Semua Bab Wedding Drama : Bab 41 - Bab 50
93 Bab
Bab 40
BAB 40Lidya sedang menata menu sarapan di meja makan dibantu seorang asisten rumah tangga. Di sana hadir Ningrum dan Martha yang semalam ikut menginap. Mereka datang jauh-jauh dari Malang untuk menghadiri pesta keluarga dan baru akan kembali menggunakan penerbangan sore ini. "Hai, tampan. Mana Althea?" tanya Lidya begitu melihat Zayn muncul tanpa istrinya di ruang makan. Sudah segar dengan raut wajah semringah. "Ada di kamar, Bu. Selamat pagi, Tante," Zayn tak lupa menyapa kedua sepupu ibunya yang duduk bersisian di meja makan. "Sudah mau tiga bulan menikah, auranya masih secerah manten baru." Ningrum menimpali menggoda yang dibalas kekehan kecil oleh Zayn. Memang benar dia menikah sudah tiga bulan lamanya. Akan tetapi, menjadi pengantin yang sesungguhnya baru terjadi tadi malam. Kamar lama Zayn menjadi saksi bisu telah bergantinya oli mesin yang berkarat hingga berkerak dengan yang baru. Di mana dia melepas keperjakaan yang amat dijaganya hingga usia sematang ini tak ubahnya ana
Baca selengkapnya
Bab 41
BAB 41Sudah dua minggu berlalu semenjak pesta di rumah Lidya. Tak ada lagi perseteruan di antara dua sejoli itu. Interaksi keduanya bertambah akrab juga akur. Setiap malam Zayn membantu Althea mengerjakan tugas kuliah supaya cepat rampung dengan maksud terselubung reward penuh gelora setelahnya, tentu saja sesudah mengamankan Sultan sebelumnya. Setiap kali Zayn dan Althea berdekatan. Sultan selalu berusaha merecoki dan menyela di tengah. Mengeong manja mencari perhatian pada Althea yang kini fokusnya terbagi. Entah itu di saat sedang menonton televisi, saat di meja makan, bahkan sering kali menerobos masuk ke kamar utama. Seolah ingin memberi jarak dan kerap mengaum galak jika Zayn mengecup mesra sang majikan di hadapannya. Seperti saat ini, Sultan merecoki di bawah meja makan. Zayn yang pulang terlambat langsung duduk merapatkan kursi di samping Althea. Sultan mengitari kaki Zayn juga Althea supaya saling menjauh. Dua sejoli itu tak peduli, di bawah sana si bola bulu tengah mondar
Baca selengkapnya
Bab 42
BAB 42Di pagi buta akhir pekan ini, Zayn sudah bersiap untuk berolahraga. Suasana senang di hatinya berimbas pada jiwa juga raganya yang akhir-akhir ini menjadi lebih bersemangat. Ratapan menyiksa juga perih dari pengkhianatan yang tak tertebuskan di masa lalu perlahan memudar. Diliputi senandung debaran indah yang berdendang merdu di kalbu usangnya. Zayn bermaksud joging pagi guna menjaga stamina juga memelihara kesehatan. Terlebih lagi sekarang dia memiliki kegiatan rutin tambahan setiap malam. Setelah mencicipi pertautan raga untuk yang pertama kali di rumah ibunya, hingga saat ini dia tak mampu membentengi diri setiap kali berdekatan dengan Althea.Segala sesuatu yang ada dalam diri istri imutnya itu selalu berhasil membangkitkan sisi liarnya. Althea terasa begitu pas dalam kungkungannya. Aroma tubuh bahkan desahan Althea kala mengerang tergulung kenikmatan cumbuannya membuat Zayn ketagihan hingga hampir gila rasanya.Seorang Zayn yang selalu menjaga image di luaran, akan beruba
Baca selengkapnya
Bab 43
Bab 43Di garasi rumah besar bercat abu-abu putih itu terjadi drama di pagi buta. Althea tiba-tiba saja menempeli Zayn dan menangis tak mau ditinggal pergi, sama sekali bukan seperti dirinya yang biasanya. Beberapa hari belakangan Althea kerap bersikap di luar kebiasaan. Setelah terpapar racun dahsyat anaconda spesial yang disemburkan padanya, Althea jadi ketergantungan. Dirinya tak mampu lagi berjauhan dengan penawarnya.“Aku cuma pergi beberapa hari. Kita masih bisa video call 'kan?” Zayn berusaha memberi pengertian seraya mengusap wajah basah Althea. Melihat netra indah di hadapannya menggenang, Zayn dirundung dilema. Akan tetapi, dia juga harus bertanggung jawab atas tugas yang sudah dipercayakan padanya.“Maaf, aku juga enggak tahu kenapa pengen nangis terus. Padahal kamu cuma pergi ke Puncak, bukan ke Mars.” Althea membesit hidungnya yang memerah.Tawa renyah Zayn berderai. Dia merangkul lalu mengecup puncak kepala Althea juga keningnya."Baik-baik di rumah. Kalau mau pergi ke
Baca selengkapnya
Bab 44
BAB 44Peserta juga pemateri datang memadati aula Novus Giri, berasal dari berbagai universitas ternama di tanah air dan Menteri Pendidikan pun turut hadir. Zayn sebagai salah satu narasumber yang menjadi buah bibir terus disoroti. Media yang mengantongi izin meliput seminar begitu bersemangat mengarahkan kamera juga mencatat poin-poin penting materi yang disampaikan si dosen tampan untuk dijadikan artikel utama mereka esok hari. Acara berlangsung lancar dan kondusif, diselingi break makan siang juga ramah-tamah dan menjelang senja seminar untuk hari pertama selesai. Dua sahabat karib itu mengunjungi area restoran setelah menyegarkan diri di bawah kucuran air. Keduanya memesan masing-masing satu gelas kopi latte sambil menikmati indahnya panorama malam puncak dari area balkon restoran selepas menyantap makan malam.Dinginnya cuaca puncak segar menerpa menenangkan, merontokkan kepenatan dari aktivitas padat seharian. Zayn meraih cangkir dan menyesap kopinya yang masih mengepulkan ua
Baca selengkapnya
Bab 45
Bab 45“Kara?” “Zi, syukurlah ini benar-benar kamu. Syukurlah.” Wanita cantik tinggi semampai itu tiba-tiba saja memeluk Zayn tanpa sungkan, bahkan menempelkan tubuh merapat.Zayn membulatkan mata saat sosok wanita yang amat dikenalnya itu menubruknya begitu saja dan menjatuhkan diri ke pelukan. Dia bangkit, berusaha mendorong Kara yang tiba-tiba saja memeluknya. “Lepaskan! Ini tempat umum!” bentak Zayn dengan suara meninggi. “Enggak, enggak! Please help me, Zi.” Wanita cantik bergaun merah hati itu menggeleng kuat-kuat menolak, malah mengeratkan pelukan. Wajah sensualnya dibasahi air mata, terdapat lebam di pipi kiri yang sangat kontras dengan kulit putihnya, sepertinya jejak bekas tamparan. Panggilan Kara padanya masih tetap sama, Zi. Dulu, panggilan itu menggetarkan jiwa, tetapi setelah adegan laknat menyakitkan yang terekam di ingatan juga di hati, panggilan tersebut terdengar menjijikkan. “Kenapa aku harus menolongmu? Aku bukan Tim SAR!” Zayn masih berusaha melepaskan lenga
Baca selengkapnya
Bab 46
BAB 46Hawa sejuk menusuk menggoda siapa pun untuk berlama-lama bergelung selimut. Langit menghamparkan warna biru cerah dan matahari mulai bersinar, tetapi udara puncak tetap dingin membelai kulit setiap kali waktu pagi tiba.Althea terusik dari tidur lelapnya sebab lambungnya mulai tak nyaman. Hanya saja masih malas untuk membuka mata dan terbangun, terayu kantuk berpadu udara dingin. Namun, rasa mual merambat naik mendesak pangkal tenggorokkan, seketika matanya membola kala pergolakan itu ingin menyembur keluar. Dengan cepat disingkirkannya selimut yang membungkus tubuh. Berlari ke kamar mandi nyaris bertabrakan dengan Zayn yang baru saja keluar dari sana. Rambut Zayn tampak basah dan tubuhnya segar, hanya terbalut handuk melilit rendah di pinggang.“Minggir!” teriak Althea yang kemudian kembali membekap mulut kuat-kuat sembari merangsek ke kamar mandi.Mual muntah seperti kemarin lagi-lagi terjadi. Althea sampai harus berpegangan pada dinding sisi kloset demi mencari kekuatan unt
Baca selengkapnya
Bab 47
BAB 47Zayn bersiap begitu panitia seminar menghubungi ponselnya. Dengan penuh sesal, dia meminta maaf pada Althea karena bahkan tak sempat untuk sekadar mengantarkan sang istri ke tempat parkir. Zayn diburu waktu di saat dirinya masih tergulung rindu berat."Pergilah. Don't worry about me," ucap Althea sembari mengulas senyum, menenangkan Zayn yang sudah rapi dan tampan mengenakan setelan biru tua. Zayn mengangguk walaupun enggan. Mengecup pipi Althea juga mengusap rambutnya penuh sayang. "Kalau sudah sampai, kabari aku."Setelah pintu tertutup, Althea membersihkan diri secepat mungkin lantaran jarum jam terus bergerak maju, berharap tidak terlambat mengikuti kompetisi. Tak lupa sebelumnya menghubungi Mbok Sari supaya mempersiapkan perlengkapan baletnya. Althea berlarian menuju parkiran. Akibat kurang memperhatikan jalan, ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita anggun bergaun ungu yang datang tergesa dari arah berlawanan. Wanita yang semalam merengek meminta dikasihani ole
Baca selengkapnya
Bab 48
BAB 48Bau desinfektan aroma khas rumah sakit menyapa penciuman saat kesadaran menyapa Althea. Mencoba membuka kelopak mata, tetapi kemudian dikatupkannya kembali lantaran cahaya lampu tepat di atasnya amat menyilaukan. Menerjang penglihatan dan membuat kepalanya berdentam sakit. "Al?" Falisha membungkuk mendekat saat melihat kelopak mata Althea bergerak-gerak. "Dokter, Suster, teman saya sudah sadar!" teriak Falisha setelah memastikan Althea siuman. Falisha mendesah lega, akhirnya Althea meraih kesadarannya kembali. Beberapa jam lalu, sejak berpamitan pergi ke toilet hingga waktu pengumuman tiba, Althea masih belum kembali ke aula. Bahkan saat namanya disebut sebagai juara kedua, Althea masih belum terlihat batang hidungnya sehingga Falisha lah yang mewakili naik ke atas panggung. Salah satu kontestan dari sanggar lain berlari ke tengah kerumunan serayal menjerit-jerit histeris. Dia melihat seorang kontestan yang berasal dari tim Falisha tergeletak pingsan di lorong sepi menuju to
Baca selengkapnya
Bab 49
BAB 49Althea sedang berbenah di kamar setelah meminta Mbok Sari berbelanja beberapa bahan makanan kesukaan Zayn. Berencana memasak sendiri dan menyajikannya sembari memberitahu kabar kehamilannya pada Zayn sebagai kejutan. Satu orang pun belum ada yang dikabari. Althea mencoba mengendalikan rasa bahagianya dan ingin Zayn lah orang pertama yang mengetahuinya. Hari ini Althea libur ke kampus sesuai saran dokter. Meminta tolong pada si kembar untuk menyampaikan izin pada pihak universitas. Ia juga meminta bantuan Falisha agar alasan bolosnya semakin kuat mengingat Falisha merupakan saksi mata bahwa dirinya memang kurang sehat. Senyumnya merekah indah. Menundukkan pandangan ke perut ratanya dan mengusap sayang di sana. “Pantas saja badanku terasa aneh akhir-akhir ini. Ternyata sudah ada kamu di dalam sana, my baby bump. Gak sabar pingin kasih tahu daddy bulemu,” cicitnya gembira. Sejujurnya Althea was-was akan reaksi Zayn. Apakah Zayn akan sesenang dirinya atau mungkin justru tidak a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status