All Chapters of DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU: Chapter 111 - Chapter 120
180 Chapters
Bab 111. Kamu Mau Mengakhirinya?
"Sayang, kamu udah nggak marah lagi, 'kan? Kamu percaya kalau foto itu editan dan memang sengaja dibuat untuk menjebak dan memisahkan kita, 'kan?"Zanna mendengkus kesal, lantas bergegas masuk kamar. Akan tetapi, langkahnya harus terhenti karena sang suami justru membawa ke kamar mereka. Tentu saja, Akmal tidak ingin keretakan rumah tangganya beredar cepat apalagi diketahui oleh pekerja di sana.Mereka saling menatap tajam. Emosi tiba-tiba membuncah. Lelaki itu pun seperti habis kesabaran. Berulang kali berusaha menjelaskan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah datang atau memesan siapa pun di rumah bordil, tetapi Zanna tetap saja enggan percaya."Aku harus bilang apa baru kamu percaya?""Buktikan!""Belum cukup bukti dengan aku mendatangi rumah bordil dan–""Tidak ada yang tahu kamu bener ke sana atau enggak. Tadi Nila berani datang, itu berarti memang ada peluang untuk kalian bersama. Di saat yang tepat. Mungkin ... kamu emang sengaja ngabarin dia buat datang ke sini supaya tekadku
Read more
Bab 112. Keinginan Bu Siska
"Sayang, kamu mau ke mana?""Bukan urusan kamu!" jawab Zanna semakin mempercepat langkah keluar dari kamar.Dia terus saja melirik jam tangan yang bertengger di lengan kiri sambil terus menggerutu. Bagaimana tidak, sejak tadi Akmal terus saja menjadi penguntit sehingga membatasi pergerakan sang istri. Belum lagi sang anak yang meminta di temani hingga terlelap.Dia telat. Untung saja seseorang di kafe yang sudah menunggu sejak lima menit lalu mengaku memahami dan merasa tidak masalah. Mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan menuju tempat yang dimaksudkan.Lelaki itu terus saja menunggu, mengabaikan panggilan dari kantor untuk segera ke sana pagi tadi. Dia tidak akan meninggalkan rumah hari ini bahkan menepis rasa penasaran tentang keberadaan Zanna. Dia sudah pergi selama satu jam, meskipun sang anak tidak menangis, bukankah sudah menjadi kewajiban untuk mengabari?"Pak, ada tamu di depan. Katanya dia ibunya Bapak."Akmal mengangkat kepala, menatap lekat pada Suster Desi. "
Read more
Bab 113. Hasutan
"Ibu kenapa berubah? Dulu tuh seneng banget waktu tahu aku bakal nikah sama Zanna yang notabene-nya anak orang kaya dan juga cantik. Sekarang malah nyuruh pisah. Ada apa?""Pake nanya lagi. Gara-gara anak di gendongan kamu lah. Ibu malah curiga kalau Zanna itu melahirkan anak orang lain. Keluarga kita nggak ada yang cacat kayak gitu loh!"Akmal menghela napas kasar sebelum meletakkan putranya di ranjang. Alvino terlelap, terlihat tenang. Sang ayah berharap anak itu tumbuh dengan mental kuat nantinya."Tolong hilangkan pikiran itu, Bu. Alvino bukan cuma anak Zanna, tapi anak aku juga. Please, jangan seolah-olah menyalahkan Zanna doang. Emang yang menciptakan manusia itu Zanna? Kalau saja dia, pasti Alvino lahir dengan sempuarna. Ibu mana yang mendambakan putra-putrinya lahir dalam keadaan cacat, Bu?"Tanpa jawaban. Bu Siska memilih ke dapur saja untuk mengalihkan pikiran. Sang menantu yang sudah paham serta serba salah hanya bisa mengikuti mertuanya untuk ikut memasak. Sejak dulu, Bu S
Read more
Bab 114. Berusaha Bersama
"A-apa maksud Mbak Zanna?" Nafiza bertanya dengan mata berkaca-kaca.Wanita itu tentu saja terluka mendengar penyataan dari kakak iparnya. Tiba-tiba ada prasangka bahwa Akmal mengusir adiknya hari itu karena masalah tentang rumah tangga atau niar menikah lagi.Menarik napas dalam dan mengembuskan perlahan demi menenangkan hati agar amarah tidak langsung meledak. Nafiza tidak ingin gegabah apalagi selama ini suaminya mengaku setia dan tidak suka bermain hati."Ricky punya niat menikah lagi karena kamu sampai sekarang belum pernah hamil, Nafiza. Dia juga ngebujuk Mas Akmal buat ninggalin aku hari itu, makanya Mas Akmal marah sampai memukul dan mengusirnya. Kamu ingat? Dan itu semua bermula dari hasutan Ibu.""Eh, main nuduh Ibu aja. Kapan Ibu bilang begitu? Ada bukti nggak?""Cukup!" potong Akmal semakin kesal.Dia menatap Ibu dan istrinya bergantian. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Tidak mungkin dia meminta wanita tua itu pergi sekarang dan mustahil untuk menyakiti Zanna karena ap
Read more
Bab 115. Maafkan Aku, Za!
"Duduk dulu, Za. Ada yang mau aku ceritakan!"Zanna mendengkus kesal, tetapi menurut. Kini, mereka duduk saling berdampingan menatap malam yang begitu pekat. Kalau saja tidak ada cahaya dari lampu teras, mungkin mereka hanya melihat kegelapan."Sekarang cerita. Kalau nggak penting, mungkin besok saja soalnya aku–""Aku minta maaf." Cindy memotong pembicaraan Zanna dengan suara lirih. Ada kesedihan terpancar di kedua matanya.Menghela napas, Zanna benar-benar bingung sekarang. Mengapa harus meminta maaf jika tidak membuat kesalahan? Jangan sampai sang suami salah paham dan masalah kembali datang.Apalagi jika menyangkut tentang masa lalu, meskipun sebentar, tetap saja Cindy tahu bahwa Atha pernah memiliki rasa padanya lalu meninggal setelah menemui Sandra. Ya, Sandra yang kini mendekam dalam penjara karena kasus yang diusut oleh istri sah kekasihnya.Mengingat Vita, Zanna merasa bersalah karena setelah itu mereka kembali asing bah
Read more
(S2) Bab 1. Gadis Pembawa Traffic Cone
Dikepung penjahat? Alvino sudah sering melihatnya di televisi dan itu sangat menarik perhatian terutama tokoh utama mempelajari seni bela diri. Hampir setiap hari, dia akan menghabiskan waktu dengan menonton cerita thriller, drama xuanhuan atau dikenal sebagai fantasi misterius.Namun, sekarang justru kejadian yang kerap dia tonton dengan serius itu kini dialami. Sepulang dari rumah teman yang mengadakan party, tepat pukul dua dini hari, motor Alvino dihadang oleh sepuluh preman—terkenal sebagai sosok tanpa hati nurani. Sekelompok manusia yang suka membunuh orang lain tanpa belas kasih.Alvino berputar, melirik mereka satu per satu. Suasana amat mencekam karena langit malam begitu sepi dari bulan dan bintang. Jantung berdegup tidak normal, sekitar sepi dan gelap. Hanya cahaya remang dari lampu jalan membuat Alvino bisa melihat rupa para preman tersebut."Khusus lo, bisa dinegosiasikan. Serahkan motor, uang dan barang apa pun yang lo punya kalau mau nyawa selamat!" seru salah satu di an
Read more
(S2) Bab 2. Seperti Ada yang Menjanggal
Alvino membuka mata ketika merasakan tepukan halus di pipinya. Sakit di sekujur tubuh membuatnya sulit bergerak. Ketika sinar mentari menembus melalui jendela yang terbuka karena tirai baru saja disibak oleh seseorang, lelaki itu mengucek kedua mata."Bangun, Al!""Rosaline?" Alvino tersentak ketika menyadari siapa yang sedang bersamanya di dalam kamar.Saat pandangan mulai jernih, dia melihat Rosaline duduk di kursi dekat jendela. Rambutnya diikat menampilkan banyak lebam di bagian leher dan wajah. Apa yang terjadi, bukankah tadi malam mereka lolos dari preman?Ah tidak. Ketika Alvino memutar otak, dia mengingat bahwa ketika mengantar gadis itu pulang, mereka dihadang oleh seseorang. Akan tetapi, Alvino tidak mengingat kejadian selanjutnya."Tadi malam kamu pingsan karena ada yang mukul kamu dari belakang, Al." Rosaline menjelaskan sebelum diminta.Mengedarkan pandangan ke segala arah, lelaki bertelinga palsu itu menyadari dirinya berada di kamar orang lain. Alisnya yang tajam terang
Read more
(S2) Bab 3. Pelarian yang Mudah
"Kamu mau nganter aku pulang tanpa ada rasa curiga, itu artinya kamu nyelamatin aku, Al. Aku tahu kamu baik, kenapa harus mencari yang lain selama kamu mau?" lanjut Rosaline berapi-api.Selama hidup sampai usianya kini kepala dua, lelaki tampan dengan alis tajam itu belum pernah menjalin suatu hubungan. Bukan tidak pernah jatuh cinta, tetapi dirinya sadar diri mengingat menderita penyakit mikrotia dan gagal cangkok di usia delapan tahun.Orang tuanya saja mengaku putus asa dan takut jika terus melakukan percobaan sehingga memilih telinga palsu. Akibatnya, pendengaran Alvino tidak seperti manusia pada umumnya. Lagi pula, lelaki itu sendiri pun mengaku tidak masalah dengan kekurangannya sehingga proses apa pun akan dia tolak.Dengan kekurangan itu, Alvino akan mengetahui mana saja wanita yang tulus dan hanya memandang dari rupa dan harta. Entah dalam lingkup pertemanan maupun ketika ingin menjalin hubungan sampai jenjang lebih serius. Maka dari itu, Alvino s
Read more
(S2) Bab 4. Lelaki Bernama Ivan
"Maaf, kita nggak butuh bantuan siapapun!" Rosaline tersenyum manis sebelum akhirnya menarik kasar tangan lelaki yang baru saja dia inginkan sebagai kekasih, tetapi belum mendapat jawaban.Bukan tidak butuh, gadis itu khawatir lelaki tadi adalah orang jahat atau termasuk komplotan Cakra. Jika benar, maka sia-sia saja pelariannya tadi. Semua terlalu mudah, tentu menimbulkan sedikit kecurigaan. Bagaimana jika semua hanya jebakan?Menguatkan tekad walau kaki terasa pegal, Rosaline mempercepat langkah. Alvino pun tidak ingin ditarik seperti anak kecil sehingga memilih semakin melebarkan langkah untuk menuntun pelarian mereka. Tanpa pernah menoleh ke belakang, terus berlari sampai tiba di sebuah halte bis."Ayolah, ikut saja denganku. Kalian tidak usah takut."Rosaline dan Alvino terkejut bersamaan. Aneh, lelaki berkacamata tadi tiba-tiba berdiri di depannya. Dia mengulurkan tangan, tersenyum seramah mungkin. "Aku Ivan. Kalian berdua?""Jangan
Read more
(S2) Bab 5. Kegundahan Hati
Sesampainya di rumah, Alvino terkejut bukan main karena motornya sudah terparkir di depan. Baru saja dia menoleh ke belakang, tetapi Ivan sudah pergi, padahal diminta singgah sebentar.Siapa pun akan terkejut dengan kejadian yang baru saja dia alami. Motor dan juga tas kesayangannya ada di sana. Saat mencoba memeriksa, masih lengkap, sepeser uang pun tidak hilang dari dompet."Kamu sudah pulang, Al?"Lelaki jangkung itu terkejut. Dia langsung mengambil tas dan juga kunci motor sebelum menghampiri wanita paruh baya dalam balutan kerudung itu. Seorang wanita yang masih terlihat lebih muda dari usia sebenarnya."Salim dulu dong sama Bunda!" Dialah Zanna, sosok malaikat tak bersayap bagi Alvino.Tanpa banyak bicara karena masih ada seribu tanya di dalam pikiran, Alvino langsung menyambut uluran tangan itu lantas menciumnya takzim. "Maaf karena aku telat pulang, Bun. Tadi malem–""Bunda mengerti. Tadi malam teman kamu kecelakaan. Jadi
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status