Semua Bab Dianggap Pelacur Oleh Suamiku: Bab 71 - Bab 80
122 Bab
Bab. 71. Aku sudah mengajukannya ke pengadilan
"Maafkan aku, Reval. Aku ingin berpisah denganmu." Marsya menatap wajah sang suami dengan sendu dan buliran air mata tiba-tiba keluar begitu saja di pelupuk mata.Reval sontak saja membelalakkan matanya ketika mendengar ucapan sang istri. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali karena tidak percaya dengan apa yang sudah didengarnya. Seketika hati Reval pun hancur berkeping-keping."Sayang apa ... apa maksudmu? Kamu ... kamu lagi bercanda, 'kan?" Reval bertanya dengan terbata. "Dengan aku berkata seperti itu berarti kamu sudah tahu, 'kan isi hatiku. Aku tidak perlu menjawab ya atau tidak," ucap Marsya. "Tidak, Marsya aku tidak akan mau berpisah denganmu. Pokoknya aku tidak mau!" jerit Reval, "kamu mau mengatakan beribu kali pun aku tetap tidak akan mengabulkan permintaanmu yang konyol itu!" lanjut Reval. "Kamu bilang permintaanku konyol?" tanya Marsya lalu menyunggingkan senyumnya. "Itu terserah kamu, kamu mau menganggap permin
Baca selengkapnya
Bab. 72. Aku akan menebus kesalahanku
"Maafkan aku, Reval atas perbuatanku. Pria ... pria yang ada di foto bersama Marsya adalah suruhanku." Sekilas Angel menatap Reval kemudian menunduk. Dia tidak berani menatap wajah sang CEO. Reval langsung membelalakkan matanya. Dia kemudian membenarkan duduknya dengan tegap dan menatap tajam wajah Angel. Kemarahan langsung terpancar pada wajah sang CEO. "Berengsek kamu, Angel! Perempuan iblis! Perbuatanmu tidak akan pernah aku maafkan karena kamu rumah tanggaku jadi berantakan sialan!" marah Reval lalu bangun dari duduknya, dia bertolak pinggang sambil menatap tajam Angel dengan dada kembang Kempis. Angel yang melihat Reval seperti itu langsung menciut. Dia menundukkan wajahnya dan sama sekali tidak berani melihat ke arah sang CEO. "Kamu sok-sokan baik sama istriku, padahal kamu menusuk istriku dari belakang. Gara-gara kamu istriku ingin berpisah denganku!" marah Reval lalu berjalan menghampiri Angel. "Tuan!" Farhan dengan sigap m
Baca selengkapnya
Bab. 73. Ternyata orang ini Sangat berbahaya!
"Asisten Farhan di mana laki-laki itu? Aku ingin menghajarnya atau apa perlu aku membunuh dia!" Reval tersenyum menyeringai sambil melihat Farhan yang sedang berdiri. "Tuan tenang saja lelaki berengsek itu sudah aman. Sepertinya wajahnya akan kembali babak belur," ujar Farhan."Terima kasih, asisten Farhan. Aku pikir kamu tidak becus. Ternyata ...." Reval tidak melanjutkan kata-katanya lalu menggelengkan kepala.Farhan mengganggukan kepalanya sambil tersenyum. "Kecurigaanku benar ternyata ini semua ulah Angel."Reval menarik napas panjang lalu mengembuskannya. "Gara-gara dia semuanya jadi seperti ini. Dia harus membayar mahal atas perbuatannya!" "Benar, Tuan," ucap Farhan. ***Angel sedang berada di mini bar rumahnya seorang diri. Dia menjadi frustrasi karena ulahnya sendiri. Dia menangisi nasibnya karena sebentar lagi karirnya akan hancur. "Reval kenapa kamu kejam sekali? Mengaku atau tidak semuanya sama sa
Baca selengkapnya
Bab. 74. Bapak senang kamu bisa cerai sama suamimu
Marsya sedang duduk di sofa ruang keluarga bersama sang bunda. Di wajahnya tergurat kesedihan walaupun dia berusaha untuk menutupinya. Namun, sang bunda tetap bisa melihat kesedihan dari sang anak angkat. "Kamu yakin, Nak mengambil keputusan ini? Ibu tidak mau kamu menyesal dikemudian hari. Jangan hanya karena emosi kamu berpisah dengan suamimu. Pikirkan matang-matang, jangan ambil keputusan ketika kamu lagi emosi." Bu Tasya meraih tangan Marsya lalu menyelipkan rambut Marsya ke belakang kuping. "Marsya sudah yakin kok, Bu. Marysa sudah pikir matang-matang. Semenjak Reval mengusir Marsya dari rumah, di situ Marsya sakit hati, Bu. Marsya tahu Reval lagi emosi karena foto itu makanya Reval berani mengusirku dan menganggap Marsya bukan istrinya lagi. Reval boleh membenci Marysa, Marsya terima, Bu. Siapa yang tidak akan cemburu dan marah melihat foto dan mendengar langsung suara lelaki berengsek itu. Tapi yang Marsya tidak terima, harusnya Reval ingat, Bu kalau Marsy
Baca selengkapnya
Bab. 75. Bukannya aku menyerah atas keputusan istriku
"Itu urusanmu bukan urusanku! Kamu salah memohon. Harusnya kamu memohon kepada Reval bukan aku!" desis Marsya, "Kamu hanya ingin membicarakan hal ini? Aku mau istirahat silakan kamu pergi." Marsya bangun dari duduknya sambil menatap Angel. Angel menggelengkan kepalanya dan tidak terasa air matanya keluar begitu saja tanpa bisa dia cegah. "Marsya aku mohon tolong selamatkan aku, Reval hanya bisa mendengar ucapan kamu. Sebenarnya pilihannya tidak ada yang bagus buatku. Walaupun kamu kembali lagi dengan Reval karirku tetap akan hancur," urai Angel. Marsya mengerutkan keningnya. "Maksudnya?" tanya Marsya. "Reval menyuruhku untuk berhenti menjadi model. Setidaknya walaupun aku sudah tidak menjadi model lagi, tidak akan ada pemberitaan buruk buatku. Itu kalau kamu kembali lagi kepada Reval, tapi kalau kamu tetap kepada keputusanmu aku yakin pemberitaan buruk akan bermunculan di televisi, di sosmed, dan di mana pun. Aku mohon, Marsya aku ingin berhenti secar
Baca selengkapnya
Bab. 76. Buat apa bunga ini tumbuh kalau tidak ada kamu
"Tahu apa kamu?" kesal Marsya. "Ya, tahulah. Di hati kecilmu ini, aku yakin masih tersimpan nama suamimu." Cindy menunjuk dada Marsya. Marsya malah tertawa mendengar ucapan Cindy. "Malah tertawa lagi! Aku tahu, sih kesalahan suamimu itu memang sangat fatal. Bisa-bisanya kaya begitu. Tapi di balik cemburunya yang berlebihan suamimu itu takut kehilangan kamu, tuan Reval tidak mau kamu bersama lelaki lain. Makanya suamimu kaya begitu, jadi hilang kendali karena terlalu cemburu," urai Cindy. Marsya menghela napas. "Iya, aku tahu Reval cemburu karena takut kehilangan, tapi tetap saja aku tidak suka. Aku pernah cerita, 'kan sama kamu waktu itu. Bisa-bisanya Reval usir aku dan bilang aku bukan istrinya lagi. Yang lebih menyakitkan lagi dia malah bersama wanita lain. Reval tidak ingat kalau aku lagi hamil. Seenaknya ninggalin aku. Sudahlah kalau membahas itu sakit hatiku muncul lagi." Marsya bangun dari tidurnya lalu terdiam dengan posisi duduk.
Baca selengkapnya
Bab. 77. Ini balasan setimpal buatmu
Angel menggelengkan kepalanya beberapa kali. Hatinya seakan teriris pisau ketika membaca berita tersebut. Dia harus bersiap-siap untuk menghadapinya.Walaupun sebenarnya dia sudah berancang-ancang bagaimana untuk menghadapinya. Tetap saja pada kenyataan dia seakan syok mendapati berita tentang dia. "Reval benar-benar tega melakukan hal ini sama aku. Karirku ... bagaimana dengan karirku? Aku mencintai dunia ini dan sekarang karirku hancur." Angel meneteskan air mata. "Sebaiknya, Non Angel jangan mengkonfirmasi apa pun. Untuk sementara Non Angel jangan dulu muncul. Tapi balik lagi kepada, Non Angel mau bagaimana? Kalau menurut saya, Non Angel muncul atau tidak itu sama saja. Pemberitaan akan terus muncul. Jadi lebih baik Anda bersembunyi saja," pinta manajer. Angel menganggukkan kepalanya dengan wajah penuh kesedihan. ***Angel baru saja sampai di depan apartemennya. Dia membelalakkan matanya, ternyata di luar gedung apartemen
Baca selengkapnya
Bab. 78. Sama-sama pelit
Cindy yang sedang berbicara langsung terdiam karena Marsya sedang menatap tajam Cindy. Dia langsung senyum-senyum dipaksakan sambil melihat wajah Marsya. "Kenapa kamu selalu ngebela Reval terus? Teman kamu aku atau dia?" kesal Marsya lalu menutup buku menu. "Dua-duanya." Cindy merangkul pundak Marsya sambil memiringkan kepalanya. "tuan Reval, 'kan pernah jadi suami kamu, berarti tuan Reval juga teman aku dong," lanjut Cindy. "Ish, tapi sekarang dia bukan suamiku lagi, sudah mantan," ketus Marsya. "Ya, mudah-mudahan saja kalian balikan lagi." Cindy mengangkat kedua tangannya seperti berdoa lalu berjalan meninggalkan Marsya. Marsya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Cindy. "Kamu tuh, ya, Cindy." Marsya bangun dari duduknya lalu mengejar Cindy. ***Di kediaman rumah Marsya, Pak Bowo dan Bu Tasya sedang membicarakan Marsya. "Bu, Bapak heran sama si Marsya. Dia tuh, udah cerai sama tuan Reval masa uang saja masih harus diatur sama tuan Reval. Itu sudah hak anak kita, dong. Suka-su
Baca selengkapnya
Bab. 79. Saya telah dibutakan oleh uang
Reval sedang makan pagi sambil melamun. Dia memikirkan sang mantan istri. Dia merindukan hari-hari di mana dia dilayani oleh sang istri ketika Reval akan makan. Reval menghela napas berat. "Marsya, kamu sedang apa? Apa kamu merindukanku? Aku selalu mengingatmu. Aku merindukan makan bersamamu Marsya. Rindu ini benar-benar menyakitkan hatiku. Aku ingin melihat wajahmu, senyummu, tertawamu. Semua yang ada pada dirimu membuatku ...." Reval tidak bisa melanjutkan kata-katanya, untuk melanjutkan sarapannya pun seakan tidak bernapsu lagi.Kedua mata Reval sudah berkaca-kaca. Dia mengangkat kedua tangannya ke atas meja makan. Kepalanya menunduk sambil bertumpu di jari jemarinya. Dia sejenak terdiam sambil memikirkan Marsya.Kerinduan yang teramat sangat kepada sang mantan istri, hatinya kembali merasakan sakit. Rindu dan sakit hati kembali bercampur aduk di hatinya. Rindu ingin bertemu dan sakit hati karena berpisah dengan mantan sang istri. Masih berharap dia bi
Baca selengkapnya
Bab. 80. Bagaimana keadaan kalian di sana?
Setelah pemberitaan Angel muncul di televisi maupun sosial media. Para netizen beramai-ramai menyerang akun milik Angelina Rose. Mereka berkomentar pedas tentang Angel. Bahkan ada yang menulis lebih baik wanita seperti Angel mati saja. Tidak ada satu pun yang simpatik. Bahkan Fans garis keras Angel merasa kecewa dengan ulah idola yang mereka sanjung. Pemboikotan terhadap Angel langsung muncul. Mulai dari kontrak iklan, sinetron, dunia fashion, dan juga film terbarunya membatalkan kontrak dengan Angel. Angel yang tahu akan diserang, dia lebih memilih tidak membuka akun miliknya. Komentar pun dia non aktifkan. Sang manajerlah yang selalu memantau akun milik Angel. Walaupun terkadang dia masih penasaran dengan pemberitaan yang menyudutkan dirinya. "Non Angel tidak bisa bersembunyi lagi. Semua netizen menginginkan, Nona untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian ini. Mereka mengingingkan, Nona untuk mengadakan konferensi pers. Mereka akan lebih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status