Semua Bab Benih Rahasia Yang Kau Sia-Siakan: Bab 21 - Bab 30
139 Bab
Bab. 21.
"Se, aku memang senang bisa mengenalmu! Aku nyaman berada di dekatmu! Dan aku juga senang kita bisa dekat seperti ini."Wajah Sean spontan berbinar bahagia, dia berfikir kalau sebentar lagi status jomblonya akan berubah menjadi berpasangan.Dengan ucapan Kiara sekarang Sean sangat yakin kalau wanita ini bakal menerimanya karena setiap kali mereka bertemu, Kiara terlihat sangat bahagia di bersamanya.Sambil memainkan bibirnya, Sean seolah siap mendengarkan apa yang akan menjadi keputusan Kiara sekarang."Hidupku jadi semakin berwarna, apalagi kamu selalu memanjakan aku dalam hal apapun.""Aku memang suka sama kamu! Tapi maaf, rasa suka itu hanya bisa sebagai teman atau sahabat, tidak bisa lebih dari itu karena aku punya alasan sendiri. Maaf Se, kamu bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari pada aku. Aku permisi."Coklat batangan yang Kiara pilih membuat Sean tertunduk lesu seketika.Ternyata dugaannya salah, Sean mengira kalau Kiara bakal menerimanya dan ternyata dia menolak d
Baca selengkapnya
Bab. 22.
Sekitar jam 7 malam Aland terus saja menelepon Kiara yang masih di rumah sedang bersiap, dia memilah milih baju mana yang cocok di gunakan untuk acara dengan CEO-nya itu.Pertemuan dengan Pak Rustam tentu harus terlibat special karena kolega bisnis itu memang suka dengan kemewahan.Kiara berusaha membuat agar Aland tidak malu membawanya untuk bertemu dengan Pak Rustam."Dimana kamu, aku perintahkan kamu ke kantor sekarang."Suara Aland mulai meninggi setelah beberapa kali panggilan tak terjawab darinya.Kiara yang kebetulan berada di kamar mandi tak mendengar kalau ponselnya berdering dan untuk yang terakhir kalinya dia melihat nama pak bos tertera di layar ponsel milikinya pun segera mengangkat."Iya Pak, beri saya waktu 15 menit untuk sampai di kantor.""Kamu memang selalu saja membuatku kesal! 15 menit mulai dari sekarang. Aku nggak mau sampai kamu terlambat lagi!"Bunyi tut tut yang membuat pengang gendang telinga Kiara menandakan kalau panggilan itu sudah berakhir.Setelah memili
Baca selengkapnya
Bab. 23.
Sementara di depan Aland duduk menunggu dengan cemas, sesekali dia melihat jam yang ada di pergelangan tangannya menunggu wanita yang sedang berdandan cukup lama di dalam sana.Tak lama setelah itu, pelayan keluar sambil kasak kusuk berbicara dengan seseorang yang belum terlihat siapa dia yang membuat pandangan Aland menjadi lesu kembali.Namun pandangannya mendadak terpesona saat Kiara keluar dengan dandanan yang sudah berubah total, tidak di pungkiri oleh Aland betapa cantiknya wanita itu sampai dia kesulitan untuk mengedipkan matanya sendiri.Akan tetapi untuk mengakui hal itu di depan Kiara rasanya enggan yang hanya akan membuat sekretarisnya itu terasa terbang melayang."Jadi kapan kita akan berangkat Pak?""Pak, Pak Aland!"Lambaian tangan Kiara di depan wajahnya spontan menyadarkan Aland dari lamunannya, dia terlihat salah tingkah setelah ketahuan melakukan sesuatu."Oh iya, kita berangkat sekarang."Aland berjalan lebih dulu di depan Kiara, pak sopir segera membukankan pintu u
Baca selengkapnya
Bab. 24.
"Pak Aland.""Hei, mau apa kamu! Jangan campuri urusan kamu. Brengsek!"Tidak ada jawaban dari Aland, namun pukulan yang menjadi jawaban untuk ke dua preman tersebut.Masing-masing mendapat satu pukulan telak tepat di pelipis wajahnya sampai mereka terhuyung ke belakang sambil memegangi pipinya.Bugh!Bugh!Dari awal dia sudah curiga kalau mereka bakal mengganggu Kiara bahkan Aland tak perduli dengan pak Rustam yang kini hanya duduk mengangkat kakinya di pangkuan sambil merokok memandanginya.Melihat Kiara yang tak berdaya tak mungkin Aland membiarkannya begitu saja, di saat dia menutup matanya, disitu juga Aland mendekat hingga sentuhan tangan preman tersebut hanya tepat dalam genggaman tangannya.Tidak ada perlawanan dari kedua preman itu mengingat siapa yang menolong Kiara setelah mereka tersadar, mereka mengetahui kalau lawan mereka bukanlah orang sembarangan maka mereka memutuskan untuk lari pontang panting menjauh dari Aland."Eh, aduh! Tangan saya sakit Pak," ucap Kiara dengan s
Baca selengkapnya
Bab. 25.
"Sedang apa lo malam-lama di sini? Oh aku tau, kupu-kupu mana yang baru kamu bawa Land?"Tetapi Aland tidak mengatakan kalau Kiara berada di dalam apartemen miliknya, biarlah Sean mengira kalau dia habis membawa wanita malam dan bercinta di dalam apartemen, yang penting situasi aman.Seandainya Sean tau bahwa Kiara ada di dalam tentu dia akan mengira kalau wanita malam yang Aland bawa dialah Kiara dan dia tak segan untuk mengajak Kiara bermalam seperti pada wanita malam yang lainnya.Aland berfikir alasan apa yang cocok untuk menjawab pertanyaan Sean agar dia tak curiga."Tidak, aku hanya mengambil kunci mobilku yang tertinggal disini.""Apa? Alasan apa ini Land! Hei, aku tau kamu dan kamu juga tau aku. Kesukaan kita sama Land, jadi Lo nggak bisa menyembunyikan ini semua padaku."Degh!Aland mengira kalau Sean sudah tau yang sebenarnya, memang dalam masalah kesenangan dia tidak bisa menyembunyikan dari sahabatnya ini karena mereka mempunyai kebiasaan yang sama yaitu bercinta dengan se
Baca selengkapnya
Bab. 26.
"Dari mana saja kamu semalaman nggak pulang Ki?" tanya Pak Susanto dengan tatapan menakutkan.Semua anggota keluarganya sudah berkumpul di depan menyambut kepulangan Kiara yang sedari malam baru menampakan diri.Terkecuali dengan Satya yang sudah pergi ke kantor pagi sekali.Sudah Kiara duga sebelumnya kalau dia bakal di interogasi oleh keluarganya mengapa tidak pulang dan kemana semalam.Dan benar saja apa yang menjadi kekhawatirannya kini menjadi kenyataan. Apa yang harus Kiara katakan dan kenapa dia berada di sebuah apartemen saat Kiara membuka matanya."Semalam aku menemani Pak Aland untuk bertemu dengan partner bisnisnya di suatu tempat Yah."Kiara bicara sambil menunduk tanpa berani memandang wajah mereka."Apa? Jadi kamu bermalam dengan atasan kamu itu? Astaga!""Eh, nggak! Bukan begitu Yah! Aku sendiri di apartemen, aku yakin itu apartemen milik Pak Aland, tetapi Pak Aland sendiri tidak ada di tempat itu Yah.""Bohong Yah! Dia pasti habis ketemuan dan bermalam dengan pacarnya
Baca selengkapnya
Bab. 27.
"Nona Kiara anda di tanyakan oleh Pak Aland, sekarang anda ada di mana?"Suara pak Bandi dari sambungan telepon, bukan Aland bisa menelepon Kiara sendiri tetapi dia justru meminta sang Manager untuk menanyakan keberadaannya sekarang.Selaman menginap di apartemennya membuat Kiara baru pulang pagi tadi ke rumah yang tentu membutuhkan waktu untuk penyesuaian dengan keluarganya kembali.Untuk membuat mereka mengerti bahwa Kiara tidak melakukan yang aneh-aneh di luaran sana."Maaf Pak Bandi, hari ini saya izin untuk cuti sehari! Pak Aland sendiri pasti tau alasannya.""Saya baru saja pulang dari pertemuan semalam dan sekarang saya sedang berkumpul dengan keluarga saya."Sengaja Kiara memberi alasan berkumpul dengan keluarganya agar Aland bisa mengerti kalau hari-harinya bukan cuma untuk bekerja tetapi ada keluarga yang harus dia perhatikan setiap saat.Pak Bandi mengerutkan alisnya, dia berfikir bagaimana mungkin di jam segini Kiara baru pulang dari pertemuan semalam, bukankah wanita ini
Baca selengkapnya
Bab. 28.
"Eh, Sayang kamu mau kemana?""Reza mau main di kamar Bude, Ibu!" ujarnya sambil berlari menghampiri mainan yang baru saja di beli.Merasa terlalu berat Reza menarik kantung plastik besar itu sekuat tenaga menuju kamar Kezia dan mengetuk pintunya."Sayang main sama Ibu saja yah disini, Ibu bisa temani kamu main kok.""Kita main apa yang kamu suka? Mobil-mobilan? Pistol? Atau ...? Ayok Ibu temani kamu main!"Kiara mengikuti Reza sambil membujuknya agar mau bermain dengannya, dia tidak mau sampai perhatian kakaknya mengalihkan kasih sayang Reza pada Kiara.Akan tetapi anak itu tetap kekeh dengan pendiriannya ingin bermain dengan Kezia dan Satya di dalam sana."Nggak Ibu, Reza mau main dengan Bude dan Pakde saja di kamarnya."Sama sekali ucapan Kiara tidak di anggap sama sekali oleh putranya, kedudukan sebagai Ibu sepertinya akan tergeser oleh Kezia yang lebih banyak memberinya perhatian.Banyaknya harta pemberian Satya membuat Kezia bisa memberikan apa saja yang Reza inginkan bahkan di
Baca selengkapnya
Bab. 29.
"Em, maksudku aku nggak mau sampai Reza menjauh dariku Yah! Bukankah Ayah tau kalau aku berjuang sendiri untuknya!""Aku hanya ingin disaat liburku dari pekerjaan, aku bisa dekat dengan putraku tapi lihat! Reza lebih memilih untuk bermain di dalam sana!"Tidak kuat menahan sesak di dada membuat air mata Kiara kini tumpah ruah tidak bisa di bendung lagi. Dia berharap kalau ayahnya ini bisa mengerti posisinya dan mungkin bisa menasehati Kezia agar Kezia menasehati Reza untuk dekat dengan ibunya.Tapi justru ucapan pak Susanto semakin membuat dadanya sesak."Lalu apa salahnya jika anakmu bermain dengan Kakakmu? Bukankah selama ini Kezia memang sangat dekat dengan Reza?"Degh!Kini Kiara sadar kalau selama ini dia memang kurang memberi Reza kasih sayang, tetapi harus bagaimana di sisi lain dia harus bekerja untuk mencukupi kebutuhannya, di sisi lain kesempatan itu di manfaatkan kakaknya agar semakin dekat dengan Reza.Bisa saja dia fokus hanya mengurus anaknya tapi siapa yang akan memenuh
Baca selengkapnya
Bab. 30.
Kiara bingung, masa dia menemui Aland memakai sepatu yang rusak, dia merasa kalau itu dilakukan terlihat tidak sopan tetapi di satu sisi hanya sepatu itu yang dia punya saat ini.Dia berfikir sesaat bagaimana baiknya menangani masalah ini, bagaimana caranya agar atasannya itu bisa mengerti kalau sepatunya kini rusak."Lebih baik aku lepas saja sepatu ini!"Dia berjalan dengan percaya diri menemui Aland di ruang kerjanya."Permisi Pak."Aland mengerutkan alisnya memandang kaki Kiara yang polos tanpa alas kaki. Ulah wanita ini selalu saja membuatnya geleng kepala. Dia hanya bisa menghela nafas kasar sambil mengurut keningnya yang terasa pusing.Sedang Kiara sendiri hanya bisa menunduk sambil memainkan jari-jari tangannya, bersiap dengan apa yang akan bos-nya ini lakukan."Maaf Pak, sepatu saya tadi ..., em, sepatu saya ..., sepatu saya patah Pak, waktu saya turun dari ojek tadi," ujarnya tergagap.Kiara mengira kalau Aland tak tau semuanya. Dia berharap kalau atasannya ini memberi sedik
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status