All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 791 - Chapter 800
800 Chapters
Bab 791
Melihat Martha begitu merendah, Isabel bertambah senang. Dia mendengus dingin sambil berkata, "Sekarang baru mengaku bersalah. Kalau sudah tahu bakal berakhir seperti ini, mengapa kamu masih melakukannya!""Maafkan aku. Akulah yang terlalu bodoh. Memandang kita pernah jadi teman sekelas, tolong lepaskan aku kali ini."Martha tampak sedih. Ini pertama kalinya dia menerima perlakuan seperti ini.Apalagi, dulu Martha selalu meremehkan Isabel. Sekarang malah dirinya yang berbalik dipermalukan di depan umum oleh wanita itu."Cuih! Orang sepertimu jadi teman sekelasku? Memalukan sekali!"Isabel berkata dengan nada mengejek, "Kalau dari awal kamu minta maaf dengan benar, mengakui kesalahanmu, dan memberi kompensasi sebesar satu miliar, aku akan membiarkan masalah ini berlalu.""Sekarang sudah nggak semudah itu. Tapi, kita juga termasuk kenalan lama, jadi aku bisa memberimu kesempatan.""Begini saja. Kami mau kompensasi satu miliar, lalu ditambah kalian berdua harus merangkak melewati selangka
Read more
Bab 792
Beraninya dia mengucapkan kata-kata seperti itu. Apa otaknya sudah bermasalah?Bukankah ini sama dengan cari mati sendiri? Apa dia berencana menyeretnya untuk menemaninya mati bersama?Tidak boleh terjadi!Apa yang harus dia lakukan? Martha diam-diam mengeluarkan ponselnya dan bersiap menelepon kakak sepupunya. Siapa tahu kakak sepupunya punya koneksi yang bisa membantunya menyelesaikan masalah ini.Polisi lalu lintas, Faris, yang berdiri di samping itu menyaksikan semua ini dengan bengong. Barusan, dia sempat mengira Tobi sudah menyerah. Sekalipun pria itu menyerah, dia juga menganggap itu wajar.Lagi pula, sekelompok orang ini terlalu arogan. Hanya saja, dia tidak menyangka Tobi akan berani mengucapkan kata-kata seperti itu. Bukankah dia sedang memprovokasi tuan muda kaya itu?Hais!Pemuda ini lumayan baik. Sayangnya, nyawanya sudah mau berakhir.Dia ingin membantu, tetapi dia sadar tidak bisa membantu apa-apa. Sebelum sempat melawan, dia sudah langsung ditaklukkan begitu saja.Pak A
Read more
Bab 793
Nicky tahu ayahnya biasanya sangat jarang meneleponnya. Kecuali dia melakukan hal yang buruk, barulah ayahnya akan meneleponnya dan menegurnya.Namun, kenapa dia bisa meneleponnya sekarang? Belakangan ini, dia sangat patuh dan tidak melakukan hal buruk.Setelah berjalan ke samping, Nicky buru-buru mengangkat panggilan itu. Apalagi, dia sudah membuat ayahnya menunggu lama, "Ayah, ada apa? Kenapa kamu bisa meneleponku?"Sayangnya, sebelum dia selesai bertanya, nada tinggi dari seberang sana langsung terdengar, "Dasar bajingan, kamu tahu apa yang telah kamu lakukan?"Mendengar omelan itu, Nicky tertegun. Apa yang terjadi? Dia pun bertanya dengan bingung, "Ayah, apa maksudnya?""Apa maksudku? Tahukah kamu siapa yang kamu provokasi itu? Dialah sosok menakutkan yang sudah aku peringatkan berkali-kali agar kamu nggak memprovokasinya," tukas Gandhi."Kuperingatkan, tak peduli cara apa pun yang kamu gunakan, kamu harus meredakan emosinya dan minta pengampunan darinya. Kalau nggak, kamu juga ngg
Read more
Bab 794
Tuan Nicky sudah mengerahkan bala bantuan. Entah seberapa menakutkan dan hebatnya orang-orang yang akan datang membantunya itu.Berakhir sudah!Kali ini, mereka sudah pasti akan berakhir.Sekalipun dia menelepon kakak sepupunya sekarang, mungkin juga tidak ada gunanya lagi. Namun, apa pun yang terjadi, dia juga harus mencobanya, Jadi, dia pun segera menelepon.Hanya saja, ekspresinya kembali putus asa. Kakak sepupunya tidak mengangkat telepon. Jangan-jangan dia sedang rapat?Entah apa yang sedang dilakukan kakak sepupunya. Pokoknya, dia tidak bisa menghubunginya.Gawat, gawat! Bahkan Langit pun tidak ingin membantunya lagi.Melihat ekspresi cemas Martha yang terus-terusan menelepon, Isabel tersenyum sinis dan berkata, "Martha, sekarang kamu baru sibuk menelepon? Asal kamu tahu saja, sudah nggak ada gunanya lagi.""Tak peduli siapa pun yang kamu cari, mereka bukanlah tandingan Kak Nicky. Sudah kubilang sebelumnya, Kak Nicky itu putra kedua Keluarga Tandiono, tapi kamu nggak percaya, 'ka
Read more
Bab 795
Pandangan semua orang langsung tertuju pada Nicky yang tengah berjalan kembali. Wajah teman-temannya Nicky, yang semuanya putra keluarga kaya itu penuh dengan ekspresi sindiran. Mereka jelas menunggu Tobi dipermalukan.Mereka sudah sering bertemu dengan orang yang suka membual, tetapi belum pernah bertemu dengan yang separah ini.Isabel tersenyum sinis. "Baiklah, Kak Nicky sudah kembali, sekarang mari kita lihat siapa yang akan mati mengenaskan."Martha tampak tegang dan sorot matanya juga dipenuhi ekspresi ketakutan. Dia menatap Tobi dan berbisik, "Kak Tobi, apa yang harus kita lakukan?""Jangan gugup. Dilihat dari tampangnya, sepertinya dia bukan datang mencari masalah. Sebaliknya, dia datang untuk minta maaf kepadaku," kata Tobi dengan tenang.Martha tertegun sejenak. Dia diam-diam menahan senyum pahit. Entah datang dari mana kepercayaan dirinya itu? Bisa-bisanya dia begitu yakin.Yang lainnya juga tertawa mengejeknya, terutama Isabel. Saat melihat Nicky mendekat, bahkan sebelum pri
Read more
Bab 796
"Tuan Tobi, jangan bercanda. Barusan aku hanya omong kosong saja. Singkatnya, yang terjadi hari ini semuanya salahku. Aku akan menerima apa pun hukuman yang diberikan Tuan Tobi.""Aku hanya berharap Tuan Tobi bisa memaafkan kesalahanku kali ini. Berilah aku kesempatan untuk menyampaikan permintaan maafku."Nicky buru-buru meminta maaf.Percakapan keduanya benar-benar mengejutkan semua orang. Bisa-bisanya bocah ini membuat Tuan Nicky meminta maaf, apalagi terdengar begitu tulus.Bisa dikatakan, Tuan Nicky saat ini terlihat begitu merendah.Bagaimana ini bisa terjadi? Mengapa dia memanggil bocah ini dengan sebutan 'Tuan Tobi'? Siapa Tuan Tobi sebenarnya? Kenapa bisa membuat Tuan Nicky ketakutan seperti ini?Pak Anwar tercengang. Ekspresi wajahnya terlihat muram, seakan tidak percaya dengan semua ini. Apalagi, saat memikirkan tindakannya sebelumnya, sudah pasti membuat bocah itu tersinggung.Sialan! Semuanya gara-gara wanita ini.Wanita yang disebutnya itu tak lain adalah Isabel. Saat ini
Read more
Bab 797
Nicky buru-buru menambahkan dari samping, "Benar, benar, Anda boleh bertindak sesuai keinginan Anda. Kalau Anda ingin membunuhnya, saya juga akan bertanggung jawab penuh semuanya.""Martha, eh salah, Kak Martha, saya mohon, berilah kesempatan kepada teman lama Anda ini. Saya pasti akan mengingat kebaikan Anda seumur hidup saya.""Teman lama? Bukankah kamu bilang punya teman sekelas sepertiku ini adalah hal yang sangat memalukan? Sekarang kamu ingin minta bantuan teman yang memalukan ini untuk menyelamatkanmu?" Martha tampak kesal, apalagi saat memikirkan penghinaan barusan."Saya sudah bersalah sebelumnya. Salahkan saya terlalu bodoh. Maafkan saya, Anda boleh memukul dan memarahi saya, tapi saya mohon Anda bisa melepaskan nyawa saya," ucap Isabel terus memelas.Awalnya, Martha masih menyimpan dendam, terutama memikirkan dirinya barusan sudah hampir berlutut dan meminta maaf kepada Isabel. Sebenarnya, dia juga ingin mempermalukan Isabel.Namun, melihat kondisi Isabel saat ini, ada bekas
Read more
Bab 798
Saat mendengar nama itu, ekspresi semua orang berubah. Mereka juga bukan orang biasa, jadi mereka tahu identitas orang itu. Pak Hendro yang dia telepon itu pastilah orang paling berkuasa di Kota Tawuna.Bagaimanapun juga, dia adalah sosok hebat yang memiliki pengaruh besar. Bisa-bisanya Tobi meneleponnya. Semua orang tampak tercengang.Bahkan, ekspresi Nicky juga berubah. Dia baru saja mendengar ayahnya bilang Tuan Tobi sangat hebat, tetapi dia belum pernah melihat kekuatannya sebelumnya. Hanya dengan satu panggilan telepon, dia bisa menelepon sosok hebat. Bukankah sudah cukup memperlihatkan betapa menakutkan kekuatan yang dimilikinya itu?Mendengar itu, Hendro buru-buru menanyakan masalah apa yang telah terjadi.Lantaran masalah tidak begitu rumit, Tobi hanya butuh dua hingga tiga menit untuk menjelaskannya. Setelah Hendro mendengar semuanya, dia langsung berkata, "Jangan khawatir, Dokter Tobi. Saya pasti akan turun tangan sendiri dalam menyelidiki masalah ini dan memeriksa polisi lal
Read more
Bab 799
Setelah menyampaikan permintaan maaf, Pak Janu kemudian berkata, "Tuan Tobi, kami sudah membahas masalah kompensasi. Isabel akan bertanggung jawab dan menanggung semuanya. Kalau Anda punya persyaratan lainnya, silakan katakan."Jelas-jelas dia datang ke sini dengan membawa misi. Selain menyelesaikan persitegangan, akan lebih baik lagi kalau dia bisa membuat Nicky tidak terlalu menderita.Tobi sama sekali tidak peduli dengan masalah kompensasi. Dia kemudian berkata dengan datar, "Mengenai kompensasinya, selesaikan saja sebagaimana mestinya, tapi mereka berdua barusan terus-menerus menyindirku, jadi aku mau mereka menerima akibatnya."Mendengar itu, wajah Nicky berubah, tetapi dia tidak berani membantah. Dia hanya berkata dengan hati-hati, "Kalau Tuan Tobi punya permintaan, katakan saja langsung.""Sebenarnya nggak ada, sih. Hanya saja, bukankah kalian dari tadi menyuruh kami untuk merangkak melewati selangkangan?""Terus, aku juga bilang, aku ingin kalian berdua merangkak melewati selan
Read more
Bab 800
Martha tampak cemas, "Kak Tobi, sudah cukup. Kita nggak perlu berlagak seperti ini."Namun, yang lebih mengejutkan lagi, meski ekspresi Pak Janu agak berubah, dia juga tidak menunjukkan ketidaksenangan. Sebaliknya, dia langsung berkata dengan cepat, "Benar, benar, berdasarkan status Tuan Tobi, saya memang masih nggak pantas untuk Anda perhatikan.""Aku barusan sudah membuat kesalahan.""Aku nggak akan ikut campur lagi. Terserah Tuan Tobi mau bagaimana menangani Nicky."Kata-kata itu sekali lagi mengejutkan semua orang. Mereka tidak percaya dengan apa yang ditangkap telinga mereka, apa yang dilihat oleh mata mereka sendiri.Siapa Tuan Tobi ini? Apa dia begitu menakutkan?Mata Martha tampak berbinar-binar. Kak Tobi benar-benar luar biasa.Bisa-bisanya mereka mengusir Kak Tobi yang seperti ini? Bodoh sekali!Meski ada keengganan di mata Nicky, melihat ekspresi tak berdaya Pak Janu, dia tahu dia tidak punya pilihan lagi. Dia sudah sering mendengar kakeknya menceritakan masalah Raja Naga da
Read more
PREV
1
...
757677787980
DMCA.com Protection Status