All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 741 - Chapter 750
780 Chapters
Bab 741
"Omong kosong!"Bahri tidak terima dihina seperti itu, apalagi kekuatannya dipertanyakan oleh seorang bocah? Sebenarnya, dia sudah mengamati dengan cermat situasi di sekitar sana. Memang tidak ada penyergapan, tetapi kalau itu kenyataannya, mengapa bocah ini masih begitu tenang?Ya sudah, buat apa peduli begitu banyak? Bisa-bisanya dia diperdaya oleh bajingan ini. Dia langsung berkata, "Tak perlu omong kosong lagi. Beraninya mempermalukan Sekte Suganda kami, kamu pasti akan mati hari ini."Begitu selesai berbicara, dia langsung meluncur ke depan dengan gesit. Dalam sekejap, dia telah muncul tepat di hadapan Tobi dan bersiap-siap mendaratkan pukulan dengan telapak tangannya.Dalam serangan ini, dia hanya menggunakan 20 hingga 30 persen kekuatannya.Dia sengaja melakukan itu untuk menguji kekuatan Tobi lebih dulu. Dia tidak percaya, mana mungkin kekuatan anak semuda itu telah mencapai tingkat Guru Besar?Tobi mengangkat bahu tak berdaya. Dia melambaikan tangannya dan bergegas maju ke dep
Read more
Bab 742
Bahri terlihat emosi. Bocah ini mengira dia bisa menahan serangannya. Dia tersenyum sinis, "Bocah, kamu sungguh cari mati. Baiklah, akan kutunjukkan kekuatanku yang sebenarnya."Selesai berbicara, tubuhnya langsung melayang ke udara. Ada enam pisau gelap yang mendadak muncul di depannya. Masing-masing pisau itu memancarkan energi yang menakutkan.Dia kemudian merentangkan tangannya. Seketika, kekuatannya langsung meledak.Enam pisau itu meluncur dengan kecepatan tinggi, membawa kekuatan yang begitu dahsyat,Setidaknya serangannya kali ini dua kali lebih kuat dari serangan sebelumnya.Ada sedikit kilatan keterkejutan di mata Tobi. Benar saja, Bahri memang sangat hebat. Andai dia belum berhasil mencapai tingkat puncak Guru Besar, kemungkinan besar dia tidak akan bisa menghadapi lawan dengan tenang.Tobi kemudian melambaikan tangan kanannya. Kekuatan dahsyat langsung menyelimuti tangannya. Beberapa gelombang kekuatan dari telapak tangannya langsung meluncur dan tepat mengenai pisau-pisau
Read more
Bab 743
Beraninya dia mengatakan kekuatan ahli bela diri Guru Besar tingkat akhir sepertinya terlalu lemah?Apa itu masuk akal?Andai orang lain yang mendengar kekuatan ahli bela diri Guru Besar tingkat akhir dinilai terlalu lemah, mereka pasti akan kebingungan seperti yang dirasakan Bahri sekarang."Benar, itu semua karena kekuatanmu terlalu lemah."Tobi menegaskan dan kembali menambahkan, "Andai teknik ini digunakan oleh tetua utama Keluarga Suganda, mungkin akan menjadi sedikit ancaman bagiku.""Arogan sekali! Kamu pikir hanya karena berhasil memblokir teknik ini, kamu sudah menjadi tak terkalahkan?""Tahukah kamu betapa menakutkan tetua utama dari Sekte Suganda kami? Bahkan saat berhadapan dengan tetua utama lami, aku hanya bisa mengeluarkan paling banyak belasan hingga dua puluh gerakan saja. Kamu sadar sudah berapa lama kamu menghadapiku barusan?" balas Bahri dengan kesal."Huft!"Tobi menghela napas tak berdaya dan berkata, "Pak Tua, kamu kira pikir kamu bisa bertarung denganku begitu l
Read more
Bab 744
Ekspresi Bahri terlihat kusut. Dia masih sangat terkejut."Se ... sebenarnya berapa usiamu?"Tobi tertegun sejenak. Dia mengira tetua itu akan menanyakan tingkat kekuatannya. Tak disangka, dia malah menanyakan usianya. Tobi tersenyum dan berkata, "Dua puluh enam, kenapa?""Nggak mungkin!"Respons Bahri wajar-wajar saja. Dia kemudian paham lawan begitu kuat, mana mungkin dia akan membodohi dirinya. "Mengapa kamu nggak membunuhku?""Kenapa harus membunuhmu?" tanya Tobi balik."Karena aku datang ke sini untuk membunuhmu. Sekalipun kamu membunuhku, aku juga menerimanya." Bahri sudah bersiap-siap untuk mati."Kamu nggak berkemampuan makanya nggak bisa membunuhku, tapi ada dua alasan mengapa aku nggak membunuhmu.""Pertama, terus terang saja, meski aku dan Keluarga Suganda berselisih saat ini, kami juga nggak punya dendam, jadi kami nggak perlu berperang dengan mempertaruhkan hidup mati.""Kedua, tingkat kultivasimu sudah termasuk tinggi, apalagi Guru Besar sudah jarang ditemukan di Harlanda
Read more
Bab 745
Wajah Bahri berubah pucat. Dia kembali bertanya, "Bolehkah aku menelepon Keluarga Suganda?""Tentu saja!"Tapi kamu harus menerima tawaran yang barusan kukatakan. Selain itu, mulai sekarang, kamu nggak boleh mencampuri urusan Keluarga Suganda lagi. Kamu harus fokus menjadi rekan latihan bawahanku. Kamu juga nggak boleh memberi tahu orang lain mengenai masalah ini.""Nggak masalah, akan kuturuti perkataanmu," ucap Bahri dengan cepat."Oke, nanti kamu telepon nomor ini saja. Oh ya, namanya Pandu.""Aku pergi dulu. Kuharap saat tiba di Sekte Suganda nanti, aku nggak disambut dengan senjata, melainkan dengan makanan dan anggur."Hanya bergerak sedikit, Tobi kini telah duduk di dalam mobil. Dia langsung menyalakan mesin dan meluncur ke Silinos.Tanpa perlu berpikir panjang lagi, Bahri segera menelepon Rama, kepala Keluarga Suganda. Setelah beberapa saat, barulah Rama mengangkat telepon."Tetua Bahri, bagaimana situasinya? Apa sudah selesai? Oh ya, kamu nggak membunuhnya, 'kan?" tanya Rama.
Read more
Bab 746
"Lantaran Tetua sudah bilang begitu, Evan nggak perlu khawatir lagi.""Ingat, suruh Evan serap Energi Sembilan Bulan milik Jessi secepat mungkin agar dia bisa menerobos Alam Guru Besar. Jangan ditunda terlalu lama lagi daripada nanti terjadi hal yang nggak diinginkan.""Baik!""Kalau begitu, kembalilah. Aku masih harus melanjutkan kultivasiku.""Ya!"Dengan adanya jaminan tetua utama, Rama terlihat senang sekaligus lega. Apalagi membayangkan putranya akan menerobos Alam Guru Besar, bahkan kelak mungkin akan melampaui kekuatan tetua utama.Jelas sekali, mereka sama sekali tidak mengindahkan kata-kata Bahri.Beberapa jam kemudian, Tobi telah sampai di sekitar kediaman Suganda. Hanya melihat gerbang dari kejauhan, kediamannya tampak begitu megah.Patung-patung yang sangat indah nan megah, area di dalamnya bahkan lebih besarFasilitasnya beragam dan sangat lengkap.Bisa dikatakan, Sekte Suganda juga tidak kalah jauh dari Sekte Naga. Bahkan ahli bela diri mereka juga bisa dibandingkan denga
Read more
Bab 747
Namun, di kala Jessi merasa terharu, dia masih teringat dengan hal yang lebih menakutkan lagi. Berdasarkan kekuatan Kak Tobi, jika ahli bela diri Sekte Suganda mengambil tindakan, dia pasti akan mati."Kak Tobi ...."Jessi buru-buru berkata, "Cepat pergi. Ini bukan tempat yang seharusnya kamu datangi."Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ada alasan aku datang jauh-jauh ke sini. Mana mungkin aku kembali sendirian?""Sekalipun pergi, kita juga harus bersama."Jessi sangat tersentuh saat mendengar kata-kata ini. Meski harus mati sekarang, dia juga rela. Namun, ini bukan saatnya Kak Tobi bicara seperti itu. Kalau ketahuan sama yang lain, dia pasti akan mati.Saat dia hendak berpura-pura memutuskan hubungan.Namun, dua murid Keluarga Suganda yang menjaga Jessi sudah geram dan berkata dengan suara lantang, "Bocah, nyalimu hebat juga. Beraninya kamu menaruh perasaan pada Nyonya Muda kami. Tampaknya kamu sudah bosan hidup."Ketika Jessi mendengar itu, dia buru-buru berkata, "Nggak, dia
Read more
Bab 748
Berbicara sampai di sini, Tobi langsung berhenti. Mengapa dia memberi tahu Jessi tentang masalah ini? Jangan-jangan dia ingin membandingkan dirinya dengan Evan? Bukankah dia sedang mencari masalah sendiri?Benar saja. Saat mendengar itu, Jessi juga terkejut. Matanya tampak berbinar-binar, tetapi dia tersadar kembali dan segera berkata, "Tak peduli apa pun itu, Kak Tobi, kamu benar-benar hebat. Sebelum mereka keluar, cepat kabur dari sini.""Kalau nggak, aku ikut bersamamu."Dia berpikir, kalau dia pergi, Evan mungkin tidak berani mengambil tindakan kepada Keluarga Yusnuwa. Andai Keluarga Yusnuwa hancur, Jessi tidak akan bisa dikendalikan olehnya lagi. Sekalipun harus mati, dia juga tidak akan membantunya.Namun, Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sudah terlambat untuk kabur sekarang."Benar saja. Begitu dia selesai berbicara, sekelompok pria yang berjumlah dua puluh orang telah muncul di depan pintu. Semuanya tampak begitu luar biasa. Jelas-jelas, mereka semua punya keahlian ya
Read more
Bab 749
"Kak Tobi, kekuatanmu sudah sampai di tingkat mana?" tanya Jessi masih dengan ekspresi terkejut.Tobi tersenyum tipis, kemudian berkata, "Coba kamu tebak!"Jessi merasa Kak Tobi sedang menggodanya. Untuk sesaat, dia bahkan lupa tempat ini sangat berbahaya. Wajahnya memerah dan berkata dengan manja, "Mana mungkin aku bisa menebaknya.""Tobi!"Di saat ini, terdengar suara dingin yang memanggilnya. Dia tak lain adalah Evan, tuan muda dari Sekte Suganda. Selain itu, masih ada beberapa ahli bela diri di sampingnya, termasuk Faid, ahli bela diri setingkat Guru Besar.Mata lawan menatap tajam Tobi."Bagus, akhirnya ketua kalian muncul juga."Tobi tersenyum dan berkata dengan nada datar "Evan, sudah kuperingatkan sebelumnya, lepaskan Jessi, tapi sepertinya kamu hanya anggap itu angin lalu. Jadi, aku terpaksa datang ke sini.""Lancang!""Tobi!""Kamu pikir kamu siapa? Pecundang tak berguna sepertimu masih berani lancang kepadaku," ucap Evan dengan geram.Matanya menatap dingin Tobi, yang tangan
Read more
Bab 750
"Apa sulitnya menaklukkan bocah kecil sepertimu? Biarlah aku yang menanganimu."Begitu selesai berbicara, seorang tetua keluar dari belakang Evan. Dia sudah berada di tingkat akhir Kekuatan Transformasi. Kekuatannya sudah termasuk hebat. Biasanya, dia juga kesulitan menghadapinya.Evan tidak menyangkal kali ini. Dia sudah mendengar tentang kekuatan Tobi. Mungkin ahli bela diri Kekuatan Transformasi tingkat akhir bisa menaklukkannya.Jessi tampak gugup.Namun, Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada menghina, "Kamu nggak akan bisa menandingiku!""Arogan sekali!"Tetua itu tampak geram. Tubuhnya mengeluarkan aura yang bersinar, kemudian tangan kanannya membentuk kail elang. Dia terlihat begitu mendominasi, bergerak cepat ke arah Tobi dengan aura membunuh yang kuat.Namun, Tobi hanya berdiri tegak di sana dan berkata dengan tenang, "Kembalilah." Begitu selesai berbicara, kekuatan menakutkan keluar dari tangannya.Menghadapi lawan kecil seperti ini, dia tidak butuh banyak usah
Read more
PREV
1
...
737475767778
DMCA.com Protection Status