Semua Bab Benih 20 Milyar CEO Dingin: Bab 41 - Bab 50
186 Bab
BAb 41
Langkah Daren terhenti saat mendengar bisik-bisik percakapan tamu yang datang di acara pernikahannya tersebut. Menatap dari belakang, Daren sama sekali tidak mengenal wanita yang sedang membicarakan dirinya itu. Wajar Darem tidak mengenal tamu yang sedang membicarakan dirinya itu. Karena memang Daren yang sama sekali tidak pernah mau tahu dengan wanita mana pun. Bahkan. Karya wanita yang dia kenal dan sering beriteraksi dengannya saat di kantor hanya Danisa. Sedang karyawan yang lain, Daren sama sekali tidak pernah peduli. Hanya melihat wajah, setelah itu Daren sama sekali tidak pernah tertarik dengan yang lain. Jika karyawan wanita menyapa, jangankan menjawab. Bahkan Daren sama sekali tidak melirik sama sekali. Jadi, hal wajar jika Daren tidak mengenal karyawan wanita yang bekerja di perusahaannya tersebut. “Pak,” panggil Leo. Panggilan yang Leo lakukan berhasil mengalihkan perhatian para wanita yang sedang bergunjing tentang Daren. Daren tahu siapa yang memanggil, ia pun menj
Baca selengkapnya
BAB 42
Acara berlangsung dengan sangat sakral. Tidak ada sesuatu yang menjadi penghalang berlangsungnya acara pernikahan tersebut. Semua tamu undangan yang hadir, terenyuh dalam keheningan berlangsungnya ijab kabul yang Darren ucapkan untuk Danisa. Meski hanya sebatas nikah kontrak. Tapi, Riana menyiapkan semuanya dengan sangat baik. Bukan hanya pemuka agama yang hadir. Karena memang Riana yang tidak tahu perjanjian yang terjadi antara Riana dan juga Danisa. Semua dokumen yang Riana pinta pun turut ada sebagai pelengkap sebuah pernikahan yang dilangsungkan untuk beda negara tersebut. “Selamat ya, Sayang. Mama sangat bahagia sekali hari ini. Keinginan terbesar mama untuk melihat Daren menikah sudah terlaksana,” kata Riana pada sang putra kesayangan. Bukan hanya kesayangan, karena yang Riana punya sebagai keluarga adalah Daren seorang setelah penghianatan yang dilakukan oleh sang suami sebelumnya. Riana memeluk sang putra penuh kelegaan. Begitu juga Daren, dia membalas pelukan sang mama
Baca selengkapnya
BAB 43
“Tamu sudah mulai kembali. Sebaiknya kau naik ke kamar yang sudah mama siapkan. Kau pasti lelah melewatkan hari panjang ini,” kata Riana pada Danisa saat tamu yang hadir mulai pamit undur diri dari pesta mewah yang ia buat. Daren dan Leo terlihat masih berbincang dengan Mr. Alex dan Mr. David.Keduanya adalah partner kerja yang solid bagi Darren dalam hal pengembangan perusahaan masing-masing. “Tapi Daren belum naik, Ma. Dia masih berbincang dengan temannya. Tak enak, kalau aku naik duluan,” jawab Danisa. Dia melirik di mana Daren sedang berbincang. Merasa tak nyaman kalau harus ke kamar hotel lebih dulu. Maka Danisa memutuskan untuk menunggu pria yang sudah sah menjadi suaminya tersebut. Suami sesungguhnya bagi Riana. Tetapi bagi Danisa adalah suami kontrak 10 miliar selama 9 bulan nanti lamanya. Yakin sekali jika proses yang akan mereka jalani nanti akan berhasil. Bahkan Danisa masih khawatir, jika program yang akan mereka lakukan tidak sesuai ekspektasi. “Justru karena Daren
Baca selengkapnya
BAB 44
Tangan Danisa menjadi ragu, mengulur untuk mengambil salah satu pakaian yang menggantung di dalam lemari tersebut. Matanya membulat sempurna saat mendapati model baju lingerie kehabisan bahan yang ada di dalam lemari itu semua. Dari yang berwarna marun, dengan model yang sangat transparan dengan tali kecil yang menggantung di bahu. Banyak sekali model yang ada di dalam lemari tersebut. Tetapi mengapa tak ada satupun yang bisa membuatnya nyaman untuk tidur. Memang hal biasa di menggunakan pakaian setengah bahan jika sedang di kamar atau di apartemennya seorang diri. Yang menjadi masalah Danisa kali ini adalah dia yang harus satu kamar dengan Daren, suaminya. “Mana mungkin aku harus tidur dengan pakaian seperti ini dengan Pak Daren? Pasti Nyonya Riana melakukan ini semua karena berpikir dengan menggunakan pakaian seperti ini dengan harapan agar aku dan Pak Daren bisa langsung malam pertama dan cepat punya anak,” kata Danisa berguman pada dirinya sendiri. Meski dengan kesal, tanga
Baca selengkapnya
BAB 45
Tangan Daren yang sejak tadi membolak balik pakaian yang tergantung dari dalam lemari seketika terhenti, saat Danisa berkata seperti itu padanya. Hal yang sangat masuk akal menurutnya, sama dengan semangat sang mama melakukan pesta pernikahan mewah yang dilakukan untuk mereka.Daren sama sekali tidak menyangka jika sang mama akan se-exited ini melakukan pernikahan untuknya bersama Danisa. Sampai Sampai masalah gaun malam pertama pun turut ia atur dan berhasil membuat Daren kehabisan kata-kata. “Benarkan, Pak. Apa yang aku bilang?” Danisa semakin memperjelas kalimatnya sebelumnya, ketika Daren tak berkutik setelah dirinya membuka pikiran Daren yang beranggapan dirinya selayaknya wanita jalang. Danisa tentu tidak tersinggung, toh dia memang melakukan semua ini karena uang dalam jumlah besar. Bagi Danisa, semua yang Daren katakan tidak akan berpengaruh apa pun atas niatnya. Toh, dia sudah terbiasa dengan mulut pedas Daren dan tidak akan membuat Danisa sakit hati karenanya. “Bisa-bi
Baca selengkapnya
BAB 46
Dengan sangat terpaksa Daren harus tidur dengan bertelanjang dada. Malamnya ini terasa sangat sial baginya, mengingat sama sekali tidak ada selimut di kamar yang sangat mewah ini. Bahkan petugas hotel yang sempat ia hubungi untuk mengirimkan selimut ke kamar ini sama sekali tidak muncul sejak dua jam lalu ia menghubungi. Dengan terpaksa, Daren masih mempertahankan diri hanya dengan bathroof dari dalam lemari yang membalut tubuhnya kali ini. “Sial sekali. Sepertinya, mama memang sengaja melakukan ini semua padaku. Pasti dia bekerja sama dengan Leo.” Daren menggerutu kesal, mendapati nasib sialnya di malam pengantinnya ini. Lirikan matanya tertuju pada Danisa yang sudah tertidur pulas di atas ranjang tersebut. Ia hanya mampu menghembuskan nafas kasarnya saat mendapati wanitanya itu seolah tak memiliki beban sedikitpun atas setiap kejadian yang dengan sengaja diciptakan untuk mereka itu. Menggelengkan kepala, Daren yang sudah sangat mengantuk akhirnya memutuskan untuk mendekat
Baca selengkapnya
BAB 47
Setelah Daren melakukan panggilan beberapa saat yang lalu, pintu Hotel itu pun tertutup dari luar. Darren melirik ke arah Danisa, wanita itu Tengah asik menikmati sarapan yang dibawa oleh pelayan hotel. Melihat itu, dia pun memutuskan bangkit dari duduknya hanya dengan berbalut handuk dan bertelanjang dada. Daren melakukannya, karena dia tahu siapa orang yang sedang mengetuk pintu untuknya itu. “Morning, Pak!” Sapa Leo, pria itu tersenyum kaku pada sang atasan. Dia sedang mempersiapkan diri untuk menerima teguran yang akan ia terima dari pria yang menatap tajam ke arahnya itu. Tidak ada jawaban dari Daren, pria itu masih bergeming dengan tetapan tidak terbacanya. “Ini pesanan Bapak Dan Danisa. Nyonya Riana sudah menyiapkan semua di dalamnya,” terang Leo, dia mengulurkan 2 paper bag yang di bawahnya itu terhadap sang atasan. Tanpa menjawab atau mengucapkan kalimat terima kasih pada Leo, Daren mengambil paper bag yang Leo ulurkan ke arahnya tersebut. Tanpa mengatakan apapun, Daren
Baca selengkapnya
BAB 48
Seperti apa yang Daren minta kepada Danisa. Danisa hari ini tidak kemana-mana. Mengikuti perintah suaminya, Danisa sedang mengemas beberapa pakaian yang akan ia bawa ke rumah Daren. Danisa sedang menatap dua koper yang sudah siap di bawanya. Satu koper berisi pakaian branded dengan harga yang masih mampu tercapai oleh kantongnya. Satu koper lagi berisi tas dan juga beberapa sepatu yang sengaja ia bawa. Danisa memang sudah menikah dengan atasannya sendiri. Tetapi, Danisa tidak rela jika harus kehilangan pekerjaannya dengan posisi yang diinginkan oleh banyak orang bersama Darren. Maka, meski kali ini dia sudah menjadi Nyonya Bos hanya untuk 9 bulan lamanya Dia memutuskan untuk tetap bekerja. Tidak lama, setelah mengemas pakaian yang akan dibawanya. Danisa menatap ke sekeliling kamar, memindai setiap sudut yang sudah berhasil memberikan kenangan indah buatnya selama beberapa tahun terakhir tinggal di kota ini. Ada rasa sayang dalam Danisa, ketika harus meninggalkan tempat ini. Hing
Baca selengkapnya
BAB 49
Danisa tak habis pikir dengan pemikiran orang kaya. Seenaknya saja mengatakan untuk beli lagi. Padahal jika mereka tahu bagaimana Danisa bisa mendapatkan semua pakaian dan tas branded yang ia miliki di dalam koper-kopernya itu harus bekerja keras. Bahkan dia harus merelakan diri untuk menjadi teman pria-pria kesepian yang membutuhkan jasa darinya. Mungkin pria di hadapannya itu tidak akan berkata dengan begitu entengnya. “Seenaknya saja bapak bilang beli. Andai saja Bapak tahu, jika aku harus melakukan banyak pengorbanan demi bisa memiliki barang-barang ini.”Danisa berdecak tak senang, kala Daren berkata dengan begitu enteng atas semua barang yang ia bawa.“Lagi pula kan sangat sayang sekali, jika barang-barang berharga aku ini tidak digunakan. Asal Bapak tahu, jika aku memiliki semua ini tuh butuh perjuangan yang tak mudah.”Tanpa diminta untuk menjelaskan. Wanita yang memang terbiasa banyak bicara itu menjelaskan semau pada Daren. Pria itu bergeming. Daren yang mendengar jawaban
Baca selengkapnya
BAB 50
Membawa DanisaDanisa merasa menang dengan pembelaan yang Daren berikan terhadap dirinya. Dia sangat puas, saat menatap wajah Reno yang terlihat begitu kesal. Senyum kepuasan terukir pada kedua ujung bibirnya. Bersamaan dengan pintu lift yang terbuka, Daren berlalu begitu saja mengabaikan Danisa yang sedang beradu perang dingin terhadap Reno di dalam ruang lift tersebut.“Bye, Reno, aku duluan ya.”Tanpa merasa risih atas apa yang terjadi. Danisa sengaja menunjukkan sikap manisnya kepada Reno. Sengaja dia melakukannya, dengan maksud meledek Reno yang masih dengan kekesalan yang terjadi padanya. Bahkan dengan tak tahu malunya, Danisa memberikan kecupan jauh pada Reno. Semua perbuatan yang dilakukan oleh Danisa berhasil membangkitkan gejolak amarah yang semakin meluap-luap di dada bidang pria yang tengah memberikan tatapan tajam penuh emosi pada Danisa yang sedang mengejar langkah cepat pria yang menjadi suami dari temannya tersebut. “Bapak jalannya cepat sekali sih!” Seru Danisa yan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
19
DMCA.com Protection Status