All Chapters of MENANTU JENDERAL NAGA EMAS: Chapter 151 - Chapter 160
195 Chapters
151. Stanley dihukum, tapi masih menyimpan rahasia
Setelah diam agak lama, barulah Somers berkata dengan lemah, “Maafkan ayah mu, Kendall. Ayah tidak bisa menyelamatkan suami mu. Terserah kau mau bilang apa dan melakukan apa pun. Ayah tidak sanggup.”Sungguh Kendall kecewa berat sama ayahnya. “Ayah mampu menolong Pablo, tapi kenapa tidak mampu menolong suamiku?” Kendall masih meringis dan berharap agar ayahnya mau melakukan sesuatu. Namun, Somers telah menyerah sepenuhnya. “Sulit untuk menjelaskan pada mu, Kendall. Sejujurnya, aku tidak tega melihat suami mu kena hukum dan sungguh prihatin terhadap kondisi keluarga mu. Tapi apalah dayaku sekarang. Aku mengakui tidak punya pengaruh lagi baik di pemerintahan maupun di militer. Kendall berdiri sambil menutupi wajahnya yang penuh dengan air mata kesedihan. Dia sudah merengek habis-habisan di hadapan ayahnya. Tapi segala usaha dan kesedihan di hatinya tidak akan mengubah kenyataan yang ada. Somers menghela napas pendek sebelum berkata, “Ayah yang nanti merawat dan menjaga kalian. Ayah y
Read more
152. Bryan versus Tony!!
Hari pun berganti hari. Alexander tetap pada aktivitas seperti biasa selaku Jenderal Naga Emas dan mengurus kesembuhan Somers sebelum menuju dua “Plot Puncak”, yakni pertarungan antara Bryan menghadapi Tony dan juga Pementasan kedua dari Sophie. Pertarungan dan Pementasan tersebut akan menjadi cerita seru bagi Alexander sembari menyelesaikan misi pertamanya yang hampir sukses. Pasalnya, dia telah berhasil sepenuhnya menggagalkan rencana Somers yang hendak mencaplok saham mayoritas WR-Oil dari tangan Warren Rockefeller. Misi pertama sudah berada di penghujung kisah, dengan begitu sebelum membuka lembaran bab baru, dia ingin melihat Bryan berhasil mengalahkan Tony, dan Sophie sukses menjadi pemeran yang disukai. Tak terasa, jadwal pertarungan dua kakak beradik Keluarga Rockefeller itu dipercepat lantaran Tony marah besar karena terus dipancing-pancing oleh Bryan. Bryan kerap menebarkan psy-war guna memantik amarah Tony supaya pertandingan mereka segera dilaksanakan. Alasan terbesar
Read more
153. Organisasi Rahasia
Tony melakukan beberapa gerakan pemanasan. “Sudah aku bilang, lebih baik kita berkelahi di rumah saja.” Dia mengedarkan pandangan ke arah kursi penonton. “Kau pakai mengundang keluarga kita segala. Pakai mengundang panglima pula. Aku tidak mengerti pola pikir bocah.”Mendengar itu, Bryan malah terkekeh. “Kau tetap saja bodoh. Kau tidak paham rupanya kenapa aku membawa mereka di sini.”Terjadi perdebatan sengit di antara keduanya sebelum pertarungan digelar. Sampai saat ini Tony masih saja menganggap bahwa adiknya lemah dan tidak bakalan pernah menang jika bertarung melawan dirinya. Sama, Bryan pun masih beranggapan bahwa Tony adalah kakak yang naif dan tidak becus jika diberi amanah mengurus sesuatu. Mereka saling menjatuhkan mental satu sama lain. “Kau tidak lebih dari guru matematika yang tidak akan pernah sukses selamanya!” serang Tony sambil tersenyum miring. “Kau pikir, dengan pandai berhitung lantas kau bisa mengurus bisnis besar ini? Mimpi!”Tanpa ragu Bryan membalas. “Apa k
Read more
154. Hujatan dari keluarga teruntuk Tony
Skenario yang dirancang oleh Tony cukup terencana dan sistematis. Pertama, dia bekerja sama dengan organisasi rahasia untuk merencanakan penculikan dan pembunuhan terhadap ayahnya sendiri. Kedua, Tony sengaja membuat perusahaan terpuruk sehingga nilai pasarnya anjlok, alhasil dia akan lebih cepat menjualnya dengan harga murah. Ketiga, setelah punya uang banyak, barulah dia membangun perusahaan baru sesuai keinginannya sendiri. Meskipun telah berhasil melewati dua tahapan, dia gagal mendapatkan hasil yang diharapkan. Ekspektasi yang dia pasang tidak sesuai dengan kenyataan yang dia terima. Parahnya, di akhir cerita, dia justru kecewa saat nyaris saja berhasil. Kalau saja waktu itu Alexander tidak ikut campur, sudah barang tentu WR-OIL bakal lepas. Bryan sengaja mengundang sejumlah orang penting dari kerabatnya guna menyampaikan fakta pada mereka tentang kebobrokan Tony selama ini. Biar mereka tahu bahwa Tony jauh lebih bodoh dari apa yang mereka nilai. “Kau membayar murah organisasi
Read more
155. Konsekuensi berat seandainya kalah
“Jika benar apa yang dikatakan Bryan, maka kau tidak akan kami maafkan, Tony!”“Kami tidak menyangka kalau kau setega ini. Kami tahu bahwa kau memang sering ribut dengan Ayah mu, tapi tidak pernah terduga kalau kau sebenarnya sejahat itu.”“Lebih parah dari apa yang kami nilai.”“Kau tidak pantas masih menjadi bagian dari Keluarga Rockefeller!”Umpatan dan ejekan pun berhamburan di sana. Meski begitu, Tony tidak mau nama dan wajahnya rusak di hadapan mereka. Dia berjalan dengan gagah seraya berkoar, “Kalian sudah ditipu oleh bocah ini! Sungguh tidak benar apa yang kalian dengar tadi. Walaupun aku memang kerap bertengkar dengan Ayah, bukan berarti aku tega sampai menginginkan dia mati. Bryan sudah keterlaluan!”Jack mendekati sisi oktagon. Sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam urusan ini, dia wajib tahu sampai ke akar masalah. “Bryan, kami di sini paham tentang siapa dirimu. Kau dikenal sebagai anak yang pintar dan jujur. Jadi jangan kecewakan kami lantaran membicarakan ses
Read more
156. Alexander tampil
Bukan hanya Keluarga Rockefeller, tapi seluruh masyarakat yang tinggal di negeri ini sangat segan dan menghormati Jenderal Naga Emas. Bryan sengaja meminta Jenderal Naga Emas menghadiri, menyaksikan, sekaligus memberikan beberapa penggal kalimat sebelum pertarungan berlangsung. “Panglima yang terhormat, silakan untuk naik ke arena. Kami butuh suara mu. Ketika kau sudah bicara, tidak akan ada pengkhianatan di antara mereka berdua.”Alexander kemudian masuk ke dalam oktagon. Dia merapikan seragam tentara dan topeng Naga emasnya, lalu berkata dengan sangat tenang. “Tony, dulu aku pernah mengatakan pada mu bahwa suatu hari nanti Bryan pasti mengalahkan mu, Bryan pasti membalaskan dendamnya. Sekarang kau tahu, Bryan selama beberapa minggu ini berguru padaku. Untuk apa? Ya, untuk meratakan mu.”Alexander juga mengatakan bahwa Bryan yang sekarang jelas berbeda dari Bryan yang dulu. “Kau tidak pantas lagi memanggilnya sebutan bocah, pengecut, pecundang, dan sebagainya. Bryan berubah total.
Read more
157. Ayo kita bertarung!
Alexander lebih percaya pada Bryan ketimbang Tony. Maka dari itu dia sudah menyusun agenda untuk melakukan pelacakan terhadap organisasi tersebut, namun ini akan menjadi proyek jangka panjang sebab sepertinya bukanlah tugas yang mudah. Percuma saja menginterogasi Tony. Tidak ada gunanya. Tony tetap menjadi dirinya sendiri yang utuh walaupun dipaksa dan disiksa. Organisasi itu mungkin ada hubungannya dengan kasus penculikan dirinya dan juga orang tuanya. Jadi tidak ada alasan untuk mengabaikannya. Sementara itu, Tony semakin kena mental. Lantas, apakah dia masih sanggup meladeni tantangan dari Bryan? Yang pasti tidak mungkin batal. Pasalnya, kehadiran Jenderal Naga Emas di sini adalah untuk memastikan pertarungan ini tetap terlaksana. Tidak ada alasan apa pun yang bisa membatalkannya. Jika ada yang berani protes, orang itu mesti berhadapan dengan Jenderal Naga Emas. “Tony, kau masih punya waktu untuk berpikir sebelum identitas organisasi tersebut berhasil terbongkar. Seandainya ka
Read more
158. Fokus gulat!
Alexander mempersilahkan kepada wasit agar memasuki oktagon.Lalu Alexander keluar dari sana dan berseru, “Bryan, kalahkan dia! Jangan bikin guru mu malu!”Bryan mengangguk pasti. “Siap, Jenderal! Berulang kali aku mengatakan, aku akan meratakan dia!” jerit Bryan dengan suara yang sangat lantang. Tring! Lonceng berbunyi, pertanda ronde pertama telah dimulai. Sementara ada lima orang pengawas pertandingan yang akan memberikan penilaian atau penjurian di sana. Dengan begitu pertarungan ini akan adil dan tidak bisa dicurangi. Sang wasit melambaikan tangannya sekali di antara Bryan dan Tony. “Mulai!”Tony berjalan ke sana ke mari mencari posisi yang enak sebelum melepaskan serangan sementara Bryan sudah siap dengan kuda-kuda petarung. Bryan tahu kelebihan dan kekurangan Tony. Sebaliknya, Tony tidak tahu apa kelebihan dan kekurangan Bryan, sebab setahu Tony, Bryan memang bahkan tidak bisa memukul dan menendang sama sekali. Tony merupakan petarung kidal, kuat di tangan dan kaki kiri.
Read more
159. Bryan sempat bangkang karena keadaan
Ronde kedua! Tony agresif. Dia melepas satu push kick, tapi Bryan cepat menghindar. Bryan berjalan ke samping dan ke belakang guna mengantisipasi serangan secara mendadak dari Tony. Wush! Satu terjangan kaki kiri lurus mengarah ke wajah, tapi lagi-lagi Bryan bisa mengelak. Bryan tak kehilangan konsentrasi. Lalu, dalam waktu satu detik, Tony berhasil menggabungkan dua serangan kidal cepat : Straight punch dan Flying knee!Tapi lagi dan lagi, Bryan berhasil melepaskan diri dari serangan brutal dan mematikan itu. Kalau saja lawan Tony orang biasa, sudah terjengkang itu, namun, lawannya bukanlah orang biasa, sebab sudah berguru selama berminggu-minggu dengan orang yang luar biasa. Tony terbelalak heran. Putih matanya melebar. “Astaga! Kau bisa melakukannya? Hebat. Hebat sekali!”Wajar, gurunya adalah Jenderal Naga Emas! Sempat tadi Bryan tersandar di pinggir oktagon setelah menghindari serangan terakhir, lalu dia pun segera berlari mencari ruang kosong. Di sinilah letak toxic-ny
Read more
160. Kembali ke taktik awal!
Darah Bryan terbakar, sampai-sampai tidak lagi mengindahkan perintah gurunya. Bryan berdiri dan membungkuk sementara Tony masih terguling di bawah. Saat itulah Bryan dengan sangat ganas menghabisi wajah Tony dengan amat teramat brutal. Bryan tidak terima terusan diejek dan diolok karena pukulannya lemah. Pukulan yang lemah, tapi kalau dalam jumlah yang banyak, tentu menyakitkan juga. Total Bryan melepaskan banyak pukulan ke arah wajah dan dada. Serangan mengerikan itu berlangsung lebih dari satu menit. Bayangkan! Betapa sadisnya! Tony menutupi wajahnya dengan lengan, menangkis semua serangan yang dahsyat itu. Bak! Buk! Bak! Buk! Sampai akhir ronde kedua, Bryan tetap menguasai pertarungan. Tony menyapu darah yang mengalir di wajahnya, padahal Bryan tidak menginginkan hal itu terjadi, tapi karena tidak bisa mengontrol emosi, akhirnya dia terpaksa menyiksa kakaknya sendiri. ***Ronde ketiga! Di awal laga, Tony menjaga jarak dari Bryan. Dia sebisa mungkin menciptakan ruang dan k
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
20
DMCA.com Protection Status