All Chapters of Ayah Beranak Tiga yang Hebat: Chapter 731 - Chapter 740
780 Chapters
Bab 731
Senyuman di wajah Yasmin tampak sangat indah sehingga Daniel tidak bisa mengalihkan pandangannya."Apa kalian sudah makan sarapan?" tanya Yasmin kepada anak-anak."Belum! Apa Mama sudah makan?" tanya Julia.Yasmin tersenyum dan menjawab, "Mama juga belum."Tony pun berkata, "Pas sekali. Kalian bisa makan bersama Mama."Daniel menggendong Julia. "Ayo makan."Masing-masing tangan Yasmin menggandeng anak laki-lakinya. Saat mereka berjalan ke ruang tamu, Yasmin menyadari Irene tidak ada.Sepertinya sesuai yang dikatakan Daniel, Irene sudah pergi semalam.Taman Royal menyediakan sarapan yang beragam dan hampir memenuhi sebagian besar meja. Ini sudah terlihat seperti bufet.Namun, ini bukan pertama kalinya Yasmin makan di sini. Dia juga sudah terbiasa.Yasmin senang ketika dia melihat anak-anak makan dengan sangat selera."Mama, semalam Papa dan Mama pergi berkencan, ya?" tanya Julia dengan penasaran.Yasmin baru ingin membuat alasan, tapi Daniel berkata lebih dulu, "Tebakanmu benar.""Papa
Read more
Bab 732
Mata pelayan yang berdiri di depan pintu ruang makan berbinar-binar.Dia adalah pelayan yang sebelumnya sudah disogok Irene.Namun, Irene memberikan pelayan itu nomor ponsel Dahlia agar Irene tidak terlibat ketika hal ini ketahuan.Setelah Dahlia mendapatkan kabar itu, dia segera memberi tahu Irene.Irene sangat marah sehingga dia melempar mangkuk sop di depannya ke lantai. "Dasar Yasmin si wanita jalang itu! Aku mau membunuhnya! Kenapa dia harus berebutan denganku?""Jangan marah. Marah pada orang sepertinya nggak berguna!" Dahlia merasa kasihan pada putrinya.Irene duduk di kursi sambil berkata, "Semalam aku menelepon Daniel, tapi dia bilang dia sedang sibuk. Aku kira dia benar-benar sibuk, ternyata dia sudah digoda Yasmin! Ketika aku meneleponnya, Yasmin pasti berada di sisi Daniel! Dia pasti menertawakanku!"Saking marahnya, Irene menyapu semua gelas, piring dan sendok ke lantai.Dahlia menghibur Irene, "Nggak mungkin! Dia hanya seorang selingkuhan. Apa dia punya hak untuk menertaw
Read more
Bab 733
Lauren tersadar dan menyadari dia tidak terluka.Tadi dia terkejut, makanya dia terjatuh.Lalu, dia buru-buru berjongkok untuk mengambil kertas kontrak yang berserakan. Yasmin masih sedang menunggunya."Apa kamu baik-baik saja?" Muncul suara seorang pria. Lauren melihat pria itu mengulurkan tangan untuk membantunya mengambil kontrak."Ya." Lauren baik-baik saja, jadi dia tidak ingin memeras orang. Pria itu menyerahkan kontrak yang diambil kepada Lauren. Tangan pria itu besar dan terlihat bagus. Dia memakai jam tangan yang mahal. Lauren menerima kontraknya, lalu dia mendongak dan berkata, "Terima kasih .... Aaa!"Lauren berteriak sehingga dia terjatuh ke tanah. Kontrak di tangannya jatuh berserakan lagi.Namun, Lauren sama sekali tidak peduli dengan itu. Dia melihat pria di depannya dengan terkejut dan wajah pucat. Sekujur tubuhnya gemetar.Evan bertanya dengan bingung, "Ada apa?""Mu ... mustahil. Ka ... kamu sudah mati ..." kata Lauren dengan terbata-bata. Dia terkejut melihat pria it
Read more
Bab 734
"Miumiu, apa kamu lapar?" Begitu Lauren sampai rumah, dia segera memberikan anjing kecilnya makan.Karena dia bekerja, dia hanya bisa memberikan Miumiu sarapan dan makan malam sekali."Sayang, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini? Apa kamu senang karena aku sudah mati sekarang?""Lauren, lihat aku. Seluruh tubuhku berlumuran darah. Coba kamu sentuh, apa ini darah?""Lauren! Aku masuk penjara gara-gara kamu. Setelah aku menjadi hantu, aku juga nggak akan memaafkanmu!""Lauren!""AAAAA!" Lauren terbangun dari mimpi buruknya. Kepalanya penuh dengan keringat dan dia tidak berhenti gemetar. "Bukan salahku. Bukan salahku. Jangan, jangan ....""Gong!"Lauren yang ketakutan tersadar dari mimpi buruknya berkat suara Miumiu. Dia tercengang menatap Miumiu yang sedang memandangnya, lalu dia melihat rumah sewaannya. Setelah itu, dia baru sedikit tenang.Dia memeluk Miumiu sambil berkata, "Maaf, aku sudah menakutimu, 'kan? Aku bermimpi buruk. Dia muncul di mimpiku lagi. Aku sudah lama nggak bermi
Read more
Bab 735
Saat itu Lauren baru berusia 16 tahun. Meskipun dia tinggal di daerah perkumuhan di mana itu penuh dengan hal tak senonoh dan cakap kotor adalah hal yang biasa, Lauren tetap menjaga kebaikan dan kepolosannya.Setelah waktu berlalu cukup lama, dia menyesalinya. Kenapa dia memprovokasi Gilbert?Dia tidak tahu kalau Gilbert dilahirkan dengan darah iblis ....Setelah Lauren mencari tahu, dia kembali ke Kota Imperial.Lauren akan kembali bekerja dengan normal dan menganggap hari itu hanyalah kejadian kecil yang tidak penting.Polisi juga sudah mengatakan kalau pria itu hanya memiliki rupa yang sama dengan Gilbert.Besok harinya, Lauren pergi ke perusahaan. Mike memintanya mengantarkan dokumen kepada Yasmin.Lauren mengetuk pintu sebelum masuk. Lalu, dia melihat ternyata ada tamu di dalam.Ketika Lauren melihat wajah tamu itu, dia terkejut lagi dan sepertinya jantungnya berhenti berdetak untuk sesaat. Dia menatap pria yang sedang duduk di sofa itu dengan panik.Sedangkan Evan menganggukkan k
Read more
Bab 736
Lauren langsung menemukan informasi Evan.Evan adalah calon kepala Keluarga Samson dan satu-satunya pewaris.Evan juga telah menangani Grup Samson sejak muda. Lauren menghitung waktunya dan sepertinya Evan mulai bekerja sejak dia masih remaja, lalu Evan belajar di luar negeri.Setelah Evan kembali dari luar negeri, dia lanjut mengurus Grup Samson.Dia adalah putra sejati dari keluarga kaya.Tidak hanya kemampuannya, dia juga unggul di seluruh aspek lainnya.Walaupun dia bukan penerus Grup Samson, orang lain akan menghormatinya.Kehidupan Evan bagaikan langit dan bumi dengan Gilbert. Mereka tidak mungkin orang yang sama.Lauren menghela napas lagi. Ternyata bisa ada dua orang yang begitu serupa di dunia ini. Lauren mengira Gilbert bangkit dari kematian. Dia benar-benar takut sekali ....Yasmin sedang bekerja di kantornya ketika dia mendengar suara ketukan pintu. Kemudian, tiga anak kecil berlari masuk. "Mama!"Yasmin tercengang dan mengangkat kepalanya. Ketika dia melihat anak-anak, dia
Read more
Bab 737
Saat Yasmin sedang mempertimbangkannya, ada yang membuka pintu kantor tanpa mengetuk pintu.Yasmin mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang masuk. Dia juga tidak tersinggung.Karena dia tahu Daniel adalah orang yang tidak akan mengetuk pintu."Papa!" panggil ketiga anak itu."Apa Papa datang untuk menjemput kami?" tanya Julia."Kami nggak mau pulang! Kami masih mau bermain!" Julian sangat tidak senang. Dia langsung menjatuhkan tubuhnya dan berbaring di sofa.Daniel menggendong Julian sebelum dia sendiri duduk. "Apa kalian nggak bisa bermain di rumah?"Julian memelototi Daniel dengan garang. "Apa Mama pulang bersama kami?""Itu tergantung apa mama kalian mau atau nggak," ujar Daniel.Maka itu, tiga pasang mata langsung menoleh ke Yasmin.Yasmin pun merasa tertekan.Daniel sengaja melemparkan pilihan itu kepadanya, 'kan?Terlebih lagi, bagaimana Yasmin bisa menolak? Anak-anak akan sedih dan kecewa.Dia tersenyum dengan paksa sambil berkata, "Ayo, ayo.""Hore!" Ketiga anak itu berlar
Read more
Bab 738
"Bu Yasmin sudah melahirkan anaknya. Kenapa Tuan Daniel nggak mau menikahinya?""Kalian masih belum mengerti? Anak-anak hanya sebuah kecelakaan. Yang benar-benar dicintai Tuan Daniel adalah pianis itu!"Semua orang langsung paham."Bu Yasmin kasihan sekali. Dia sudah melahirkan tiga anak, tapi dia malah nggak mendapatkan status apa pun." Raffie menggeleng-geleng kepalanya sambil menghela napas."Dia nggak punya status setelah melahirkan tiga anak, tapi dia masih mendapat keuntungan, 'kan? Tuan Daniel adalah penguasa Kota Imperial. Dia kaya dan berkuasa.""Bagaimana dia bisa mendapat keuntungan? Ibunya Bu Yasmin pernah merusak hubungan orang tua Tuan Daniel. Dia ...." Raffie sedang berbicara dengan serius, tapi kemudian Lauren menyelanya."Pak Raffie, apa kamu nggak mau pulang? Sekarang sudah lewat jam pulang."Ketika suara yang tidak pantas menyela, ekspresi Raffie menjadi sedikit masam. Kenapa orang baru ini sangat cerewet? Raffie pun tidak melanjutkannya lagi, melainkan berkata, "Ayo
Read more
Bab 739
Yasmin tercengang. Dia mengira Daniel menyewanya.Namun, ini juga pertama kalinya dia naik kapal pesiar.Biasanya hanya orang kaya yang bisa naik kapal pesiar.Orang biasa seperti Yasmin tidak mampu.Julian memanggil dengan penuh semangat, "Mama, ayo cepat naik. Aku mau bermain!"Yasmin tersenyum. Dia baru mau menjawab Julian ketika ponsel di dalam tasnya berbunyi.Dia mengira itu telepon dari perusahaan.Ternyata Helen yang meneleponnya.Ada apa?Apa ini hal baik atau hal buruk?Dia berjalan ke satu sisi sebelum mengangkat telepon. "Halo?""Nona Yasmin, ibumu terjatuh di kamar pasien dan melukai kepalanya.""Apa?" Yasmin menjadi gugup."Nggak perlu khawatir. Aku sudah mengobatinya. Dia hanya mengalami gegar otak yang ringan.""Aku pergi ke sana sekarang juga." Yasmin menutup telepon. Dia menoleh ke Daniel, lalu dia melihat anak-anak yang tampak sangat menantikan ini. Dia tidak tega merusak kegembiraan mereka. Bagaimanapun juga, akhirnya mereka semua bisa keluar bersama. Dia berjalan k
Read more
Bab 740
"Aku ...." Klara berpikir sejenak, lalu dia berkata dengan emosional, "Dahlia menabrakku. Dia pasti sengaja menyakitiku!""Iya, aku sudah menonton rekaman kamera CCTV. Dia juga bilang dia menabrakmu, tapi dia nggak sengaja. Apa kamu ada merasa ada yang aneh? Karena rekaman CCTV nggak menunjukkan semuanya," ujar Yasmin."Dia nggak sengaja?" Klara merasa curiga. "Mereka berdua sangat ingin aku mati.""Aku tahu, tapi kita nggak punya bukti," kata Yasmin dengan alis berkerut.Klara mengingat sesuatu, lalu bertanya, "Oh, iya. Bukankah kamu bilang kamu mau pergi ke laut bersama anak-anak? Kenapa kamu belum pergi?""Karena aku mendapat kabar kamu terluka, jadi aku kembali.""Di mana anak-anak?""Mereka masih di kapal pesiar."Klara berkata, "Sepertinya tujuan Dahlia dan Irene adalah nggak membiarkanmu pergi. Kamu nggak perlu memedulikanku. Pergi bersama anak-anak sana! Kesempatan seperti ini sangat sulit didapat.""Tapi, aku nggak bisa nggak memedulikanmu. Selain itu, ada Irene dan Dahlia, ja
Read more
PREV
1
...
7273747576
...
78
DMCA.com Protection Status