kalau ada pelacak di ponselnya." Tatapan mata Daniel menajam.Eric tidak menyangka ternyata Yasmin lumayan pintar. Sebagian orang pasti tidak akan tahu.Daniel melihat ekspresi Eric, lalu berkata, "Jangan memandang rendah dia atau kamu akan tertipu olehnya.""Jadi ... apa mau menangkapnya kembali ke Taman Royal?" tanya Eric.Daniel menyipitkan matanya. Setelah diam beberapa saat, dia berkata, "Berburu itu menyenangkan ketika mangsanya kabur, bukan ketika ia dikurung. Kita belum pernah pergi ke Rumah Sakit Bedah Plastik J
Baca selengkapnya
Bab 65
Para perawat lainnya mulai bergosip."Ada apa itu?""Nggak tahu."Stella datang, lalu berkata, "Apa lagi? Dia pasti mau dipecat! Lihat penampilannya yang sial itu!"Yasmin dituntun sampai depan pintu kantor. Tanpa perlu bertanya, dia tahu siapa yang ada di dalam.Yasmin mengetuk pintu. Setelah mendapat jawaban dari dalam, Yasmin baru masuk.Seorang pria berpakaian serba hitam sedang duduk di kursi kantor. Tatapan matanya yang sulit dibaca itu seolah-olah sedang menatap mangsanya."Ada apa kamu mencariku?" Yasmin merinding saat dia menatap balik mata gelap itu."Tubuhmu pulih dengan baik."Yasmin menundukkan kepalanya sedikit. Kalimat itu memicu sebuah ingatan buruk sehingga tubuhnya pun meringkuk.Daniel sengaja datang kemari bukan hanya untuk menanyakan itu, 'kan?"Kemari," ucap Daniel dengan tenang, tapi nadanya mengandung perintah yang tak boleh dibantah.Jantung Yasmin berdebar. Dia tidak berani lama-lama. Sambil menekan rasa takutnya, dia melangkah maju ke arah iblis itu.Begitu Y
Baca selengkapnya
Bab 66
"Tuan Daniel, saya datang untuk mengantarkan kopi."Yasmin tertegun ketika mendengar suara yang tidak asing itu. Stella? Kenapa Stella mengantarkan kopi?Yasmin melirik wajah Daniel yang tampak sinis.Stella sedang berdiri di luar pintu dan dia benar-benar sedang memegang secangkir kopi. Hanya saja, dilihat dari ekspresi genitnya, dapat diketahui kalau dia mempunyai tujuan lain.Dia meminta izin dari eksekutif senior itu.Kalau Daniel menyukai Stella, eksekutif senior tersebut juga akan terbantu.Eksekutif senior itu percaya karena rumor tentang "Tuan Daniel melihat Stella ketika dia masuk" terdengar nyata.Mata Daniel mendarat di wajah tertegun Yasmin."Masuk."Yasmin terkejut dan menatap Daniel.Kalau Stella masuk, bagaimana dengannya?Kalau seorang rekan kerja melihat situasi Yasmin saat ini, akan terjadi banyak masalah yang tidak diperlukan!Stella membuka pintu dan melihat pria berkarisma yang sedang duduk di kursi itu. Dalam sekejap, dia merasa gelisah.Dia menutup pintu, lalu me
Baca selengkapnya
Bab 67
Hanya Daniel yang dari tadi memasang ekspresi datar, seakan-akan semua ini tidak ada kaitannya dengannya.Daniel memeluk pinggang Yasmin, kemudian menariknya."Em!" Yasmin pun terjatuh ke atas tubuh Daniel. Dia tidak bisa berdiri dan lengan yang melingkari pinggangnya seerat rantai besi."Sudah selesai menonton?" Daniel pelan-pelan menggigit kuping Yasmin.Sekujur tubuh Yasmin gemetar. Dia memejamkan matanya dan tidak berani memberontak.Tentu saja Stella sudah mengerti setelah melihat adegan itu.Ada orang yang naik ke tempat tidur Daniel lebih cepat darinya!Kebetulan itu adalah orang yang paling dibencinya, Yasmin!"Ambil kopimu dan pergi!" kata Daniel dengan tajam.Wajah Stella pun memucat. Dia menggunakan pakaian untuk menutup tubuhnya dengan satu tangan, sedangkan satu tangan lagi untuk mengangkat kopi. Dengan penampilan yang menyedihkan, dia membuka pintu, lalu keluar.Dia juga tidak peduli apa penampilannya akan dilihat oleh orang atau tidak di luar."Kamu ... membuatku punya m
Baca selengkapnya
Bab 68
"Ibu masak apa?" Yasmin mendekat dan melihat ibunya sedang menggoreng telur menjadi bentuk kepala hewan kecil. Sangat menggemaskan. Yasmin pun tersenyum, "Nggak usah begini repot. Mereka sangat rakus dan nggak pilih-pilih makanan.""Aku nggak peduli, tapi aku ingat melihat wajah gembira mereka."Hati Yasmin terasa hangat. Dia senang dia telah memaafkan ibunya.Tidak ada ibu yang tidak menyayangi anaknya. Pasti ada alasan yang tidak bisa dihindari.Terlebih lagi, Yasmin bukannya tidak tahu bagaimana kehidupan orang tuanya ketika mereka masih bersama. Ayahnya adalah seorang tiran yang tidak memedulikan kesulitan istrinya dalam menjaga anak dan keluarga. Ayahnya adalah seorang penjudi. Dia akan minum sampai mabuk ketika dia kalah. Ketika dia mabuk, dia akan memukul orang. Ayahnya bahkan menggunakan uang membeli beras untuk pergi berjudi.Ibunya pernah menghentikan ayahnya beberapa kali, tapi sang ayah akan memukuli ibunya sampai kepala berdarah dan tubuh penuh dengan memar.Yasmin yang sa
Baca selengkapnya
Bab 69
"Kalau nggak ada apa-apa, aku tutup ...."Klara segera bertanya, "Apa kamu masih ingat bagaimana William meninggal?"Sofia melirik ke arah anak-anak dengan panik. Tangannya menggenggam tepi meja dan dia mencoba menenangkan dirinya. "Dia ... sudah mati? Aku nggak tahu.""Malam itu gelap dan berangin. Di puncak Gunung Utomo. Apa kamu benar-benar nggak ingat?"Wajah Sofia langsung memucat. "Kamu ....""Sayangnya, aku melihatnya hari itu.""Apa ... apa maumu?""Bukankah sudah jelas sekali? Menjauhlah dari Yasmin, lebih jauh lebih baik. Jangan pernah kembali lagi untuk selamanya! Sofia, aku beri kamu tiga hari. Kamu mau pergi atau masuk penjara, pilihan di tanganmu."Setelah panggilan berakhir, Sofia masih bengong.Setelah ingatan itu terbenam beberapa tahun, dia mengira dia telah menyembunyikannya dengan baik.Dia tidak menyangka ada orang yang tahu dan orang itu malah Klara ....Apa yang harus dilakukan Sofia? Pergi?Sofia melihat anak-anak yang sedang bermain, kemudian matanya pun berkac
Baca selengkapnya
Bab 70
Stefani menerimanya, kemudian meletakkannya di meja kantor.Raymond Gunawan menaikkan kacamatanya sambil berkata, "Aku nggak terima sogokan.""Apa itu sogokan?" tanya Julian.Yasmin berbisik, "Sapa Pak Raymond ....""Halo, Pak!" kata anak-anak dengan serentak."Menjilat lebih nggak berguna." Raymond menopang dagu dengan tangannya yang sedang memegang pen. Sambil memutar pen itu, dia bertanya, "Apa tingkat pendidikan Ibu? Apa pekerjaan Ibu? Berapa pendapatan keluarga?""Sa ... saya nggak lulus kuliah. Sekarang saya bekerja di Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita. Pendapatan saya nggak sampai 20 juta ...." Yasmin tahu bahwa kekurangannya sangat banyak.Namun, ini bukan mewawancarai anak-anak, melainkan orang tua ....Raymond mengernyit dan bertanya, "Di mana ayah anak-anak ini?""Ayah anak-anak ... sudah tiada ..." jawab Yasmin."Ibu kuliah di universitas mana?""Hambridge."Raymond berpikir kenapa Yasmin tidak lulus di universitas yang begitu bagus? Apa dia tidak sedang membual?"Syarat Ibu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
78
DMCA.com Protection Status