Semua Bab BENIH KAKAK IPAR : Bab 21 - Bab 30
90 Bab
Bab 22
Sudah satu minggu lamanya Nayla berada dalam gedung apartemen yang sama dengan Alvin. Wanita hamil itu masih tidak menyangka jika sang suami lebih memilih bersama wanita lain.Jujur saja dalam relung hati Nayla, wanita itu masih sangat mengharapkan Alvin untuk menemuinya dan menjelaskan semuanya. Mungkin saja masih ada maaf Nayla untuk pria yang masih teramat dia cintai. Nayla berharap jika Alvin akan kembali menjadi suaminya seperti dulu.Namun, sampai saat ini. Wajah pria itu seolah ditelan bumi. Sampai detik ini Alvin sama sekali tak menemuinya, bahkan pria itu sama sekali tak menanyakan kabar Nayla.“Apa Anda yakin akan pulang, Nyonya?” tanya Anjar yang kini telah berdiri di ambang pintu.“Iya. Aku tidak ingin menginap di sini terlalu lama,” balas Nayla. Tangannya dengan cekatan membereskan pakaian ke dalam koper. Pakaian yang dikirimkan oleh Mbok Asih setelah Anjar memberitahu keberadaan Nayla.“Anda sudah merasa baik-baik saja? Saya hanya ingin memastikan keamanan Anda saja sesu
Baca selengkapnya
Bab 22
Nayla tertegun lantas menatap ke arah depan.Tampak seorang pria berbadan tambun dengan rambutnya yang hanya sedikit tumbuh di bagian kepalanya itu menoleh ke arah Anjar.Pria itu melepas kacamata hitamnya. Sebuah senyum ramah terlihat di wajahnya.Wajah itu. Nayla seperti melihatnya. Wajahnya tampak tidak jauh berbeda dari salah seorang di dalam bingkai foto keluarga Alvin.“Selamat sore, Tuan Leonard,” sapa Anjar sembari membungkukkan setengah badannya.“Selamat sore, Anjar. Di mana wanita yang kau maksud?” tanya Leonard memandang sekeliling Anjar.Anjar menatap ke samping. “Nyonya, Nayla. Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu. Bisakah Anda menemani dia?”Nayla terkejut mendengar penuturan Anjar. Siapa yang ingin bertemu dengannya? Benarkah pria dengan jas hitam rapi itu yang ingin bertemu? Apa maksud Anjar menemukan keduanya tanpa memberitahunya terlebih dulu?Seolah mengerti arti tatapan Nayla, pria itu mengiyakan tanpa rasa ragu. “Benar, Nyonya. Tuan Leonard datang ke mari in
Baca selengkapnya
Bab 23
Nayla terkesiap ketika mendekati nama Viona yang disebut mertuanya. Wanita itu tak habis pikir jika sang mertua pun mengetahui hubungan mereka sebelum Nayla mengetahuinya.Nayla menatap kosong. Selama ini nasib dan kepercayaannya telah dipermainkan oleh keluarga sang suami.Dan lagi, apa Alvaro mengetahui juga hubungan perselingkuhan Alvin dengan Viona? Mengingat bagaimana sikap Alvaro saat pertemuan tak sengaja mereka di toko obat waktu itu? Kenapa dia juga lagi-lagi menutupi?Banyak pertanyaan yang membuncah dalam benak Nayla. Masalah ini seperti puzzle, dirinya harus menemukan serta menyusun jawaban kenapa seluruh keluarga suaminya tega memperlakukannya demikian.“Wanita itu sangat berbahaya untuk Alvin,” ujar Leonard, “sudah beberapa kali kami peringatan dia untuk memutus hubungan dengannya. Tetap saja dia aka membela wanita jahat itu.”Leonard duduk kembali pada kursi di depan Nayla. Tatapan matanya terlihat sangat sayu.“Pernah suatu hari Alvin meninggalkan rumah selama beberapa
Baca selengkapnya
Bab 24
Sebuah mobil SUV hitam berjalan dengan kecepatan landai memasuki sebuah wilayah pedesaan yang masih sangat asri. Banyak pepohonan rindang yang menyejukkan mampu menghalau panasnya terik mentari yang tak bisa terkontrol beberapa bulan ini.Melihat mobil yang melintasi desa mereka, banyak anak usia belia yang sedang bermain di tengah lapang menyoraki kegirangan.Alvin kembali mengingat di mana letak rumah mertuanya. Dia mengamati setiap gang daerah kelahiran Nayla, sang istri.Senyum di bibirnya melebar ketika melihat sepasang gapura dengan tokoh pewayangan berada di atasnya. Pria itu kembali mengingat awal pertemuan tak sengaja dengan Nayla di tengah gapura itu.Mobil Alvin berhasil memasuki gapura itu. Kini dia mencari sebuah rumah joglo khas daerah itu. Walaupun rata-rata semua rumah memiliki model yang sama, tetapi rumah Nayla memiliki ciri khas sendiri.Rumah joglo dengan sedikit panggung. Aneka jenis bunga menghiasi halaman yang tampak luas itu. Rumah masa kecil Nayla begitu sanga
Baca selengkapnya
Bab 25
Pak Idris bergeming. Keningnya yang telah memiliki sedikit garis kerutan itu mengerut. Lelaki yang pada rambutnya ditumbuhi beberapa helai uban itu tampak sekali bimbang.Memang benar, saat Nayla baru saja menikah dengan Alvin, ia dan sang istri merasa keberatan ketika anak semata wayangnya itu akan diboyong ke rumah suaminya yang ada di kota.“Jika Nayla tetap diizinkan di sini. Bapak janji akan berikan tanah di ujung desa untuk kalian. Tapi, izinkan Nayla untuk tetap di sini,” pinta Pak Idris dengan suara bergetar. Egois memang ketika dia meminta menahan putrinya yang sudah berstatus seorang istri. Namun, hatinya tetap menganggap jika Nayla masihlah putri kecil yang selalu manja kepadanya.Lelaki itu kembali merasa sakit hatinya ketika Nayla justru memilih ikut sang suami karena alasan tanggung jawab sebagai istri. Tentu saja rasa senang menyelimuti hatinya ketika sang putri memiliki rasa demikian. Akan tetapi, di sisi lain hatinya sakit ketika harus berpisah dengan gadis cantik itu
Baca selengkapnya
Bab 26
Wajah Alvin pucat pasi ketika mendapati mertua lelakinya berada beberapa langkah di belakang. Pria itu berdiri tegap dengan alis yang mengerut, seolah meminta jawaban akan percakapan Alvin dengan seseorang yang berada di seberang ponsel.“Ba-Bapak sudah lama berdiri di sana?” tanya Alvin canggung.Pria itu tersenyum sedikit. Akan tetapi itu mampu membuat Alvin memasang sikap waspada. Sebab selama telpon tadi Alvin beberapa kali menyebut nama Viona, bukan nama putri dari keluarga ini.“Tidak. Tadi Bapak tidak menemukan kamu di ruang tamu. Bapak mendengar suara kamu berada di teras seperti sedang menelpon, panggilan kamu mesra sekali. Apa itu Nayla?” Pak Idris tersenyum setelah bertanya tentang hal yang membuat dirinya penasaran.Alvin mengusap pelan tengkuknya. Hatinya kini mulai merasa lega ketika mengetahui ternyata mertuanya tak sepenuh mendengar obrolannya.“I-iya, Pak. Itu dari Nayla. Alvin baru saja memberitahunya jika saat ini Alvin sedang mengunjungi Bapak dan Ibu,” ucapnya ber
Baca selengkapnya
Bab 27
Nayla segera menyalakan saklar lampu kamar. Saat itu kamarnya memang hanya menggunakan lampu tidur yang menyala temaram, sehingga Nayla tidak bisa melihat begitu jelas seseorang yang telah lancang memasuki kamarnya tanpa izin.Nayla kembali terkejut ketika melihat sosok Alvaro kini tengah duduk santai pada salah satu sofa. Kakinya dia naikkan ke atas meja, di tangannya terselip sebatang rokok.“Kak Alvaro kenapa ada di sini?” sentak Nayla. Tangannya dengan cepat menyambar sebuah sweater yang tersampir pada salah satu kaki ranjang, kemudian wanita itu segera melingkarkan pada tubuhnya yang sedikit terbuka.“Kenapa ditutup? Aku sudah melihatnya semua, bahkan aku segera datang ke sini untuk melihat seksinya tubuhmu,” goda Alvaro. Matanya mengerling.“Jangan macam-macam ya, Kak. Aku ini adik ipar Kakak,” ketus Nayla, “lagipula ngga sopan tahu, masuk kamar orang sembarangan!”Alvaro terkekeh setelah mengepulkan asap rokok ke udara.“Ini rumahku, sudah pasti semua ruangan bebas aku masuki.
Baca selengkapnya
Bab 28
Dua mangkuk bakso dengan kuahnya yang masih mengepul telah tersaji di atas meja Alvaro dan Nayla.Berbeda dengan reaksi Alvaro yang seolah ingin meneteskan liur setelah mencium aroma kuah dengan rempah melimpah itu. Nayla justru merasa kaget ketika Alvaro tanpa rasa bersalah memberikannya makanan yang akan membuat wanita itu kesusahan.“Kakak beneran minta aku makan ini?” tanya Nayla mengingatkan kembali Alvaro. Wanita itu pernah muntah parah karena mencium kaldu daging sapi.Alvaro hanya mengangguk sambil menyeruput kuah makanan sejuta umat itu.“Aku nggak mau,” tolak Nayla. Wanita itu telah mengangsurkan mangkuk miliknya ke hadapan Alvaro.“Coba saja. Ini rasanya sangat beda, nggak kaya kuah sop waktu itu.”Alvaro langsung tahu. Kemana jalan pikiran wanita hamil di depannya.Nayla sempat tak bisa makan seharian akibat sop daging yang Alvaro bawa. Ingin membuat nafsu makan Nayla meningkatkan, sebab Ibu hamil biasanya sangat menyukai makanan berkuah yang yang sangat segar.Namun, niat
Baca selengkapnya
Bab 29
Kini giliran Alvaro yang menatap brgantian antara dirinya dan juga Nayla. Pria itu beranggapan jika ada sesuatu yang mengganjal, membuat wanita di depannya kurang suka, atau merasa aneh. “Ada yang aneh?” Alvaro memperhatikan penampilan dirinya. “Bukan pada diri Kakak. Tapi pada hati Kak Alvaro.” Mendengar pengakuan sang adik ipar, Alvaro seketika mendongak. Mata indah kebiruan itu kini saling bertemu dengan Nayla yang menatapnya sinis. “Aku tak habis pikir sama Kakak. Kenapa bisa sampai hati membohongiku selama ini. Padahal Kakak tahu masalah perselingkuhan Mas Alvin, tapi lebih memilih menutupinya dariku. Kenapa? Apa karena dia adik Kak Alvaro? Lalu membiarkan aku sakit sendirian di sini?” Nayla memang tidak menangis. Akan tetapi, hatinya sangat pilu mengatakan itu semua. Wanita itu hanya ingin mendengar kejujuran Alvaro yang katanya menyayangi dirinya. Alvaro terdiam. Manik matanya menatap lekat Nayla. Ada rasa iba ketika Nayla dengan tegar mengatakan jika sang suami bukanlah
Baca selengkapnya
Bab 30
Setelah meminta orang suruhannya untuk mengurus Pakde Kumis, pria itu memasuki mobilnya, lalu melesat dengan kecepatan tinggi mengejar mobil yang membawa Nayla.Alvaro terus memukul setir akibat kebodohannya. Tidak seharusnya dia mengabaikan perhatian dari Nayla.“Berani-beraninya mereka membawa pergi Nayla. Awas saja, aku tidak akan membiarkan mereka bernapas esok hari jika terjadi sesuatu pada wanita itu,” sumpah Alvaro. Garis rahangnya mengeras, gigi gemeletuk menahan amarah.Aksi saling kejar-kejaran mobil pun terjadi.Di tengah jalan Alvaro terkejut ketika menyadari adanya sekerumunan orang yang tiba-tiba membuat jalanan macet. Padahal di daerah tersebut biasanya akan sepi dari lalu-lalang orang.Anehnya, orang-orang tersebut muncul setelah mobil Jeep yang membawa Nayla telah berhasil menjauh.Alvaro turun untuk memeriksa keadaan di sana. Meski pria itu hanya seorang diri, tak ada rasa takut pun yang menyergap dirinya.“Bisa kalian minggir? Aku sedang buru-buru,” pintanya, berhar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status