All Chapters of Ayah Beranak Tiga yang Hebat: Chapter 741 - Chapter 750
780 Chapters
Bab 741
Martin bertanya, "Di mana Yasmin sekarang."Rachel tidak tahu apa yang ingin dilakukan Martin, tapi dia menjawab, "Sepertinya hari ini dia mau pergi ke laut bersama Daniel, tapi terjadi sesuatu pada Klara di rumah sakit. Jadi, dia pulang sendirian."Martin mengerutkan keningnya. Dia berdiri dan menutup laptopnya. "Aku keluar sebentar."Sikap Martin sangat mudah ditebak.Dia sama sekali tidak berniat untuk menyembunyikannya dari Rachel.Rachel duduk bergeming di tempatnya. Tatapan matanya menjadi sangat dingin dan mengandung aura membunuh.Martin mendekati Yasmin karena dia mau.Awalnya, dia tidak seperti itu.Yasmin sedang menemani Klara di kamar pasien ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Pintu kamar terbuka, lalu Martin masuk. Dia sedang memegang keranjang bunga, keranjang buah dan beberapa botol vitamin.Pemandangan itu terlihat sangat familier.Oh, dia juga seperti ini ketika dia datang untuk menjenguk Andy."Tante Klara, bagaimana perasaanmu? Aku mendengar kamu terluka, jadi
Read more
Bab 742
Daniel sedang berdiri di balik pagar pembatas kapal dan hampir menghancurkan ponselnya.Wanita ini benar-benar sudah bosan hidup!Lalu, ada yang menarik-narik celananya.Daniel menundukkan kepalanya. Julia sedang mendongak dan bertanya, "Apa Mama nggak akan datang? Kalau nggak, kita pulang saja. Aku merasa ada yang kurang kalau nggak ada Mama di sini."Wajah kecil itu terlihat sedih dan kasihan.Hati Daniel melembut. "Mama akan datang." Kalau dia harus menculik Yasmin, dia akan melakukannya!"Papa, semangat!" Julia mengepalkan tangannya.Daniel tersenyum dengan lembut.Bagi Daniel, ini bukanlah hal yang sulit.Setelah Yasmin mengambil pakaian, dia kembali ke rumah sakit. Lalu, dia tidur di sofa.Tengah malam, ada yang memasuki kamar pasien.Seseorang berhenti sejenak di depan Yasmin. Orang itu membungkuk untuk menggendong Yasmin, kemudian mereka pergi.Setelah pintu ditutup, Klara mengangkat kepalanya.Dia terlihat terkejut.Tadi dia melihat dengan jelas kalau orang itu adalah Daniel.
Read more
Bab 743
Sebelum Yasmin sempat meledak, anak-anak sudah berlarian ke pelukannya. "Mama! Benar-benar Mama!""Kami kira Papa berbohong!" kata Julian."Mama menunggu kami bangun, ya? Aku benar, 'kan?" kata Julius.Yasmin menoleh ke arah Daniel, kemudian memelototinya. Dia tidak bisa menjawab "bukan" di depan anak-anak.Daniel mengangkat tangannya ke arah pengawal. Pengawal mengerti, lalu turun ke bawah geladak.Tak lama kemudian, sarapan dinaikkan."Kami semua sudah makan," ucap Daniel."Iya. Mama cepat makan atau nanti Mama lapar," kata Julian.Yasmin hanya bisa menerima situasi dengan pasrah ketika dia berhadapan dengan anak-anak dan Daniel.Karena dia sudah berada di sini, lebih baik dia menikmatinya.Anak-anak sangat senang melihat Yasmin, jadi mereka mengelilingi Yasmin ketika dia makan."Mau?" Yasmin mengambil telur dengan sendoknya.Julia menggelengkan kepalanya. "Nggak mau. Aku sudah makan sangat banyak tadi."Yasmin pun memasukkan telur ke dalam mulutnya.Sambil makan, dia menyadari kapal
Read more
Bab 744
Yasmin terkejut. "Kenapa kamu nggak menghentikannya? Meskipun kamu nggak bisa menghentikannya, kamu bisa membangunkanku!""Kenapa aku mau membangunkanmu? Akhirnya kamu bisa bersenang-senang dengan anak-anak. Bukankah itu bagus? Anak-anak pasti sangat senang," kata Klara."Tapi, bagaimana aku bisa meninggalkanmu sendirian di sana? Kalau Dahlia dan Irene melakukan apa-apa padamu, aku nggak bisa pergi ke sana untuk membantumu," ujar Yasmin.Meskipun dia naik helikopter, itu juga akan memakan waktu sepuluh menit."Seharusnya mereka nggak akan menggangguku. Pengawal Daniel sedang berjaga di luar pintuku.""Di luar pinturmu?""Iya. Awalnya aku nggak yakin. Kemudian, aku bertanya pada Helen. Helen bilang itu untuk melarang orang luar masuk selain dokter dan suster. Itu berarti agar tidak terjadi keributan antara aku dengan Dahlia dan Irene. Sepertinya Daniel melakukan ini agar kamu bisa bermain bersama anak-anak dengan tenang," ujar Klara dengan ceria.Yasmin terkejut, tapi itu adalah ide ter
Read more
Bab 745
Yasmin dibawa ke kamar, lalu dia diletakkan di sofa. Seluruh tubuh Daniel menekannya sehingga dia kesulitan bernapas."A ... apa yang ingin kamu lakukan ...? Mmph ...."Daniel tidak membiarkannya berbicara dan menciumnya.Yasmin bisa merasakan ketidaksabaran Daniel. Dia menjadi panik dan segera memalingkan mukanya. "Daniel, aku nggak mau ....""Berikan aku alasan."Alasan? Alasan apa yang bisa digunakan Yasmin untuk orang dominan seperti Daniel?Yasmin kepikiran satu hal, lalu dia berkata, "Kamu putus dengan Irene dulu."Benar saja, Daniel langsung berhenti. Dia menatap Yasmin dengan tajam. "Apa katamu?""Aku nggak mau menjadi pelakor. Kamu juga nggak bisa memaksaku," kata Yasmin dengan tegas.Daniel meraih dagu Yasmin, lalu mengangkatnya. Daniel menyipitkan matanya dengan berbahaya. "Kalau aku menginginkanmu, apa kamu mengira kamu punya kesempatan untuk melawanku?""Aku nggak mungkin bisa melawanmu, tapi ke depannya aku pasti nggak akan memaafkanmu." Yasmin menatap balik mata Daniel t
Read more
Bab 746
Saat Lauren melihat orang di bawah payung itu berjalan ke arahnya, dia mundur ketakutan. Punggungnya langsung menempel ke pohon di belakangnya."Kebetulan sekali," ucap Evan.Lauren menundukkan kepalanya sambil menyapa, "Tu ... Tuan Evan."Evan memandang pohon di belakang Lauren. Dia tersenyum dan bertanya, "Apa kamu nggak tahu nggak boleh berdiri di bawah pohon ketika hujan?"Lauren menyadari senyuman ramah yang tersungging di bibirnya Evan. Itu juga terlihat berbeda dari senyuman sinis Gilbert. Lauren berkata, "Saya melihat nggak ada petir, jadi saya berlindung di sini untuk sementara.""Naik mobil. Aku akan mengantarmu."Lauren merasa tersanjung. "Terima kasih, Tuan Evan. Tapi, saya mau naik kereta bawah tanah.""Kamu masih jauh dari stasiun. Atau bagaimana kalau aku mengantarmu ke stasiun?" tanya Evan dengan baik hati."Ng ... nggak perlu. Sampai jumpa, Tuan Evan!" Setelah Lauren mengatakan itu, tanpa menunggu Evan menjawabnya, dia berlari dari bawah pohon dan menuju hujan lebat.E
Read more
Bab 747
Yasmin melihat itu di samping. Daniel benar-benar bisa memiliki apa pun.Tidak semua bagian laut dalam. Sepertinya area di sini dangkal.Jarak permukaan air ke permukaan dasar hanya sepuluh meter."Papa, sepertinya satu ikan saja terlalu sepi. Ayo menangkap lebih banyak ikan kecil," kata Julia."Ikan ini akan memakan ikan kecil," ucap Daniel."Ha?!" Julia kaget.Daniel bertanya, "Apa kamu masih ingin memeliharanya?"Julia melihat ikan kerapu yang sedang berenang di dalam akuarium. Dia bimbang sejenak, kemudian dia menganggukkan kepalanya. "Kalau kita nggak memberinya makan, apa ia akan mati kelaparan?""Iya."Julian datang untuk menghibur Julia. "Kalau kita nggak memeliharanya dan membuangnya kembali ke laut, ia juga akan memakan ikan kecil lainnya."Yasmin menatap wajah putrinya yang tak berdaya, lalu dia mendelik Daniel. Apa Daniel sedang menindas putrinya?Yasmin menarik tangan Julia. "Kita bisa memberikannya ikan kecil beku dan pakan ikan."Daniel mengabaikan tatapan mata Yasmin da
Read more
Bab 748
"Nggak usah. Kalian saja yang bermain," tolak Yasmin."Kenapa Mama nggak mau menemani kami bermain ...." kata Julia dengan sedih.Yasmin melihat ekspresi anak-anak dari senang berubah menjadi kecewa. Pada akhirnya, dia mengalah."Iya, iya. Ayo." Dia memaksakan diri untuk menyetujui anak-anak.Setelah Yasmin memakai tabung oksigen serta alat pernapasan dan duduk di platform menyelam, dia merasa bimbang lagi.Dia merasa dia bukan pergi menyelam, tapi ke neraka.Ketika dia melihat para pengawal membawa anak-anak menyelam, jantung Yasmin berdetak dengan cepat. "Tabung oksigen kalian nggak ada masalah, 'kan? Kalian harus menggigit alat pernapasan baik-baik. Jangan melepaskannya. Apa kalian sudah bisa bernapas? Ba ... bagaimana kalau mereka menjadi gugup di dalam laut dan nggak bisa bernapas?""Mmm ... mmm!" kata Julia sambil menggigit alat pernapasan.Yasmin tertawa dengan kaku. Dia tidak mengerti apa yang dikatakan Julia. Seharusnya Julia sedang memberi semangat.Ketiga anak itu melambaika
Read more
Bab 749
Ini adalah dunia air yang indah dan sama sekali tidak dapat ditemukan di akuarium.Yasmin mengangkat tangannya. Seekor ikan kecil merah muda datang mematuk jarinya. Yasmin merasa geli dan tersenyum.Daniel menatap Yasmin sedalam dasar laut.Kaki Yasmin menginjak kerikil, tapi dia masih belum berani melepaskan tangan Daniel. Bagaimanapun juga, di air dan di darat itu berbeda. Di air tidak bisa berdiri dengan stabil.Tubuh akan mengikuti arah arus air.Yasmin mendongak, lalu dia melihat anak-anak yang berada tak jauh darinya. Mereka sedang berjongkok dan mengambil kerang.Julian lebih liar. Dia menangkap semacam ikan yang terlihat seperti kelabang. Yasmin terkejut dan menunjuk Julian.Julian bermain dengan ikan tersebut sebentar sebelum melepaskannya. Lalu, ikan kelabang itu merayap ke dalam lubang.Julian mengerikan ....Yasmin tidak peduli lagi. Dia merasa di sini tidak akan berbahaya.Kalau berbahaya, Daniel tidak akan membiarkan anak-anak datang ke sini.Yasmin menoleh untuk melihat
Read more
Bab 750
Namun, Yasmin jarang-jarang dapat bermain di bawah laut. Sayang sekali kalau dia tidak mengambil foto.Ketika Yasmin sedang berpikir, tangan yang dari tadi dia pegang ingin melepaskannya. Yasmin terkejut dan segera mengencangkan genggamannya.Daniel menunjuk ke batu di sebelah karang besar, lalu menunjuk ke belakangnya.Yasmin melihat pengawal yang mengikuti mereka di belakang. Pengawal itu sedang memegang kamera.Bagaimana hal yang sedang dia pikirkan bisa muncul?Setelah Yasmin mengerti, dia berjongkok di atas batu dengan bantuan Daniel.Kemudian, Daniel melepaskan tangan Yasmin dan berenang ke bawah. Dia melambaikan tangan pada Yasmin.Yasmin yang sedang berjongkok di atas batu langsung mengerti pengawal ingin memfoto apa.Kalau dia berenang, apa dia akan terlihat jelek? Apa postur tubuhnya akan terlihat bagus?Ada banyak pikiran di dalam benak Yasmin.Daniel menunggunya.Kalau Yasmin tidak ingin mengambil foto, dia tidak akan melepaskan tangan Daniel.Yasmin sedang berpikir bagaima
Read more
PREV
1
...
737475767778
DMCA.com Protection Status